BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Fakta menunjukkan bahwa pada proses penuaan terjadi kemunduran dan deplesi jumlah sel

BAB IV METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian Posttest Only Control Design ( Gliner,2000 ) dengan kultur in

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR...

BAB V HASIL PENELITIAN. Subjek Penelitian ini adalah Hematopoetic Stem cell dari darah perifer Dewasa yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. ahli medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru dunia. Sesuai dengan kata yang

BAB 2 TERMINOLOGI SITOKIN. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

7.2 CIRI UMUM SITOKIN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. proses di berbagai Negara. Saat ini penggunaan terapi stem cell menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinis yang khas berupa plak eritematosa berbatas tegas dalam berbagai

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. respon terhadap stres adalah hippocampus. Hippocampus merupakan bagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat kadar kolesterol darah sangat sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan

BAB V PEMBAHASAN. fagositosis makrofag pada kelompok perlakuan (diberi ekstrak daun salam)

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai distributor beban gaya yang bekerja pada tulang subkondral yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malaria merupakan salah satu penyakit infeksius. yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina.

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB II KOMPONEN YANG TERLIBAT DALAM SISTEM STEM IMUN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Atopi berasal dari bahasa Yunani yaitu atopos, yang memiliki arti tidak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka adalah terjadinya diskontinuitas kulit akibat trauma baik trauma

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Histopatologi Bursa Fabricius

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyerang banyak orang sehingga menimbulkan wabah. Demam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Luka merupakan gangguan integritas jaringan yang menyebabkan kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dengan baik. Kulit yang mengalami penuaan oleh karena aging

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yaitu : hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Setiap fase penyembuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, terlihat adanya ketertarikan pada polypeptide growth factor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di

FAKTOR IMUNOLOGI PATOGENESIS ENDOMETRIOSIS

serta terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis protein (Wester, 1987; Saris et al., 2000). Dalam studi epidemiologi besar, menunjukkan bahwa

GASTROPATI HIPERTENSI PORTAL

Bab 1 PENDAHULUAN. Preeklampsia-eklampsia sampai saat ini masih merupakan the disease of

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. proliferasi dan diferensiasi keratinosit yang abnormal, dengan gambaran klinis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Psoriasis adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang sering dijumpai

Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3.

BAB I PENDAHULUAN. Psoriasis vulgaris merupakan suatu penyakit inflamasi kulit yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. bersifat nontosik, sehingga dapat juga digunakan sebagai obat anti kanker dan anti

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengambil kebijakan di bidang kesehatan. Beberapa dekade belakangan ini,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Psoriasis merupakan penyakit kulit yang penyebabnya sampai saat ini masih belum

khususnya dalam membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan kandungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi salah satunya karena perubahan pola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh dokter gigi untuk menghilangkan gigi dari dalam soketnya dan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Penelitian yang dilakukan Sony (1990) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Cedera otot merupakan salah satu penyebab morbiditas dan penurunan

BAB 5 HASIL PENELITIAN

KONSEP DASAR IMUNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerusakan jaringan periodontal yang meliputi gingiva, tulang alveolar, ligamen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi dan gangguan kekebalan

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. terdiri dari dua variabel yaitu variabel ekspresi IL-17 dan TNF- α dan yang

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. depigmentasi kulit berupa makula hipopigmentasi disebabkan karena hilangnya

SEL SISTEM IMUN SPESIFIK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. SURAT PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR SINGKATAN...

BAB I PENDAHULUAN. Obat adalah zat yang digunakan untuk terapi, mengurangi rasa nyeri, serta

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikarenakan luka bakar menyebabkan cedera kronis yang bersifat nonhealing,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penelitian dalam bidang sel punca mengalami perkembangan yang sangat

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar NO serum awal penelitian dari

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis merupakan salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGETAHUAN DASAR. Dr. Ariyati Yosi,

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kemajuan di bidang kedokteran merupakan hal yang. tidak dapat dipungkiri pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan pembedahan ekstremitas bawah,dapat menimbulkan respons,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hidup, terkontaminasi dan eksplan Browning. Gejala kontaminasi yang timbul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rina Wijayanti, M. Sc., Apt. Anemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral & Vitamin BLOOD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penghilangan gigi dari soketnya (Wray dkk, 2003). Pencabutan gigi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERAN MONOSIT (MAKROFAG) PADA PROSES ANGIOGENESIS DAN FIBROSIS

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I. PENDAHULUAN. orang pada tahun 2030 (Patel et al., 2012). World Health Organization (WHO)

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada pasien gagal ginjal terminal (GGT). Keluhan pruritus yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada pria dan 21,6% pada wanita (Zhu et al., 2011). Data tahun 2012 pada populasi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Banyak pasien yang meninggal

Transkripsi:

