BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya Instagram sudah mencuri perhatian para penggunanya, menurut
|
|
- Handoko Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Instagram merupakan media sosial yang sangat berkembang pesat di dunia Internet, banyak sekali yang menggunakan media sosial dari berbagai kalangan untuk keperluanya masing-masing baik berkomunikasi, berbagi informasi juga tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi berbaur dan bergabung dengan orang lain. Dengan Instagram kita mampu berbagi tentang segala hal dalam bentuk visual dan audio (foto dan video) dan tidak ada batasan ruang waktu karena mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan di manapun mereka berada. Di awal kemunculannya Instagram sudah mencuri perhatian para penggunanya, menurut kompas.com jumlah pengguna Instagram semakin banyak meskipun usianya belum sampai lima tahun, tapi media sosial berbagi foto itu sudah memiliki 400 juta orang pengguna aktif. Para anggota baru Instagram sebagian besar berasal dari Eropa dan Asia. Lebih spesifik lagi kebanyakan anggota barunya berasal dari Indonesia, Jepang serta Brazil. Hal ini tentu menjadi tolak ukur bagaimana antusiasime masyarakat Indonesia terhadap media sosial Instagram. 1 Nama Instagram sendiri berasal dari insta dan gram, insta yang berasal dari kata instant dan gram yang berasal dari telegram, dapat disimpulkan dari namanya yang berarti menginformasikan atau membagikan foto kepada orang lain 1 ( asuk.indonesia) 1
2 2 dengan cepat. Kemampuan dan fitur yang disediakan oleh Instagram untuk saling berbagi nampak tidak terbatas. Melalui media sosial seperti Instagram ini pemilik akun dapat berbagi mengenai aktivitas apa yang dilakukan dan mangabadikanya dengan foto dan video, lokasi di mana kita berada, dan lainya dengan kreatifitas pemilik akun sendiri. Sebuah aplikasi untuk berbagi, Instagram memiliki dampak besar pada kehidupan saat ini karena dapat dilihat dari banyaknya orang yang mulai merasa sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk dikenal orang lain. Seseorang yang asalnya kecil bisa seketika menjadi besar, begitupun sebaliknya orang besar dalam sedetik bisa menjadi kecil. Apabila penggunanya dapat memanfaatkan media sosial banyak sekali manfaat yang kita dapat sebagai media pemasaran seperti mencari koneksi, memperluas pertemanan, dll. Kemunculan Instagram juga membuat pengaruh yang cukup besar terhadap gaya hidup penggunanya dengan berbagai alasan mengapa seseorang harus membuat sebuah akun Instgram, salah satunya adalah menunjukkan eksistensi diri yang pada akhirnya anggapan ini akan membentuk kesan krisis pengakuan atas dasar citra diri. Eksistensi di media sosial bukanlah keberadaan seseorang di hadapan dirinya, namun di hadapan orang lain karena keberadaan seseorang akan berarti atau bernilai jika keberadaannya tersebut diakui oleh pihak lain. Tak jarang sebagian dari pengguna media sosial Instagram menjadi dramatis dan terus membuat pencitraan atas dirinya. Media sosial Instagram telah banyak merubah kehidupan sosial para penggunanya menjadi semakin konsumtif yang menyebabkan pengguna
3 3 Instagram yaitu persaingan kehidupan mewah. Dalam hal ini para pelaku Instagram selalu mengikuti trend yang sedang berlangsung di dunia dan di kalangan mereka karena tidak mau dibilang ketinggalan zaman oleh temantemannya dan dianggap populer dalam mengikuti zaman. Seperti halnya kasus yang rela menghabiskan uang mereka untuk membeli pakaian branded yang sedang trend digunakan pada saat ini. Semakin high class foto yang mereka unggah di akun Instagram yang mereka miliki, maka di situlah tingkat kelevelan bergaul dan kepopuleran mereka diukur. Pemilik akun Instagram yang memilki banyak followers akan dikenal dengan sebutan Selebgram, singkatan dari Selebritis Instagram. Ada banyak faktor yang mempenggaruhi seseorang dikatakan sebagai Selebgram, bisa jadi dari keindahan fotografi yang diunggahnya, kecantikan atau ketampanan dari pemilik akun tersebut, atau bahkan selera dalam memadu padankan pakaian Selebgram dianggap baik dan bagus, sehingga memberikan inspirasi untuk para followers-nya. Selebgram Identik dengan endorsement. Di era modern saat ini Selebgram menjadi sebuah sarana dalam media promosi dengan tujuan untuk menaikan suatu lembaga atau perusahaan. Dengan memberikan produk serta tarif tertentu agar dapat beriklan (paid promote) dalam akun seorang Selebgram, lalu kemudian diunggah oleh pemilik akun Instagram di situlah proses endorsement berlangsung. Dengan zaman yang sudah semakin canggih pasti sudah tidak ada hambatan lagi untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Caranya
