PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Peran Strategis Itjen Kemenkes dalam mengawal Program Pembangunan Kesehatan OLEH INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I P E N D A H U L U A N

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN


KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Plt. Inspektur Jenderal. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN. Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

SISTEM PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN APBN (BANSOS BIDANG PENDIDIKAN)

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

RINGKASAN EKSEKUTIF Persentase Satuan Kerja yang memiliki temuan kerugian Negara 1% sebesar 100%.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu wujud keberhasilan pemerintah adalah dengan mewujudkan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2014, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/RC.200/3/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENTERIAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

Mewujudkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana Secara Tertib, Transparan Dan Akuntabel

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai wujud pertanggungjawaban daerah atas otonomi pengelolaan keuangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Fungsi SPI PTN. 4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemriksaan internal dan eksternal

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan.

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Aksi pemberantasan korupsi yang gencar dilaksanakan oleh lembaga. penegak hukum, merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Transkripsi:

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN OLEH: Drs. Purwadi, Apt., MM., ME INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN Disampaikan pada acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2016 Jakarta, 5 April 2016 1

LATAR BELAKANG REFORMASI KEUANGAN NEGARA UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendahara an Negara UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH Partisipatif Berorientasi pada Konsensus Akuntabel Transparan Responsif Efektif dan Efisien Inklusif Taat Hukum PENGELOLAAN KEUANGAN TRANSAPARAN DAN AKUNTABEL Opini Laporan Keuangan Hasil Audit BPK WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) 2

ASAS-ASAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Asas-Asas Sebagai Pencerminan Best Practice (Penerapan Kaidah-kaidah yang baik) dalam pengelolaan keuangan negara : Akuntabilitas berorientasi pada hasil Profesionalitas Proporsionalitas Keterbukaan (Transparansi) dalam pengelolaan Keuangan Negara Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Badan Pemeriksa yang bebas dan mandiri Bagian I Penjelasan Umum UU No 17 Tahun 2003) 3

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BAIK OLEH SATKER Pengelolaan pembangunan yang baik, antara lain meliputi proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan/implementasi, monitoring dan evaluasi yang baik, Pengelolaan program pembangunan senantiasa mendasarkan pada model pemerintahan yang amanah, mengedepankan kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan berorientasi pada kepentingan rakyat atau model Good Governance (GG). 4

Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Satker Satker memiliki kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban dan menerangkan kinerja dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja kepda pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Akuntabilitas Keuangan yaitu pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan, dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. (LAN dan BPKP : 2001) Sasarannya adalah laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku yang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah. 5

OPINI LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DISCLAIMER (2009-2010) WTP DPP (2012) 2015? WDP (2011) WTP (2013-2014) 6

OPINI WTP Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria: 1. Kesesuaian dengan SAP (PP 71/2010), 2. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), 3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan 4. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern 7

PIHAK-PIHAK YANG BERKONTRIBUSI DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP SATKER DIBAWAH KEMENKES (KP & KD) ITJEN Pengawasan dan Pengendalian WTP BIRO KEU PENANGGUNG JAWAB L.K. SKPD PELAKSANA DK/TP 8

PERUBAHAN PARADIGMA PENGAWASAN YANG DILAKUKAN ITJEN W A T C H D O G COUNSELING PARTNER QUALITY ASSURANCE 1. Pendekatan birokrasi 2. Beorientasi Menghukum 3. Instruktif 4. Kurang memberi solusi 5. Kurang memberi kesempatan kepada auditan untuk menjelaskan sesuatu Koordinatif Partisipatif Konsultatif Guna memberikan solusi atas masalah dan hambatan yang dihadapi auditan dalam mencapai tujuan Peran pengawasan lebih mengarah kepada penghantar suatu unit kerja untuk meningkatkan kualitas kinerjanya sesuai rencana dan ketentuan yang berlaku Melalui langkah-langkah tersebut, secara ideal Pengawasan dapat memberikan input bagi pimpinan dalam : 1. Menghentikan, mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, pemborosan; 2. Mencegah terulangnya kembali hal-hal tersebut; 3. Memperoleh cara-cara yang lebih baik / mencari solusi terbaik bagi auditan dalam melaksaakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam upaya mencapai visi / akselerasi peningkatan kesejahteraan 9 masyarakat guna mendukung pencapaian Visi Kemenkes.

