BAB I PENDAHULUAN. Dunia mode atau biasa dikenal dengan istilah dunia fashion, disadari atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya Instagram sudah mencuri perhatian para penggunanya, menurut

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. aktifitas presentasi diri Seleb Instagram Hijabers, bahwa :

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak dapat terlepas untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Bagian ini terdiri dari beberapa divisi,

Presentasi Diri Seleb Instagram Hijabers

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya komunitas hijabers dan muslimah. membuat tren berbusana tersendiri yang akhirnya menjadi happening.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

Gambar 1.1 Gambar spoiler media sosial ask.fm Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Presentasi Diri Ayam Kampus Di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. utama, dengan kata lain mengikuti sebuah tren menjadi salah satu cara jitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gaya hidup baru. Terlebih lagi dengan pencintraan terhadap kebaya semikin

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian.

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitasnya. Pemandangan perempuan berjilbab di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pekerjaan. Alasan pelarangan yang dikemukakanpun sangat tidak rasional,

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manusia, namun kita sering melupakan betapa besar peranannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagaimana telah disebutkan dalam ayat Al-Qur an. Jilbab diambil dari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang

BAB II DRAMATURGI: ERVING GOFFMAN. yang namanya teori dramaturgi, Dramaturgi adalah teori yang

ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Ini bisa dilihat dengan begitu maraknya shopping mall atau pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya bisa didapatkan melalui proses

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

BAB I PENDAHULUAN. antara individu dengan individu maupun kelompok. Interaksi sosial terjadi. pada setiap usia dan gender pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Industri Kreatif Indonesia pada Tahun Seni Pertunjukan. 2 Seni Rupa. 3 Televisi dan Radio.

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. berbusana muslim dan berhijab mengundang mata dunia melirik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, manusia di dunia ini tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara etimologis, dalam Oxford English Dictonary (OED),

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. yang diakses 19 Juni 2014 pukul 23.30

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata

BAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dunia mode atau biasa dikenal dengan istilah dunia fashion, disadari atau tidak telah mempengaruhi hidup kita baik dalam skala besar maupun kecil. Beberapa orang menganggap kebutuhan untuk tampil menjadi lebih gaya dapat dipenuhi dengan cara yang berbeda-beda, ada yang membeli barang-barang bermerk sehingga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, serta apa pula yang lebih memilih membeli barang-barang yang tidak bermerk dengan harga murah, namun tetap terlihat fashionable. Tentu setiap orang memiliki latar belakangnya masing-masing dalam memenuhi kebutuhan tersebut, dan alasan utama yang sering kita gunakan adalah untuk membangun kesan pertama yang baik, sehingga orang lain mampu menilai kita sebagaimana kita ingin dikenal oleh masyarakat. Hal ini agaknya menjadi sangat penting, terutama bagi orang-orang yang bekerja atau sering tampil di hadapan publik, karena dengan berpenampilan secara baik rapih dan nyaman dipandang, akan membuat diri kita dianggap sebagai komunikator yang kredibel dalam menyampaikan pesannya.

2 Penampilan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kepercayaan masyarakat. Kita akan cenderung lebih memepercayai pesan seorang dokter yang berpenampilan layaknya sebagai dokter memakai jas putih, memiliki pola hidup yang sehat, selalu terlihat bersih, dibandingakan dengan orang yang berpenampilan urakan yang mengaku lulusan Fakultas Kedokteran, dan memberikan Anda kiat-kiat hidup sehat dan cara menjaga kesehatan diri Anda. Apabila kita amati bersama contoh yang baru saja kita simak, tidak dipungkiri bahwa dunia fashion ternyata mampu memberikan efek yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat. Fashion memang memiliki erat kaitannya dengan dunia wanita, meskipun sebenarnya tidak. Adiba Musiwa (Editor In Chief Yess! Magazine) mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan wanita lebih vokal dalam hal-hal yang berkaitan dengan keapikan penampilan. Pertanyaan seperti Pakai baju apa, ya? adalah pertanyaan khas perempuan (Tako, 2014:5). Selain itu, hal lainnya yang mempengaruhi anggapan keterkaiatan dunia fashion dengan wanita adalah dominasi pakaian wanita yang sering kita jumpai di pertokan atau di mall-mall besar di Kota kita. Indonesia dikenal sebagai negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam, dengan itu tidaklah asing jika sebagian besar masyarakatnya menggunakan pakaian yang sesuai dengan norma-norma Islam atau sering kita kenal dengan pakaian yang menutup aurat baik bagi pria maupun wanita. Namun bukan berarti, dengan tingginya nilai keislaman di Indonesia membuat kaum muslimin dan

