Herlina Ahmad* ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Jln. Kalimantan 37, Jember

A.Y. Soegeng Ysh, Mudzanatun, David Indrianto* FIP IKIP PGRI SEMARANG

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII SMPN 1 INUMAN

Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KARTU ARISAN DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 08 LIMAU-LIMAU PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Herdika Lestiyaningsih 6, Hobri 7, Arika Indah 8

Joyful Learning Journal

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

Economic Education Analysis Journal

Firdaus Daud dan Muhammad Mifta Fausan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Transkripsi:

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 62 PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI OPERASI ALJABAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS VIII C SMP NEGERI 1 MALUNDA Herlina Ahmad* ABSTRACT Research using cooperative learning model of Make A Match to increase participation and learning outcomes of students showed an increase after the implementation of the action in the form of cooperative learning model of Make A Match. It seen in the percentage of students who achieve the participation of 47.38% in the first cycle, increased in the second cycle with a percentage of 80.47%. Math test results also increased, students who complete the first cycle only reaches 56.25%, while in the second cycle were able to achieve 90.625%. The results showed that the classical completeness criteria in SMP Negeri 1 Malunda, which exceeded 85% in the second cycle of learning activities. Cooperative learning model Make A Match also done well and have met the completeness criteria that have been set. From the above data, it is known that the indicators of success has been achieved, so the researchers concluded that the type of cooperative learning model of Make A Match can increase the participation and learning outcomes of learners in the learning of mathematics in the classroom followed VIII C SMP Negeri 1 Malunda. Keywords: implementation, participation, learning outcomes PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting karena mata pelajaran matematika mendukung hampir semua mata pelajaran lainnya. Namun banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Salah satu penyebab kesulitan tersebut adalah sifat objek matematika yang abstrak. Pembelajaran matematika yang ada di sekolah diharapkan menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik. Kenyataannya masih banyak peserta didik merasa bosan pada saat pembelajaran matematika. Sebaiknya seorang guru matematika memberikan pembelajaran dengan berbagai model agar peserta didiknya tidak merasa bosan. Mengingat kenyataan tersebut dalam pembelajaran matematika diperlukan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik selama proses pembelajaran matematika. *) Dosen FKIP-UNASMAN. herlinaahmad39@yahoo.com

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 63 Dalam pembelajaran, peserta didik seharusnya berperan sebagai subjek didik, tetapi fenomena dalam pembelajaran peserta didik dianggap sebagai objek didik. Sebagai subjek didik, peserta didik harus aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya duduk mendengarkan ceramah dari guru ataupun mencatat apa yang ada di papan tulis, tetapi peserta didik berusaha mencoba menemukan penyelesaian masalah sendiri dengan bimbingan dari guru, dengan demikian pembelajaran ini berpusat pada peserta didik (student centered) dan hasilnya peserta didik akan terbiasa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran dapat dilihat dari aktifitas peserta didik ketika menyelesaikan latihan soal baik sendiri maupun berkelompok, seperti bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru dan berpendapat ketika diskusi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada saat sebelum penelitian di kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda, pelaksanaan pembelajaran masih cenderung monoton. Peristiwa yang menonjol ialah peserta didik kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan tidak punya inisiatif serta kontributif baik secara intelektual maupun emosional. Pertanyaan dari peserta didik, gagasan ataupun pendapat jarang muncul. Kalaupun ada pendapat yang muncul jarang diikuti oleh gagasan lain sebagai respon. Keadaan ini berimbas pada hasil belajar peserta didik yang tergolong rendah, seperti yang terlihat dari observasi awal, yaitu hanya 46,875% dari 32 jumlah peserta didik kelas VIII C SMP yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 2,66) dengan standar ketuntasan secara kalisikal adalah 85%. Atas dasar inilah peneliti berinisiatif melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Operasi Aljabar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Tindakan yang diberikan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan prosedur pelaksanaan penelitian untuk masing-masing siklus melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 04 September 2015 sampai dengan 28 September 2015 pada semester ganjil tahun ajaran 2015 2016. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Kedua siklus tersebut merupakan rangkaian yang saling berkaitan. Dalam arti pelaksanaan tindakan siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan tindakkan siklus I. Masing-masing siklus terdiri dari empat

