Studi Pengalaman Negosiasi Identitas antara Anak yang Melakukan Perpindahan Agama kepada Orang Tuanya

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

Memahami Perilaku Komunikasi dalam Adaptasi Budaya Pendatang dan Hostculture berbasis Etnisitas

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

Memahami Pengalaman Negosiasi Identitas Komunitas Punk Muslim di Dalam Masyarakat Dominan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

Semarang, Maret 2010 Dosen Pembimbing I

MEMAHAMI PENGALAMAN ALUMNI PESANTREN DALAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN DI LUAR PESANTREN

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri. Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan. Program Beasiswa Bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

IDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berpacaran sebagai proses dua manusia lawan jenis untuk mengenal dan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

PEDOMAN WAWANCARA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

BAB V PENUTUP. yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat menjadikan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai kehidupan antar agama, beberapa diantaranya ialah persoalan pendirian

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendirian. Perwujudan manusia sebagai mahluk sosial nampak dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan Penelitian; (B) Subjek dan Objek Penelitian ; (C) Lokasi Penelitian; (D)

NOVIYANTI NINGSIH F

Pemeliharaan Komunikasi Antar Pribadi Tkw Untuk Harmonisasi Keluarga

Dekonstruksi Maskulinitas dan Feminitas dalam Sinetron ABG Jadi Manten Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

UNSUR UNSUR ETNISITAS DALAM FILM INDONESIA. (Analisis Isi Film Merah Putih Karya Yadi Sugandi) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Pengelolaan Kecemasan dan Ketidakpastian Individu dalam Komunikasi Antarbudaya (Kasus Pelajar SMA Papua di Semarang) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

Penyusun : Nikolaus Ageng Prathama : D2C006063

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

PERILAKU KOMUNIKASI REMAJA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

(Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki Malang) A. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. sosial di mana manusia akan selalu melakukan kontak sosial yakni dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan mengelola bumi dengan baik. Bekal terakhir inilah yang

Memahami Pengalaman Komunikasi Suporter Perempuan Jak Angel Dalam Usaha Menegaskan Eksistensi Di Dunia Sepakbola

Abstraksi. Kata Kunci : Komunikasi, Pendampingan, KDRT

BAB V PENUTUP. dengan membuat Permohonan penetapan kepada Pengadilan Negeri. Surabaya yang isinya menyatakan bahwa benar telah didaftarkannya

PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI PERAN DALAM KOMUNIKASI KELUARGA YANG MEMILIKI INDIVIDU PENYANDANG AUTISME

Adaptasi Budaya dan Harmoni Sosial. ( Kasus Adaptasi Budaya Ikatan Mahasiswa Berbasis Etnisitas di Yogyakarta ) Abstrak

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB V. Kesimpulan. A. Pengantar. B. Karakter Patronase di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

PERNIKAHAN SEBAGAI IDENTITAS DIRI (Studi Fenomenologi tentang Pernikahan Campur Suku Batak dengan Suku Lainnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran negative yang dapat memicu lahir konflik(meteray, 2012:1).

MEMAHAMI PROSES KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM KELOMPOK KERJA: PENELITIAN PADA ANGGOTA AIESEC BERKEWARGANEGARAAN INDONESIA YANG BERTUGAS DI LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA. Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA. Tanggal Penyusunan 28/02/2017 Tanggal revisi dd/bb/thn

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. istri, tetapi juga menyangkut urusan keluarga dan masyarakat. Perkawinan

Interpretasi Pembaca Terhadap Materi Pornografi dalam. Komik Hentai Virgin Na Kankei

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

Angket Motivasi Belajar. 1) Isilah identitas nama anda dengan lengkap dan benar. 2) Bacalah dengan seksama butir pertanyaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB V PENUTUP. beberapa saran berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat tidak mungkin dihindari dan sangat mendasar bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi wanita yang berada di bawah bayang-bayang pria, dewasa ini telah

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika Multikulturalisme Kanada ( ). Kesimpulan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

NEGOSIASI IDENTITAS KULTURAL TIONGHOA MUSLIM DAN KELOMPOK ETNISNYA DALAM INTERAKSI ANTARBUDAYA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan individu dari belahan dunia lain menjadi lebih mudah.

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI APARTEMEN UTTARA THE ICON PADA WARGA DUSUN KARANGWUNI. Oleh: Odilia Kristiasih Yudi Perbawaningsih.

