Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform.

dokumen-dokumen yang mirip
Digital Watermarking Untuk Melindungi Informasi Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

Perbandingan Metode Sobel, Metode Prewitt dan Metode Robert Untuk Deteksi Tepi Objek Pada Aplikasi Pengenalan Bentuk Berbasis Citra Digital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA TRANSFORMASI WASH - HADAMARD

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING UNTUK PERANCANGANAPLIKASI KOMPRESI DAN DEKOMPRESI FILE CITRA

KOMPRESI JPEG 2000 PADA CITRA DIGITAL DENGAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TUGAS AKHIR KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN PENERAPAN DISCRETE COSINE TRANSFORM ( DCT )

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah swt di dalam Al Qur annya pada Surah At-Tin Ayat 4, yaitu: bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At-Tin:4).

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN I-1

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah


TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. media penyimpanan data yang memiliki ukuran hingga ratusan gigabyte bahkan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran yang besar. Lebih-lebih jika file yang kita punya merupakan file image

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. perancangan dan pembuatan akan dibahas dalam bab 3 ini, sedangkan tahap

PERBANDINGAN METODE HUFFMAN DAN FRAKTAL DALAM KOMPRESI CITRA

BAB I PENDAHULUAN. Citra digital adalah gambaran dari suatu objek yang bersifat analog berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

STEGANOGRAFI, MENYEMBUNYIKAN PESAN ATAU FILE DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN COMMAND/DOS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. komputer yang lain. Besarnya ukuran data terkadang menjadi kendala dalam

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah

Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Kompresi Citra Menggunakan Algoritma. Fast Fourier Transform (FFT).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

3.2.1 Flowchart Secara Umum

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia dengan menggunakan metode Gabor Filter dan Algoritma

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Citra

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang berkembang pesat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN TEKNIK STEGANOGRAFI METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN POLYBIUS SQUARE CIPHER PADA CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

PENERAPAN ALGORITMA IMAGE TINTING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL REGION MERGING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Kompresi Citra Dengan Menggabungkan Metode Discrete Cosine Transform (DCT) dan Algoritma Huffman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penyisipan Citra Pesan Ke Dalam Citra Berwarna Menggunakan Metode Least Significant Bit dan Redundant Pattern Encoding

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA METODE FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) DAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) UNTUK KOMPRESI CITRA PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Yulian Saputra (anjection@gmail.com), Andhin Pratiwi (caramialdhidue@yahoo.com) Mardiani (Mardiani@stmik-mdp.net), Nyimas Artina (Nyimas@stmik-mdp.net) Jurusan Teknik Informatika STMIK GI MDP Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan membangun aplikasi yang menerapkan metode Fast Fourier Transform dan Discrete Cosine Transform, sehingga dapat menghasilkan kompresi citra dengan ukuran yang lebih kecil. Metodologi yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah metodologi Waterfall. Analisis yang dilakukan antara lain dengan melakukan percobaan atas aplikasi yang dibangun dan melakukan pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan hasil analisis dan uji coba pada data citra, metode Fast Fourier Transform menghasilkan file dengan ukuran yang lebih kecil dan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan metode Discrete Cosine Transform tetapi metode Discrete Cosine Transform menghasilkan file dengan kualitas gambar yang lebih bagus disbanding dengan metode Fast Fourier Transform. Hasil analisis kedua metode ini dapat menjadi landasan bagi kompresi data yang lebih baik dan efektif. Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform. Abstract : The purpose of this research is to analyze and build an application that applied Fast Fourier Transform method and Discrete Cosine Transform that can make image compression with smaller size. This application was built by using Waterfall method. Based on the analysis result and the test on image, Fast Fourier Transform method showing file with smaller size and the processing is faster than Discrete Cosine Transform, while Discrete Cosine Transform showing file with better image quality than Fast Fourier Transform method. The analysis result of both of this method can be used as basis for better and effective data compression. Key Words : Image Processing, Image Compression, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform. 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran data atau informasi yang cepat. Komunikasi data ini berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik dari satu terminal komputer ke terminal komputer yang lain. Besarnya ukuran data terkadang menjadi kendala dalam proses pengiriman. Data yang berukuran besar akan memakan waktu transfer yang lebih lama dibandingkan dengan data yang memiliki ukuran lebih kecil. Terkadang data berukuran besar memiliki resiko tidak dapat tertampung pada media penyimpanan dan tidak tersampaikan, sehingga hanya akan menghabiskan kapasitas kosong dalam memori media penyimpanan. Solusi dari masalah diatas adalah dengan melakukan pemampatan (kompresi). Kompresi itu sendiri merupakan teknik untuk memampatkan data agar diperoleh data Hal - 1

