BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A

PROSES MOLDING PEMBUATAN KEYMASCOD SEPEDA MOTOR MAULANA MUNAZAT

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PROSES PRODUKSI

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB I PROSES MANUFAKTUR

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

BAB III METODE PERANCANGAN. base gantungan baju multifungsi adalah sebagai berikut :

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)

PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

PROSES PEMBUATAN ROUGH GUIDE DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO NAMA: DENNI HARTONO NPM :

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

BAB 4 PEMBAHASAN. orang yang berumur tahun menempati peringkat paling tinggi yaitu sebesar

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Cindy Puspita Sari / 4ID01

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih


BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

Pengertian sticker dan jenisnya

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi. maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut

PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN START

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PROSES PERANCANGAN MANUFAKTUR PEMBUATAN MATA PISAU DINAMIS MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK. Oleh WENDI ROSYANTO

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

Proses Pembuatan Botol Surgery 200 ml Dengan Mesin Autom Blow Molding. Disusun Oleh: Nama : M.Candra Sadam NPM :

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat,

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah istilah dalam bahasa Jepang berarti perbaikan terus-menerus (continuous

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga

Bab 1. PENDAHULUAN

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada saat ini di Indonesia semakin meningkat seiring

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING

Transkripsi:

32 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Organisasi PT. Golden Tempo Clock Industry ( Perusahaan ) adalah salah satu perusahaan manufakur berskala kecil menengah yang bergerak dalam industri aneka yaitu jam dinding, selain itu perusahaan juga memiliki produk lainnya, yaitu frame foto meskipun belum dipasarkan secara luas, dan hanya dibuat berdasarkan pesanan saja. Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1992 ini, berlokasi di Kampung Prepedan, RT 001/09 No.68, Kalideres, Jakarta Barat, Indonesia, baik untuk pabrik maupun kantor administrasinya. Meskipun belum melakukan perdagangan ekspor ke luar negeri, namun hasil produksi perusahaan, khususnya jam dinding sudah dipasarkan secara luas di Indonesia, khususnya di Jakarta. Perusahaan menghasilkan banyak sekali tipe jam dinding (lebih dari 50 tipe), dan dapat juga tipe jam dinding yang diproduksi berbeda dari tipe- tipe yang terdapat dalam katalog, dikarenakan karena keinginan konsumen yang berbeda, misalnya dalam hal design, promosi, dan lain sebagainya. Konsumen utama dari perusahaan ini adalah toko- toko/ distributor jam dinding yang tersebar di Indonesia, khususnya di Jakarta. Konsumen lain seperti perusahaan ataupun organisasi lainnya biasanya melakukan pesanan dengan bentuk atau desain tertentu, sehingga pemesanan biasanya dilakukan secara langsung dengan pencatatan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. 3.1.2 Proses Produksi Proses produksi jam dinding tipe 925 dan tipe M100 sampai distribusi barang yang umumnya dilakukan perusahaan, dapat dilihat melalui skema di bawah ini : 32

33 Gambar 3.1 Proses Produksi Jam Dinding sampai Distribusi Penjelasan gambar : 1. Design : Pada tahap awal ini, design dimaksudkan untuk menghasilkan cetakan, baik itu cetakan bingkai, cetakan list, maupun cetakan BC untuk tipe M100. Proses design sampai menghasilkan cetakan tersebut adalah : Milling Milling adalah proses pembuangan material dengan cara memotong benda melalui pahat (dalam hal ini potongan logam baja yang dibeli sebelumnya) dengan banyak gigi yang berputar. Pemotongan dilakukan oleh gigi pahat yang berputar, karena jumlahnya yang banyak, maka proses ini termasuk metode pemesinan yang cepat. Permukaan yang dimesin bisa datar, angular, berkurva ataupun kombinasinya. Proses milling ini biasanya berlangsung selama kurang lebih 72 jam dan dapat memakan waktu lebih lama, tergantung dari besarnya logam baja yang akan diproses. Grinding Setelah melalui proses milling, tahapan selanjutnya adalah grinding. Pada tahap ini, dilakukan proses penggerusan baja, sehingga permukaan baja akan menjadi lebih halus atau dengan kata lain melalui proses grinding dapat menghilangkan kerusakan dan deformasi permukaan material untuk memberikan deformasi yang seminim mungkin, sehingga menyiapkan permukaan untuk pembentukan selanjutnya. Proses grinding ini biasanya

