tata cahaya yang berkualitas dan efisien titovianto widyantoro

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 7 Jenis-jenis Lampu. Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T Jenis Lampu

SURVEI LAMPU SWA-BALAST YANG MEMENUHI PERSYARATAN LABEL HEMAT ENERGI DAN IDENTIFIKASI KEBIJAKAN PENDUKUNG. M. Indra al Irsyad dan Weltis Sasnofia

ANALISIS PENGUKURAN DISTRIBUSI PANAS DAN DISTRIBUSI CAHAYA PADA LAMPU LED

CATALOG LED. Lamp. Indusrtial. Office Home PT. CLEAR ENERGY PRODUCT 2016

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Antisipasi Potensi Pemborosan Pada Energi Penerangan Di Industri Tekstil PT. Z

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM

REKAYASA PENCAHAYAAN BANGUNAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

24 Feb 17. Perilaku Berhemat Energi Listrik. Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Prioritas Daerah Kerja Sumber: Fordergemeinscaft Gutes Licht (2008, p.5), telah diolah kembali

OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAMI (STUDI KASUS LAB. ELEKTRONIKA DAN MIKROPROSESSOR UNTAD)

PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PENGGANTIAN LAMPU PENERANGAN DI LINGKUNGAN UNTAD

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Aspek-Aspek Ergonomi Dalam Perancangan Stasiun kerja. yang terlibat dalam kegiatan produksi yaitu menyangkut material,

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

Jenis Lampu dan Desain untuk Penghematan Energi

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

BAB III METODE PENELITIAN

AUDIT ENERGI DAN SISTEM PENCAHAYAAN GEDUNG D UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan Lampu LED Di Rumah Tangga

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembahasan audit sistem

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Setrum Volume 6, No.1, Juni 2017 p-issn : / e-issn : X

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGGUNAAN BALLAST ELEKTRONIK UNTUK PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA BEBAN PENERANGAN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bulb secara otomatis, maupun secara manual dengan menggunakan remote control.

PENGARUH TEGANGAN DAN FREKUENSI TERHADAP INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU PENDAR ELEKTRONIK

DESAIN PENCAHAYAAN LAPANGAN BULU TANGKIS INDOOR ITS

PERSYARATAN PERATURAN. Sistem Pencahayaan (LT) LT01 Pencahayaan yang Dikendalikan dengan Sensor LT02 Daya Pencahayaan Maksimum

ANALISIS PENGUJIAN KINERJA NILAI EFIKASI DAN FAKTOR DAYA INISIAL LAMPU LED BULB SWABALAST MENGGUNAKAN STANDAR IEC/PAS 62612:2009

STUDI PENGGUNAAN LAMPU LED UNTUK EFISIENSI PADA PENCAHAYAAN JALAN LAYANG RE MARTADINATA

STUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya

Metamerisme dan Iluminan Isi

LAPORAN AKHIR PENENTUAN STANDARISASI JUMLAH TITIK LAMPU PADA RUKO KAWASAN PT.MEGASURYA NUSALESTARI MANADO. : Orlando Sangi NIM :

Pengaruh Pengaturan Daya Pada Lampu LED Komersil Terhadap Kualitas Cahaya Yang Dihasilkan

MASTER LEDspot LV AR111 - solusi ideal untuk pencahayaan sorot di toko

PENGARUH JENIS DAN BENTUK LAMPU TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN ENERGI BUANGAN MELALUI PERHITUNGAN NILAI EFIKASI LUMINUS

VOL. 3 SISTEM PENCAHAYAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

KATA PENGANTAR --KOMIK INPRES 13/2011--

Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?