dengan ukuran yang lebih kecil daripada data aslinya sehingga lebih efisien dalam proses penyimpanan serta dapat mempercepat waktu pertukaran data. Kompresi terdiri dari dua proses utama yaitu kompresi dan dekompresi atau pemulihan data kembali seperti aslinya. Terdapat dua teknik yang dilakukan di dalam proses kompresi yaitu Lossy Compression dan Lossless Compression. Maka berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, kami akan membuat sebuah aplikasi kompresi data citra dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Metode Discrete Cosine Transfrom (DCT) Untuk Kompresi Citra pada Aplikasi Kompresi Data. 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Citra Menurut Sutoyo, T. et al (2009) Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan. 2.2 Kompresi Data Menurut Munir, R., (2004) kompresi data merupakan pengkodean data yang berupa data teks dan citra yang menghasilkan representasi memori yang lebih sedikit daripada representasi aslinya. 2.3 Discrete Fourier Transform (DFT) Transformasi Fourier membawa suatu citra dari ruang spasial ke ruang frekuensi. Fungsi basis dari transformasi Fourier adalah berupa sinyal fungsi (sinyal) sinus. Melalui transformasi Fourier, suatu citra (sinyal atau fungsi) dapat dinyatakan sebagai penjumlahan sinyal sinus dan kosinus dengan amplitudo dan frekuensi yang bervariasi. Frekuensi ini domain pada suatu citra dapat diketahui melalui transformasi ini. FFT (Fast Fourier Transform) adalah teknik perhitungan cepat dari DFT (Discrete Fourier Transform). Sama seperti FFT biasa menghasilkan dua vektor untuk input tunggal (sinus dan kosinus koefisien koefisien, atau bagian nyata dan imajiner), 2D-FFT menghasilkan untuk gambar output (real dan imajiner) untuk input tunggal. Untuk gambar dunia nyata (seperti y ang diambil dengan kamera) biasanya diasumsikan bahwa bagian nyata adalah kecerahan dan bagian imajiner adalah 0. Untuk gambar f(x,y), 2D FFT F(u,v) dapat ditemukan dengan menggunakan rumus : (2.1) Disini (x,y) adalah koordinat pixel dalam gambar dan (u,v) adalah koordinat pixel dalam gambar yang berubah. Transformasi invers 2D-FFT dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : (2.2) Formula ini mengasumsikan perhitungan dengan menggunakan bilangan kompleks (j= ). Meningkatkan eksponen dengan angka tersebut menghasilkan pola periodik, fitur penting dari transformasi tersebut. M dan N adalah dimensi gambar. 2.4 Discrete Cosine Transform (DCT) Metode ini sering disingkat menjadi DCT mirip dengan transformasi fourier, hanya saja DCT menggunakan komponen cosine. DCT digunakan untuk mengubah sebuah sinyal menjadi komponen frekuensi. DCT dimensi satu C(u) didefinisikan sebagai berikut. Hal - 2

