BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang terpenting pula. (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. UniVersitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak lembaga atau perusahaan. Perhatian itu diperlukan mengingat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2009). Peningkatan prestasi kerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. telah mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya serta perilaku,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang terkait dengan kinerja. Kinerja merupakan fungsi hasil hasil

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran manusia dalam suatu perusahaan sangat penting dalam. lainnya semakin banyak. Maka, perusahaan dihadapkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. harus didukung dengan sebuah kinerja yang baik yang harus terus

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap badan usaha atau organisasi yang didirikan baik itu yang berbentuk Perseroan, CV, Firma, Koperasi ataupun lainnya berharap mengalami perkembangan yang baik dan menginginkan terciptanya produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini sangat berkaitan dengan proses produksi yang merupakan bagian penting dalam menjalankan sebuah usaha. Dasar bagi perusahaan untuk mencapai keunggulan dalam persaingan dan pemenuhan produktivitas yang diharapkan adalah bagaimana pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Pengelolaan sumber daya tersebut tidak lepas dari faktor sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja atau karyawan. Karyawan merupakan modal sumber daya manusia yang sangat penting keberadaannya dalam setiap sendi operasional, karena sumber daya manusia adalah aset utama yang berfungsi sebagai penggerak operasional perusahaan. Setiap perusahaan menyadari bahwa memiliki sumber daya manusia yang profesional, terpercaya, berkompeten dan tekun adalah hal yang sangat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan usahanya. Karyawan atau tenaga kerja yang nantinya diharapkan oleh perusahaan dapat memberikan produktivitas yang baik untuk membantu perusahaan dalam pemenuhan target usaha. Tanpa produktivitas kerja yang baik di semua bidang dalam perusahaan, 1

2 keberhasilan suatu perusahaan menjadi sesuatu yang sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diwujudkan. Padminingsih (2010: 270) menyatakan, produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Atau sejumlah barang/jasa yang dapat dihasilkan oleh seseorang atau kelompok orang/karyawan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Sutrisno (2009: 199) menyatakan, produktivitas kerja menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir akan diperoleh dalam proses produksi. Setiap perusahaan berusaha agar para karyawan yang terlibat dalam efektivitas perusahaan selalu dapat memberikan prestasi dalam tingkat produktivitas yang tinggi. Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh faktor kepuasan kerja karyawan. Menurut Hasibuan (2005:23) menyatakan, Kepuasan kerja didefenisikan dengan sejauh mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya. Kepuasan didalam bekerja adalah suatu perasaan yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana kerja yang baik. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dari dalam dan luar pekerjaan. Menciptakan kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan menjadi penting karena apabila karyawan tidak mencapai kepuasan kerja maka akan timbul sikap negatif dalam bekerja. Pimpinan perusahaan terkadang kurang memperhatikan kepuasan kerja karyawan

3 sehingga sering terjadi karyawan yang resign (mengundurkan diri) akibat kepuasan yang rendah di dalam perusahaan tersebut. Peneliti juga menemukan fenomena mengenai produktivitas kerja yang di pengaruhi kepuasan kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan. Fenomena yang peneliti temukan yaitu ada karyawan yang kepuasan kerjanya rendah karena karyawan tersebut merasa gaji yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, seharusnya gaji yang diperoleh bisa lebih tinggi. Hal ini yang dapat memberikan dampak negatif terhadap produktivitas yang dihasilkan karyawan ketika bekerja. Kemudian salah satu faktor lain yang mendukung produktivitas kerja adalah faktor kedisiplinan kerja karyawan. Karena kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dengan disiplin yang baik berarti karyawan sadar dan bersedia mengerjakan semua tugasnya dengan efektif dan efesien. Penerapan disiplin kerja dalam suatu perusahaan bertujuan agar semua karyawan yang ada di dalam perusahaan tersebut bersedia dengan sukarela mematuhi serta mentaati setiap tata tertib yang berlaku tanpa paksaan. Disiplin kerja yang baik dapat dilihat dari tingginya kesadaran para karyawannya dalam mematuhi serta mentaati segala peratutan dan tata tertib yang berlaku, besarnya rasa tanggung jawab akan tugas masingmasing, serta meningkatkan efesiensi dan kinerja para karyawan. Anoraga (2007:178) menyatakan, disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau

4 mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja sangat terkait dengan tata peraturan kerja yang disusun oleh perusahaan. Peraturan yang ada di perusahaan akan menjadi acuan bagi karyawan untuk menjadi pegangan bersama sekaligus untuk menyatukan dan menyelaraskan berbagai tujuan dan tata nilai individual yang dianut oleh para karyawan. Disiplin kerja bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada di dalam perusahaan sehingga dapat menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. PT. Barumun Palma Nauli Medan merupakan salah satu Badan Usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh salah satu masalah yang dihadapi PT. Barumun Palma Nauli Medan adalah kurangnya kedisiplinan bekerja karyawan bagian produksi dalam menyelesaikan pekerjaannya dan berkurangnya kepuasan kerja karyawan serta kecenderungan penurunan poduktivitas kerja karyawan bagian produksi hasilkan. Berikut adalah data tingkat kehadiran karyawan bagian produksi dan produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan yang dihasilkan oleh PT. Barumun Palma Nauli Medan dari tahun 2011 sampai tahun 2014.

5 Tabel 1.1 Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan Bagian Produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan Tahun 2011-2014 Tahun Kehadiran Ketidakhadiran Absen Cuti Sakit 2011 92 % 5 % 2 % 1 % 2012 86 % 8 % 4 % 2 % 2013 80 % 11 % 7 % 2 % 2014 78 % 13 % 8 % 1 % Sumber: PT. Barumun Palma Nauli Medan 2014 Dapat dilihat dari Tabel 1.1 menunjukkan persentase yang menurun pada tingkat kehadiran karyawan dan cenderung mengalami kenaikan persentase tingkat ketidakhadiran. Hal tersebut dapat dilihat dari tahun 2011 persentase kehadiran karyawan sebesar 92%. Kemudian pada tahun 2012 persentase kehadiran menurun menjadi 86%. Pada tahun 2013 juga terjadi penurunan persentase kehadiran menjadi 80%. Dan pada tahun 2014 terjadi lagi penurunan persentase kehadiran sebesar 78%. Terjadinya penurunan tingkat kehadiran karyawan bagian produksi ini menyebabkan target produksi menjadi tidak terpenuhi. Tabel 1.2 Jumlah Produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan Periode 2011-2014 (Ton) Tahun Target Realisasi Jumlah Persentase Produksi Produksi Produk Cacat Produk cacat 2011 17.280 17.510,04 131,32 0,75 % 2012 17.280 17.250,10 148,35 0,86 % 2013 17.280 17.200,95 172,00 1,00 % 2014 17.280 17.190,45 180,49 1,05 % Sumber: PT. Barumun Palma Nauli Medan 2014

6 Dari Tabel 1.2 menunjukkan angka yang menurun pada jumlah realisasi produksi dan cenderung mengalami kenaikan persentase jumlah produk cacat. Hal tersebut dapat dilihat dari tahun 2011 jumlah realisasi produksi sebesar 17.510,04 ton, jumlah ini masih memenuhi target produksi perusahaan walaupun memiliki persentase produk cacat sebesar 0,75 %. Kemudian pada tahun 2012 jumlah realisasi produksi turun menjadi sebesar 17.250,10 ton. Pada tahun 2013 juga terjadi penurunan jumlah realisasi produksi menjadi sebesar 17.200,95 ton. Dan pada tahun 2014 terjadi lagi penurunan jumlah realisasi produksi sebesar 17.190,45 ton. Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah produksi pengalami penurunan dari target produksi yang perusahaan tetapkan mulai tahun 2012, 2013 dan 2014. Jumlah produksi yang mengalami penurunan tentu saja dapat menyebabkan menurunnya keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu dalam mempertahankan produktivitas kerja karyawan diperlukan adanya kedisiplinan dalam bekerja dan kepuasan kerja dalam melaksanakan tugas. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

7 1. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan? 2. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan? 3. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan? 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi masalah yang diatas, maka penulis membuat pembatasan masalah dalam penelitian ini agar tidak keluar dari konteks penelitian. Masalah penelitian ini dibatasi pada Pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan? 2. Adakah pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan?

8 3. Adakah pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan? 1.5 Tujuan Penelitian Setiap penelitian senantiasa berorientasi kepada tujuan dan salah satu keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai kegiatan tersebut. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Barumun Palma Nauli Medan. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti.

9 2. Bagi Perusahaan Memberikan gambaran dan informasi yang berguna dalam menjaga kepuasan dan disiplin kerja karyawan yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan. 3. Bagi Institusi (UNIMED) Sebagai tambahan bacaan dan literatur perpustakaan pada bidang penelitian. 4. Bagi Peneliti lain Menjadi bahan referensi untuk penelitian dan pengembangan topik yang sejenis di masa yang akan datang.