Optimasi PSO Untuk Peramalan Harga Emas Secara Rentet Waktu

dokumen-dokumen yang mirip
Tutorial Particle Swarm Optimization

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan minimarket yang begitu banyak membuat manajemen

2014 ESTIMASI BEBAN PUNCAK HARIAN BERDASARKAN KLUSTER TIPE HARI BERBASIS ALGORITMA HYBRID SWARM PARTICLE-ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

BAB I PENDAHULUAN. berbagai variasi prosedur perencanaan. Perencanaan operasi meliputi metodologi

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

Pengaruh Jenis Pola Hujan Indonesia Terhadap Akurasi Prediksi Neural Network Curah Hujan

Pelatihan Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Particle Swarm Optimization untuk Peramalan Tingkat Inflasi

PREDIKSI TINGGI MUKA AIR BENDUNGAN RIAM KANAN MENGGUNAKAN ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN KOMBINASI ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) DAN TIME VARIANT FUZZY TIME SERIES (TVFTS)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Oleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Dataset Ekuatorial Terhadap Akurasi Evolving Neural Network Prediksi Curah Hujan

BAB 5 KESIMPULAN, KEKURANGAN PENELITIAN DAN SARAN. Dari hasil pengujian peramalan dengan menggunakan metode Fuzzy Mamdani

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

Particle Swarm Optimization

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

Optimasi Parameter Kontroler PID Berbasis Particle Swarm Optimization untuk Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Tiga Fase

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

OPTIMISASI KONTROL PID UNTUK MOTOR DC MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN TERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PEMOTONGAN ROL KERTAS MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Uang adalah alat pembayaran dalam transaksi jual beli barang atau jasa. Pada

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

APLIKASI LOGIKA FUZZY UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN MATLAB

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

OPTIMASI DECISION TREE MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA DATA SISWA PUTUS SEKOLAH

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

BAB II LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 1, April 2011 ISSN:

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

Prediksi Pemakaian Listrik Dengan Pendekatan Back Propagation

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

2016 OPTIMAL ANOMALOUS SHORT TERM LOAD FORECASTING BERBASIS ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK BERBASIS PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PREDIKSI HARGA KARET SPESIFIK TEKNIS

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

Artificial Intelligence. uthie 1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

ANALISIS PARAMETER ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH

PERAMALAN BEBAN PUNCAK HARIAN PADA SISTEM PT.PLN APB JAWA TENGAH DAN DIY MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA GENETIKA

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan harga minyak mentah itu sendiri. Saat ini penetapan harga minyak

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng. Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbandingan Metode Extreme Learning Machine dan Particle Swarm Optimization Extreme Learning Machine untuk Peramalan Jumlah Penjualan Barang

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

DESAIN FREKUENSI KONTROL PADA HIBRID WIND-DIESEL DENGAN PID- PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Presentasi Tugas Akhir

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI PARAMETER MODEL HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK PADA HASIL PENGUKURAN MEAN SEA LEVEL SATELIT ALTIMETRI JASON 2

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization

ANALISIS METODE FIRST ORDER AND TIME INVARIANT MODEL UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( )

OPTIMASI PENENTUAN STATUS AKTIVITAS GUNUNG MERAPI MENGGUNAKAN METODE HYBRID ANFIS DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

Transkripsi:

