Pertemuan 3. Proses Berpikir Kreatif

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan 1 24 September Dosen : Ratih Pertiwi, S. Ikom, M. Ds

BAB II KERANGKA TEORI

Membangun Ide dengan Design Thinking

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

BERFIKIR KREATIF Kelompok 8 Febrian Karunia M. Razuli Azmi Riuh Adi Pranata

Marketing Communication Management

RISET PEMASARAN. By Zainal Abidin. Agribisnis Perikanan, FPIK UB 2018

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

MODUL PERKULIAHAN KREATIF FUNDAMENTAL. Fase-fase Kreativitas (Tahapan atau Proses Kreativitas )

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi manusia. Kemampuan berpikir kreatif merupakan hasil dari interaksi

MANAJEMEN PERIKLANAN STRATEGI PERIKLANAN DALAM PEMASARAN

Layanan kami demi kesuksesan anda!

A. Karya Event Management Ketentuan Penciptaan Karya: event pameran, event pertunjukan, event perlombaan, event seminar, event

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penyelesaian soal open ended, pedoman wawancara dan lembar tes kepribadian.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

BAB II LANDASAN TEORI

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan

Pengembangan Berpikir Kreatif melalui CTS (Catatan: Tulis dan Susun) Oleh: Salam, S.Pd, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN DAN KREATIVITAS SISWA. (PTK Kelas V SD Negeri II Mulyoharjo Jepara) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pesan Periklanan yang Efektif. Markus Utomo Sukendar

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya meningkatkan pembelajaran matematika. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB II MODEL PEMBELAJARAN PAKEM DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GEOGRAFI. 1. Pengertian Model Pembelajaran PAKEM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah

Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII MELALUI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DI SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Kamis, 25 Februari Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan metakognisi merupakan salah satu Standar Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Tirtarahardja & La Sulo, ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh periklanan terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata belajar sudah sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

12 Berdasarkan konteks studi perilaku organisasional, bahwa kepercayaan mengarah pada level tertinggi pada loyalitas, yaitu komitmen (Morgan dan Hunt,

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang, banyak institusi pendidikan preschool yang. menyediakan berbagai kegiatan bagi anak-anak balita secara lebih

Kewirausahaan II. Risiko dalam Wirausaha. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : : Modul ke: Fakultas FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KPKM62005 KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta komunikasi menjadi

BUDAYA ORGANISASI. oleh : Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nina Maulida Sari, 2015

2015 PENERAPAN MODEL OSBORN UNTUK

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian, kreativitas dan produktivitas. Namun, pendidikan di sekolah sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship

BAB I PENDAHULUAN. Wahyudin Djumanta, Dkk.,Belajar Matematika Aktif Dan Menyenangkan,(Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. satu cara bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan serta dapat. menimbulkan citra yang baik terhadap merek pada penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

pembelajaran di sekolah yang tepat, agar ketercapaian hasil belajar matematika juga bagus. Pada kenyataannya dalam dunia pendidikan dikatakan bahwa

Modul ke: Account Management 02FIKOM. Pemahaman Account Management. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENULISAN PR EKSTERNAL

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Manajemen Proyek PERT R EMUA U N 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik audit. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. meletakkan hubungan dari proses berpikir. Orang yang intelligent adalah

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. SD merupakan titik berat dari pembangunan masa kini dan masa mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN. segala perubahan yang terjadi dilingkungannya. Tanpa pendidikan, manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

Giat Riyadi B

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma barunya

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK

Transkripsi:

Pertemuan 3 Proses Berpikir Kreatif

Kreativitas adalah tipe aktivitas yang sulit di terka, proses kreatif dapat dibagi kedalam sejumlah tahap terpisah. Dalam sejumlah kasus, dimungkinkan untuk menelusuri kemunculan dan perkembangan ide melalui masing-masing tahap ini, sedangkan dalam kasus-kasus lain sebuah ide mungkin tampak berkembang secara simultan melalui seluruh tahap sekaligus.

Alex Osborn dekade 1950-an salah satu pelopor dalam pengaplikasian teknik-teknik kreatif bagi tujuan komersiaal dan pemasaran, membagi proses kreatif kedalam tujuh (7) langkah berikut : 1. Orientasi : Mengenali masalah 2. Persiapan : pengumpulan data-data relevan 3. Analisis : Pengkajian atas materi-materi yang relevan 4. Ideation : pengumpulan ide-ide kreatif 5. Inkubasi: Berhenti berpikir untuk mengundang iluminasi. 6. Sintesis : menyatukan potongan-potongan ide; 7. Evaluasi: menilai ide-ide akhir yang muncul.

Sedangkan Andy Green, yang terkait dengan proses berpikir kreatif di lingkungan public relations mengembangkan proses berikir melalui tahapan; 1. Informasi 2. Inkubasi 3. Iluminasi 4. Integrasi 5. Ilustrasi.

Informasi : Terdapat dua elemen terkait dalam proses kreatif informasi yaitu : 1. Mengajukan pertanyaan yang tepat. 2. Mengumpulkan informasi-informasi yang relevan untuk membantu menemukan solusi. Direktur iklan yang baik akan berupaya mendapatkan informasi paling lengkap sebelum memfokuskan pikirannya untuk mecari solusi. Mereka akan membenamkan diri mereka kedalam sejarah hidup perusahaan klien, proses produksinya, prosedur pengendalian mutunya, gaya perusahaan, cara konsumennya memandang pasar, - kesemua aspek lainnya sebelum memikirkan perlakuan kreatif. Intinya bagaimana harus mendapatkan pengarahan yang komprehensif terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan atau produk.