34 membutuhkan waktu selama kurang lebih 48 jam atau bisa lebih lama, tergantung dari kondisi permukaan besi baja tersebut. Pembentukan cetakan Setelah baja sudah selesai melalui tahap grinding, maka selanjutnya besi baja tersebut akan siap dicetak sesuai bentuk yang diinginkan, misalnya untuk cetakan bingkai kotak, bulat, dan bentuk lainnya. Ada dua jenis mesin yang digunakan pada tahap ini, yang pertama mesin bubut dan yang kedua mesin boring. Tahap pembentukan cetakan inilah yang membutuhkan waktu paling lama, kurang lebih 100 jam atau bisa lebih lama, jika pembentukan cetakan lebih rumit. Finishing Tahap ini adalah tahap terakhir dalam proses design, dimana cetakan baja yang sudah terbentuk dibersihkan dan dilakukan pengecekan apakah ada cetakan rusak atau tidak. 2. Setelah proses design selesai, maka dilanjutkan dengan injection bingkai jam, injection list jam, dan injection BC. Ketiga aktivitas ini dapat berjalan bersamaan, dengan kata lain proses injection list jam tidak berjalan setelah injection bingkai jam, ataupun injection BC, melainkan ketiga aktivitas ini berlangsung secara independen sebelum masuk ke dalam tahap assembly. Injection bingkai jam/list jam Bahan baku untuk plastik injeksi berupa plastik raw material yang berupa butiran butiran kecil plastik (pellets) tersebut di masukkan dalam hopper, setelah pressure, kecepatan dan parameter lainya di setting, plastik raw material (material kasar) akan di panaskan dalam barrel, selanjutnya screw berputar dan mengalirkan plastik yang mulai meleleh, saat plastik akan diinjeksikan, molding unit (cetakan baja yang telah dibuat sebelumnya pada tahap design) ditutup oleh clamping unit, setelah ditutup dan ditekan oleh clamping unit, plastik dimasukkan ke dalam mold unit. Setelah plastik di

35 masukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar, lalu clamping unit menarik core mold, sehingga mold terbuka, dilanjutkan dengan melepas produk plastik yang telah dicetak (bingkai dan list jam) dengan menekan ejektor pada molding unit, pada akhirnya bahan plastik akan terbentuk sesuai dengan bentuk cetakan yang telah dibuat pada proses design. Untuk setiap jamnya, dapat dihasilkan sekitar 60 bingkai plastik dan 100 list plastik jam yang dibutuhkan untuk produk jam dinding tersebut.. Untuk lebih jelasnya ilustrasi proses injeksi plastik menjadi bingkai tersebut dapat dilihat melalui contoh gambar proses injection di bawah ini. Gambar 3.2 Ilustrasi Proses Injeksi Sumber data: zone.ni.com/.../devzone/tut/a/611774b41224.gif Injection BC Untuk tipe M100, ada satu aktivitas tambahan untuk injeksi, yaitu injeksi BC. Cetakan BC yang telah dihasilkan pada aktivitas design, digunakan untuk menghasilkan plastik yang berbentuk BC (seperti bingkai belakang jam), yang digunakan untuk tipe M100 ini.

36 3. Selanjutnya, diteruskan dengan aktivitas pewarnaan, dimana terdapat opsi untuk mewarnai bingkai atau list jam dengan cat atau khrome untuk warna metalik. Proses pewarnaan ini sendiri menggunakan mesin cat khusus. 4. Hotstamping, untuk konsumen yang menginginkan tulisan timbul pada jam dindingnya, maka harus melalui suatu proses yang disebut hotstamp dengan menggunakan semacam kertas film tinta sehingga produk yang dihasilkan disebut dengan Hot Stamping Foil. Hot Stamping Foil adalah produk yang dibuat dari Polyester Film sebagai bahan dasar yang dilapisi oleh special coating resins. Untuk memperoleh efek kilau khusus, metallized layer dicoating ke permukaan film menggunakan mesin metallizing vakum khusus. Efek kilau ini merupakan hasil dari penguapan bahan aluminium yang melekat pada film. 5. Tahap assembly/ perakitan jam dinding Pada tahap ini, semua material yang dihasilkan dari tahap- tahap sebelumnya dijadikan satu, dan dirakit menjadi jam dinding. Tahap assembly ini berada di ruangan terpisah yang berada di lantai 2, untuk menghindari kerusakan yang dapat terjadi. Beberapa pekerja bersiap sedia di setiap sisi dari conveyor belt dengan peralatannya masing- masing. Pertama, cetakan plastik bingkai yang telah selesai dirapikan, dilanjutkan dengan pemasangan mesin jam dinding, kemudian jarum jam dinding dipasang, list bingkai (baik yang sudah diwarnai atau belum) dipasang pada setiap sisi bingkai, pemasangan kaca, mungkin ada logo tertentu yang ingin ditempelkan, dan terakhir, setelah perakitan jam dinding selesai, dilakukan pengemasan jam dinding dengan menggunakan kardus coklat, dan produk siap didistribusikan dengan truk ke setiap agen/ distributor jam. 6. Distribusi Setelah jam dinding siap untuk dipasarkan, produk jam dinding ini dimuat dalam truk/ container. Tentunya kapasitas container ini tergantung dari ukuran