Optimasi PSO Untuk Peramalan Harga Emas Secara Rentet Waktu Iwan Fitriadi Mukhlis Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika (STMIK) Indonesia Banjarmasin Jl. Pangeran Hidayatullah Banua Anyar Telp. (0511)4315530 4315531 Banjarmasin e-mail: rudy.ansari@gmail.com ABSTRACT PSO is one of the best methods of AI techniques for optimization and parameter estimation. Emad et al, in the study presented a comparison between the five -based optimization algorithm AI recently, namely : GA, mathematics algorithm, particle swarm optimazition, ant -colony systems, and shuffled frog. The comparison showed that the PSO is one that has algorithms that provide a solution with success rates and better quality. In this study the model rentet time PSO -based forecasting gold prices proposed using PSO algorithms for parameter estimation. Forecasting the price of gold, in terms of input, will be discussed with the use of time lags behind the price of gold as an input. Keywords : PSO algorithms, Forecasting, Price of gold A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kecenderungan naik turun harga emas di pasar adalah pertimbangan yang paling penting bagi investor emas, dan berfungsi sebagai dasar untuk menghitung keuntungan, sehingga banyak yang mencoba untuk meramalkan harga emas. Akurasi peramalan sebagai faktor utama dari pemilihan metode peramalan. Peramalan itu sendiri adalah proses pembuatan proyeksi tentang kinerja masa depan berdasarkan data historis yang ada. Peramalan juga bisa diartikan sebagai sebuah alat bantu perkiraan yang akurat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan untuk masa depan. Variabel peramalan melibatkan masyarakat sebagai modifikasi variabel saat ini dan yang akan datang, agar menghasilkan peramalan yang akurasi sehingga menguntungkan bagi pengguna. Investor asing biasanya berinvestasi pada emas setelah bermain di valuta asing, karena emas juga merupakan salah satu yang mempengaruhi stabilitas portfolio investasi di negara ini. Para peneliti belakangan ini banyak menggunakan metode artificial inteligence sebagai metode untuk peramalan secara time series terutam di bidang peramalan keuangan. Teknik dasar artificial intelligence sekarang semakin berkembang seperti neural network, fuzzy logic, genetic algorithm dan particle swarm optimization. Metode metode ini sudah banyak di aplikasikan oleh peneliti peneliti seluruh dunia untuk 73 peramalan, alasan mereka karena akurasi, penalaran, fleksibilitas dan kemampuan penjelasan yang baik [1]. PSO adalah salah satu metode terbaik teknik AI untuk optimasi dan estimasi parameter. Emad et al, pada penelitian itu disajikan perbandingan antara lima optimasi AI berbasis algoritma baru-baru ini, yaitu: GA, mathematics algorithm, particle swarm optimazition, ant-colony system, dan shuffled frog. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa PSO adalah yang memiliki algoritma yang memberikan solusi dengan tingkat keberhasilan dan kualitas yang lebih baik. Dalam penelitian ini model rentet waktu PSO-based untuk peramalan harga emas diusulkan menggunakan algoritma PSO untuk estimasi parameter. Peramalan harga emas, dalam hal input, akandibahas dengan menggunakan waktu tertinggal dari harga emas sebagai masukan. 2. Perumusan masalah Dari uraian tersebut dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu membuat system aplikasi prediksi harga emas menggunakan metode Neural Network Backpropagation optimasi Conjugate Gradient. 3. Batasan Masalah Agar ruang lingkup masalah yang akan dibahas tidak menjadi luas dan untuk mencapai sasaran dan tujuan