3 muslimah tertinggal dalam segi fashion, Dian Pelangi yang dikenal sebagai pioneer dari pergerakan wanita muslimah berhasil membawa desain-desain baju muslimnya sampai ke perhelatan fashion kelas dunia yang dikenal dengan London Fashion Week beberapa waktu yang lalu 1. Cara berpakaiannya yang fashionable tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam membuat dirinya dikenal sebagai fashion designer muslimah yang mampu menginsiprasi kaum wanita yang mengenakan hijab. Terlepas dari segala hal tersebut, aturan tentang penggunaan hijab bagi kaum wanita yang memeluk agama Islam tertulis dengan sangat jelas dalam ayat Al-Qur an surat Al-Ahzab : 59, yang berbunyi Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ayat yang baru saja kita simak bersama tentu harus dipatuhi oleh setiap kaum muslimin dan muslimah yang memeluk agama Islam tanpa sebuah pengecualian. Dan dengan perkembangan zaman yang sangat pesat sekarang, juga dengan perkembangan dunia mode yang semakin besar, setiap kaum muslimah yang menggunakan hijab tentu ingin tampil lebih modern karena yang kita ketahui bersama, hijab kerap kali diidentikan dengan pakaian yang bersifat kuno. Terlebih 1 http://www.antaranews.com/berita/481899/dian-pelangi-perkenalkan-hijab-fashion-kepada-dunia (diakses tanggal 3 Maret 2015, pada pukul 08.43 WIB)

4 kini dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, dan dengan banyaknya media sosial yang mampu menghubungkan satu orang dengan lainnya secara instan, membuat para hijabers (wanita yang menggunakan jilbab) ingin ikut berbagi gayanya di sosial media yang dikenal dengan Instagram. Instagram merupakan media sosial dimana kita mampu berbagi tentang segala hal dalam bentuk visual dan audio (foto dan video). Diawal kemunculannya Instagram sudah mencuri perhatian para penggunanya, menurut wearsocial.sg pengguna Instagram di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 32% dari kurang lebih 284.645.000 penduduk Indonesia. 2 Hal ini tentu menjadi tolak ukur bagaimana antusiasime masyarakat Indonesia terhadap media sosial Instagram. Seperti media sosial lainnya, pemilik akun Instagram yang memiliki banyak followers (pengikut) akan dikenal dengan sebutan Selebgram, atau Selebritis Instagram. Ada banyak faktor yang mempenggaruhi seseorang dikatakan sebagai Selebgram, bisa jadi dari keindahan fotografi yang diunggahnya, kecantikan atau ketampanan dari pemilik akun tersebut, atau bahkan selera dalam memadu padankan pakaian Seleb Instagram dianggap baik dan bagus, sehingga memberikan inspirasi untuk para followers-nya. 2 http://sosmedtoday.com/2014/09/pengguna-internet-2014-berapa-data-nielsen/ (diakses tanggal 3 Maret 2015, pada pukul 09.23 WIB)

5 Seleb Instagram yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Seleb Instagram yang menggunakan hijab, sehingga penulis menyebutnya Seleb Intagram Hijabers. Kemunculan Seleb Instagram Hijabers inilah yang membuat penulis ingin mengetahui bagaimana nantinya mereka mempresentasikan diri di akun pribadi Instagram miliknya. Hal ini menjadi penting, karena hijab yang digunakan oleh Seleb Instagram akan menjadi sebuah batas gerak dalam berperilaku, terlebih para Seleb Instagram Hijabers dengan followers akun yang tidak sedikit akan menjadi role model (panutan) bagi siapapun yang mengikuti akun Instagram mereka. Gerak yang lebih sempit tentu didasari pandangan kebanyakan orang yang menuntut mereka untuk tampil lebih bijaksana dalam berperilaku di media sosial akibat dari penggunaan hijab. Terdapat banyak sekali Seleb Instagram Hijabers yang ada di Indonesia pada saat ini, tak terkecuali Kota Bandung yang dikenal sebagai salah kota kreaftif di Indonesia. Munculnya Seleb Instagram Hijabers bukan tanpa sebab, acara-acara yang bertemakan hijab yang sering diadakan di Kota Bandung menjadi salah satu faktor mengapa seorang hijabers bisa dikenal oleh semua orang, khususnya bagi mereka yang mengenakan hijab dan aktif di media sosial Instagram. Salah satu acara tahunan bertemakan hijab yang diadakan di Kota Bandung adalah acara Hijab Fest. Acara tersebut memberikan kesempatan bagi para hijabers untuk dapat berbelanja di ratusan booths yang sudah tersedia dan mereka bisa membeli segala kebutuhan hijab, mulai dari kerudung hingga pakaian muslimah.