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 64 tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksnaan tidakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Negeri 1 Malunda Kabupaten Majene, subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII C yang terdiri dari 32 peserta didik, dengan jumlah peserta didik lakilaki adalah 14 orang dan peserta didik perempuan adalah 18 orang. Adapun faktor-faktor yang diselidiki adalah: 1. Faktor proses, yaitu dengan melihat bagaimana partisipasi dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika. 2. Faktor output, yaitu dengan melihat bagaimana pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe Make A Match mampu meningkatkan partisipasi dan hasil belajar peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah: Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran matematika secara teliti, cermat, dan hati-hati. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai keterlaksanaan pembelajaran dan berbagai aspek partisipasi peserta didik selama kegiatan pembelajaran, yaitu: a. Mengajukan pertanyaan jika ada yang belum jelas b. Menjawab pertanyaan yang diajukan, c. Mengerjakan tugas secara tuntas d. Ikut serta dalam diskusi e. Mencatat materi pelajaran f. Mempresentasikan hasil diskusi g. Mengerjakan tes secara individu h. Menyimpulkan materi pelajaran di akhir pertemuan. Tes hasil belajar adalah seperangkat alat evaluasi tertulis yang digunakan untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar yang telah ditetapkan setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran. Tes ini disusun dengan mengacu pada kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berlaku di SMP Negeri 1 Malunda dengan bentuk tes adalah tes esai yang berjumlah 4 nomor untuk masing-masing siklus. Tes akhir siklus I tentang penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, serta pembagian bentuk aljabar. Sedangkan tes akhir siklus II tentang faktorisasi berbagai bentuk aljabar. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai keterlaksanaan pembelajaran di dalam kelas dan partisipasi peserta didik selama pembelajaran matematika berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe Make A Match. Dilaksanakan oleh peneliti dan 2 orang pengamat dengan berpedoman kepada lembar observasi yang telah disusun, dimaksudkan untuk mengamati setiap aspek partisipasi peserta didik yang telah dirancang. Tes hasil belajar dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II untuk memperoleh data mengenai hasil belajar peserta didik setelah mengikuti

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 65 pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Data observasi yang diperoleh dihitung kemudian dipersentasekan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan partisipasi yang dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hasil analisis data observasi tersebut kemudian disajikan secara deskriptif. Adapun perhitungan presentase tiap aspek sebagai berikut: Banyaknya peserta didik yang berpartisipasi x 100% Jumlah peserta didik (1) Keterangan : x = Persentase aspek partisipasi Pengelolaan data pada penelitian ini dilakukan setelah terkumpulnya data. Selanjutnya di analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan analisis deskriptif yaitu nilai rata-rata dan persentase. Selain itu akan ditentukan pula standar deviasi, tabel frekuensi, nilai tertinggi dan terendah yang peserta didik peroleh setelah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Make A Match. Penelitian ini dikatakan berhasil jika: 1. Terlaksananya pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Make A Match yang ditunjukan pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran telah mencapai 80% dari aspek yang diamati. 2. Adanya peningkatan partisipasi peserta didik yang ditunjukan dengan ratarata persentase berdasarkan lembar observasi telah mencapai 70%. 3. Adanya peningkatan rata-rata hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dan banyaknya peserta didik yang tuntas (dengan nilai KKM 2,66) telah mencapai 85% (disesuaikan dengan standar ketuntasan yang berlaku di SMP Negeri 1 Malunda). HASIL DAN PEMBAHASAN SMP Negeri 1 Malunda merupakan salah satu sarana pendidikan yang terletak di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat dengan luas keliling 5.769 m 2 dan batas-batas sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Perumahan Warga Kayu-Colo 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Perumahan Warga Pao-Pao 3. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan-Poros Majene-Mamuju 4. Sebelah barat berbatasan dengan Empang Warga Kayu Colo Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas, dimana tindakan yang dilakukan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan prosedur pelaksanaan guruan untuk masing-masing siklus melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 66 refleksi. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat yang teridri dari 32 peserta didik, dengan komposisi perempuan 18 peserta didik dan laki-laki 14 peserta didik. Dalam pelaksanaannya, penelitian berlangsung selama delapan kali pertemuan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung selama lima jam pelajaran dalam setiap minggunya. Pada akhir siklus I diadakan evaluasi dan refleksi guna mengetahui tingkat keberhasilan dari model yang diterapkan dan untuk merencanakan tindakan selanjutnya yang akan diterapkan pada siklus ke II. Demikian halnya pada siklus ke II, dilakukan pula evaluasi dan refleksi guna mengetahui tingkat keberhasilan dari model yang telah diterapkan. Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari dua siklus pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. Penelitian dimulai pada tanggal 04 September 2015 sampai dengan 28 September 2015. Materi yang dipelajari adalah penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, pembagian bentuk aljabar, dan faktorisasi bentuk aljabar. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari 4 pertemuan dengan materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, dan pembagian bentuk aljabar. Sedangkan siklus II terdiri dari 4 pertemuan dengan materi faktorisasi bentuk aljabar. Masing-masing siklus tersebut dilaksanakan tes hasil belajar pada pertemuan ke-4. 1) Pembuatan RPP dan LKS tentang materi operasi aljabar yang akan diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. 2) Persiapan sarana dan media pembelajaran, antara lain kartu soal/jawaban yang digunakan pada saat permainan mencari pasangan. 3) Persiapan lembar observasi partisipasi peserta didik yang akan digunakan pada setiap pembelajaran. 4) Persiapan soal tes hasil belajar untuk peserta didik yang akan diberikan pada akhir siklus I. Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Make A Match yang sesuai dengan langkah-langkahnya. Penelitian dimulai pada tanggal 04 September 2015 sampai dengan 28 September 2015. Materi yang dipelajari adalah penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, pembagian bentuk aljabar, dan faktorisasi bentuk aljabar. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari 4 pertemuan dengan materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, dan pembagian bentuk aljabar. Sedangkan

