KATA PENGANTAR --KOMIK INPRES 13/2011--

dokumen-dokumen yang mirip
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK

TENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 14 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL REPU8LIK INDONESIA

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

PENGHARGAAN EFISIENSI ENERGI NASIONAL 2014 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200VA dengan Beban Penerangan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN LISTRIK ANTARA LAMPU HEMAT ENERGI DENGAN LAMPU PENDAR TANPA KAPASITOR

2015, No Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhi

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

ANALISIS HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI DAN LAMPU PIJAR

p r o p o s a l KATEGORI :

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

BAB II. Landasan Teori

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 14 TAHUN 2012

Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

p r o p o s a l KATEGORI : - BANGUNAN GEDUNG HEMAT ENERGI - MANAJEMEN ENERGI PADA INDUSTRI DAN BANGUNAN GEDUNG - PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Keputusan Presiden RI. No. 43 Th 1991 Tentang Konversi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

TEKNIKA VOL. 2 NO

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

EFISIENSI ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA KAMPUS SUDIRMAN DENPASAR

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

Hemat Energi Listrik: Studi Kasus di Badan Diklat Provinsi Banten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pemakaian Beban Saat Kondisi Filter Bersih. 35PK, langsung pada sub distribution panel di area ruang serbaguna.

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB I 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2014 melalui Peraturan

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN Latar Belakang

AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR. Audit Energi Untuk Pencapaian Efisiensi Penghematan Listrik Di Gedung Tower Universitas Mercu Buana

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Koordinator Bidang Perekonomian, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Har

BAB IV PEMBAHASAN Data Beban Penerangan dan AC Ruangan Perlantai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Penghematan. Penggunaan. Air Tanah. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

Kata Pengantar. Semarang, Maret Ir. TEGUH DWI PARYONO, MT Pembina Utama Madya NIP

BAB III METODE PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

KATA PENGANTAR --KOMIK INPRES 13/2011-- Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja keras, Komik Bergambar Bang Konser Panduan Hemat Energi dan Air ini kami terbitkan. Komik Bergambar dengan tokoh Bang Konser yang merupakan maskot Program Efisiensi Energi ini merupakan salah satu wahana komunikasi yang disusun oleh Direktorat Konservasi Energi bersama EINCOPS dalam rangka memperkuat Sosialisasi dan memperluas jangkauan Program Hemat Energi di Indonesia. Panduan serta petunjuk praktis yang dimuat di dalam Komik Bergambar ini merupakan diversifikasi bentuk serta penjelasan yang disertai ilustrasi bergambar dari Pedoman dan Tata Cara Pelaksanaan Penghematan Energi dan Air, yang merupakan dokumen pendukung dari Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011. Komik Bergambar Bang Konser Panduan Hemat Energi dan Air diharapkan dapat mempermudah proses pemahaman masyarakat dalam melakukan upaya-upaya penghematan energi di lingkungan kerja maupun di lingkungan tempat tinggal. Dengan bentuk Komik Bergambar diharapkan upaya-upaya penghematan energi dan air dapat mencapai sasaran pembaca, tidak hanya dari kalangan dewasa namun juga anak-anak, mengingat alur cerita dan gambar-gambar serta ilustrasi yang disajikan sangat menarik. Kami melibatkan berbagai pihak secara intensif dalam penyusunan Komik Bergambar Bang Konser Panduan Hemat Energi dan Air. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh berbagai pihak dalam penyelesaian komik bergambar ini. Akhirnya, patut disampaikan bahwa gagasan sebagaimana dikemukakan dalam Komik Bergambar ini bersifat sebagai petunjuk dalam melaksanakan penghematan Energi baik untuk pribadi maupun instansi yang terbuka terhadap perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika yang berkembang di masyarakat luas. Jakarta, Juli 2012 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kardaya Warnika 3