4 4 adalah menggunakannya dengan baik agar mendapatkan kesan yang positif dari orang lain sesama pengguna media sosial. Menurut Goffman, wilayah depan ibarat panggung sandiwara bagian depan (front stage) yang ditonton khalayak penonton, sedangkan wilayah belakang ibarat panggung sandiwara bagian belakang (back stage) atau kamar rias tempat pemain sandiwara mempersiapkan dirinya (Mulyana, 2008: 114). Begitupun dengan panggung depan (front stage) dan panggung belakang (backstage) seorang selebgram yang akan diteliti oleh peneliti di sini ialah pembahasan mengenai panggung depan (front stage) yaitu aktifitas yang dilakukan objek di dalam akun Instagramnya meliputi postingan-postingan yang ia upload, dan mengenai panggung belakang (back stage) yaitu ketika ia di dalam kehidupan sehari-hari di luar media sosial Instagram. Dalam mencapai tujuannya, para pelaku instagram berusaha mengembangkan perilaku-perilaku yang mendukung peran sesuai yang diinginkanya di Instagram. Aktor juga harus memperhitungkan setting (tempat foto), kostum (pakaian yang digunakan), penggunaan kata (caption pendukung) dan lainnya untuk meninggalkan kesan baik pada lawan interaksi dan memudahkan jalan untuk mencapai tujuan yang oleh Goffman disebut manajemen daya tarik (impression management). Tentu setiap orang memiliki latar belakang masing-masing dalam memenuhi kebutuhannya dan juga alasan utama yang sering kita gunakan adalah untuk membangun kesan pertama yang baik, sehingga orang lain mampu menilai sebagaimana yang kita inginkan di mata publik. Peneliti mengira poin inilah yang menjadi bagian sangat penting untuk seorang Selebgram yang sering
5 5 menampilkan dirinya di hadapan publik dengan berpenampilan menarik yang akan berpengaruh cukup besar terhadap citra diri di mata pengguna Instagram lainya. Tidak dipungkiri bahwa media sosial Instagram juga mempunyai nilai plus yang ternyata mampu memberikan efek yang cukup besar dalam kehidupan Selebgram. Objek penelitian pertama yang akan peniliti teliti adalah seorang mahasiswi yang berkuliah di salah satu universitas swasta di kota Bandung yang juga memiliki profesi sebagai model bernama LP. Objek penelitian kedua adalah EP yang juga memilki profesi sebagai model namun dalam kategori dewasa. Kemudian objek penelitian ketiga adalah seorang ilustrator bernama NT. Mereka aktif menggunakan media sosial Instagram sehingga memiliki followers dan likers dalam jumlah yang cukup banyak dalam setiap foto yang diunggahnya dan hal itu menandakan bahwa mereka banyak disukai oleh pengguna Instagram lainya. Peneliti melihat ada upaya-upaya pengembangan citra diri yang dimunculkan agar orang lain memandang dirinya sesuai dengan apa yang diinginkan. Di sini terjadilah komunikasi nonverbal yang terjadi saat mereka mengupload sebuah foto atau video di dalam akun instagramnya karena dalam setiap foto atau video yang diunggah memperhitungkan detail yang akan menunjang citra kepada akun Instagram lainya. Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang diterima orang lain. Ia menyebut upaya itu sebagai pengelolaan kesan (impression management), yakni teknik
6 6 teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Pencitraan yang ditampilkan di media sosial tidak selalu menggambarkan pribadi orang tersebut. Ini sesuai dengan teori dramaturgi dari Erving Goffman yang menyatakan bahwa kehidupan sosial seseorang merupakan serangkaian penampilan dramatik seperti halnya orang-orang yang melakukan pertunjukan di panggung teater, di mana seseorang berusaha membentuk kesan yang mereka inginkan untuk dilihat orang lain. Hal senada juga dikemukakan oleh Mulyana (2006: 112) bahwa: Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain. Upaya ini disebut sebagai pengelolaan kesan (impression management), yaitu teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Impression management bisa dengan mudah dilakukan di media sosial Instagram karena mempunyai kemampuan untuk menyebarkan suatu pesan atau informasi secara tepat dan luas. Sebuah image di hadapan publik melalui media sosial Instagram merupakan bahasan yang menarik karena berkaitan dengan bentuk interaksi baru yang tentu saja mempunyai aturan yang berbeda dengan dunia nyata. Setelah sukses menjadi aplikasi yang diminati banyak penggunanya, Instagram menjadi sosial media yang mempunyai banyak peluang untuk berbisnis bagi para penggunanya. Salah satunya adalah kepintaran seorang selebgram yang bisa memanfaatkan dan menjadikan Instagram sebagai penyalur media komunikasi pemasaran. Seperti yang dilakukan oleh para objek penelitian yang
