BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan perbankan Indonesia saat ini semakin berat dengan bangkitnya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan. Para nasabah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut mengakibatkan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan. Pendidikan juga merupakan proses perubahan pola pikir,

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan.

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dan berubah dari waktu ke waktu dan kepuasan pelanggan hampir selalu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Persaingan tersebut membuat bank harus merancang strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang sesuai dengan perkembangan budaya manusia,

I. PENDAHULUAN. ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Customer Orientation of Service Employee (COSE) dan Relationship Benefit

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang loyal/customer engagement. (CRM), dimana Customer Relationship Management (CRM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan atau CLV (Customer Life Value)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. dunia perbankan untuk dapat memperoleh banyak nasabah dan meningkatkan

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan dan jasa keuangan, saat ini dihadapkan pada persaingan

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang memiliki karakteristik unik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAD 1 PENDAHULUAN. Bisnis jasa merupak:an bisnis yang berpengaruh di dunia modern,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan. Konsumen saat ini adalah value maximizer, yang berusaha memaksimalkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Survei pada Pelanggan Savana Hotel dan Convention Malang)

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN HUBUNGAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PATI UNUS KEDIRI

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen sehingga

I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah pendapatan di Lampung Tengah mengakibatkan. peningkatan permintaan terhadap jasa keuangan. Pertumbuhan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. saing ditengah arus global yang semakin pesat. dengan azas tata kelola perbankan yang baik (good banking corporate

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana Pihak Ketiga (DPK). Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan dana kelolaan yang berasal dari simpanan masyarakat. Bertumbuhnya jumlah masyarakat yang melakukan simpanan juga berbanding lurus dengan bertumbuhnya bank-bank yang ada di Indonesia. Saat ini, begitu banyak bank-bank yang tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka di berbagai daerah di Indonesia. Tentunya, masing-masing bank berusaha untuk menampilkan berbagai produk-produk yang dimiliki seperti memberikan bunga yang tinggi, internet banking, mobile banking, berbagai hadiah yang menarik, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), serta fasilitas lainnya. Perkembangan yang begitu pesat dalam hal memasarkan produk ini semakin memperketat persaingan setiap produsen guna memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan pelanggannya. Agung (2006) dalam Shelly (2007) menyatakan persaingan yang semakin ketat dalam industri perbankan dengan segala

2 perubahannya, telah membuat industri perbankan untuk memfokuskan layanan yang maksimal guna menciptakan dan mempertahankan loyalitas pelanggannya. Persaingan antar bank telah mendorong perusahaan berupaya mempertahankan dan meningkatkan jumlah nasabah. Dengan kondisi seperti ini, bank menerapkan berbagai strategi yang diharapkan dapat memberikan kepuasan. Strategi-strategi yang dilakukan oleh bank adalah untuk membangun loyalitas nasabah. Loyalitas nasabah perbankan di Indonesia menurut survei yang dilakukan oleh Mc Kinsey (2000:14) dalam Ratih Hurriyati (2008:10) terhadap 427 responden dari kelompok berpenghasilan menengah dan tinggi menunjukkan bahwa mereka sangat loyal dengan bank dan sangat puas dengan layanan yang diberikan, tetapi mereka juga tetap mau pindah ke bank lain yang memberikan layanan yang sesuai dengan keinginannya atau lebih baik. Bank tentunya harus mewaspadai hal ini agar tetap dapat mempertahankan nasabahnya. Berdasarkan hal tersebut perusahaan harus menyikapinya dengan melakukan strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dalam konteks ini, ilmu manajemen pemasaran menawarkan relationship marketing sebagai program yang dapat digunakan untuk menanggulangi fenomena tersebut. Relationship marketing menjadi topik yang penting dalam kegiatan bisnis. Manusia berpikir kemudian menyadari, hubungan yang hangat bisa mencairkan kebekuan. Hubungan itu harus didasarkan oleh prinsip-prinsip ketulusan dan

3 saling mendukung, bukan sekedar hubungan transaksional yang semu dan sematamata karena perintah kerja atau hitung-hitungan cost-benefit. Dunia pemasaran menggali terus prinsip-prinsip hubungan manusia. Tentu saja bagi dunia bisnis, hubungan adalah bisnis, bukan romantisme buta tanpa keinginan mengambil manfaat dari pihak lainnya (Chan,2003). Pusat perhatian saat ini telah bergeser lebih dari merancang strategi untuk menarik pelanggan baru dan menciptakan transaksi dengan mereka, namun perusahaan sekarang berusaha sebaik-baiknya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau lebih dikenal dengan istilah relationship marketing (Ramadania, 2002). Pada dasarnya relationship marketing adalah hubungan dan ikatan jangka panjang antara produsen, konsumen dan pemasok serta pelaku lainnya. Esensi relationship marketing paling tidak menyangkut hubungan yang langgeng dan pertukaran yang terus menerus dan dituntut untuk saling kepercayaan dan ketergantungan. Relationship marketing itu sendiri dapat dikembangkan melalui tiga langkah, yaitu financial benefits, social benefits, dan structural benefits sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh Boone dan Kurtz dalam Abdul Musowir (2009). Apabila perusahaan mempunyai dan menjalankan dengan baik penerapan relationship marketing, maka perusahaan dapat mempertahankan dan menambah pelanggan baru. Menurut Chan (2003) loyalnya pelanggan tidak lagi semata-mata disebabkan oleh value, baik yang berasal dari kualitas produk, harga produk,