6 Selain dapat berbelanja, acara tersebut pun memiliki sesi seminar yang biasanya dihadiri oleh public figure yang sudah mengenakan hijab lalu berbagi pengalamannya tentang transformasi diri mereka sampai akhirnya mengenakan hijab, fashion, hingga produk-produk yang halal, tidak hanya itu Seleb Instagram Hijabers pun turut hadir untuk berbagi pengalamannya serta tak jarang mereka memberikan tutorial menggunakan hijab ala diri mereka masing-masing secara langsung. Tidak hanya acara Hijab Fest, belum lama ini salah satu restoran di Kota Bandung menggelar suatu acara yang dinamakan The Month of Modesty, acara tersebut sebenarnya tak jauh berbeda dengan acara Hijab Fest, namun perbedaannya di acara tersebut, terdapat dua Seleb Instagram Hijabers yang sedang digandrungi kaum wanita yang menggunakan hijab yaitu Zahratul Zannah dan Ghaida Tsurayya yang turut hadir meramaikan acara The Month of Modesty. Selain dapat berbelanja berbagai produk lokal, pengunjung pun dapat membayar sejumlah uang untuk dapat makan malam bersama kedua Seleb Instagram Hijabers tersebut, nantinya pengunjung dapat mengobrol bersama dan berfoto bersama. Acara ini kurang lebih seperti acara meet and greet dengan selebriti kebanyakan. Jika dilihat dari acara tersebut, mungkin kebanyakan dari kita kurang begitu mengenal siapa kedua Seleb Isntagram Hijabers teresebut. Namun antusiasme yang diberikan oleh masyratakat dalam hal ini mereka yang mengenakan hijab, begitu sangat besar. Menurut hasil wawancara penulis dengan Public Relations dari acara

7 The Month of Modesty, tiket yang dikeluarkan sudah habis terjual tepat ketika poster pertama di publikasikan di media sosial Instagram. Antusiasme dari masyarakat terhadap sosok seorang Seleb Instagram Hijaberslah yang menjadi alasan lainnya mengapa penulis mengangkat judul Presentasi Diri Seleb Instagram Hijabers dalam penelitian ini. Penulis ingin mengetahui bagaimana mereka mempresentasikan diri mereka masing-masing di hadapan publiknya dalam hal ini adalah followers Instagram, serta melihat bagaimana mereka berinteraksi di kehidupan nyata. Dalam merampungkan penelitiannya, penulis menggunakan pendekatan dramaturgis milik Erving Goffman, dalam pendekatannya ini Goffman menyebutkan bahwa dalam melakukan interaksi, manusia akan mengelola segala hal yang menempel pada badannya (impression management), mulai dari atribut yang dikenakan hingga nada bicara. Pengelolaan tersebut merupakan sebuah kontrol yang ingin diperkenalkan kepada lawan interaksi individu yang bersangkutan. Goffman pun menilai bahwa konsep dramaturgi tidak jauh berbeda dengan pertunjukan teater yang selalu memiliki panggung depan dan panggung belakang. Dimana ada citra yang coba dibangun saat seseorang menampilkan panggung depannya kepada lawan interaksinya, tanpa harus menunjukan hal-hal yang terjadi di belakang panggung (Mulyana,2010 : 114).