Frederick Marshall Allo Linggi, Ridwan Gunawan. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia ABSTRAK

Konservasi energi pada sistem pencahayaan

TINJAUAN PUSTAKA. Lanskap

Aplikasi Programable Logic Control (PLC) Pada Penerangan Jalan Umum yang Hemat Energi

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

XPLORE. Jl. Dr. Makaliwe Raya No. 48D Jakarta Barat, T (021)

ANALISIS FAKTOR DAYA DAN KUAT PENERANGAN LAMPU HEMAT ENERGI

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor : LU / Pokja-9/ULP-JTG/V/2015 Tanggal : 22 Mei Untuk Pengadaan BELANJA MODAL

SPESIFIKASI TEKNIS PJU-TS INTEGRA 1x40W (LED, LITHIUM FERO, PIR)

RANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA. Rilpani Orien Meliala

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. kualitas daya listrik telah menjadi isu penting pada industri tenaga listrik sejak

Latar Belakang Masalah

TEKNIKA VOL. 2 NO

Proposal PJU Integrated

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN LISTRIK ANTARA LAMPU HEMAT ENERGI DENGAN LAMPU PENDAR TANPA KAPASITOR

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

TATA CAHAYA PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 BANTUL

BAB III LANDASAN TEORI. dapat diketahui kelas jalan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salpanio, R. (2007), melakukan penelitian mengenai Audit Energi pada kampus

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGOPERASIAN PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN SOLAR CELL UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN BY PASS I GUSTI NGURAH RAI

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-371

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Keputusan Presiden RI. No. 43 Th 1991 Tentang Konversi

Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA INTERIOR

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

ARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta

Energy Saving Lamps CFL-i

Transkripsi:

tata cahaya yang berkualitas dan efisien titovianto widyantoro

Tata cahaya yang berkualitas dan efisien Kualitas tata cahaya Teknologi tata cahaya Efisiensi energi pada tata cahaya Desain tata cahaya yang efisien

Pola konsumsi energi pada gedung 3

Kualitas tata cahaya

Ambient lighting

Task lighting

Accent lighting

Wall Washer

Kualitas cahaya dan produktifitas

Luminous flux dan efikasi Lumen dan lumen per watt adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja sumber cahaya Lumen : Total output cahaya dari sumber manapun, di segala arah, lumens adalah properti dari sumber cahaya, bukan permukaan / benda yang menyala. Iluminasi : Diukur dalam lux (lumen/m2), jumlah cahaya pada permukaan. Pencahayaan tidak hanya dari sumber cahaya saja: Efikasi : Lumen/watt

Luminasi Jumlah cahaya terarah tercermin dari permukaan. Satuan intensitas per wilayah, seperti candelas per sq ft (atau meter). Ukuran dapat digunakan pada semua permukaan Mengukur kecerahan.

Standar kualitas visual iluminasi

Standar KUALITAS VISUAL luminasi Warna COLOR RENDERING INDEX Renderasi Warna (color renderation index=cri) CORRELATED COLOR TEMPERATURE Temperatur Warna (correlated Color Temperature =CCT)

Color rendering index 80 92

Color temperature

Standar warna 16

Teknologi tata cahaya

Teknologi sumber cahaya buatan

Incandescent Lamp Teknologi yang paling lama. Cahaya berasal dari arus yang melalui tungsten filament. Efisiensi rendah (4-24 lumens/watt). Umur lampu ~ 1,000 Jam. CRI tinggi (~100) warna hangat (2700K) Halogen 2900K s/d 3200K Murah Beam control mudah Mudah di dimming tidak perlu balast Off and on seketika Tidak ada masalah dengan suhu dapat digunakan di outdoor Beberapa negara telah menghapus

Tungsten- Halogen Lamp Termasuk incandescent lamp. Menggunakan tungsten filament dalam quartz capsule diisi dengan gas halogen. Lebih efisien Umur lampu >6,000 jam

Fluorescent Lamp Jenis Normal light Output (NLO)-(430 ma). High light output (HO)-(800 ma). Very High Output). Very high light output-(vho) (1,500 ma) Energy saver reduced light output Efikasi tinggi (high performance)> 100 lumens/watt. Peningkatan > 15 tahun. T12: 1.5 inch diameter. T8: 1 inch diameter. ~30% lebih efisien dari T12. T5: 5/8 inch diameter. ~40% % lebih efisien dari T12.

Compact Fluorescent Warna yang baik dibanding incandescent Banyak pilihan (sizes, shapes, wattages, output, etc.) Range luas dari CRI dan Color Temperatures Energy Efficient (3.5-4 kali incandescent) Umur lama (umumnya (8,000 jam) Dimming tersedia (0-10v dimming to 5%) Tersedia untuk outdoor menggunakan amalgam technology

Ballast Peralatan tambahan berfungsi: Menyediakan starting voltage yg lebih tinggi. Menyediakan operating voltage. Membatasi operating current. Balas lama electromagnetic. Balas baru - electronic. Lighter, less noisy, no lamp flicker, dimming capability).