7 7 peneliti teliti, mereka menerima endorsement dari berbagai prodak brand ternama yang juga sama menggunakan sosial media Instagram. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan pengendors karena banyak followers yang memudahkan untuk pengguna Instagram lainya atau konsumen melihat produk yang dijual oleh brand tersebut. Banyaknya minat brand yang ingin mengendors selebgram, para Selebgram mematok rate mulai dari Rp ,- hingga Rp ,- /item dalam satu kali posting di akun Instagram milikinya. Impression management atau pengelolaan kesan ditemukan dan dikembangkan oleh Erving Goffman pada tahun 1959, dan telah dipaparkan dalam bukunya yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life. Pengelolaan kesan juga secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik presentasi diri yang didasarkan pada tindakan mengontrol persepsi orang lain dengan cepat dengan mengungkapkan aspek yang dapat menguntungkan diri sendiri atau tim. Pada akhirnya, penulis menggunakan pendekatan dramaturgis Ervin Goffman. Goffman pun menilai bahwa konsep dramaturgi tidak jauh berbeda dengan pertunjukan teater yang selalu memiliki panggung depan dan panggung belakang. Di mana ada citra yang coba dibangun saat seseorang menampilkan panggung depannya kepada lawan interaksinya, tanpa harus menunjukkan hal-hal yang terjadi di belakang panggung (Mulyana, 2010: 114). Di mana pendekatan ini termasuk kepada paradigma konstruktivis, yang memandang bahwa realita tidak menunjukkan dirinya dalam bentuk yang kasar,
8 8 tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat sesuatu (Morrisan, 2013: 107). Penulis memfokuskan masalah yang menjadi daya tarik untuk diteliti yaitu Bagaimana impression management seorang selebgram sebagai eksistensi diri melalui media sosial Instagram. Dalam hal ini, penulis menggunakan teori dramaturgi Goffman, untuk mengetahui front stage dari seorang selebgram yaitu bagaimana seorang selebgram menampilkan dirinya di depan publik melalui akun media sosial Instagram milikinya serta untuk mengetahui impression management yang dilakukan dalam hal upaya-upaya apa saja yang dipersiapkan seoarang selebgram untuk mendukung peran yang dimainkanya sebagai seorang selebgram. Kemudian juga untuk mengetahui back stage yang meliputi kegiatan sehariharinya di luar peran yang ia lakukan sebagai seorang Selebgram. Sikap seperti itu penting dimiliki oleh seorang selebgram karena itulah salah satu cara yang akan menunjang mereka dalam mempromosikan diri. Bagaimana cara mereka membentuk citra diri dengan menggunakan media sosial sehingga berpengaruh terhadap proses pembentukan konsep diri dan kesan yang ingin mereka sampaikan kepada orang lain. Penulis telah menentukan, bahwa panggung depan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua hal yang mencangkup apa saja yang ditampilkan di dalam akun Instagram mereka, meliputi gaya berbusana dan konten lainya dari Instagram masing-masing Selebgram yang penulis amati secara personal dan juga mencari penilaian khalayak yang memfollow akun terhadap Selebgram yang penulis teliti. Sedangkan panggung belakang meliputi hal-hal yang tidak diketahui
9 9 oleh followers di dalam akun Instagram masing-masing Selebgram, seperti hal hal yang di persiapkan untuk melakukan Impression Management yang secara tidak langsung mengungkapankan seberapa penting menampilkan sosok dirinya agar dikenal orang lain dalam media sosial Instagram, juga kegiatan sehari-hari, dan karakter personal atas dasar pengakuan mereka, pengamatan peneliti dan pengakuan orang terdekat. Poin inti yang akan peneliti teliti lebih jauh untuk mengetahui proses penentuan setiap foto yang akan diunggah seperti setting tempat atau background foto yang diambil, kostum dan semua atribut yang dikenakan sangat diperhatikan serta penggunaan kata pendukung atau caption yang dituahkan untuk memperjelas setiap foto yang diunggah agar terciptanya kesan positif kepada followers atau sesama pengguna Instagram lainya. Tentunya di sini ada proses impression management yang ingin disampaikan kepada followers di dalam akunnya sebagai cara agar dapat mempersuasi pengguna Instagram lainya agar bertindak sesuai dengan yang diinginkannya. Kemudian nantinya peneliti akan membandingkan hasil dari apa yang peneliti dapatkan di lapangan baik itu panggung depan maupun panggung belakang dalam kesuksesan ketiga objek dalam membuat impression management di hadapan khalayak atau pengguna akun Instagram lainya.