AC ARMATUR BALLAST ELEKTRONIK BANG KONSER BBM BUMD BUMN CLEANING SERVICE DANIDA DANISH ENERGY MANAGEMENT DAYA TOTAL DIMMING EECCHI GUGUS TUGAS INPRES KAPASITOR BANK Air Conditioner (Penyejuk Udara) Disebut juga Luminair atau Rumah Lampu. Perangkat yang dipergunakan untuk mengatur/mengontrol distribusi cahaya. Berguna juga sebagai pelindung lampu dan penghubung lampu ke sumber daya. Ballast adalah sebuah perangkat yang diperlukan untuk menyalakan lampu discharge seperti fluorescent. Ada 2 jenis ballast yaitu electromagnetic ballast and electronic ballast Maskot Program Konservasi Energi Nasional Bahan Bakar Minyak Badan Usaha Milik Daerah Badan Usaha Milik Negara Petugas/Layanan Kebersihan Danish International Development Agency (Lembaga Kerjasama Pembangunan Internasional milik Pemerintah Denmark) Sebuah perusahaan asal Denmark yang bergerak dalam bidang konsultasi management dan teknologi energi. (Dalam fisika adalah) laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan S. Sedangkan Daya Total adalah laju energi keseluruhan yang dapat dihantarkan. Mengurangi tingkat kecerahan cahaya (lampu) Pusat informasi (clearing house) untuk Konservasi Energi di Indonesia. Informasi lengkap di www.konservasienergiindonesia.info Kelompok Kerja (Bidang Hemat Energi & Air) Instruksi Presiden. Adalah peralatan eletrical yang sangat membantu dalam memperbaiki COS Phi (aliran gelombang listrik) dalam sebuah instalasi jaringan listrik, yang berarti sangat membantu dalam penghematan pemakaian listrik di pabrik, industri dan kantor anda. KELEMBABAN RELATIF KEMEN ESDM KORIDOR kwh LAMPU TL LUX PEMDA PHOTOCELL PJU REFRIGERANT SAKLAR SISTEM TATA CAHAYA SISTEM TATA UDARA SNI SOP TIMER SWITCH UJI EMISI Watt Jumlah uap air di udara dibandingkan dengan ketahanan udara terhadap suhu tersebut. Ketika udara tidak bisa menahan semua kelembaban, maka akan terjadi pengembunan. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Lorong yang mengubungkan sebuah ruangan/bangunan dengan ruangan/ bangunan lainnya. Kilo Watt Hour adalah satuan Energi yang digunakan untuk menjelaskan produk tenaga/energy dalam Killowat dikalikan dengan satuan waktu (jam). Lampu TL (Tubular Lamp) juga disebut dengan lampu pendar, yaitu salah satu jenis lampu lucutan gas yang menggunakan daya listrik untuk mengeksitasi uap raksa, yang kemudian akan menghasilkan gelombang cahaya ultra ungu yang pada gilirannya menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasat mata. Lampu pendar mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu pijar. Menunjukkan intensitas sinar yang jatuh pada suatu daerah tertentu. Lux dihitung dengan besaran Lumen per meter persegi. Pemerintah Daerah Sejenis rangkaian elektronik yang berisi komponen LDR (light dependent resistor) di dalamnya, berfungsi sebagai saklar otomatis yang ON dan OFFnya bisa diatur secara otomatis berdasarkan sensor cahaya. Penerangan Jalan Umum Bahan Pendingin yang wujudnya dapat diubah dari Zat Cair menjadi Gas dan sebaliknya. Alat yang dipergunakan untuk menyambung dan memutuskan aliran listrik/ daya. Sebuah pola pengelolaan sumber-sumber cahaya/penerangan sehingga dapat mengoptimalkan efisiensi energi, efektifitas fungsi dan pemenuhan aspek dekoratif dan estetika. Sebuah pola pengelolaan sumber/aliran udara sehingga mampu mengoptimalkan aliran/sirkulasi udara baik yang bersumber dari alam maupun yang dihasilkan oleh perangkat lain seperti AC. Standar Nasional Indonesia Standard Operating Procedure / Prosedur Operasi Standar Saklar otomatis yang bekerja berdasarkan satuan waktu. Serangkaian kegiatan untuk mengetahui seberapa besar/banyak zat-zat polutan yang dihasilkan oleh mesin-mesin (seperti kendaraan bermotor). Satuan Energi/Daya (listrik). 4 5

