BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Alkohol (ethanol) adalah salah satu substansi yang. digunakan secara luas di seluruh dunia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkohol adalah zat adiktif yang sering. disalahgunakan di masyarakat. Alkohol banyak terkandung

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemberian OAT fase awal di BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru)

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

- 1 - BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa minuman beralkohol merupakan sebuah

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ketertiban, keamanan, kejahatan dan kekerasan pelakunya menyadari

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Berdasarkan intensitasnya, nyeri

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar menurut Diagnostic and Statistical Manual of

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

I. PENDAHULUAN. Izin sebagai bukti legalitas untuk menjalankan usaha khususnya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disalahgunakan masyarakat meskipun terbukti menimbulkan. menyebabkan kurang lebih 3.3 juta kematian per tahunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman yang terus berubah (Junaedi dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif.

TINJAUAN PERILAKU MINUM MINUMAN BERALKOHOL DAN GANGGUAN KONDISI KESEHATAN PADA PEMUDA DI DESA KIRINGAN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia sebagai makhluk pribadi mengalami beberapa proses

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dijumpai di masyarakat, baik anak-anak, remaja, dewasa. maupun lanjut usia. Cedera kepala dapat dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan kejiwaan

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB`1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan baik secara fisik maupun mental. Remaja. mengalami perkembangan yang sangat pesat yang

BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari orang terlibat di dalam tindakan membuat keputusan atau decision

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 8 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil dari non-perokok yang terpapar asap rokok. Hampir 80% dari lebih 1

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Akan tetapi dalam pelaksanaaannya

BAB I PENDAHULUAN. Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia tahun berada di

BAB I PENDAHULUAN. 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 : PENDAHULUAN. United Nation, New York, telah menerbitkan World Drugs Report 2015 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak sekali kita ditemukan kasus dimana remaja laki-laki,

BAB I PENDAHULUAN. memabukan, seperti minuman keras. Minuman keras ini mengandung alkohol

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kejahatannya dipengaruhi oleh minuman keras. individu asalkan tidak menggangu ketertiban. Penyimpangan yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di negara maju maupun di negara berkembang. World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak

BAB I PENDAHULUAN. menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi. kemungkinan terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi karena

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional. (BNN) Republik Indonesia, di propinsi Daerah Istimewa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan minum minuman keras di kalangan remaja merupakan fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2007) menjelaskan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Alkohol (ethanol) adalah salah satu substansi yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Pemakaian alkohol dengan jumlah yang sedang (moderate intake) dikaitkan dengan manfaat kesehatan, akan tetapi pemakaian yang berlebih akan memberikan dampak yang buruk pada kesehatan dan kehidupan sosial(kent, 2012). Menurut Nadesul (2006) dalam Rini(2012), berdasarkan penelitian, pria 4 kali lebih sering menjadi pecandu alkohol dibandingkan wanita, karena wanita yang mengkonsumsi alkohol cenderung lebih cepat mabuk dibanding pria. Tyas (2002) dalam Rini(2012), menjelaskan bahwa semua orang dari semua kelompok umur bisa menjadi pecandu alkohol. Dari 3,4 juta orang pecandu alkohol di Indonesia, 80 % adalah berusia 20-24 tahun, dan hampir 8% orang dewasa yang memiliki masalah dalam penggunaan alkohol. National Health Service (NHS) merekomendasikan pria tidak seharusnya minum atau mengkonsumsi alkohol secara reguler lebih dari 3-4 unit alkohol sehari sedangkan untuk wanita tidak seharusnya minum secara 1