yang optimal, maka perlu dilakukan pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut: 1. Data yang digunakan adalah data harga emas per hari.. 2. Hasil-hasil dari penelitian ini tidak mempertimbangkan kejadian-kejadian luar biasa yang mungkin mempengaruhi hasil prediksi tersebut. 3. Hasil-hasil dari penelitian ini tidak mempertimbangkan pengaruh-pengaruh fundemental ekonomi yang terjadi. B. LANDASAN TEORI 1. Particle Swarm Optimization Particle swarm optimization, disingkat sebagai PSO, didasarkan pada perilaku sebuah kawanan serangga, seperti semut, rayap, lebah atau burung. Algoritma PSO meniru perilaku sosial organisme ini. Perilaku sosial terdiri dari tindakan individu dan pengaruh dari individu-individu lain dalam suatu kelompok. Kata partikel menunjukkan, misalnya, seekor burung dalam kawanan burung. Setiap individu atau partikel berperilaku secara terdistribusi dengan caramenggunakan kecerdasannya (intelligence) sendiri dan juga dipengaruhi perilaku kelompok kolektifnya. Dengan demikian, jika satu partikel atau seekor burung menemukan jalan yang tepat atau pendek menuju ke sumber makanan, sisa kelompok yang lain juga akan dapat segera mengikuti jalan tersebut meskipun lokasi mereka jauh di kelompok tersebut.metode optimasi yang didasarkan pada swarm intelligence ini disebut algoritma behaviorally inspired sebagai alternatif dari algoritma genetika, yang sering disebut evolution-based procedures. Algoritma PSO ini awalnya diusulkanoleh J. Kennedy and R.C. Eberhart. Dalam konteks optimasi multivariabel, kawanan diasumsikan mempunyai ukuran tertentu atau tetap dengan setiap partikel posisi awalnya terletak di suatu lokasi yang acak dalam ruang multidimensi. Setiap partikel diasumsikan memiliki dua karakteristik: posisi dan kecepatan. Setiap partikel bergerak dalam ruang/space tertentu dan mengingat posisi terbaik yang pernah dilalui atau ditemukan terhadap sumber makanan atau nilai fungsi objektif. Setiap partikel menyampaikan informasi atau posisi bagusnya kepada partikel yang lain dan menyesuaikan posisi dan kecepatan masing-masing berdasarkan informasi yang diterima mengenai posisi yang bagus tersebut. Sebagai contoh, misalnya perilaku burung-burung dalam kawanan burung. Meskipun setiap burung mempunyai keterbatasan dalam hal kecerdasan, biasanya ia akan mengikuti kebiasaan (rule) seperti berikut : 1. Seekor burung tidak berada terlalu dekat dengan burung yang lain 2. Burung tersebut akan mengarahkan terbangnya ke arah rata-rata keseluruhan burung 3. Akan memposisikan diri dengan rata-rata posisi burung yang lain dengan menjaga sehingga jarak antar burung dalam kawanan itu tidak terlalu jauh Dengan demikian perilaku kawanan burung akan didasarkan pada kombinasi dari 3 faktor simpel berikut: 1. Kohesi - terbang bersama 2. Separasi - jangan terlalu dekat 3. Penyesuaian(alignment) - mengikuti arah bersama Jadi PSO dikembangkan dengan berdasarkan pada model berikut: 1. Ketika seekor burung mendekati target atau makanan (atau bisa minimum atau maximum suatu fungsi tujuan) secara cepat mengirim informasi kepada burung-burung yang lain dalam kawanan tertentu 2. Burung yang lain akan mengikuti arah menuju ke makanan tetapi tidak secara langsung 3. Ada komponen yang tergantung pada pikiran setiap burung, yaitu memorinya tentang apa yang sudah dilewati pada waktu sebelumnya. Model ini akan disimulasikan dalam ruang dengan dimensi tertentu dengan sejumlah iterasi sehingga di setiap iterasi, posisi partikel akan semakin mengarah ke target yang dituju (minimasi atau maksimasi fungsi). Ini dilakukan hingga maksimum iterasi dicapai atau bisa juga digunakan kriteria penghentian yang lain. 2. Algoritma PSO Misalkan kita mempunyai fungsi berikut dimana X (B) adalah batas bawah dan X (A) adalah batas atas dari X. Prosedur PSO dapat dijabarkan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Asumsikan bahwa ukuran kelompok atau kawanan (jumlah partikel) adalah N.untuk mengurangi jumlah evaluasi fungsi yang diperlukan untuk menemukan solusi, sebaiknya ukuran N tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu kecil,agar ada banyak kemungkinan posisi menuju solusi terbaik atau optimal. Jika terlalu kecil, sedikit kemungkinan menemukan posisi partikel yang baik. Terlalu besar juga akan membuat perhitungan jadi panjang.biasanya digunakan ukuran kawanan adalah 20 sampai 30 partikel. 2. Bangkitkan populasi awal X dengan rentang X (B) dan X (A) secara random sehingga didapat X1, X2,..., XN. Setelah itu, untuk mudahnya,partikel j dengan kecepatan pada iretasi I dinotasiakan sebagai 74