10 Fokus Penelitian dan Pertanyaan Penelitian Fokus Penelitian Dari uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang di atas, maka penulis memfokuskan masalahnya menjadi, Bagaimana impression management seorang selebgram sebagai eksistensi diri melalui sosial media Instagram? Pertanyaan Penelitian Melalui perumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan sebagai masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana impression management di kehidupan panggung depan (front stage) seorang selebgram? 2. Bagaimana kehidupan panggung belakang (back stage) dari seorang selebgram? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam pertanyaan penelitian. Terlebih penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fenomena permainan karakter yang dilakukan oleh subjek penelitian. Sehingga tujuan yang spesifik dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui impression management di kehidupan panggung depan (front stage) seorang Selebgram.
11 11 2. Untuk mengetahui kehidupan panggung belakang (back stage) Selebgram. 1.4 Kegunaan penelitian Kegunaan Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi penelitian dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya dalam pemahaman mengenai pendekatan dramaturgi Selebgram yang memiliki panggung depan dan panggung belakang dalam perannya. Selain itu juga penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang sama-sama mengkaji dengan metodologi dan pendeketan yang sama, seperti apa yang dilakukan oleh penulis Kegunaan Secara Praktis Melalui penelitian ini, penulis hendak menyumbangkan pemikiran yang telah dikombinasikan dengan informasi dan teori-teori terdahulu terhadap perkembangan ilmu komunikasi terutama dalam pendekatan dramaturgi. Selain itu, nantinya pembaca dapat mengetahui impression management dari panggung depan serta panggung belakang seorang Selebgram yang akan menjadi narasumber dari penelitian ini. 1.5 Setting Penelitian Agar penelitian ini lebih fokus terhadap rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah dikemukan di atas, di sini penulis hendak memberikan batasan-batasan dalam penelitian sebagai berikut:
12 12 1. Key Informan dalam penelitian ini adalah Selebgram yang memiliki followers diatas followers, dan informan berdomisili di Kota Bandung. 2. Informan penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Selebgram yang aktif menggunakan media sosial Instagram. 3. Analisis dalam penelitian ini dibatasi pada metode penelitian komunikasi kualitatif dengan pendekatan dramaturgi. 4. Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September Pengertian Istilah 1. Dramaturgi adalah suatu pendekatan yang memusatkan perhatian pada pandangan atas kehidupan sosial sebagai serangkaian pertunjukan drama yang mirip dengan pertunjukan drama di panggung (Mulyana, 2008: 106). 2. Impression management adalah teknik-teknik yang digunakan aktoruntuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi tentang segala hal dalam bentuk visual dan audio (foto dan video) berbasis iphone dan Android, yang memungkinkan penggunanya mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial. 4. Seleb berasal dari kata selebriti orang yang terkenal atau masyhur, dalam hal ini selebgram adalah seseorang yang terkenal atau mashur di jejaring sosial Instagram
13 13 5. Follower adalah teman sesama pengguna akun Instagram yang secara langsung mengikuti kegiatan dari pemilik akun yang sudah difollownya. 6. Endorsment adalah kegiatan promosi barang dagangan (brand atau onlineshop) melalui orang-orang terkenal. 1.6 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran di sini bukanlah untuk menguji teori, akan tetapi dijadikan panduan atau landasan agar penelitian ini lebih terarah dan lebih fokus kepada masalah yang akan diteliti. Seorang individu seringkali peduli terhadap self image yang ditampilkannya terhadap orang lain. Kepedulian tersebut akan menuntun individu tersebut untuk senantiasa berusaha mengontrol tentang apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya tersebut. Self image yang dicoba ditampilkan ini dapat berbeda-beda dari satu situasi ke situasi lainnya, yang kembali kepada dari tujuannya itu sendiri. Self image yang dicoba untuk ditampilkan tersebut dapat dianalogikan seperti seorang aktor yang sedang bermain peran. Layaknya seorang aktor dalam pementasan teater, setiap individu akan berusaha untuk dapat menampilkan image tertentu dengan menggunakan suatu setting tingkah laku verbal maupun nonverbal secara hati-hati untuk dapat mencerminkan image tersebut. Usaha tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah impression management atau pengelolaan kesan (Rakhmat, 2008: 96). Berbicara mengenai impression management tentu tidak terlepas dari kajian dramaturgi. Pada perkembanganya, dramaturgi begitu banyak dikenal dan dijadikan sebagai bentuk komunikasi lainnya dalam kehidupan sehari-hari manusia. Teori dramaturgi menjelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan setiap identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja berubah-ubah tergantung dengan siapa interaksi terjadi. Di sinilah dramaturgi masuk, bagaimana kita menguasai interaksi