Guru bidang Periklanan David Ogilvy menyatakan : Anda sama sekali tidak berpeluang menciptakan iklan yang sukses jika tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Tugas pertama dalam proses kreatif adalah menimbun otak anda dengan informasi dan kemudian membuka proses rasional. Alam bawah sadar anda harus cukup dibekali informasi relevan jika tidak ide-ide yang akan muncul tidak akan relevan.

Inkubasi: Inkubasi pada dasarnya adalah memanfaatkan alam bawah sadar untuk membantu memecahkan masalah. Terdapat bukti yang signifikan bhwa sejumlah terhebat merupakan individu-individu yng sangat rileks. Inkubasi tidak hanya bekerja level bawah sadar yang dalam tetapi juga selama apa yang sering disebut lamunan tengah hari. Dimana individu kreatif yang tengah bekerja secara aktif, meski melalui mental imagery yang kokoh, bukan melalui kesadaran yang bersentuhan dengan lingkungan. Hal ini digambarkan sebagai present minded (sedang berpikir) ditempat yang berbeda, bukan sebagai absent minded (lupa diri).

Iluminasi : Contoh yang paling terkenal adalah ketika Archimedes meneriakan kata Eureka setelah berhasil memecahkan soal yang diberikan oleh raja Syracuse tentang berapa banyak emas yang terdaat dalam mahkota kerajaan. Iluminasi adalah suatu kilatan inspirasi, ide yang datang entah dari mana. Sebetulnya ide ini merupakan bentuk cepat dari sebuah proses yang didahului oleh periode informasi dan inkubasi. Iluminasi kemudian muncul dan melibatkan pembentukan koneksi antara dua elemen yang sebelumnya tidak terhubung. Ide adalah pemikiran dan pemikiran berlalu dengan cepat, kecuali anda mendokumentasikannya. Sama sekali kita tidak bisa meramalkan kapan ide besar akan singgah di kepala kita.

Untuk itu kita harus waspada, satu-satunya cara mengurangi resiko kehilangan ide adalah menyiapkan pena dan kertas serta mencatat iluminasi yang ada sehingga membuat ide lebih tertanam di kepala kita sehingga proses kreatif berikutnya bisa berlangsung. Inspirasi dan iluminasi dapat muncul kapan dan dimana saja. Integrasi : Poincare menyebutnya sebagai taha verifikasi final yaitu saat ide diverfikasi untuk melihat efektivitas aktualnya, akan tetapi hal ini mengabaikan dimensi kreatif yang beroperasi selama aplikasi pemikiran-peikiran kreatif awal.

Bahwa otak tidak bersikap pasif selama implementasi ide awal atau iluminasi, tetapi mungkin terus menerus menambahkan elemen-elemen baru, membuat perbaikan, atau merancang ulang penugasan secara fundamental. Konsekwensinya ide awal tidak hanya diverifikasi, tetapi individu juga memanfaatkan sifat ikremental(tambahan) dari proses kreatif untuk, mengembangkan produk kreatif yang betul betul baru.

Ilustrasi : Tahap ilustrasi terkait dengan proses penyampian ide kreatif. Bahwa penyajian dan penjualan sebuah ide merupakan tahap penting. Jangan percaya bahwa ide akan menjual dirinya sendiri. tahap ilustrasi bisa jadi lebih penting dari tahapan proses penciptaan ide sebelumnya. Suatu ide yang bagus dan brilian karena penyajian dan cara penyampaian kurang baik kepada klien maka akan menyebabkan ide tersebut berakhir di keranjang sampah. Caranya adalah : 1. Melegitimasikan sumber ide : dimana klien harus dilibatkan dalam proses penciptaan ide awal melalui brainstorming sehingga secara de facto dia terlibat untuk menghasilkan ide yang diperoleh.

2. Ketepatan waktu : Waktu yang paling tepat menyampaikan ide ke klien adalah saat kita telah dengan seksama menimbang kelebihan dan kelemahan dan memperkirakan keberatan yang mungkin timbul atas hasil produk kreatif kita. Dan juga perlu diperhatikan kapan waktu yang paling tepat untuk mempresentasikan ide di depan klien terkait dengan hari dan jam serta kondisi lingkungan yang menyertainya. 3. Menerjemahkan Ide Alasan paling umum kenapa suatu ide atau karya kreatif ditolak adalah kegagalan menterjemahkan pikiran yang memikat dan brilian dari pemilik ide kepada pihak yang mengambil keputusan. Kebutuhan untuk menterjemahkan ide dalam kepala pencita menjadi suatu dipahami oel pihak ketiga.

terdapat dua hal yang sering dilupakan oleh individu kreatif dalam proses ilustrasi yaitu : Gaya berpikir dan profil kepribadian dari pembuat keputusan yang menjadi target (dari klien). 4. Menjaga Ide agar tidak menyimpang dari nlai-nilai merek dan perusahaan. 5. Menyajikan Ide dalam kontek hubungan: Presentasi yang efektif bisa diwujudkan jika sebelum mengemukakan penalaran atas sebuah masalah memahami prespektif dan kerangka berfikir khalayak target. Selalu harus memperhitungkan prespektif dan pengalaman orang lian sebelum menjual ide kreatif.