37 tipe jam dinding yang dimuat, misalnya untuk tipe 925, satu kontainer dapat memuat sebanyak 3500 buah, sedangkan untuk tipe jam dinding yang lebih besar, misalnya tipe M100, hanya dapat memuat sekitar 1200 buah. Setelah jam dinding ini selesai dimuat dalam kontainer, selanjutnya jam dinding ini diap untuk didistribusikan ke agen- agen jam dinding atau konsumen yang telah melakukan pemesanan sebelumnya. 3.2 Struktur Biaya dan Metode Perhitungan Biaya Dalam melakukan perhitungan biaya, perusahaan menggunakan simple costing, tidak berdasarkan aktivitas, yang diperhitungkan hanya biaya langsung (biaya material dan biaya labor) yang terkait dengan produk jam dinding yang dihasilkan, ditambah dengan biaya listrik, biaya penyusutan, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya keperluan pabrik, dimana semuanya dihitung berdasarkan jumlah unit produksi jam dinding yang dihasilkan.

38 3.2.1 Perhitungan Biaya dan Harga Jual Tipe 925 Tabel 3.1 Biaya Bahan 925 Nama Bahan Satuan Biaya/satuan Biaya Bahan Bingkai 277.000 G Rp 8,000.00 Rp 2,216.00 List 131.000 G Rp 8,000.00 Rp 1,048.00 Cat bingkai 24.000 ml Rp 31.23 Rp 749.59 Cat list 24.000 ml Rp 31.23 Rp 749.59 Kaca 1.000 pc Rp 2,000.00 Rp 2,000.00 Hotstamp 1.000 pc Rp 795.00 Rp 795.00 Kantong plastic 1.000 pc Rp 192.00 Rp 192.00 Kardus 1.000 pc Rp 1,435.00 Rp 1,435.00 Lakban 5.400 cm Rp 0.55 Rp 2.97 Tali strapping 22.400 cm Rp 0.74 Rp 16.58 Stiker 1.000 pc Rp 15.00 Rp 15.00 Tinta stempel 1.000 unit Rp 25.00 Rp 25.00 TOTAL Rp 9,245 Mesin 1 Rp 2,052 Biaya Bahan Rp 11,297 Keterangan : Perhitungan biaya bahan satuan tercantum dalam lampiran Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa total direct material yang digunakan untuk memproduksi tipe 925 adalah Rp 11.297. Untuk direct labor yang digunakan, per piece tipe 925, kira- kira menghabiskan Rp 2.263/ piece (total biaya gaji per tahun dibagi dengan total produksi jam dinding per tahun), selain itu ditambah dengan perhitungan biaya penyusutan, biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan, serta biaya keperluan pabrik. Sebenarnya perhitungan biaya ini tidak terlalu berpengaruh dalam penentuan harga jual, karena harga jual disesuaikan dengan harga pasar. Jadi fungsi perhitungan biaya disini hanya untuk melihat apakah market based selling price yang ditentukan sesuai dengan cost yang dikeluarkan atau tidak. 1 Mesin yang dimaksud adalah mesin jam dinding (yang biasanya dipasang di belakang bingkai) yang dibeli dari supplier, bukan mesin untuk mengerjakan produksi jam dinding tesebut