6 7

8 9

10 11

12 13

14 15

16 17

18 19

20 21

MEKANISME DAN FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR A. MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR Mengingat bahwa Tim Nasional Penghematan Energi dan Air harus menyampaikan laporan setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Presiden, maka menteri, pimpinan lembaga non departemen, direksi BUMN dan BUMD, gubernur, bupati dan walikota dimohon untuk menyampaikan laporan pelaksanaan penghematan energi dan air kepada Tim Nasional setiap 3 (tiga) bulan sekali.untuk periode pertama, laporan dibuat untuk kurun waktu bulan September s.d November 2011 dan disampaikan kepada Tim Nasional pada pertengahan bulan Desember 2011. PRESIDEN MENTERI ESDM Selaku Ketua Harian Tim Nasional Penghematan Energi dan Air MENTERI PIMPINAN NON DEPARTEMEN DIREKSI BUMN/BUMD GUBERNUR BUPATI / WALIKOTA Unit-unit Unit-unit Dinas-dinas Dinas-dinas 22 B. FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR Format laporan dibuat untuk dapat memantau sejauh mana langkah-langkah penghematan energi yang dilakukan masing-masing instansi telah memenuhi target penghematan yang ditetapkan (penghematan listrik = 20%, penghematan BBM = 10% dan penghematan air = 15%dihitungdari rata-rata penggunaanlistrikdalamkurunwaktu 6 (enam) bulan sebelum dikeluarkannya Instruksi Presiden ini). Untuk mengetahui pencapaian target tersebut maka perlu menentukan baseline pemakaian energi dan air yaitu rata-rata pemakaian energi dan air selama bulan Februari sd. Juli 2011. Sedangkan pemakaian energi dan air yang diamati/dipantau adalah rata-rata pemakaian energi dan air selama bulan September sd. November 2011. 23