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 67 siklus II terdiri dari 4 pertemuan dengan materi faktorisasi bentuk aljabar. Masing-masing siklus tersebut dilaksanakan tes hasil belajar pada pertemuan ke-4 dengan soal tes yang berjumlah 4 nomor. Pada siklus I, model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil lembar keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang mencapai rata-rata persentase sebesar 86,67%. Selanjutnya data yang menunjukan partisipasi peserta didik tersebut dihitung untuk setiap pertemuan dan dicari persentasenya. Berdasarkan hasil observasi partisipasi peserta didik, diperoleh rata-rata persentase partisipasi peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda pada siklus I adalah 47,38%. Hasil ini menunjukan bahwa partisipasi peserta didik masih tergolong rendah, sehingga dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran matematika. Hasil tes belajar menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 2,72 dengan nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 4,00 dan nilai terendah adalah 0,00. Nilai yang sering diperoleh peserta didik adalah 3,50. Pencapaian ini menunjukan bahwa peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda telah mencapai nilai KKM, yaitu 2,66. Meskipun demikian, kriteria ketuntasan klasikalnya (85%) belum terpenuhi. Hal ini terlihat dari ketuntasan belajarnya, hanya mencapai 56,25% atau 18 peserta didik yang berada dalam kategori tuntas dan 43,75% atau 14 orang peserta didik yang berada dalam kategori tidak tuntas. Secara umum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada siklus I telah terlaksana dengan baik. Meskipun demikian, kegiatan permainan mencari pasangan dan diskusi kelompok belum dapat terlaksanan dengan optimal. Pada pertemuan pertama peserta didik masih lambat dalam mengerjakan LKS sehingga kegiatan diskusi kelompok tidak tercapai sesuai yang direncanakan, imbasnya adalah kegiatan mencari pasangan tidak dapat dilaksanakan pada pertemuan ini. Kegiatan tersebut baru terlaksana pada pertemuan kedua dan ketiga siklus I. Hal-hal yang dilakukan sebagai upaya perbaikan dalam kegiatan siklus II, antara lain: 1) Guru lebih merinci alokasi waktu dengan sebaik-baiknya dalam kegiatan pembeajaran ataupun dalam diskusi kelompok agar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat berjalan secara efektif. 2) Setiap peserta didik diminta untuk mendiskusikan LKS dengan teman sekelompoknya dan jika mengalami kesulitan, maka terlebih dahulu didiskusikan dengan teman sekelompok sebelum ditanyakan kepada guru. 3) Soal-soal dalam LKS perlu dikurangi namun tetap bervariasi. 4) Pada proses pembahasan LKS, soal-soal yang sejenis tidak perlu dibahas semua asalkan peserta didik telah paham tentang proses penyelesainnya.