STRESSOR PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA ETNIS PADA TAHAP: LAUNCHING CHILDREN AND MOVING ON DALAM SEBUAH PERNIKAHAN

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. program pelatihan bahasa Inggris dengan menggunakan English native teacher

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB II PROFIL INFORMAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X

Fenomena Penggunaan Blackberry Messenger Sebagai Media Personal Branding

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

Transkripsi:

Summary Studi Pengalaman Negosiasi Identitas antara Anak yang Melakukan Perpindahan Agama kepada Orang Tuanya Penyusun Nama : Devinta Hasni Fauziah NIM : D2C008021 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro 2012

I. Latar Belakang Kebebasan yang dibangun dalam masyarakat Indonesia saat ini menimbulkan tren baru yang kemudian muncul, yaitu pacaran beda agama. Pacaran merupakan aktifitas dua individu yang belum menikah dan memiliki ketertarikan emosi serta kasih sayang didalamnya. Masalah kemudian timbul ketika kedua pasangan tersebut menuju jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan. Di Indonesia pernikahan beda agama belum bisa disahkan secara hukum, sehingga kemudian muncul fenomena pindah agama karena alasan pernikahan. Pindah agama selalu menjadi fenomena yang mengejutkan, terutama di Indonesia. Tidak selalu terjadi pada individu yang melakukannya, bisa jadi terjadi pada keluarga, pihak lain yang bersangkutan, atau bahkan orang-orang disekitar lingkungan. Jonathan Frizzy adalah seorang pesinetron yang sedang marak diperbincangkan karena pernikahannya dengan Dhena Devanka. Dhena Devanka merupakan seorang muslim yang kemudian memutuskan berpindah agama karena menginginkan hubungan yang lebih serius dengan Jonathan. Perpindahan agama tersebut tidak mendapat persetujuan dari keluarga Dhena, hal tersebut berakibat tidak ada satupun keluarganya datang pada pernikahannya dengan Jonathan yang diadakan secara tertutup. (http://www.tabloidbintang.com/berita/gosip/54451-calon-istripindah-agama-pernikahan-jonathan-frizzy-tak-dihadiri-keluarga-mempelai-wanita.html.) tersebut adalah sebuah contoh nyata bahwa fenomena pindah agama tidak selalu diterima dengan baik oleh orang terdekat. Lain halnya dengan Dhena, Rianti yang juga melakukan perpindahan agama justru melaksanakan pernikahanya di Gereja Old St. Patrick, New Yok Amerika Serikat. Meskipun melakukan pernikahan dengan tertutup, tetapi pernikahannya dihadiri oleh ayahnya yang merupakan WNA serta keluarganya yang lain. Memilih agama, pada dasarnya, adalah hak setiap individu. Islam memberikan kebebasan kepada umatnya untuk memilih agama sesuai dengan Hal

kehendak dan agama masing-masing. Dalam UUD RI 1945 Pasal 28I ditegaskan bahwa hak untuk bebas beragama tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Dengan diaturnya kebebasan beragama sedemikian rupa, menunjukkan bahwa negara ini dibangun atas dasar keberagaman begitu juga dengan pemilihan agama masing-masing warga negara. Pindah agama bukan merupakan suatu kesalahan yang dilakukan seseorang, tetapi merupakan pilihan yang memerlukan banyak pertimbangan dalam hidup individu. Tetapi pada kehidupan nyata, individu bersinggungan dengan pihak-pihak lain yang bisa saja mempermasalahkan perpindahan tersebut. Pihak lain tersebut bisa jadi adalah pihak yang paling dekat dengan individu yaitu keluarga. Reaksi masing-masing keluarga mungkin saja berbeda. Hal tersebut dikarenakan berbagai hal, salah satunya adalah latar belakang keluarga. Latar belakang itu sendiri terdiri dari bermacam faktor, seperti pendidikan, ekonomi, suku, pemahaman agama dan berbagai faktor lainnya. Dikarenakan berbagai macam faktor yang melatarbelakangi, maka reaksi pun menjadi sangat beragam. Faktor lain yang dapat mempengaruhi reaksi keluarga adalah pola asuh dalam keluarga. Perbedaan pola asuh menyebabkan perbedaan pola komunikasi antara orang tua dan anak. Hal tersebut juga mempengaruhi sifat atau watak seorang anak itu sendiri, sehingga mempengaruhi kemampuan komunikasinya kepada orang tua. Hal tersebut dapat menyebabkan penyampaian serta penerimaan yang berbeda bagi masing-masing keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga yang sesungguhnya, komunikasi merupakan sesuatu yang harus dibina, sehingga anggota keluarga merasakan ikatan yang dalam serta saling membutuhkan. Keluarga dalam bentuk yang murni merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

