BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa perkembangan individu dari masa anak-anak menuju

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA SELF-CONTROL DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA JAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau mengarahkan diri ke arah yang lebih baik ketika di hadapkan dengan godaangodaan

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. bagi perubahan besar sebuah negara. Ujung tombak sebuah negara ditentukan

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak ke masa dewasa, yang berlangsung antara usia tahun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

HUBUNGAN ANTARA MOTIF AFILIASI DENGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN FACEBOOK PADA DEWASA AWAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perceptions of Personal and Group Discrimination menyatakan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dahlia Veronika Sitanggang, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS SWOT PADA FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan ini juga menyebabkan perubahan-perubahan peran para. individu dalam kehidupanya (Tancer 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Setiap individu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain.

Gambar I.1 Beberapa contoh penyimpangan pada Situs Jejaring Sosial.

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan salah satu media yang paling diminati banyak orang.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah anugerah dari Allah SWT yang diserahkan kepada orang tua

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial, seperti facebook, twitter maupun instagram (data Puskakom UI).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Internet singkatan dari Interconected networking yang apabila di artikan

BAB I PENDAHULUAN. networking facebook yang fungsinya kira-kira hampir sama dengan friendster.

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman

PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEBAHAGIAAN DENGAN INTENSI BERMEDIA SOSIAL PADA SISWA SMA TEUKU UMAR SEMARANG. Allysa Rahmanissa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan hasil penelitian utama yang menjawab rumusan masalah adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

BAB II TINJAUAN TEORI. yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam Friz Oktaliza, 2015). Menurut WHO (World Health Organization), remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun, menurut

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial, individu di dalam menjalin hubungan dengan individu lain perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. UKM Olahraga merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa sebagai

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antar manusia menjadi lebih luas dan tidak lagi mengenal batas-batas wilayah dan

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?

HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGAKSES SITUS FACEBOOK PADA MAHASISWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan inovasi media komunikasi di bidang teknologi informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi kian maju dewasa ini, khususnya pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Sosioteknologi), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), hlm. 187.

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motif-motif yang harus dipenuhinya. Maslow (dalam Sobur, 2003) dalam

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat. Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat

BAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi tersebut adalah internet. menjadi fenomena masa modern ini adalah facebook.

PERSEPSI REMAJA DAN ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN FACEBOOK NIRMALA DIINA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi ketika seseorang atau organisme mencoba untuk mengubah cara

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang diberitakan oleh Antara Jum at, 18 November 2011, Ketua

Internet Sehat dan Aman (INSAN)

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok masih menjadi kebiasaan banyak orang baik di negara. tinggi. Jumlah perokok di Indonesia sudah pada taraf yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Remaja adalah masa perkembangan individu dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang meliputi faktor biologis, kognitif, sosial, psikologis, dan moral (Santrock, 2003). Masa ini dimulai dari usia 12-22 tahun (Monks, 1999). Di dalam masa perkembangan remaja, mereka mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan peer group (teman sebaya) dan akan menjauh dari keluarganya (Sarlito, 2012). Remaja dalam tahap perkembangannya yang sedang mencari identitas diri, cenderung mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, selalu ingin mencoba hal-hal baru, mudah terpengaruh dengan peer group (Sarlito, 2012). Dengan adanya media sosial pemenuhan kebutuhan remaja dalam mencari identitas diri serta menjalin hubungan dengan peer group terbantu. Menggunakan media sosial seperti facebook telah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari ratusan juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, menurut Nielson (2010) 23% waktu masyarakatnya di gunakan untuk online media sosial, sekitar dua kali lipat waktu yang di habiskan pada setiap aktivitas online. Sedangkan pengguna internet di Korea menghabiskan waktunya sekitar 14 jam per minggu untuk menggunakan internet (Jeong & Kim, 2010). Waktu yang dihabiskan pengguna media sosial setiap harinya mendorong individu untuk selalu mengetahui perkembangan informasi dan menjadikannya sebagai bagian dari aktivitas kehidupan sehari-hari mereka (Boyd & Ellison, 2007). Menurut survey dari checkfacebook.com (2013), Indonesia menyumbang sebanyak 47.961.820 pengguna facebook dan menjadikan Indonesia negera ke empat 1

2 yang sering mengakses facebook dengan presentase laki-laki 59,1% (28.426.460 pengguna) dan perempuan 40,9% (19.687.320 pengguna). Penggunaan media sosial yang tinggi di harapkan lebih banyak memberikan manfaat kepada individu dibandingkan dengan dampak negatif yang ditimbulkan. Facebook didesain oleh Mark Zuckerberg untuk tetap berhubungan dengan sesama mahasiswa dari Universitas Harvard pada tahun 2004 (Kaplan & Haenlein, 2009). Pada tahun terbentuknya facebook tercatat 21 juta pengguna (Needham & Company, 2007). Pada tahun 2009, facebook mencakup lebih dari 49 juta pengguna. Pengguna facebook dapat menambah teman dengan mengundangnya menjadi anggota. Mungkin dapat menerima atau menolak sehingga memberikan self-control untuk daftar teman-temannya. Pengguna dapat mengontrol berapa banyak informasi dengan pengaturan privasi mereka (Pempek, Yermolageva, & Calvert, 2009). Hasil survey menyatakan dari beberapa perguruan tinggi di Midwest AS menemukan bahwa Mereka 91% partisipan menggunakan situs facebook.com (Wiley & Sisson, 2006). Menghabiskan waktu di situs jejaring sosial dan sudah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari sebagian besar dewasa muda AS. Dalam satu studi di AS dilaporkan menggunakan facebook rata-rata 10 sampai 30 menit setiap hari (Ellison, Steinfield, & Lampe, 2007). Studi lain menemukan bahwa sekitar setengah dari usia 12-17 tahun log in situs jejaring sosial setiap hari: 22% log in ke situs jejaring sosial beberapa kali per hari, 26% sekali sehari, 17% tiga sampai lima hari per minggu, 15% satu atau dua hari per minggu, dan hanya 20% setiap beberapa minggu (Lenhart & Madden, 2007). Dalam segi pendidikan, remaja menggunakan teknologi untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dengan mediasi laptop, komputer, telepon seluler,