14 14 tersebut. Dalam dramaturgi, interaksi sosial dimaknai sama dengan pertunjukan teater. Dalam penelitian ini, peneliti akan berpedoman pada perspektif teori dari Erving Goffman, tokoh sosiolog asal Amerika yang terkenal dengan pendekatan dramaturgi. Erving Goffman menyebutkan bahwa dramaturgi adalah kehidupan sosial sebagai serangkaian pertunjukan drama yang mirip dengan pertunjukan teater (Mulyana, 2010: 106). Di samping itu juga terdapat teori-teori pendukung dari tokoh-tokoh sosiolog lainnya. Manusia adalah makhluk sosial, selalu ingin berinteraksi dengan manusia lainnya sebagai suatu kebutuhan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy, 2003:11). Orang lain menilai kita berdasarkan petunjuk-petunjuk yang kita berikan dan dari penilaian itu mereka memperlakukan kita untuk itu, kita secara sengaja menampilkan diri kita (self presentation) seperti yang kita kehendaki. Kajian dramaturgi membagi dua wilayah yang biasa digunakan seorang individu dalam memainkan peran. Wilayah tersebut ialah: 1. Front stage (panggung depan) merupakan suatu panggung yang terdiri dari bagian pertunjukan atas penampilan (appearance) dan gaya (manner). Pada lingkungan yang menjadi front stage inilah dimunculkan identitas palsu oleh individu tersebut guna memaksimalkan peran yang dimainkannya dalam area front stage tersebut di mana ia dapat menyesuaikan diri dengan situasi followersnya. Penampilan di sini
15 15 meliputi petunjuk artifaktual seperti pakaian, make up, dan sebagainya. Sedangkan gaya meliputi cara berbicara, berjalan dan sebagainya 2. Back stage (panggung belakang) merupakan bagian dari individu di mana individu tersebut memperlihatkan gambaran sesungguhnya dari dirinya. Back Stage ini juga merupakan panggung persiapan aktor yang disesuaikan dengan apa yang akan dihadapi di lapangan, untuk selanjutnya menutupi identitas aslinya. Panggung ini disebut juga panggung pribadi yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Selain membawakan peran secara individu selebgram sebagai aktor sosial juga mengelola kesan lain terhadap kelompoknya. Kelompok yang di sini yaitu followers. Mereka menjadi satu kesatuan tim dalam menggapai citra diri selebgram itu sendiri. Setiap anggota tim memegang rahasia tersembunyi bagi khalayak yang memungkinkan kewibawaan tim tetap terjaga (Mulyana, 2007:106). Dalam interaksinya, manusia ingin menunjukkan suatu gambaran diri berupa petunjuk-petunjuk tertentu yang akan diterima orang lain. Upaya ini dinamakan Pengelolaan Kesan (impression management), yakni teknik-teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Pada prinsipnya Dramaturgi merupakan bagian dari kajian ilmu komunikasi yang mana terdapat dalam pembahasan mengenai diri seorang komunikator yang berperan penting dalam proses penyampaian pesan kepada komunikan. Dramaturgi memaparkan bagaimana seorang komunikator dalam hal ini seorang selebgram memainkan peran dalam dua bagian kehidupan mereka
16 16 yakni front stage (panggung depan) dan back stage (panggung belakang) yang semata-mata agar menimbulkan suatu kesan di hadapan para followersnya. Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya di mana dramaturgi membagi dua wilayah yakni front stage (panggung depan) dan back stage (panggung belakang). Impression management sendiri merupakan bagian dari kajian dramaturgi yang sama-sama dikembangkan oleh Goffman. Impression management atau pengelolaan kesan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang individu dalam menciptakan kesan atau persepsi tertentu atas dirinya di hadapan khalayaknya. Pengelolaan kesan tersebut baik terhadap simbol verbal maupun simbol nonverbal yang melekat di dirinya. Penelitian ini mengkaji bagaimana impression management di kehidupan front stage (panggung depan) dan back stage (panggung belakang) pada diri seorang selebgram di media sosial instagram. Sebagaimana yang telah dipaparkan pada kerangka teoritis bahwasannya Goffman membagi dua wilayah dari aktor yang diibaratkan memainkan peran tersebut. Hal yang akan dilakukan penulis saat ini, penulis akan meneliti lebih jauh panggung belakang yang dimaksud karena nantinya hal tersebut akan muncul ketika observasi dan wawancara sudah berjalan, mengingat Selebritis Instagram dalam penelitian ini memiliki status yang berbeda, sehingga nilai yang nanti akan ditekankan sebagai panggung belakang adalah cara mereka berkomunikasi di kehidupan sosial yang nyata, di luar dari media sosial Instagram yang digunakan.