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 68 5) Aturan permainan mencari pasangan lebih dipertegas kembali dan peserta didik diberikan waktu untuk memahami aturan permainannya. Selain itu, diadakan penambahan waktu dalam proses pengerjaan soal dan pencarian pasangan. Hasil pekerjaan peserta didik dalam penyelesaian soal pada kartunya perlu dikumpulkan dan diberikan penilaian. Pembelajaran pada siklus II merupakan lanjutan dari siklus I selama 4 kali pertemuan. Adapun tahap-tahap yang disiapkan peneliti adalah merancang RPP, menyiapkan bahan ajar seperti buku paket, menyusun LKS dan kartu permainan mencari pasangan yang mencakup materi faktorisasi bentuk-bentuk aljabar, menyiapkan soal-soal untuk tes siklus II, menyiapkan lembar observasi untuk mengamati partisipasi peserta didik selama pembelajaran. Pada siklus ini pembelajaran berlangsung lebih baik dibandingkan siklus I, seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Make A Match dapat dilaksanakan pada setiap pertemuan. Hasilnya adalah partisipasi peserta didik mengalami peningkatan pada setiap aspek yang diamati. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match diperoleh rata-rata persentase sebesar 100%, seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Make A Match telah dilaksanakan. Hasil observasi partisipasi peserta didik menunjukan bahwa rata-rata persentase partisipasi peserta didikl kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda selama kegiatan pembelajaran siklus II adalah 80,47%. Hasil ini menunjukan peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Selain itu, pencapaian tersebut telah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan, sehingga penelitian berakhir pada siklus II. Hasil tes belajar peserta didik juga mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus II adalah 3,66 dengan nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 4,00 dan nilai terendah adalah 2,00. Nilai yang paling banyak diperoleh peserta didik adalah 4,00. Ketuntasan belajar peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda pun telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal di sekolah tersebut, yaitu 90,625% atau 29 peserta didik berada dalam kategori tuntas dan 9,375% atau 3 peserta didik yang berada dalam kategori tidak tuntas. Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran siklus II, tampak bahwa pembelajaran matematika telah berjalan lebih baik. Alokasi waktu untuk mengerjakan LKS dan presentasi sudah cukup efektif. Kerjasama dalam belajar kelompok sudah tampak jauh lebih baik dibandingkan pada pembelajaran siklus I. Pada siklus II, peserta didik saling berdiskusi mengungkapkan pendapatnya untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik saling memberi

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 69 penjelasan, jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS maka anggota kelompoknya menjelaskan. Meskipun belum optimal, tetapi partisipasi peserta didik sudah mulai tampak terlihat dari mengajukan pertanyaan jika ada yang belum jelas, menjawab pertanyaan yang diajukan, mengerjakan tugas secara tuntas, ikut serta dalam diskusi, mencatat materi pelajaran, mempresentasikan hasil diskusi, mengerjakan tes secara individu, dan menyimpulkan materi pelajaran di akhir pertemuan. Perbandingan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Perbandingan hasil observasi partisipasi peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda selama siklus I dan siklus II. NO ASPEK PARTISIPASI SIKLUS I SIKLUS II 1 Mengajukan pertanyaan jika ada yang belum jelas 52,08% 75% 2 Menjawab pertanyaan yang diajukan 43,75% 77,08% 3 Mengerjakan tugas secara tuntas 58,33% 90,625% 4 Ikut serta dalam diskusi 48,83% 89,58% 5 Mencatat materi pelajaran 63,54% 84,375% 6 Mempresentasikan hasil diskusi 25% 50% 7 Mengerjakan tes secara individu 37,5% 85,41% 8 Menyimpulkan materi pelajaran di akhir pertemuan 50% 91,7% RATA-RATA PERSENTASE 47,38% 80,47% Tabel 2. Perbandingan ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II INDIKATOR SIKLUS I SIKLUS II Peserta Dididk yang Tuntas 18 29 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar 56,25% 90,625% Melalui pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Make A Match, partisipasi peserta didik dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis data observasi partisipasi peserta didik sebagai berikut: 1. Mengajukan pertanyaan jika ada yang belum jelas: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 52,08% dan siklus II adalah 75%. 2. Menjawab pertanyaan yang diajukan: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 43,75% dan siklus II adalah 77,08%. 3. Mengerjakan tugas secara tuntas: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 58,33% dan siklus II adalah 90,625%.