Komunikasi dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan dengan terbuka setiap hal dalam keluarga baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, juga siap menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta keterbukaan, termasuk dalam permasalahan agama serta agama. Identitas merupakan jembatan antara komunikasi dan budaya (Martin & Nakayama, 2004:148). Hal ini merupakan suatu yang penting karena individu mengkomunikasikan identitas pada orang lain, dan belajar mengenai diri sendiri melalui komunikasi. Identitas dinegosiasikan, dibentuk, dikuatkan serta ditantang melalui komunikasi dengan orang lain. Identitas muncul saat pesan-pesan dipertukarkan dengan orang lain (Martin & Nakayama, 2004:148). Individu yang melakukan pindah agama mempunyai identitas baru sebagai penganut agama barunya tersebut. Hal tersebut perlu dikomunikasikan sehingga pihak lain mampu mengetahui serta bersikap terhadap identitasnya itu. Oleh karena itu dibutuhkan proses negosiasi identitas untuk mengkomunikasikannya. Konsep negosiasi didefinisikan sebagai interaksi transaksional dimana individuindividu dalam situasi antar budaya berusaha menetapkan, memaknai, mengubah, menantang dan atau mendukung identitasnya sendiri maupun identitas orang lain (Gudykunst, 2005: 217). Dalam kasus pindah agama dapat diartikan bahwa perundingan antara anak dengan orang tua tentang perpindahan agama atau agama sehingga tercipta suatu jalan atau kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak. Negosiasi identitas dalam keluarga dapat berbeda satu dengan yang lainnya, hal tersebut dapat dipengaruhi salah satunya oleh pola asuh dalam keluarga. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa perbedaan pola asuh menyebabkan perbedaan pola komunikasi antara orang tua dan anak. Maka hal tersebut tentu saja berpengaruh pada proses negosiasi identitas dalam keluarga..

II. Rumusan Masalah Membuat sebuah keputusan besar dalam hidup tentu saja tidak selalu mudah bagi masing-masing individu. Pengambilan keputusan tersebut mungkin berbenturan dengan pihak lain yang terkait. Seperti dalam kasus pindah agama yang merupakan sebuah keputusan yang besar dalam hidup seseorang. Benturan sangat mungkin terjadi terutama dalam keluarganya selaku pihak terdekat. Perihal agama adalah hal yang sangat sensitif dalam keluarga. Apabila salah satu anggota keluarganya memutuskan untuk berpindah agama maka akan terjadi reaksi dalam keluarga. Reaksi tersebut dapat berbeda satu sama lain, tergantung beberapa faktor antara lain pola asuh dalam keluarga serta latar belakang keluarga. Negosiasi identitas merupakan prasyarat berlangsungnya komunikasi antarbudaya yang sukses. Negosiasi identitas sendiri merupakan proses interaksi transaksional di mana individu-individu yang berada dalam situasi antarbudaya berusaha untuk menegaskan, mendefinisikan, mempertentangkan atau mendukung citra yang diinginkan mereka dan orang lain. Agama merupakan identitas pribadi. Pada kasus individu yang pindah agama maka dia memiliki identitas baru yang perlu dinegosiasikan kepada pihak lain, dalam hal ini keluarga. Identitas perlu dinegosiasikan karena identitas itu sendiri sangat penting bagi eksistensi individu. Hal tersebut menarik untuk dikaji, bagaimanakah negosiasi identitas yang dilakukan oleh anak pindah agama kepada orang tuanya? Apa saja kendalakendala yang di alami selama proses tersebut berlangsung. III. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman negosiasi identitas antara anak yang melakukan perpindahan agama dalam usahanya untuk meyakinkan orang tuanya.