4 tetapi mengarah ke unique need, yaitu kebutuhan unik yang berbeda dari setiap pelanggan atau nasabah. Nasabah menjadi suatu hal yang sangat penting, bank dituntut untuk memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan dan dikelola oleh bank tersebut. Masing-masing bank berusaha untuk mempertahankan dan menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Berikut ini merupakan sepuluh besar bank yang ada di Indonesia berdasarkan aset dan pangsa pasar. Tabel 1.1 Daftar Bank Menurut Aset dan Pangsa Tahun 2009-2011 (Dalam Triliun Rupiah) No Nama Bank Total Aset 2009 2010 2011 Total Total Pangsa Pangsa Aset Aset Pangsa 1 PT. Bank Mandiri Tbk 375,239 15.00 410,69 13.65 493,05 13.50 2 PT. BRI Tbk 318,447 12.73 395,396 13.14 456,382 12.49 3 PT. Bank Central Asia Tbk 283,182 11.32 323,345 10.75 380,927 10.43 4 PT. BNI Tbk 226,911 9.07 241,169 8.02 289,458 7.92 5 PT. CIMB Niaga Tbk 106,889 4.27 142,932 4.75 164,247 4.50 PT. Bank 6 Danamon Indonesia Tbk 96,806 3.87 113,861 3.78 127,128 3.48 PT. Pan 7 Indonesia Tbk (Panin) 76,270 3.05 106,508 3.54 118,991 3.26 8 PT. Bank Permata Tbk 58,737 2.35 74,040 2.46 101,54 2.78 9 PT. BII Tbk 58,481 2.34 72,030 2.39 91,335 2.50 PT. Bank 10 Tabungan Negara (BTN) 56,213 2.25 68,334 2.27 89,277 2.44 Jumlah 1,657,176 66.24 1,948,234 64.75 2,312,336 63,30 Sumber: www.infobanknews.com 2013

5 Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2009 hingga tahun 2011, jumlah nasabah Bank Mandiri senantiasa menjadi yang terbanyak, meskipun demikian pada masa sekarang ini banyak perusahaan perbankan yang juga melakukan berbagai cara untuk menarik hati nasabah. Pada situasi dengan tingkat persaingan yang ketat tersebut, nasabah seringkali tidak memiliki loyalitas pada suatu bank karena banyaknya tawaran yang diberikan kepada nasabah dan nasabah akan senantiasa memilih tawaran yang menguntungkannya (Bloemer et al, 2009:276) Mencermati hal tersebut, maka salah satu strategi Bank Mandiri adalah dengan memfokuskan diri dalam membina hubungan dengan nasabah dimaksudkan untuk terciptanya loyalitas terhadap perusahaan. Dalam pembentukan loyalitas nasabah pada Bank Mandiri relationship marketing merupakan faktor yang paling relevan untuk digunakan. Adapun program relationship marketing terdiri dari customer sercvice, loyalty programs, coommunity building. Seperti yang dikemukakan oleh Yasin (2001: 70) relationship marketing perusahaan dapat memperoleh profitabilitas jangka panjang dari pelanggan yang loyal. Kotler (2002:213) juga menjelaskan bahwa dalam konsep relationship marketing harus berusaha membangun hubungan dan perhatian yang lebih terhadap pelanggan terpilih di dalam mempertahankan pelanggannya, karena mereka sadar bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menarik pelanggan baru diperkirakan lima kali lebih besar dengan mempertahankan pelanggan lama. Implikasi dari relationship marketing dapat menciptakan kepercayaan, hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan menawarkan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik dan harga yang sesuai, serta mengurangi waktu