17 17 Selebgram Front Stage Impression Management Back Stage Dramaturgi Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi pengguna media sosial, memeriksa dan meng-update aktifitas terbaru ke dalam media sosial adalah sebuah aktifitas yang lazim dilakukan. Seseorang yang mempunyai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Presentasi Diri Ayam Kampus Di Yogyakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Presentasi Diri Ayam Kampus Di Yogyakarta 1. Pengertian Presentasi Diri Pada dasarnya, setiap orang memiliki langkah-langkah khusus dalam mempresentasikan dirinya kepada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Bagian ini terdiri dari beberapa divisi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pemasaran suatu produk memerlukan beberapa aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya. Sebagai fenomena yang berkembang saat ini, dalam pemasaran terdapat suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak dapat terlepas untuk berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak dapat terlepas untuk berinteraksi dengan individu lainnya. Hal ini dikarenakan mausia sebagai mahluk sosial yang berusaha
Lebih terperinciGambar 1.1 Gambar spoiler media sosial ask.fm Sumber :
BAB I PENDAHULUAN Media sosial adalah sebuah teknologi komunikasi yang saat ini marak digunakan oleh manusia (khususnya remaja) dalam beriteraksi sehari-hari. Dilansir dari website smartbisnis.com, Pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang psikolog Universitas Stanford yaitu Sandra Bem (1977) yang dikutip dalam situs online Psikoterapis.com, dijelaskan bahwa dirinya mengeluarkan sebuah inventory
Lebih terperinciImpression Management Seorang Selebgram sebagai Eksistensi Diri melalui Media Sosial Instagram
Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Impression Management Seorang Selebgram sebagai Eksistensi Diri melalui Media Sosial Instagram 1 Fany Ariani, 2 Wulan Trigartanti 1.2 Bidang Kajian Public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia mode atau biasa dikenal dengan istilah dunia fashion, disadari atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dunia mode atau biasa dikenal dengan istilah dunia fashion, disadari atau tidak telah mempengaruhi hidup kita baik dalam skala besar maupun kecil. Beberapa orang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manusia, namun kita sering melupakan betapa besar peranannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Manusia membutuhkan komunikasi
Lebih terperinciBAB II DRAMATURGI: ERVING GOFFMAN. yang namanya teori dramaturgi, Dramaturgi adalah teori yang
BAB II DRAMATURGI: ERVING GOFFMAN A. Kerangka Teoritik Dalam ilmu sosiologi mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya teori dramaturgi, Dramaturgi adalah teori yang mengemukakan bahwa teater
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, manusia di dunia ini tidak dapat dilepaskan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia di dunia ini tidak dapat dilepaskan dari aktifitas berkomunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dalam tatanan
Lebih terperinciABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI
ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI : FENOMENA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI AJANG PENAMPILAN DIRI NAMA : ASTRI RIYANTI NIM : D2C 308 001 JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI Di era globalisasi saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Media sosial hadir sebagai media baru dalam berkomunikasi dimana saat ini berkomunikasi tidak hanya secara tatap muka tetapi juga melalui saluran media. Media sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan kesan sering kali dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Impression Management atau yang lebih dikenal dengan istilah pengelolaan kesan sering kali dilakukan oleh orang-orang yang memiliki profesi dan dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diajak bicara mempunyai kesan tertentu tentang si pembicara. Pengelolaan kesan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia sering kali mengelola kesan sehingga orang yang diajak bicara mempunyai kesan tertentu tentang si pembicara. Pengelolaan kesan seringkali
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. aktifitas presentasi diri Seleb Instagram Hijabers, bahwa :
130 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis penelitian yang sudah diuraikan sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan mengenai panggung depan dan panggung belakang dari aktifitas presentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg dan mulai resmi dapat di akses secara umum pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Menjamurnya pengemis di kota-kota besar nampaknya sudah menjadi pemandangan sehari-hari yang tidak dapat terelakkan. Pengemis adalah orangorang yang mendapatkan penghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa : 5.1.1. Hasil pembahasan panggung depan mahasiswa Fikom Unisba menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, untuk itu manusia hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi saat ini membawa masyarakat Indonesia pada Second era of globalization dimana era ini dikenal dengan era digital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. utama, dengan kata lain mengikuti sebuah tren menjadi salah satu cara jitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Untuk dapat diterima dan diakui oleh sekeliling lingkungan atau publik, seseorang harus bisa menjadi pribadi yang dinasmis sebagai kunci utama, dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. gaya hidup baru. Terlebih lagi dengan pencintraan terhadap kebaya semikin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Seiring dengan perkembangaan teknologi dan media masa membuat kebaya memiliki sebuah arti baru dalam masyarakat yang mengakibatkan sebuah gaya hidup baru. Terlebih
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian.