2 reguler lebih dari 2-3 unit sehari. Reguler maksudnya minum setiap hari atau hampir setiap hari dalam seminggu. Disarankan untuk istirahat minum selama 48 jam untuk memberikan waktu kepada tubuh untuk recover (NHS, 2009). Wresniworro (1995) dalam Rini (2012), menjelaskan bahwa dalam alkohol di minuman keras, mengandung suatu zat tertentu yaitu yang kadar etanolnya lebih dari 1-55%, yang bila dikonsumsi secara berlebihan (>100 mg/dl), dapat membuat alam perasaan seseorang berubah, orang menjadi mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan terganggu, juga dapat mengakibatkan gangguan koordinasi motorik, dan dapat menimbulkan kerusakan permanen pada jaringan otak. Individu yang mengalami gangguan kendali koordinasi motorik, dapat berbuat apa saja tanpa sadar. Menurut Latief et al. (1997) dalam Rini(2012), pelaku kriminalitas lebih menyukai alkohol dibandingkan zat adiktif lain, dengan alasan kebutuhan untuk meningkatkan keberanian, kepercayaan diri, agresi, belas kasihan, rasa sakit, keberanian menghadapi masyarakat dan lain-lain. Cara melakukan kriminalitasnya adalah dengan memeras, mencopet, menodong, dan tidak jarang dikombinasikan dengan mengancam, melukai korban, memperkosa, sampai membunuh.

3 Data World Health Organization, dari keseluruhan negara, alkohol menjadi penyebab dari 5.9 % dari semua kematian. Alkohol juga dikatakan menjadi penyebab kematian dan disabilitas terjadi lebih awal di kehidupan. Dalam rentang usia 20-39 tahun, hampir 25% dari total kematian, ada keterlibatan dengan alkohol. Alkohol dikatakan juga menjadi salah satu faktor penyebab dalam lebih dari 200 penyakit dan kondisi terluka. Mengkonsumsi alkohol berhubungan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan seperti gangguan mental dan perilaku, termasuk ketergantungan alkohol, penyakit tidak menular mayor seperti cirrhosis hati, beberapa kanker dan penyakit kardiovaskular, begitu juga luka atau injury karena kekerasan atau kecelakaan saat berkendara(who,2014). Data epidemiologi di negara berkembang khususnya di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun dari berbagai studi disebutkan bahwa alkohol banyak dikonsumsi secara ilegal di kota-kota besar yang aksebilitas turismenya tinggi (Triaji et al., 2012).

4 B. PERTANYAAN PENELITIAN 1. Apakah ada hubungan antara riwayat pemakaian alkohol pada populasi ras Jawa di Yogyakarta dengan status fungsi hati? 2. Bagaimana status fungsi hati pada populasi ras Jawa di Yogyakarta dengan riwayat pemakaian alkohol apabila dibandingkan dengan tanpa ada riwayat pemakaian alkohol? C. KEASLIAN PENELITIAN 1. Penelitian oleh Suhartini et al.(2012) yang dilakukan di Pusat Rehabilitasi Tetirah Dhikir Yogyakarta. Penelitian deskriptif analitik yang juga membahas mengenai alkohol dan hubungannya dengan karakteristik pengguna alkohol maupun status fungsi hati dan ginjal, termasuk kadar SGOT dan SGPT juga ikut dibahas. Namun, pada penelitian tersebut tidak membandingkan status fungsi hati antara peminum dan bukan peminum. Selain itu juga tidak menyertakan kriteria inklusi dan eksklusi pada subjek penelitian, yaitu ras Jawa. 2. Penelitian lain tentang hubungan status fungsi hati yang ditunjukkan dengan kadar enzim hati dengan penggunaan alkohol juga sudah pernah dilakukan oleh

5 Kaplan MM dan Cohen JA(1979). Pada penelitian oleh Kaplan dan Cohen ini lebih melihat hubungan ratio SGOT/SGPT dengan alcoholic liver disease akan tetapi tidak membandingkan ratio SGOT/SGPT antara peminum dan bukan peminum, melainkan membandingkan ratio SGOT/SGPT antara liver disease karena alkohol dan bukan karena alkohol, seperti viral hepatitis, hepatitis chronic, postnecrotic cirrhosis, dan obstructive jaundice. D. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara riwayat pemakaian alkohol dengan status fungsi hati serta membandingkan status fungsi hati antara peminum dan bukan peminum alkohol di Yogyakarta. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Memberikan kejelasan terkait hubungan antara riwayat pemakaian alkohol dengan status fungsi hati pada populasi ras jawa di Yogyakarta. 2. Sebagai dasar untuk penelitian lain. Apabila hipotesis alternatif diakui, maka bisa dipikirkan lagi terkait hubungan genetik dengan metabolisme alkohol yang mungkin memengaruhi status fungsi hati pada peminum alkohol.

6 3. Penulis juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa mengurangi jumlah peminum alkohol di Yogyakarta.