8 1.2. Fokus Penelitan dan Pertanyaan Penelitian 1.2.1 Fokus Penelitiaan Dari uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang diatas, maka penulis memfokuskan masalahnya menjadi, Bagaimana Presentasi Diri Seleb Instagram Hijabers? 1.2.2 Pertanyaan Penelitian Melalui perumusan masalah diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan sebagai masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana panggung depan (front region) Seleb Instagram Hijabers? 2. Bagaimana panggung belakang (back region) Seleb Instagram Hijabers? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam pertanyaan penelitian. Terlebih penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fenomena permainan karakter yang dilakukan oleh subjek penelitian. Sehingga tujuan yang spesifik dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui panggung depan (front region) Seleb Instagram Hijabers. 2. Untuk mengetahui panggung belakang (back region) Seleb Instagram Hijabers.

9 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi penelitian dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya dalam pemahaman mengenai pendekatan dramaturgi Seleb Instagram Hijabers yang memiliki panggung depan dan panggung belakang dalam perannya sebagai seorang muslimam Selain itu juga penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang sama-sma mengkaji dengan metodologi dan pendeketanan yang sama, seperti apa yang dilakukan oleh penulis. 1.4.2 Kegunaan Secara Praktis Melalui penelitian ini, penulis hendak menyumbangkan pemikiran yang telah dikombinasikan dengan informasi dan teori-teori terdahulu terhadap perkembangan ilmu komunikasi terutama dalam pendekatan dramaturgi. Selain itu, nantinya pembaca dapat mengetahui presentasi diri dari panggung depan serta panggung belakang seorang Seleb Instagram Hijabers yang akan menjadi narasumber dari penelitian ini. 1.5 Setting Penelitian Agar penelitian ini lebih fokus terhadap rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah dikemukan diatas, maka penulis hendak memberikan batasan-batasan dalam penelitian sebagai berikut :

10 1. Informan dalam penelitian ini adalah Seleb Instagram yang menggunakan hijab dan juga memiliki followers (pengikut) akun lebih dari 4.000 pengikut, dan informan berdomisili di Kota Bandung. 2. Informan penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Seleb Instagram Hijabers yang secara aktif menggunkan media sosial Instagram. 3. Analisis dalam penelitian ini dibatasi pada metode penelitian komunikasi kualitatif dengan pendekatan dramaturgi. 4. Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari 2015. 1.5.1 Pengertian Istilah 1. Presentasi Diri, pengenalan diri kepada orang lain dengan tujuan untuk mendefinisikan situasi dan identitas sosial seseorang. (Mulyana,2010 : 110) 2. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto (photo-sharing) berbasis iphone dan Android, yang memungkinkan penggunanya mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial. 3 3. Seleb berasal dari kata dasar selebriti orang yang terkenal atau masyhur 4, dalam hal ini seleb instagram adalah seseorang yang terkenal atau masyhur di jejaring sosial Instagram. 3 http://www.mrbambang.com/2012/08/instagram-handbook-panduan-komprehensif.html (diakses tanggal 4 Maret 2015, pada pukul 23.34 WIB) 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

11 4. Hijabers, berasal dari kata hijab yang berarti seperangkat pakaian yang terdiri dari pakaian rumah (al-tsaub) yang meliputi pakaian sehari-hari yang tidak ketat, jilbab yang dimana merupakan pakaian yang merangkapi pakaian rumah, dan khimar (kerudung) pakaian yang menutupi kepala, leher, hingga batas dada. (Siauw,2015:83). 5. Dramaturgi adalah suatu pandangan atas kehidupan sosial sebagai serangkaian pertunjukan drama yang mirip dengan pertunjukan drama panggung (Mulyana, 2010: 106). 1.6 Kerangka Pemikiran Penulis menggunakan pendekatan dramaturgi dari Erving Goffman sebagai landasan dari penelitian ini, dengan menggunakan pendekatan dari Goffman penelitian ini diharapkan memiliki fokus yang jelas dalam memecahkan masalah dari penelitian yang telah dirancang. Erving Goffman menyebutkan bahwa dramutrgi adalah kehidupan sosial sebagai serangkaian pertunjukan drama yang mirip dengan pertunjukan teater (Mulyana, 2010: 106). Victor Turner (Thomas & Bryan : 236) menyebutkan bahwa drama sosial merupakan sebuah area struktur sosial yang transparan namun terbatas. Hal ini dakibatkan karena para pelaku dramaturgi menggunakan komunikasi sebagai sebuah pertunjukan. Dalam menjalankan pertunjukannya Ervin Goffman menjelaskan bahwa seseorang akan cenderung memakai berbagai atribut mulai dari atribut yang bersifat verbal dan atribut yang bersifat nonverbal.