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 70 4. Ikust serta dalam diskusi: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 45,83% dan siklus II adalah 89,58%. 5. Mencatat materi pelajaran: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 63,54% dan siklus II adalah 84,375%. 6. Mempresentasikan hasil diskusi: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 25% dan siklus II adalah 50%. 7. Mengerjakan tes secara individu: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 37,5% dan siklus II adalah 85,41%. 8. Menyimpulkan materi pelajaran di akhir pertemuan: Pada siklus I, rata-rata persentase partisipasi peserta didik tiap pertemuan adalah 50% dan siklus II adalah 91,7%. Data peserta didik dari tes siklus I dan tes siklus menunjukan bahwa terjadinya peningkatan rata-rata nilai peserta didik, pada siklus I rata-rata nilai peserta didik adalah 2,72 dan siklus II 3,66 sehingga frekuensi ketutasan peserta didik juga meningkat, pada siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 18 orang atau 56,25% dan siklus II sebanyak 29 orang atau 90,625%. Pencapaian tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal di SMP Negeri 1 Malunda. Selain itu, sebagian besar peserta didik memilki sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan dalam kategori baik pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisis yang diperoleh dari data hasil observasi dan tes hasil belajar, peneliti menyimpulkan bahwa partisipasi peserta didik pada materi operasi aljabar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match di kelas VIII C SMP Negeri 1 mengalami peningkatan. SIMPULAN Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match di kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda menunjukkan bahwa partisipsi peserta didik dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hal ini terlihat persentase partisipasi peserta didik pada setiap aspek, yaitu rata-rata pesentase partisipasi peserta didik pada siklus I mencapai 47,38% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,47%. Hasil tes pada akhir siklus I dan akhir siklus II, menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Malunda mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukan dari rata-rata nilai tes peserta didik. Pada siklus I rata-rata nilai tes hasil belajar adalah 2,72 dengan peserta didik yang tuntas sebanyak 18 orang atau 56,25% sedangkan pada siklus II rata-rata nilai tes hasil belajar adalah 3,66 dengan peserta didik yang tuntas sebanyak 29 orang atau 90,625%.

Jurnal Pepatuzdu, Vol. 9, No. 1 Mei 2015 71 SARAN DAN REKOMENDASI 1. Saran untuk sekolah : Pihak sekolah diharapkan lebih memperhatikan media dan alat pembelajaran untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika. 2. Saran untuk guru : Penerapan model pembelajran kooperatif tipe Make A Match membutuhkan manajemen waktu dan pengelolaan kelas yang baik, sehingga diperlukan perencanaan kegiatan pembelajaran agar penggunaan waktu dalam kegiatan pembelajaran dapat lebih efektif. 3. Saran untuk teman-teman mahasiswa : Jika ingin melakukan penelitian dengan menggunakan pembelajran kooperatif tipe Make A Match, usahakan untuk dapat akrab dengan peserta didik agar mereka dapat berinteraksi dengan anda. 4. Saran untuk peserta didik : Peserta didik harus lebih menghargai waktu dalam menyelesaikan setiap tgas yang diberikan oleh guru. DAFTAR PUSTAKA Asmuri. 2009. Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Kelas X SMA Negeri 1 Cawas Melalui Pendekatan Investigasi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya. Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press. Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & B. Jakarta: Alfabeta. Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA UPI. Thorbani, Muhammad dan Mustofa, Arif. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media. Widyastuti, Fitri Yulia. 2013. Hubungan Minat Belajar dengan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran PKn (online), (http://skripsippknunj.com/wpcontent/uploads/2013/02/jurnal-fitri-yulia.pdf, Diakses 22 Oktober 2015). Winataputra, Udin S. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.