Rugi-rugi balast 24

Ballast Factor Definisi: Rasio dari rated lamp lumens yang diproduksi per specific lamp-ballast combination Untuk efisiensi optimal lampu dan ballast harus tepat terukur Memaksimalkan energy savings dengan memilih electronic ballasts dengan ballast factor sesuai target illuminasinya High Ballast Factor (1.00-1.30) Meningkatkan output dan konsumsi energy Low Ballast Factor (0.85-0.95) Light output sebanding one-toone replacement Typical Ballast Factor (0.47-0.83) Mengurangi light output dan konsumsi energi

High Intensity Discharge Fixtures

High Intensity Discharge Lamps HID lamps digunakan untuk industrial high bay applications, gymnasiums, outdoor lighting, parking decks, street lights. Efisien(> 150 lumens/watt). Long Life (>25,000 jam). Jenis HID Mercury Vapor (obsolete) Sodium Vapor High pressure Low pressure Metal Halide Arc tube contains argon, mercury, and metal halides. Gives better color temperature and CRI.

Light Emitting Diodes (LED) Teknologi paling baru ditemukan tahun 1962. LED adalah semiconductor technology. Electroluminescence (Electrons recombine with holes in the semiconductor, releasing photons). Knsumsi energi rendah. Umur lampu lama (50,000-100,000 jam) Ukuran kecil, switching cepat. Durability dan reliability tinggi Cycling. Dimming.

Induction Light Electromagnetic field. Sejenis fluorescent lamp menggunakan gelombang radio untuk menyalakan phosphor coating pada lampu Umur lama 65,000 100,000 jam Efikasi 62-90 Lumens/Watt High power factor 0.95-0.98 Minimal Lumen depreciation Instant-on dibanding Mercury-Vapor lamp, Sodium Vapor Lamp dan Metal Halide Lamp); Environmentally friendly

LED CFL Incandesce nt Prakiraan umur lampu 50,000 jam 10,000 jam 1,200 jam Perhitungan ekonomi Watt per lampu (equiv. 60 watt) 10 14 60 Biaya per lampu $35.95 $3.95 $1.25 KWh per 50,000 jam 300 500 700 3000 Biaya listrik (@ 0.10per KWh) $50 $70 $300 Jumlah lampu per 50000 jam Pengeluaran lampu Equivalent 50000 jam 1 5 42 $35.95 $19.75 $52.50 Total biaya 50000 jam $85.75 $89.75 $352.50 Total biaya untuk 25 lampu $2143.75 $2243.75 $8812.50 Saving $6668.75 $6568.75 0

EFISIENSI ENERGI PADA TATA CAHAYA

Pendekatan Lumen 32

DayaTerpasang (SNI) 33

KONTROL TATA CAHAYA YANG DINAMIS Switching dan dimming Kekurangan Operasi bisa terlupakan Lampu tetap nyala

Automatic occupancy Sensor infrared Sensor ultrasonic Teknologi gabungan Timer Kekurangan Komisioning Salah pemicu Pemakaian yang tidak terjadwal

PERSONAL LIGHT CONTROL Intelligent luminaires dengan personal control, photo dan occupancy sensor akan menghemat s.d. 75 % dibandingkan dengan 2x4 lampu batten fluorescent

Sistem tata cahaya dengan workstation Kontrol elektronik on-board Occupancy sensor Photocell Dimming Desktop control DALI control protocol Energy management software Lumen maintenance Schedulling Data logging Load shedding Task/ambient lighting

Personal dimming control On-screen control panel Pengguna memilih sesuai kebutuhan tingkat cahaya Cahaya pada plafon tetap

Wireless lighting control

Sensor dan control cahaya alami Photosensor dalam bentuk clip dipasang bersama ballast dimming Mudah dipasang dan segera menghemat energy Pilihan yang fleksibel Satu sensor per lampu Satu sensor untuk beberapa ballast/lampu