[ ] dipenuhi. Untuk u = 0,1,2..., N-1. 5. Operasi dan pemeliharaan. (2.3) Dengan cara yang sama, DCT balik Pemakaian dan instalasi (IDCT) dapat didefinisikan sebagai sistems. Pemeliharaan berikut. { 2.5 Metodologi Waterfall Tahap-tahap utama dari model waterfall memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar yaitu: 1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefenisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem. 2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. 3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya. 4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, [ ] perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan Untuk x = 0,1,2,...,N-1. pelayanan sistem, sementara (2.4) Dengan α(u) dinyatakan sebagai persyaratan-persyaratan baru berikut. ditambahkan. 2.6 Matlab Menurut Gunaidi Andia (2.5) Away (2.7) (2010, h.1-2) MATLAB adalah bahasa pemrograman level tinggi (ingat dalam dunia pemrograman semakin tinggi level semakin mudah cara menggunakannya) yang dikhususkan untuk komputasi teknis. Bahasa ini mengintegrasikan kemampuan komputasi, visualisasi dan pemrograman dalam sebuag lingkungan yang tunggal dan mudah digunakan. Matlab memberikan sistem interaktif yang menggunakan konsep array/matrik sebagai standar variabel elemennya tanpa membutuhkan pendeklarasi-an array seperti pada bahasa lainnya. Menurut Dr. Talib Hasim Hasan (2005,h.1) MATLAB didefenisikan sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matriks. MATLAB merupakan sistem interaktif yang data dasarnya adalah matriks. Matriks dianggap data dasar dalam MATLAB karena semua masukan di MATLAB dapat ditulis dalam bentuk matriks. Hal - 3

3 RANCANGAN ALGORITMA DAN PROGRAM 3.1 Lingkungan Pengembangan Program 3.1.1 Perangkat Lunak yang Digunakan Perangkat lunak atau software adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Adapun perangkat lunak yang digunakan meliputi sistem operasi dan aplikasi sebagai berikut: 1. Pembuatan Selama pembuatan program, penulis menggunakan perangkat lunak sebagai berikut: a. Windows 7 Ultimate, digunakan sebagai sistem operasi. b. MATLAB Version 7.8.0.347 (R2009a), digunakan sebagai bahasa pemograman pada aplikasi ini. 2. Penerapan Pengguna dapat mengoperasikan aplikasi pada semua sistem operasi windows. 3.1.2 Perangkat Keras yang Digunakan Perangkat keras merupakan komponen-komponen fisik atau dikenal juga pembangun sistem komputer dan juga merupakan infrastruktur bagi perangkat lunak. Dalam membangun aplikasi ini digunakan dua laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: Spesifikasi Laptop : 1. Processor intel Core i5 1,60 Ghz 2. Memory 4GB DDR 3 3. Hard Drive 500 GB 4. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PROGRAM 4.1 Keunggulan Program Keunggulan program kompresi data citra dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Discrete Cosine Transform (DCT) adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi ini memperlihatkan proses kompresi data citra dengan menggunakan dua metode, yaitu Fast Fourier Transform (FFT) dan Discrete Cosine Transform (DCT). 2. Aplikasi ini dapat melakukan kompresi citra dengan format BMP, JPG maupun PNG. 3. Aplikasi ini dapat melakukan kompresi citra terhadap 3 jenis citra, yaitu citra biner (Monokrom), citra grayscale (skala keabuan) dan citra warna (true color). 4. Kemudahan dalam penggunaan aplikasi yang dapat dimengerti atau dipahami oleh user. 4.2 Rancangan Antar Muka 4.2.1 Tampilan Antarmuka Menu Utama Gambar 4.1 Tampilan Antarmuka Menu Utama Dari tampilan antarmuka menu utama diatas terdapat beberapa pilihan bagi user. Pada tampilan antarmuka menu utama terdapat beberapa pilihan yang terdiri dari Kompresi Citra kemudian pilihan Tentang kami, dan yang terakhir pilihan keluar aplikasi. 4.2.2 Tampilan Antarmuka Kompresi Citra Pada saat user memilih kompresi citra dan mengklik button kompresi dimenu utama, maka akan Hal - 4