PENGAWASAN ITJEN TERHADAP PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN BENTUK PENGAWASAN SIKLUS KEGIATAN SATKER BENTUK PENGAWASAN REVIU RKA-K/L Pagu Anggaran Alokasi Anggaran Reviu Revisi Anggaran PERENCANAAN PELAKSANAAN 1. PEMBINAAN 2. PENDAMPINGAN 3. KONSULTASI PBJ 4. TELAAH PENETAPAN PEMENANG >100M 5. PROBITY AUDIT 6. Audt BMN hibah KEPEMERINT AHAAN YANG BAIK DAN BERSIH MONEV Percepatan penyelesaian TLHA UMPAN BALIK (FEED BACK) ATAS SARAN/ REKOMENDASI PELAPORAN AUDIT: OPERASIONAL dan ADTT EVALUASI SAKIP REVIU (LK) OPINI BENTUK PENGAWASAN LAINNYA: * Zona Integritas menuju WBK/WBBM * Penerapan SPIP *LHKPN dan LHKASN *DUMASDU 10

TUJUAN PENGAWASAN OLEH ITJEN Memberikan keyakinan atas ketaatan, kehematan, efisiensi & efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan Tupoksi Kemkes Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko Meningkatkan kualitas tata kelola tugas dan fungsi yang akuntabel di lingkungan Kemkes Terselenggaranya pemerintahaan yang baik (good governance) serta terciptanya aparatur yang akuntabel, bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di lingkungan Kementerian Kesehatan 11

ARAH KEBIJAKAN ITJEN DALAM MENDORONG PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN (1) I. Penguatan pengawasan perencanaan program dan penganggaran Mendorong satker dalam penyusunan perencanaan Anggaran Kesehatan berdasarkan prinsip money follow program dan bersinergi dengan kebijakan Pemerintah Pusat Mendorong satker untuk menyusun perencanaan dan penganggaran sesuai ketentuan II.Penguatan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan anggaran Mendorong setiap unit kerja melakukan Monev secara berkala terhadap pelaksanaan Anggaran Kesehatan agar dapat mempercepat penyerapan anggaran Mendorong unit kerja untuk berkomitmen meningkatkan kualitas dan transparansi proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui penerapan SPIP Melaksanakan MONEV pencegahan Fraud JKN di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 12

ARAH KEBIJAKAN ITJEN DALAM MENDORONG PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN (2) III. Penguatan pengawasan pelaporan keuangan Mendorong setiap unit kerja untuk melaksanakan strategi mempertahankan WTP IV.Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan Mendorong setiap unit kerja untuk menyelesaikan tindak lanjut hasil pengawasan Aparat Pengawasan Fungsional (BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal) V. Pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM Mendorong unit kerja untuk berkomitmen untuk memenuhi indikator menuju predikat WBK/WBBM 13

STRATEGI MEMPERTAHANKAN OPINI WTP (1) Penguatan Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola dan Para Pelaksana Kegiatan, Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) Penguatan Perencanaan dan Penganggaran Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Anggaran, Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan, 14

STRATEGI MEMPERTAHANKAN OPINI WTP (2) Peningkatan Kualitas Proses Pengadaan Barang/ Jasa Peningkatan Pengelolaan BMN 3 T (Tertib Administrasi, Tertib Fisik dan Tertib Hukum) Peningkatan Penguatan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas Pengawasan dan Reviu LK Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) 15

KESIMPULAN 1. Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan bersih harus dilaksanakan oleh setiap Satuan Kerja dalam upaya mencapai kualitas Laporan Keuangan yang baik. 2. Opini WTP dapat dipertahankan apabila pihakpihak yang berkontribusi dapat mengimplementasikan strategi mempertahankan WTP dengan baik. 3. ITJEN harus tetap mengawal penyelenggaraan pelaksanaan program/kegiatan satker di lingkungan Kemenkes. 16

Terima kasih website = www.itjen.kemkes.go.id email = itjen@kemkes.go.id 17