BAB III KERANGKA BERIKIR, KONSE AN HIOTESIS ENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Fakta menunjukkan bahwa proses penuaan terjadi kemunduran dan deplesi jumlah sel Langerhans di epidermis, yakni sel efektor imunogen pada kulit, yang mengakibatkan penurunan daya tahan terhadap stressor lingkungan ( Yaar, 2003). Jika kulit merusak dan menua dimungkinkan dapat dihambat oleh pemberian sel punca ( Stemcell ). Beberapa ilmuwan menduga plastisitas stem cell disebabkan oleh fusi sel antara stem cell dewasa dan sel kulit, menduga plastisitas stem cell itu nyata, dan stem cell (lingkungan mikro) berperan penting dalam meregulasi keseimbangan antara peremajaan diri dan diferensiasi pada semua stem cell. Jadi, penting untuk dicatat bahwa menciptakan suatu lingkungan mikro yang tepat merupakan masalah penting agar stem cell bertahan hidup dan ikut serta dalam regenerasi kulit. Faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keoptimalan dari Lingkungan Mikro Stemcell ini adalah : 1. Granulocyte Macrophage-colony stimulating factor () menyokong outgrowth sel dendritik dari darah periferal mencit. alam makalah ini kita memperluas temuan ini pada manusia dan menunjukkan kerjasama antara dan tumour-necrosis factor-α (TNF-α) sangat penting untuk produksi sel dendritik/langerhans cells manusia dari hematopoietic progenitor C34 +. Ketersediaan sel ini dalam jumlah besar akan memfasilitasi pemahaman akan peran mereka dalam regulasi dan gangguan imunologi. 55

2 2. TGF-β1 berperan dalam menginduksi Monosit untuk berdiferensiasi menjadi sel endritik. Sel endritik yang dapat diubah oleh TGF-β ini berpotensi menjadi Epidermal Sel endritik ( Banchereau, 1998 ). 3. Regulasi karakteristik stem cells niche adalah interaksi antar sel baik diantara stem cells, maupun juga interaksi antara stem cells dan sel sekitar yang sudah berdiferensiasi, interaksi antara stem cells dan molekul adhesi, komponen matriks ekstraselular, tensi oksigen, growth factor, sitokin, dan faktor ikatankimia lingkungan seperti ph, kuat ion (contohnya, konsentrasi Ca 2+ ) dan metabolit, seperti AT. 4. Medium Biakan yang baik dapat memberikan nutrisi seperti ulbecco/vogt Modified Eagle s Minimal Essential Medium ( MEM ) Terdiri dari : asam amino, elektrolit (CaCl, KCl, Magnesium sulfat, NaCl dan Monosodium hosphat), glukosa, vitamin (asam folat, nicotinamid, riboflavin, ) alam respon Th1, IL-12 merupakan produk sel dendritik terpenting. Sel endritik diketahui memproduksi IL-12, IL-18 dan IFN-γ dalam kadar yang tinggi ( Karnen, 2004 ). Activin A merupakan famili dari TGF-β yang diinduksi oleh sitokin proinflamasi termasuk IL-12 dan berpengaruh dalam proses morfogenesis kulit dan penyembuhan luka, menginduksi diferensiasi dari monosit manusia menjadi Langerhans cell ( Jones, 2004 ).

3 3.2. Kerangka Konsep Berdasarkan perumusan masalah dan kajian pustaka maka disusun kerangka konsep sebagai berikut: GROWTH FACTOR + SITOKIN engan : TGF-β1 dan Activin A, - Faktor Internal : Genetik Usia Hormonal Nutrisi Faktor Eksternal : Jenis Medium Biakan osis Suhu Temperatur Lama Kultur Sitokin SEL UNCA ( Hematopoetic Stem Cell )

4 KAAR IL-12 dan IFN-γ ( Fungsi SEL LANGERHANS ) Bagan 3.2 Kerangka Konsep enelitian enjabaran dalam kerangka berpikir adalah sebagai berikut NaCl,NaO4 NaCl,NaO4 TGF β1 NaCl,NaO4 Activin A NaCl,NaO4 TGF β1 Activin A

5 Keterangan :

6 : roliferasi : iferensiasi Bagan 3.1 Alur ikir enelitian 3.3. Hipotesis enelitian Berdasarkan kerangka konsep, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah : 1. emberian TGF-β1, Activin A sebagai growth factors dan sebagai sitokin dalam medium biakan MEM sel punca dapat berperan dalam mengubah sel unca menjadi sel Langerhans dengan lingkungan mikro yang optimal. 2. eningkatan Kadar IL 12 dan Interferon Gamma pada medium biakan MEM sel unca yang diberikan kombinasi Growth Factor dan Sitokin yang spesifik yaitu TGFβ1, Activin A dan, menunjukkan indikator adanya fungsi Sel Langerhans.