Lampu pijar dan halogen efikasi 2 30 lm/w Teknologi sumber cahaya buatan (perbaikan efikasi) Lampu fluorescent efikasi 25 105 lm/w Lampu intensitas tinggi efikasi 25 150 lm/w LED efikasi 25 110 lm/w

Perbaikan umur lampu Halogen 3500 6000 jam CFL 6000 18.000 jam Fluorescent 20000 40000 jam + HID 6000 40000 jam Induksi dan LED 50000 100000 jam

Peningkatan pada lampu pijar Perbaikan dalam coating dan desain reflector dengan HIR 33% lebih awet 50 % hemat energy 50% pengurangan panas pada beam Contoh 90 PAR diganti dengan 45 PAR HIR tanpa mengurangi lumen

LampuTL

Perbandingan teknis lampu

Perbaikan depresiasi lumen

Desain tata cahaya yang efisien

Desain pencahayaan berkualitas Tradisional Distribusi kecerahan yang harmonis Kecukupan tingkat iluminasi Menghindari pantulan Model yang bagus Warna cahaya yang baik Renderasi warna yang sesuai Modern Situasi pencahayaan yang dapat berubah Kontrol personal Efisiensi energi Integrasi cahaya alami Cahaya sebagai elemen desain interior 48

Metode dasar desain tata cahaya yang efisien Jenis dan ukuran lampu Pemilihan lampu yang tepat akan memberikan efek yang nyata. Control beam (kontrol sorot) merupakan kunci tata cahaya yang efektif dan efisien. Kombinasi lampu yang tepat pada rumah lampu yang tepat dapat memaksimalkan efisiensi dan menghasilkan efek lampu yang diinginkan

2x4 parabolic 24 rumah lampu 72 lampu 2300 watt Direct indirect 13 rumah lampu 39 lampu 1250 watt Penghematan energi

Efikasi dan penghematan energi Efikasi lampu : total output lumen dari lampu dibagi total input daya ke lampu Efikasi lampu + balas : total lumen lampu dibagi total input daya ke ballast Efikasi luminer : total lumen luminer dibagi dengan total daya

Rumah lampu (armatur) 52

Beam Distribution Dari sisi kualitas tata cahaya, selain warna dan efikasi adalah distribusi beam (sorot?)

Memilih lampu (beam)

Efikasi luminer Contoh efisiensi luminer 33-54% CFL dengan efikasi 60 lm/w akan menghasilkan 19 32 lm/w Jika CFL tersebut diganti Lampu IR Halogen PAR (20-30 Lm/W) akan lebih baik dibanding kombinasi luminer A sd. J

Perbandingan sumber cahaya

Aplikasi efikasi Tujuan tata cahaya iluminasi lukisan di dinding Aplikasi lumen : total lumen yang mencapai area lukisan Lumen terbuang : lumen di luar area lukisan

Aplikasi efikasi Contoh : 5 sampel lampu dengan efikasi yang berbeda Sampel 3 merupakan desain yang terbaik meskipun lm/w lebih rendah dibandingkan sampel 1, 2 dan 4

HPS (rerata 12.7 lux) LED (rerata 5.9 lux PERBANDINGAN TATA CAHAYA (Human Eye Response) LED Lampu cool white LED diterima oleh mata manusia 3.1 kali lebih cerah dibanding dengan lampu HPS pada kondisi tata cahaya luar ruangan

LED vs. HPS 60

Penghematan penerapan alat kontrol

Pencahayaan yang tidak seragam (task lighting) Pencahayaan terarah dan Lokalisasi pencahayaan 62

Memanfaatkan cahaya alami pada siang hari sebaik mungkin 63

KESIMPULAN Kualitas cahaya adalah persyaratan mutlak dalam desain tata cahaya Faktor teknologi membantu dalam tata cahaya yang berkualitas dan efisien tetapi yang terpenting adalah produk dan penerapannya karena : teknologi yang sama kinerja produk bisa berbeda secara signifikan Produk yang sama dengan penerapan berbeda akan menghasilkan kinerja yang berbeda Tata cahaya yang berkualitas dan efisien akan meningkatkan produktifitas 64