6 tunggu di antara kedua belah pihak dengan adanya transaksi rutin Kotler (2002:373). Relationship Marketing Bank Mandiri dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu yang pertama adalah Financial Benefit, dengan cara memberikan bagi hasil yang menguntungkan nasabah, pemberian hadiah kepada nasabah, dan pemberian biaya administrasi yang lebih murah dibandingkan pesaing. Social Benefits, dengan pemberian pelayanan yang sangat baik, senyuman yang diberikan karyawan, dan adanya area parkir yang nyaman. Structural Ties, dengan pemberian jaminan keamanan tabungan nasabah, pemberian informasi yang baik, dan pemberian ucapan ulang tahun, karangan bunga ataupun parcel. Ketiga pendekatan ini saling berhubungan dan terikat dalam menciptakan hubungan yang lebih erat lagi kepada konsumen sehingga terjalin persahabatan. Relationship marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit, dan structural benefit telah mendasarkan kegiatan komunikasi pemasaran pada pelanggan yang telah perusahaan miliki. Program ini juga dirasakan sejalan dengan meningkatnya jumlah nasabah Bank Mandiri. Berdasarkan pemaparan, dapat diketahui bahwasannya strategi yang harus dimiliki dan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menerapkan relationship marketing yang tujuannya adalah membentuk loyalitas pelanggan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas dan meneliti dengan judul Pengaruh

7 Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Bank Mandiri KCU Teluk Betung Bandar Lampung. 1.2 Permasalahan Persaingan memperebutkan nasabah di Indonesia sangat ketat. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya akan selalu dituntut untuk memberikan pelayanan yang paling sesuai dengan harapan nasabah. Mencermati hal tersebut, relationship marketing menjadi salah satu strategi yang tepat bagi Bank Mandiri dalam menghadapi persaingan yang ada. Dari penjabaran di atas, pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah relationship marketing berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Mandiri KCU Teluk Betung Bandar Lampung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui relationship marketing mempunyai pengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Mandiri KCU Teluk Betung Bandar Lampung.

8 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini meliputi: 1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi Bank Mandiri KCU Teluk Betung Bandar Lampung dalam langkah strategis agar lebih dapat meningkatkan loyalitas nasabah. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan menambah pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pemasaran. 3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan menambah wawasan penulis tentang perilaku konsumen mengenai relationship marketing dalam mempengaruhi loyalitas nasabah. 1.5 Kerangka Pemikiran Kotler (2002:171) mengemukakan bahwa relationship marketing adalah sebuah gerakan dari pola pikir yang semata-mata berlandaskan pada kompetisi dan konflik, ke arah pola pikir yang berlandaskan hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan dan kerjasama.

9 Winer (2004:12) mendefinisikan relationship marketing sebagai strategi untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dalam jangka panjang dengan mengkombinasikan kemampuan untuk merespon secara langsung dan untuk melayani pelanggan dengan interaksi yang tinggi. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa saat ini pemasaran semakin berfokus untuk menjalin hubungan yang bernilai tinggi dan melakukan suatu pendekatan, pengembangan, serta pemeliharaan yang baik, membangun dan mempertahankan hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan pelanggannya. Menurut Kotler (2002:166) dalam membentuk ikatan yang lebih kuat dengan pelanggan, relationship marketing dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu financial benefit, social benefit, structural ties. Financial Benefits adalah sebuah bentuk pendekatan yang membangun suatu hubungan untuk menambah nilai bagi pelanggan dengan memberikan manfaat keuangan. Manfaat keuangan yang dimaksud yaitu perusahaan memberikan manfaat ekonomis kepada pelanggan sehingga memberikan keuntungan bagi pelanggan (Boone, Louis E dan Kurtz, 2005:333).

10 Social Benefits, yaitu perusahaan membangun suatu hubungan sosial dengan para pelanggan melalui jalinan komunikasi yang baik. Pelayanan yang dijalin melalui komunikasi ini perusahaan mengetahui dan mempelajari kebutuhan dan keinginan dari para pelanggan secara individu (Boone, Louis E dan Kurtz, 2005:333). Structural Benefits, yaitu perusahaan membangun ikatan struktural dengan pelanggan agar pelanggan mudah dalam berinteraksi dengan perusahaan yang bersangkutan. Dalam ikatan struktural ini perusahaan berusaha untuk membantu pelanggan dan selalu memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang diperlukan, sehingga pelanggan yang dibantu dan diperhatikan akan merasa sangat dihargai dan lebih puas pada perusahaan (Boone, Louis E dan Kurtz, 2005:333). Menurut Kotler dan Keller (2012:163), ketiga aspek diatas merupakan tiga tipe aktivitas pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan loyalitas dan retensi dimana karakteristik pelanggan yang loyal antara lain : melakukan pembelian ulang secara teratur, membeli diluar lini produk/jasa, mereferensikan produk ke orang lain, serta menunjukkan kekebalan terhadap produk pesaing.

11 Relationship Marketing: Financial Benefit Social Benefit Loyalitas Nasabah Structural Ties Gambar 1. Paradigma Penelitian 1.6 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah: Relationship Marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit dan structural ties berpengaruh terhadap loyalitas nasabah pada Bank Mandiri KCU Teluk Betung Bandar Lampung.