69 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian ini adalah data yang kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era digital seperti sekarang, semuanya bergantung kepada teknologi, salah satu hasil dari teknologi adalah internet, yang mengandung banyak situs di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman saat ini perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan berinovasi untuk dapat menjual produknya lebih banyak dan terus membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Internet disebut sebagai sebuah media baru yang sifatnya multimedia dan interaktif. Karakteristik unik dari media baru yang menggabungkan konvergensi, jaringan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Paradigma Penelitian Menurut Bogdan dan Taylor, Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi serta pengembangan teknologi di Indonesia membuat internet menjadi media yang digemari masyarakat, karena internet dapat memberikan kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan satu hal yang wajib untuk dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama hampir dua puluh empat jam, manusia berkomunikasi dengan sesamanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Seperti yang dikatakan oleh Stuart dan Sudeen (1998) dalam tulisan Muchlisin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsepsi Diri Konsep diri merupakan pandangan terhadap sikap dan perilaku terhadap diri sendiri. Pengetahuan tentang diri sendiri ini juga termasuk pengetahuan tentang semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna Facebook, Indonesia menduduki peringkat nomor dua di dunia setelah. diakses pada tanggal 20/09/2014, pukul 18:00)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam jejaring sosial, Indonesia menduduki peringkat nomor lima sebagai pengguna Twitter terbanyak di dunia setelah Jepang dan Inggris, sedangkan sebagai pengguna Facebook,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengetahui Front Stage dan Back Stage yang dibangun oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Sejenis Penelitian terdahulu adalah referensi yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan, antara lain sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh endorsement yang dilakukan oleh selebritis Instagram melalui media sosial Instagram terhadap niat beli konsumen di Indonesia
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Instagram adalah aplikasi gratis untuk berbagi foto dan video pendek kepada orang lain yang juga dapat berbagi ke media sosial lainnya. Aplikasi instagram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia membuat internet menjadi salah satu media yang disukai oleh masyarakat, karena internet dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin factio,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia fashion terus mengalami kemajuan sehingga menghasilkan berbagai trend mode dan gaya. Hal ini tidak luput dari kemajuan teknologi dan media sehingga
Lebih terperinciCOFFEE SHOP AS A MEDIA FOR SELF-ACTUALIZATION TODAY S YOUTH. Salendra (Alumni Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang)
COFFEE SHOP AS A MEDIA FOR SELF-ACTUALIZATION TODAY S YOUTH Abstract Salendra (Mr.richendru@gmail.com) (Alumni Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang) Trends go to a coffee shop that is currently
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Manusia merupakan individu yang berdiri sendiri, mempunyai unsur fisik dan psikis yang dikuasai penuh oleh dirinya sendiri. Masing-masing individu tentunya
Lebih terperinciPresentasi Diri Seleb Instagram Hijabers
Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Presentasi Diri Seleb Instagram Hijabers 1 Gufron Ria Perdana, 2 Dadi Ahmadi 1,2 Bidang Kajian PublicRelations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Indonesia telah menunjukan geliatnya di tahun 2015, tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding
Lebih terperinciPERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG
Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin maju dan canggih menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Adapun kemajuan teknologi tersebut tidak lepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. berjudul Presentation of Self in Everyday Life, yang diterbitkan tahun Istilah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Dramaturgi Erving Goffman Pernyataan paling terkenal Goffman tentang teori dramaturgis dalam bukunya berjudul Presentation of Self in Everyday Life, yang diterbitkan tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan sangat pesat.penggunaan internet pun digunakan dari berbagai kalangan mulai dari mulai dari anak-anak,
Lebih terperinciSEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM Eka Indriani eka.indriani@raharja.info Abstrak Saat ini media sosial berkembang sangat pesat salah satunya yaitu media sosial Instagram. Instagram merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi individu untuk menjadi dewasa. Menurut Santrock (2007),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang berada diantara masa anak dan dewasa. Masa ini dianggap sebagai suatu bentuk transisi yang cukup penting bagi pembentukan pribadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Hasil Penelitian Sejenis Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan yang bertujuan agar dapat menjustifikasi (pembenaran) bahwa hasil karya ilmiah yang penulis
Lebih terperinciFENOMENA PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PERSONAL BRANDING. Skripsi
FENOMENA PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PERSONAL BRANDING Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan melalui pemasaran. Tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah melayani dan memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini fenomena digital mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan pendahulunya yaitu analog.