24 B.1. PENGHEMATAN LISTRIK DI GEDUNG B.1.1. Target Penghematan Listrik di Gedung Baseline Tahun 2011 Pengamatan Tahun 2011 Bulan Febuari Maret April Mei Juni Juli Rata-Rata Tagihan Rekening (a) Pemakaian Listrik (kwh) Penghematan listrik = Penghematan biaya listrik = (b) Biaya Listrik (Rp) (C) - (a) (a) (d) - (b) (b) B.1.2. Kriteria Pemakaian Listrik di Gedung Bulan September Oktober November Rata-Rata x 100% =... % x 100% =... % (e) Luas lantai total* =... m 2 (100%) (f) Luas lantai ber-ac =... m 2 (...%) (g)=(e)-(f) Luas lantai tanpa AC =... m 2 (...%) Pengamatan Tahun 2011 Bulan (h) Total Pemakaian Listrik dari Rekening (kwh) (i) Perkiraan Pemakaian Listrik dari AC (kwh)** Intensitas Energi Lantai Ber-AC (kwh/m2) Lantai Tidak Ber-AC (kwh/m2) Tagihan Rekening (c) Pemakaian Listrik (kwh) (d) Biaya Listrik (Rp) September Oktober November Rata-Rata Catatan : *) Luas lantai bangunan yang digunakan untuk aktifitas kerja, tidak termasuk aula, lorong dan area parkir. **) Dihitung jika persentase perbandingan luas lantai ber AC terhadap luas lantai total <10% atau jika persentase luas lantai ber AC terhadap luas lantai total antara 10% - 90%. Keterangan Cara Perhitungan : 1. Perkiraan Pemakaian Listrik dari AC (kwh) Konsumsi energi AC (kwh) = daya nominal AC (kw) x pemakaian dalam sebulan (jam). Konversi satuan daya nominal AC : 1 PK = 0,7355 kw; 1 HP = 0,7459 kw Untuk pemakai AC sentral, harus diperhitungkan semua daya peralatan lain yangmenyertainya, misalnya kompresor, blower, pompa, menara pendingin, dsb 2. Intensitas Energi Jika persentase perbandingan luas lantai ber AC terhadap luas lantai total <10%(dianggap sebagai gedung tanpa AC), maka : Konsumsi energi per luas lantai ber AC = - (h) Konsumsi energi per luas lantai tanpa AC = (e) Jika persentase luas lantai ber AC terhadap luas lantai total > 90% (dianggap sebagai bangunan ber AC), maka : (h) Konsumsi energi per luas lantai ber AC = (e) Konsumsi energi per luas lantai tanpa AC = - Jika persentase luas lantai ber AC terhadap luas lantai total 10% - 90% (dianggap sebagai bangunan ber AC dan tanpa AC), maka : (i) (h) - (i) Konsumsi energi per luas lantai ber AC = + (f) (e) Konsumsi energi per luas lantai tanpa AC = (h) - (i) (e) Kriteria Penggunaan Energi di Bangunan Berdasarkan Intensitas Energi (kwh/m2/bulan) Bangunan ber AC Kriteria IntensitasEnergi (Kwh/m2/Bulan) Sangat Efisien Lebih kecil dari 8,5 Efisien 8,5 sampai dengan lebih kecil dari 14 Cukup Efisien 14 sampai dengan lebih kecil dari 18,5 Boros Lebih besar sama dengan 18,5 Bangunan tanpa AC Kriteria IntensitasEnergi (Kwh/M2/Bln) Sangat Efisien Lebih kecil dari 3,4 Efisien 3,4 sampai dengan lebih kecil dari 5,6 Cukup Efisien 5,6 sampai dengan lebih kecil dari 7,4 Boros Lebih besar sama dengan 7,4 25

B.2. PENGHEMATAN BAHAN BAKAR MINYAK PADA KENDARAAN DINAS Baseline Tahun 2011 Pemakaian BBM Jenis Jumlah Bulan Kendaraan (Unit) Febuari Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya Maret Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya April Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya Mei Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya Juni Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya Juli Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya (j) Pertamax (kilo liter) (k) Premium (kilo liter) (l) Solar (kilo liter) (m) Lainnya (kilo liter) (o) Rata-Rata (n) = (j)+(k)+ (l)+(m) Total (kilo liter) Pengamatan Tahun 2011 Bulan Jenis Kendaraan September Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya Oktober Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya November Sedan Minibus Bus Truk Sepeda Motor Lainnya Jumlah (Unit) (p) Pertamax (kilo liter) (q) Premium (kilo liter) Pemakaian BBM (r) Solar (kilo liter) (u) - (o) Penghematan BBM = x 100% =... % (u) (s) Lainnya (kilo liter) (u) Rata-Rata (t)=(p)+(q)+(r)+(s) Total (kilo liter) 26 27

B.3. PENGHEMATAN AIR Baseline Tahun 2011 Pengamatan Tahun 2011 Tagihan Rekening Tagihan Rekening Bulan (v) (w) Pemakaian Air (m3) Biaya Air (Rp) Bulan Febuari Maret April Mei Juni Juli Rata-Rata September Oktober November Rata-Rata (x) Pemakaian Listrik (kwh) (y) Biaya Listrik (Rp) Penghematan air = (x) - (v) (v) x 100% =... % Penghematan biaya air = (y) - (w) (w) x 100% =... % 28 29

30 31

32 33

34 35

36