IV. Signifikansi Penelitian Signifikansi Teoritis Secara akademis atau teoritis penelitian ini merupakan usaha untuk mengembangkan pemikiran teoritik tentang negosiasi identitas. Peneliti memanfaatkan teori negosiasi identitas, teori pola asuh keluarga dan teori komunikasi identitas tersebut untuk memperoleh gambaran mengenai negosiasi identitas antara anak yang melakukan perpindahan keyakinan kepada orang tuanya serta faktor-faktor pendukung lainnya. Signifikansi Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menyajikan gambaran mengenai pengalaman negosiasi identitas antara anak yang melakukan perpindahan agama dalam usahanya untuk meyakinkan orang tuanya. Signifikansi Sosial Secara sosial penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan gambaran mengenai pengalaman tentang bagaimana negosiasi identitas dalam keluarga yang terjadi dalam masyarakat. Terutama dalam melakukan negosiasi identitas antara anak yang melakukan perpindahan agama dengan orang tuanya sehingga dapat meminimalisir konflik dalam keluarga yang mungkin terjadi karena perpindahan agama tersebut. V. Metode Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dasar teoritis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian adalah anak yang telah memasuki usia 18 tahun ke atas dan berpindah agama serta orang tuanya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview) kepada empat informan. Tahap analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data pada pendekatan fenomenologi Moustakas (dalam Creswell, 2007:159).

VI. Kesimpulan Negosiasi identitas adalah proses interaksi transaksional yang berusaha menyampaikan, menegaskan atau mempertahankan citra diri yang diinginkan pihak-pihak yang terkait. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa negosiasi identitas didukung oleh faktor latar belakang keluarga dan pola asuh keluarga. Latar belakang masing-masing keluarga yang berbeda menghasilkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan komunikasi yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa ketaatan dalam beragama serta variasi pribadi orang tua merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam proses negosiasi identitas yang dilakukan. Keluarga dengan ketaatan keluarga yang semakin tinggi membuat proses negosiasi identitas menjadi lebih sulit, karena dalam keluarga tersebut sudah memiliki dasar yang kuat mengenai agama. Variasi pribadi orang tua membuat penerimaan menjadi berbeda satu sama lain. Pola asuh dalam keluarga juga mampu mendukung negosiasi identitas dalam hal ketrampilan dan kemampuan interaksi. Pola asuh yang mendukung terjadinya negosiasi identitas yang kompeten adalah pola asuh permisif dan otoritatif. Sedangkan pola asuh otoriter dapat menghasilkan negosiasi identitas yang kompeten jika baik orang tua maupun anak memiliki motivasi untuk mengembangkan ketrampilan serta kemampuan komunikasi. Negosiasi identitas antara anak yang melakukan perpindahan agama dengan orang tuanya dapat dikatakan kompeten jika mampu melakukan interaksi dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan interaksi yang baik dan melakukannya secara tepat dan efektif. Dapat dikatakan mencapai hasil yang memuaskan jika kedua belah pihak dapat saling mengerti, menghormati dan menghargai. Hasil yang memuaskan tersebut dapat ditunjukkan dengan tindakan nyata seperti saling menghormati kegiatan agama satu sama lain dan tetap menjaga hubungan yang baik dengan yang dimiliki ketiga keluarga informan tersebut hingga saat ini.

DAFTAR PUSTAKA Buku: Creswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches 2 nd Edition. Beverly Hils: Sage Publications. Gudykunst, William B. 2005. Theorizing About Intercultural Communication. California: Sage Publication LePoire, Beth A. 2006. Family Communication, Nurturing and Control in a Changing World. California: Sage Publications. Littlejohn, Stephen W. 2005. Theories of Human Communication 8 rd. California: Wadsworth Publishing Company. Martin, Judith N & Thomas K Nakayama. 2004. Intercultural Communication in Lain-lain: Context (3 rd edition). New York: McGraw-Hill Chariri, A. 2009, Juli 31. Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Diponegoro: 5. http://www.beritaunik.net/unik-aneh/7-artis-indonesia-yang-rela-pindah-agamademi-cinta.html, diakses tanggal 3 Mei 2012 pukul 21.30 WIB. http://www.i-berita.com/selebriti/rianti-cartwright-agama.html, diakses tanggal 3 Mei 2012 pukul 21.45 WIB. http://www.tabloidbintang.com/berita/gosip/54451-calon-istri-pindah-agamapernikahan-jonathan-frizzy-tak-dihadiri-keluarga-mempelai-wanita.html, diakses tanggal 20 Juli 2012 pukul 22.00 WIB.