keluar tampilan antarmuka form kompresi, tampilan antarmuka dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Tampilan Antarmuka Form Kompresi Setelah citra asli dipilih maka akan proses kompresi bisa dijalankan. Proses kompresi tersebut akan diproses dengan mengklik button kompres gambar maka gambar akan dikompres dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Discrete Cosines Transform (DCT) yang kemudian hasilnya akan ditampilkan pada axes-axes yang ada, dapat dilihat pada gambar 4.5. Proses menjalankan tampilan ini pertama user mengklik button cari file gambar maka akan muncul open dialog picture yang digunakan untuk mencari file citra yang ingin di kompres. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.5 Hasil kompresi Gambar 4.3 Proses Pilih Citra Asli Jika user ingin melihat hasil dari kompresi masing-masing metode maka user dimudahkan dengan adanya button folder hasil, button ini berfungsi untuk membuka folder tempat tersimpannya hasil kompresi, dapat dilihat pada gambar 4.6 Setelah citra asli dipilih kemudian citra tersebut akan tampil pada axes dan kemudian informasi file seperti nama file, ukuran, resolusi, dan ekstensi tersebut pun ditampilkan, dapat dilihat pada Gambar 4.4. G a mbar 4.6 Folder Hasil (1) Gambar 4.7 Folder Hasil (2) Gambar 4.4 Sebuah Citra Asli di Pilih Jika user ingin menghapus file yang telah terkompresi maka user tinggal mengklik button hapus folder hasil, maka akan muncul dialog box yang berisi peringatan, dapat dilihat pada gambar 4.8. Hal - 5

Fourier Transform (FFT) dan Discrete Cosines Transform (DCT), tampilan antarmuka dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Konfirmasi Menghapus Folder Hasil 4.2.2.1 Tampilan Antarmuka Tentang Kami Pada saat user memilih tentang kami dan mengklik button tentang kami dimenu utama, maka akan masuk dan keluar tampilan antarmuka tentang kami yang berisi profil tentang pembuat aplikasi kompresi citra digital dengan menggunakan metode Fast 4.3 Analisis Hasil Pengujian Gambar 4.8 Tampilan Antarmuka Tentang Kami Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Kompresi Metode FFT dan DCT Untuk Citra berformat JPG No. Citra Asli Jenis Citra Ukuran awal 1. Biner 134,245 2. Graysca le 217,826 3. Warna 138,687 Rasi o Ukuran Hasil Kompresi Lama Kompresi (%) FFT DCT FFT DCT 10 139,526 133,447 0,14389 0,34856 30 132,668 126,214 0,11958 0,34516 50 108,359 110,770 0,13413 0,33531 70 87,327 90,148 0,16278 0,35917 90 52,659 52,467 0,16162 0,32846 10 49,166 49,698 0,11515 0,35072 30 45,400 49,710 0,11499 0,32919 50 35,122 49,710 0,13340 0,32230 70 28,289 49,395 0,16394 0,32349 90 27,528 39,345 0,17025 0,31623 10 103,255 110,086 0,61829 2,15368 30 98,070 110,062 0,58326 2,15554 50 65,885 108,607 0,95162 2,39354 70 57,885 96,104 0,89106 2,43810 90 51,702 68,335 0,94606 2,52698 Hal - 6

Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Kompresi Metode FFT dan DCT Untuk Citra Berformat BMP No. Citra Asli Jenis Citra Ukuran awal 1. Biner 28,587 2. Graysca le 282,700 3. Warna 797,982 Rasi o Ukuran Hasil Kompresi Lama Kompresi (%) FFT DCT FFT DCT 10 253,829 159,118 0,11700 0,35226 30 330,818 262,226 0,11944 0,32270 50 249,541 296,668 0,13817 0,34244 70 345,488 320,865 0,18976 0,33050 90 242,365 223,780 0,19726 0,33992 10 284,644 284,153 0,11533 0,31637 30 270.036 283,547 0,11759 0,33186 50 238,370 274,507 0,14118 0,31533 70 218,218 253,199 0,15006 0,33763 90 174,681 188,856 0,19610 0,31357 10 863,390 821,577 0,28975 0,94906 30 827,692 869,395 0,26714 0,94067 50 707,520 884,391 0,42289 1,07220 70 671,565 825,626 0,47271 1,11855 90 551,935 624,618 0,45974 1,11409 Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Kompresi Metode FFT dan DCT Untuk Citra Berformat PNG No. Citra Asli Jenis Citra Ukuran awal 1. Biner 58,654 2. Grayscal e 469,803 3. Warna 1,373 Mb Ukuran Hasil Lama Kompresi Rasio Kompresi (%) FFT DCT FFT DCT 10 469,803 469,803 0,11096 0,33723 30 469,803 469,803 0,12181 0,32867 50 469,803 469,803 0,14805 0,33528 70 469,803 469,803 1,16842 0,35792 90 469,803 469,803 0,20069 0,33070 10 469,803 469,803 0,13027 0,32304 30 469,803 469,803 0,12376 0,34297 50 469,803 469,803 0,13708 0,33835 70 469,803 469,803 1,19580 0,30779 90 469,803 469,803 0,16447 0,32277 10 1,373 1,373 0,29411 0,97564 30 1,373 1,373 0,27226 0,96502 50 1,373 1,373 0,33952 0,04753 70 1,373 1,373 0,50602 1,6128 90 1,373 1,373 0,46520 1,16132 Dapat disimpulkan bahwa metode Fast Fourier Transform menghasilkan ukuran dan waktu kompresi yang lebih baik dibandingkan dengan metode Discreate Cosine Transform, tetapi metode Discreate Cosine Transform Hal - 7