X j(i) dan Vj(i) sehingga partikel-partikel awal ini akan menjadi X1(0), X2(0),..., XN (0). Vektor Xj (0), (j = 1, 2,..., N ) disebut partikel atau vektor koordinat dari partikel. (sepertikromosom dalam algoritma genetika). Evaluasi nilai fungsi tujuan untuk setiap partikel dan nyatakan dengan: 3. Hitung kecepatan dari semua partikel. Semua partikel bergerak menuju titik optimal dengan suatu kecepatan. Awalnya semua kecepatan dari partikel diasumsikan sama dengan nol. Set iterasi i = 1. 4. Pada iterasi ke-i, temukan 2 parameter penting untuk setiap partikel j yaitu: (a) Nilai terbaik sejauh ini dari Xj (i) (koordinat partikel j pada iterasi (i) dan nyatakan sebagai Pbest,j, dengan nilai fungsi obyektif paling rendah (kasus minimasi), f [Xj (i)], yang ditemui sebuah partikel j pada semua iterasi sebelumnya.nilai terbaik untuk semua partikel Xj (i) yang ditemukan sampai iterasi ke-i, Gbest,dengan nilai fungsi tujuan paling kecil/minimum diantara semua partikel untuk semua iterasi sebelumnya, f [Xj (i)]. (b) Hitung kecepatan partikel j pada iterasi ke i dengan rumus sebagaiberikut: dimana c1 dan c2 masing-masing adalah learning rates untuk kemampuan individu (cognitive) dan pengaruh sosial (group), dan r1 dan r2 bilangan random yang berdistribusi uniforml dalam interval 0 dan 1. Jadi parameters c1 dan c2 dmenunjukkan bobot dari memory (position) sebuah partikel terhadap memory (posisi) dari kelompok(swarm). Nilai dari c1 dan c2 biasanya adalah 2 sehingga perkalian c1r1 dan c2 r2 memastikan bahwa partikel-partikel akan mendekati target sekitar setengah selisihnya. ( c ) Hitung posisi atau koordinat partikel j pada iterasi ke-i dengan cara sekarang dengan solusi sebelumnya sudah sangat kecil. 3. Tranform data Data sebelum di masukan ke Rapidminer di transform dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 4. Parameter Evaluasi Menurut Carlo Vercellis, ada dua alasan utama untuk mengukur akurasi prediksi model time series. Pertama, pada tahap pengembangan dan identifikasi model, ukuran akurasi diperlukan untuk membandingkan model-model alternatif satu sama lain dan untuk menentukan nilai parameter yang muncul dalam ekspresi untuk fungsi prediksi F. Untuk mengidentifikasi model prediksi yang paling akurat, masing-masing model dianggap diterapkan pada data masa lalu, dan model dengan total error minimum dipilih. Kedua, setelah model prediksi telah dikembangkan dan digunakan untuk menghasilkan prediksi untuk masa mendatang, perlu untuk secara berkala menilai keakuratan, untuk mendeteksi kelainan dan kekurangan dalam model yang mungkin timbul di lain waktu. Evaluasi keakuratan prediksi pada tahap ini membuat mungkin untuk menentukan apakah model masih akurat atau memerlukan suatu revisi.untuk mengevaluasi akurasi dan peramalan kinerja model berbeda, penelitian ini mengadopsi tiga indeks evaluasi: Percentage Error (MAPE), Mean Square Error (MSE) atau Root Mean Square Error (RMSE) dan Mean Absolute Deviation (MAD). Formula untuk menghitung indeks ini diberikan di bawah ini: Mean Absolute Percentage Error (MAPE) MeanAbsolute Percentage Error adalah nilai absolute dari persentase error data terhadap mean, atau dapat dirumuskan sebagai berikut: Evaluasi nilai fungsi tujuan untuk setiap partikel dan nyatakan sebagai 5. Cek apakah solusi yang sekarang sudah konvergen. Jika posisi semua partikel menuju ke satu nilai yang sama, maka ini disebut konvergen. Jika belum konvergen maka langkah 4 diulang dengan memperbarui iterasi i = i + 1, dengan cara menghitung nilai baru dari Pbest,j dan Gbest. Proses iterasi ini dilanjutkan sampai semua partikel menuju ke satu titik solusi yang sama. Biasanya akan ditentukan dengan kriteria penghentian (stopping criteria), misalnya jumlah selisih solusi 75 Mean Square Error (MSE) Mean Square Error adalah penjumlahan kuadrat error atau selisih antara nilai sebenarnya (aktual) dan nilai prediksi, kemudian membagi jumlah tersebut dengan banyaknya waktu data peramalan, atau dapat dirumuskan sebagai berikut: Root Mean Square Error (RMSE) Root Mean Square Error adalah penjumlahan kuadrat error atau selisih antara nilai sebenarnya (aktual) dan nilai prediksi, kemudian membagi jumlah