12 Alasan dari pemakaian atribut tersebut adalah agar aktor yang sedang berperan ini dapat mendefinisikan situasi yang diinginkan, karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dan hal tersebut dikenal dengan istilah impression management (pengelolaan kesan), dimana nantinya seorang aktor akan mengatur tata bahasa dan tata busana sehingga dapat merepresentasikan dirinya di hadapan masyarakat. (Mulyana, 2010: 112). Sebagaimana pertunjukan teater, Goffman menyebutkan bahwa, seseorang memiliki wilayah panggung depan dan panggung belakang. Panggung depan merupakan sebuah ekspektasi dari yang coba dihadirkan oleh seseorang terhadap suatu situasi atau peristiwa sosial yang dihadapinya. Kesan formal akan cenderung nampak di panggung depan ini, karena dengan cara itulah seseorang mampu diterima di suatu situasi atau peristiwa yang dihadapinya. Biasanya sang aktor akan sangat memperhatikan aspek verbal dan nonverbalnya, mulai dari tata bahasa yang digunakan, intonasi berbicara, hingga tempo berbicara, dan tidak lupa penampilan, mulai dari pakaian yang dikenakan, parfum dan juga gerak-gerik tubuh. Seseorang akan sangat bergantung kepada orang lain, sehingga dirinya mampu menampilkan diri yang ia inginkan. Berbeda dengan panggung belakang, dinilai sebagai sesuatu yang bersifat kontras dan cenderung tidak formal. Memungkinkan seseorang berlaku kebalikannya dari panggung depan, mulai dari menggunkan kata-kata kasar, komentar komentar

13 seksual yang terbuka, duduk dan berdiri sembrono, merokok, dan lain-lain (Mulyana,2010 : 115). Meski panggung depan dan panggung belakang terlihat kontras, bukan berarti dalam penelitian ini dapat dengan mudah ditemukan panggung depan dan panggung belakang yang dimiliki oleh Seleb Instagram Hijabers. Many performances are so detailed and complex that they cannot be carried out without rehearsal. In such cases, even if the rehearsal is not observed and its exact nature is not known, it is not backstage to the performance (Laurer and Handel, 1977 :136). Banyak pertunjukan yang sangat detail dan rumit sehingga tidak bisa dilanjutkan tanpa adanya latihan. Dalam beberapa kasus, meski latihannya tidak diketahui oleh orang lain, hal tersebut tidak dikategorikan sebagai panggung belakang dari sebuah pertunjukan. Artinya, panggung belakang bisa menjadi panggung depan seseorang. Sebagai contoh pencuci piring di sebuah restoran tidak dapat dikategorikan sebagai panggung belakang dari bagian penyajian suatu hidangan. Karena pencuci piring orang yang mencuci piring, di restoran merupakan seseorang yang sedang melakukan pertunjukannya di panggung depan, sehingga kita harus melakukan observasi langsung untuk mengetahui panggung belakang dari pencuci piring ini. Hal yang serupa pun terjadi dalam penelitian yang akan dilakukan penulis, saat ini penulis belum bisa memutuskan panggung belakang yang dimaksud. Karena nantinya hal tersebut akan muncul ketika observasi dan wawancara sudah berjalan,

14 mengingat Seleb Instagram Hijabers dalam penelitian ini memiliki pekerjaan yang beragam, beberapa menjadi model, ibu rumah tangga, wirausahawan, dan lainnya. Sehingga nilai yang akan ditekankan sebagai panggung belakang adalah cara mereka berkomunikasi di kehidupan sosial yang nyata, di luar dari media sosial yang digunakan. Sehingga pola yang tergambar dalam penelitian ini dari mulai presentasi diri hingga kepada Seleb Instagram Hijabers itu sendiri akan melingkar. Karena masingmasing dari komponen yang terdapat dalam penelitian ini akan saling mempengaruhi. Dan terutama akan terus berulang secara terus menerus, sehingga penulis memberikan gambaran sebagai berikut

15 Teori Presentasi Diri Erving Goffman Impression Management Seleb Instagram Hijabers Panggung Depan (Front Region) Panggung Belakang (Back Region) Gambar 1.1 Kerangka Penelitian.