3 dan sejenisnya melalui browsing internet. Mereka mengakses internet di berbagai tempat seperti di rumah, perpustakaan, kafe yang terhubung internet, dan tempat yang lainnya (Lazarus, 2010). Dampak positif yang yang ditimbulkan pengguna media sosial adalah mereka dapat tetap terhubung dengan kerabat (Jeffries dan Szarek, 2010). untuk mendapatkan informasi dan bertukar informasi yang terbaru (Boyd dan Allison, 2007), berinteraksi dan mempertahankan persahabatan dibandingkan untuk berkenalan dengan teman baru (Ellison, Steinfield, & Lampe, 2007) sedangkan, menurut Lenhart & Madden (2007) sekitar setengah dari remaja menggunakan situs jejaring sosial untuk mencari teman baru dan sekitar setengah dari mahasiswa di Amerika Serikat menggunakan facebook untuk membiarkan orang lain mengetahui tentang dirinya dan aktivitas yang dilakukannya (Wiley & Sisson, 2006). Di sisi lain, dampak negatif yang ditimbulkan media sosial menurut Krasnova, Gunther, Spiekermann, & Koroleva (2009) bahwa terdapat masalah privacy terkait dengan etika dalam menggunakan media sosial. Hal tersebut dapat kita buktikan dengan kasus individu yang mempublikasikan informasi tentang kegiatan dan keadaan sehari-hari, seperti keadaan rumah kosong. Informasi tersebut dapat mengundang tindakan-tindakan kriminal. Tahun 2010, Komisi Nasional Perlindungan Anak telah menerima lebih dari 100 laporan remaja hilang yang di awali pertemanan di facebook di antaranya adalah Febriani alias Ari (18) terancam 15 tahun penjara karena telah membawa kabur Nova (14) yang dikenal melalui facebook (DetikNews, 9 Februari 2010). Di Jakarta, remaja 14 tahun hilang 5 hari karena di bawa kabur teman yang dikenalnya lewat facebook dan mengalami kehilangan ponsel (DetikNews, 11 Februari 2010)..Empat siswa Tanjung Pinang dipecat dari sekolah karena menghina guru melalui facebook

4 dan seorang remaja usia 18 tahun divonis pengadilan Negeri Bogor karena menghina teman melalui facebook (Juditha, 2011). Menurut Lazirinis (2009) mengakses ke situs dewasa, pecandu game online dan perjudian, kekerasaan game online, social disclosure (pengungkapan di media sosial), rasis, pembuatan bom, menggunakan narkoba, atau penggunaan tembakan, dan menfitnah teman merupakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan facebook. Oleh karena itu, facebook bisa berdampak positif dan negatif tergantung bagaimana kita menggunakannya. Gailiot, Gitter, Baker, & Baumeister (2012) self-control yang rendah meningkatkan pelanggaran standar nilai sosial. Perilaku berisiko yang termasuk pelanggaran terhadap standar nilai adalah mencuri, menggunakan narkoba, dan memfitnah teman. Individu yang memiliki self-control yang rendah menurut Gottfredson & Hirschi (1990) adalah individu yang mengikuti kata hati, tidak peka, egois, dan bertindak tanpa berpikir ulang. Sedangkan, individu yang memiki self-control yang tinggi mempunyai kedisplinan diri dalam melakukan sesuatu hal, berpikir dengan matang sebelum melakukan sesuatu, dapat mengontrol dirinya dalam segi kesehatan dan etika sosial, kemudian mampu menyelesaikan tugas yang diberikan (Tangney, Baumeister, & Boone, 2004). Ketidakmampuan untuk mengkontrol diri dalam penggunaan media sosial dapat mengakibatkan secara bertahap hilangnya privasi individu, penipuan identitas, pelecehan, dan cyber-bullying (misalnya, beredar rumor palsu tentang seseorang) dan tindakan-tindakan buruk lainnya (Lazarinis, 2010). Meningkatnya intensitas penggunaan facebook yang sebagian besar diantaranya adalah remaja merupakan fenomena yang berkembang saat ini. Sedikit

5 banyak waktu yang digunakan pengguna facebook dapat berdampak positif dan negatif. Di sini peran self-control di kalangan remaja sangat penting. Self-control sebagai fondasi untuk tidak mengikuti kemauan sesaat. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memilih judul Hubungan antara self-control dengan intensitas penggunaan facebook di kalangan remaja Jakarta 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini : 1. Apakah ada hubungan antara self-control dengan intensitas penggunaan facebook di kalangan remaja Jakarta? 1.3 Tujuan penelitian Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Mengetahui hubungan antara self-control dengan intensitas penggunaan facebook di kalangan remaja Jakarta