tersebut dengan banyaknya waktu data peramalan dan kemudian menarik akarnya, atau dapat dirumuskan sebagai berikut: tertinggal kebelakang harga emas sebagai variabel masukan atau input, sehingga diusulkan model time series berbasis PSO. Tabel 1. Fitur terbaik hasil penerapan metode PSO Mean Absolute Deviation (MAD) MeanAbsolute Deviation adalah nilai absolutdari penyimpangan data terhadap mean, atau dapat dirumuskan sebagai berikut: C. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Penentuan Masalah Penelitian Masalah penelitian ini adalah bagaimana menerapkan metode PSO dalam meramalkan harga emas? 2. Penentuan Pendekatan Komputasi Pendekatan komputasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode PSO. 4. Evaluasi dan Validasi Hasil Penerapan Evaluasi dilakukan dengan mengamati hasil akurasi dari metode PSO dalam meramlkan harga emas. 1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan oleh peneliti dalam prediksi harga emas: 2. Evaluasi dan Validasi Hasil Pada penelitian ini menggunakan MATLAB untuk studi kasus metode PSO time series yang diusulkan. Tabel 2 Hasil prediksi dan data aktual menggunakan metode PSO Tanggal Aktual Prediksi Error 14-Jan 10.87 10.8656563 0.004344 15-Jan 11.06 10.8755589 0.184441 16-Jan 11.08 11.0612369 0.018763 17-Jan 11.06 11.0833762 0.023376 18-Jan 11.06 11.0641202 0.00412 a. Data Primer Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber, yaitu diperoleh secara langsung dari web harga emas. b. Data Sekunder Selain data primer, peneliti juga menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya dari dokumentasi, literatur, buku, jurnal, dan informasi lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil eksperimen dan Pengujian Model Harga emas yang digunakan adalah arga emas dari 26 Nopember 2010 hingga 18 Januari 2011 sebagai studi kasus. Dengan menerapkan metode yang diusulkan, 35 percobaan pertama kali digunakan untuk merumuskan model dan lima pengamatan terakhir digunakan untuk mengevaluasi kinerja model. Input pada peramalan harga emas ini adalah hari kebelakang dari target atau hari yang akan diramalkan emas sebagai masukan. Disisni menggunakan 2 hari 76 Data aktual Data prediksi Gambar 1 Hasil peramalan model yang diusulkan E. PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini mengusulkan model time series berbasis PSO untuk peramalan harga emas yang menggunakan algoritma PSO untuk estimasi parameter. Evaluasi kemampuan model yang diusulkan dengan mengaplikasikannya pada pengamatan harian harga emas dan membandingkan hasil dengan metode

sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang diusulkan mampu mengatasi dengan fluktuasi harga emas time series dan juga menghasilkan akurasi prediksi yang baik dan mengungguli lainnya model yang ada di literatur. Sehingga dapat dianggap sebagai alat yang cocok untuk masalah peramalan keuangan. DAFTAR PUSTAKA [1] Metaxiotis K, Kagiannas A, Askounis D, and Psarras J, "Artificial intelligence in short term electric load forecasting:a," in Energy Conversion and Management, vol. 44, 2003, pp. 1525 1534. [2] Lotfi Asker Zadeh, "Fuzzy Sets," Information and Control, vol. 8, pp. 338-353, 1965. [3] M. Hellmann, Fuzzy Logic Introduction, 2001. [4] Frans Susilo, Himpunan dan Logika Kabur serta Aplikasinya. Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu, 2006. [5] Chris Brenton, Mastering Network Security. Sybex, San Fransisco, 1999. [6] Kusumadewi Sri and Hartati Sri, Neuro-Fuzzy: Integrasi Sistem Fuzzy Dan Jaringan Syaraf, 2nd ed.: Graha Ilmu, 2010. 77