39 Harga jual untuk tipe 925 adalah Rp 25.000/ piece. Perhitungan biaya produk tipe 925 / piece : 1. Direct material Rp 11.297 2. Direct labor Rp 2.263 3. Biaya penyusutan Rp 363 4. Biaya listrik Rp 1.451 5. Biaya reparasi dan pemeliharaan Rp 127 6. Biaya keperluan pabrik Rp 155 Total biaya Rp 15.656 Rp 15.700 Dari perhitungan di atas, total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 jam dinding tipe 925 adalah Rp 15.700 (rounded). Jika menggunakan sistem perhitungan di atas, maka untuk 1 jam dinding tipe 925, perusahaan akan mendapatkan profit sebesar Rp 9.300 (Rp 25.000 Rp15.700), yaitu keuntungan yang cukup besar dengan margin sekitar 37% (Rp9.300/Rp25.000). Perhitungan di atas juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak memperhitungkan komponen biaya lain (misalnya dalam biaya design) yang dikeluarkan untuk memproduksi jam dinding tersebut, seperti biaya indirect material yaitu baja dan indirect labor yang digunakan dalam aktivitas design, karena aktivitas ini hanya dilakukan pada tahap awal dan dapat dipergunakan untuk beberapa cetakan jam dinding ( bisa sampai 50.000 cetakan), oleh karena itu biaya ini dianggap tidak terlalu signifikan. Selain itu, dalam mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk, perusahaan hanya membagi total biaya tidak langsung per tahun dengan total produksi, sehingga untuk setiap unit yang berbeda alokasi biaya tidak langsung tersebut akan sama.

40 3.2.2 Perhitungan Biaya dan Harga Jual Tipe M100 Tabel 3.2 Biaya Bahan M100 Nama Bahan Satuan Biaya/satuan Biaya Bahan Bingkai 382.000 g Rp 8,000.00 Rp 3,056.00 Lis 36.000 g Rp 8,000.00 Rp 288.00 BC 215.000 g Rp 1,720.00 Cat bingkai 12.000 ml Rp 31.23 Rp 1,093.15 Cat lis ml Rp - Kaca 1.000 pc Rp 2,041.93 Rp 2,041. 93 Hotstamp 0.513 pc Rp 408.19 Chrome (list, bandul) 2.000 pc Rp 2,500.00 Rp 5,000.00 Baut 4.000 pc Rp 25.50 Rp 102.00 Kantong plastik 1.000 pc Rp 242.00 Rp 242.00 Kardus 1.000 pc Rp 2,100.00 Rp 2,100.00 Dial 1.000 pc Rp 216.67 Rp 216.67 Lakban 11.800 cm Rp 0.55 Rp 6.49 Tali strapping 35.090 cm Rp 0.74 Rp 25.97 Lem stiker 1.000 unit Rp 25.00 Rp 25.00 Sablon pc Rp - Stiker 1.000 pc Rp 15.00 Rp 15.00 Tinta stempel 1.000 unit Rp 25.00 Rp 25.00 TOTAL Mesin Rp 2,052 Total biaya bahan Rp 18,417 Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa total direct material yang digunakan untuk memproduksi tipe M100 adalah Rp 18.417 Untuk direct labor yang digunakan, per piece tipe M100, kira- kira menghabiskan Rp 2.263/ piece, selain itu ditambah dengan perhitungan biaya penyusutan, biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan, serta biaya keperluan pabrik.

41 Harga jual untuk tipe M100 (market based) adalah Rp 33.000/ piece. Perhitungan biaya produk tipe M100/ piece : 1. Direct material Rp 18.417 2. Direct labor Rp 2.263 3. Biaya penyusutan Rp 363 4. Biaya listrik Rp 1.451 5. Biaya reparasi dan pemeliharaan Rp 127 6. Biaya keperluan pabrik Rp 155 Total biaya Rp 22.776 Rp 22.700 Dari perhitungan sederhana di atas, total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 jam dinding tipe M100 adalah Rp 22.800 (rounded). Jika menggunakan sistem perhitungan di atas, maka untuk 1 jam dinding tipe M100, perusahaan akan mendapatkan profit sebesar Rp 10.300 (Rp33.000 Rp22.700), yaitu keuntungan yang cukup besar yaitu dengan margin sekitar 31 %. Biaya indirect material dan indirect labor untuk membuat cetakan baja dalam aktivitas design, juga tidak diperhitungkan dalam proses produksi tipe jam dinding M100 ini, dan alokasi biaya tidak langsung hanya menggunakan total unit yang diproduksi per tahunnya.