memiliki kualitas hasil gambar yang lebih bagus dibandingkan Fast Fourier Transform. 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari pengerjaan skripsi ini berdasarkan hasil proses pengembangan dan pengimplementasian, yaitu : 1. Aplikasi ini dapat melakukan kompresi citra dengan format BMP, JPG dan PNG. 2. Berdasarkan Penerapan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan metode Discrete Cosine Transform (DCT) ukuran file citra sebelum dan sesudah dikompresi mengalami perubahan menjadi lebih kecil. 3. Metode Fast Fourier Transform (FFT) lebih efektif dalam pengkompresian file citra karena data hasil kompresinya menghasilkan ukuran file yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode Discrete Cosine Transform (DCT). 4. Waktu yang dibutuhkan untuk pengkompresian file citra lebih efektif menggunakan Metode Fast Fourier Transform (FFT) dibandingkan algoritma Discrete Cosine Transform (DCT). 5. Kualitas hasil yang dihasilkan oleh metode Discrete Cosine Transform (DCT) lebih bagus dibandingkan dengan kualitas hasil kompresi oleh metode Metode Fast Fourier Transform (FFT). 6. Pada pengujian citra dengan jenis citra biner tidak dapat di kompresi dengan baik, setelah diujikan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan metode Discrete Cosine Transform (DCT) didapatkan hasil kompresi dengan ukuran yang lebih besar. 7. Berdasarkan hasil kuesioner, diketahuai bahwa aplikasi ini menarik, cukup cepat dalam melakukan kompresi serta dapat digunakan secara mudah. 5.2 Saran Saran yang dapat direkomendasikan oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah: 1. Menggunakan gabungan kedua metode ini untuk melakukan suatu kompresi citra dengan harapan menghasilkan citra terkompresi yang lebih efektif. 2. Untuk pengembangan lebih lanjut aplikasi kompresi citra ini uji coba diharapkan dapat diterapkan untuk semua format dan jenis citra. DAFTAR PUSTAKA [1] Away, Gunaidi Abdia 2010, The Shortcut of MATLAB Programming, Informatika, Bandung. [2] Hasan, Talib Hashim 2005, Belajar Sendiri Dasar-dasar Pemrograman MATLAB, Gaya Media, Yogyakarta. [3] Hartono, Jogiyanto 2005, Analisis dan Disain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta. [4] Munir, Rinaldi 2004, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Graha Ilmu, Yogyakarta. [5] Purnomo, Herry dan Zacharias, Theo 2005, Pengenalan Informatika Perspektif Teknik dan Lingkungan, Andi Offset, Yogyakarta. [6] Putra, D 2010, Pengolahan Citra Digital, Andi Offset, Yogyakarta. [7] Sutoyo, T 2009, Teknik Pengolahan Citra Digital, Andi, Yogyakarta. [8] Whitten, L.Jeffrey, Lonie D, Kevin C.Dittman 2004, Metode Desain dan Analisis Sistem Edisi Keenam, Andi Offset, Yogyakarta. Hal - 8