Lebih terperinciPendekatan Teoritik Dalam Komunikasi Politik. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si
Pendekatan Teoritik Dalam Komunikasi Politik Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si Pendekatan Fungsional Pendekatan fungsional dalam kajian komunikasi politik lebih berorientasi pada peran atau fungsi komunikasi
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia tidak dapat menghindari interaksi sosial untuk mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia tidak dapat menghindari interaksi sosial untuk mengungkapkan dirinya pada orang lain. Pada dasarnya setiap manusia memiliki langkah-langkah khusus dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, sebab banyak perusahaan-perusahaan yang mulai memilih menggunakan iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena termasuk kebutuhan dasar, maka pemenuhan terhadap pangan menjadi hal mutlak jika manusia ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, perkembangan jaman yang semakin maju membawa kita untuk masuk ke dalam kehidupan yang tak lepas dari teknologi. Keberadaan teknologi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak dari tahun ketahun. Modernisasi di gunakan untuk tahapan perkembangan sosial yang di dasarkan
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
66 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Hasil Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Metodologi penelitian merupakan implikasi logis dari nilai-nilai, asumsiasumsi, aturan-aturan, dan kriteria yang menjadi bagian tak terpisahkan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada zaman era globalisasi saat ini, merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, yang dimana teknologi yang berkembang yang semakin canggih. Dalam hal ini,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern. Pada konteks sejarah manusia, tercatat beberapa kali telah terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP Universitas Indonesia
BAB 4 PENUTUP Setiap individu memiliki peran sosial yang beragam. Dalam peran sosialnya individu membutuhkan kemampuan untuk menjalaninya, karena ekspektasi terhadap peran tersebut berbeda-beda. Perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kabuki merupakan teater asal Jepang yang terkenal dan mendunia, ceritanya didasarkan pada peristiwa sejarah, drama percintaan, konfilk moral, dan kisah kisah tragedi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan komunikasi massa kian pesat dan kompleks, serta menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan manusia. Pemanfaatan teknologi informasi memang
Lebih terperinciW, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup tanpa ada orang lain. Hal ini berarti manusia harus saling berinteraksi dengan orang lain. Untuk berinteraksi
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL Interaksi
Lebih terperinciKuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D.
Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D. a.wardana@uny.ac.id Materi: Konsep Diri: Mengingat kembali Looking-glass self Cooley Tensi antara I dan Me Mead Interaksi Pelaku dan Audien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Definisi Foto Nude Nude fotografi adalah gaya seni fotografi yang menggambarkan tubuh manusia dalah keadaan tidak berbusana atau
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN ONLINE BERUPA PERJANJIAN ENDORSE MELALUI INSTAGRAM
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN ONLINE BERUPA PERJANJIAN ENDORSE MELALUI INSTAGRAM A. Gambaran mengenai Pelaksanaan Perjanjian endorse melalui Instagram Pada saat ini e-commerce telah semakin berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya semua orang yang hidup di dunia ini memiliki kebutuhan untuk membuatnya bertahan hidup. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Kajian 2.1.1 Perspektif Pemahaman atas komunikasi manusia, merupakan masalah perspektif yang dipakai untuk memahamninya (Fisher,1990:86). Perspektif adalah sudut pandang
Lebih terperinciPRESENTASI DIRI SEORANG PEKERJA SEKS KOMERSIAL
PRESENTASI DIRI SEORANG PEKERJA SEKS KOMERSIAL (Studi Kualitatif Metode Dramaturgi Mengenai Presentasi Diri Seorang Pekerja Seks Komersial di Saritem Bandung ) ARTIKEL Oleh, RYANDY PURNAWAN NIM : 41808142
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang sangat berkembang seperti saat ini khususnya dibidang teknologi menjadikan informan lebih mudah untuk mengkomunikasikan dan mengiklankan sesuatu kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangkauan komunikasi yang lebih luas (Bungin, 2009:108).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarah masyarakat, manusia telah melakukan komunikasi sejak zaman prasejarah, dimana manusia berkomunikasi dengan manusia lain bertujuan untuk menyampaikan sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin cepat ini, mempercepat pula perkembangan informasi di era global ini. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dapat begitu mudahnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3954
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3954 PENGELOLAAN KESAN SELEBASK (STUDI DRAMATURGI PADA PENGGUNA ASK.FM DARI KALANGAN MAHASISWA) IMPRESSION MANAGEMENT OF SELEBASK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi baik itu kebutuhan pokok atau primer maupun kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya komunitas hijabers dan muslimah. membuat tren berbusana tersendiri yang akhirnya menjadi happening.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya komunitas hijabers dan muslimah tak ditampik membuat tren berbusana tersendiri yang akhirnya menjadi happening. Alhasil, era berbusana para muslimah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Model komunikasi yang dimiliki Laswell berbentuk sederhana. Model tersebut menyatakan bahwa terdapat lima unsur model komunikasi yaitu sumber (Source), pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamika komunikasi masyarakat. Pada kehidupan sehari-hari seorang yang dulu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peradaban manusia yang semakin maju ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi juga mempengaruhi dinamika komunikasi masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini banyak orang sibuk dengan ponselnya saat perjalanan di kereta, di ruang tunggu, bahkan ketika sedang makan. Mereka menganggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konten yang terdapat pada channelnya yaitu daily vlog (video blog) mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media sosial merupakan situs di mana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan
Lebih terperinci