cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang
|
|
- Susanto Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1 Foto & Fungsi Mesin 1. Mesin Saw Mill/gesek kayu log menjadi papan [gambar hal. 5]. Kegunaan : Membelah kayu log menjadi papan sesuai ukuran yang diinginkan. Contoh : tebal 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. 2. Mesin Multi Rip (SH-1430, 1450, 1475) [gambar hal. 40]. Kegunaan : Membelah kayu papan menjadi kaso sesuai ukuran yang diinginkan. Contoh : tebal 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. 3. Mesin Wood Drying Machine (SYM-600 & SYM-900) [gambar hal. 67]. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang diletakkan pada ruangan khusus untuk pengeringan atau mengeluarkan kadar air pada kayu (oven/killen drying). 4. Mesin Cross Cut/Radial arm saw (BS 600) [gambar hal. 36]. Mesin potong kayu, berguna untuk memotong kayu dengan panjang 25 cm 40 cm dengan membuang penyakit kayu tersebut. Contoh : buang mata, cakar ayam, dll. 5. Mesin Finger joint [gambar hal. 51 & 52]. a. Shaper AX F5 / C IT FSSA Untuk meruncingkan bahan kayu setelah dipotong-potong. b. Joint MAS AFA 40 s/d 60 Untuk menyambung kayu setelah di shaper panjang menurut / sesuai order. 6. Double surface planer [gambar hal.61] A&A 606. Untuk menyerut kayu setelah kayu disambung. L - 1
2 7. Moulding machine [gambar hal.19] CI 804NT. Mesin profil kayu setelah di serut. Dengan mesin ini kita dapat menentukan bentuk profil [design profil dalam lampiran 4] yang kita inginkan. 8. Plester coating machine. Mesin dempul yang digunakan untuk melapiskan keseluruhan permukaan kayu yang telah diprofil. 9. Sander machine / mesin amplas [gambar hal.29] HML Mesin ini digunakan untuk mengamplas kayu yang telah di dempul agar halus. 10. Embose machine. Mesin cetak kembang untuk kayu batangan yang telah didempul. 11. Spray water booth machine [gambar hal.34] AKX 105-WB. Mesin cat / finishing untuk bermacam-macam motif frame. 12. Hot stamping. Mesin untuk mewarnai kayu batangan setelah dicetak kembang oleh mesin embose, mesin ini dapat digunakan sebagai finishing frame. 13. Mesin potong siku. Mesin ini digunakan untuk merakit frame sesuai ukuran dari pada permintaan order/pesanan. Berikut adalah gambar-gambar mesin-mesin disebut di atas berdasarkan halaman jenis mesin, yaitu : [perhatikan halaman gambar] L - 2
3 Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana kondisi PT. Indoframe saat ini? dilihat dari segi produksi. 2. Masalah apa yang sedang dialami PT. Indoframe? disebabkan oleh! Jabarkan. 3. Apa saja produk yang dihasilkan PT. Indoframe? 4. Bagaimana latar belakang berdirinya perusahaan dan perjalanan perusahaan sampai saat ini? Jabarkan! 5. Gambarkan struktur organisasi PT. Indoframe saat ini & jabarkan! 6. Bagaimana proses produksi yang dilaksanakan PT. Indoframe, berikut jenis, kapasitas dan fungsi mesin produksi yang digunakan! 7. Berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan? Uraikan! 8. Kendala apa saja yang dihadapi perusahaan saat ini? Uraikan dan jelaskan! 9. Berapa keuntungan / perolehan laba perusahaan? L - 13
4 Lampiran 3 A nalisa Metode QM (Quantitative Manageme nt) Cara entry data akan digambarkan sebagai berikut : 1. Buka program QM for windows dengan mengklik icon QM yang ada di desktop komputer, kemudian ak an keluar tampilan seperti dibawah ini : Pilih Module k emudian Linear Programming untuk membuk a program QM Linear Programming. L - 14
5 2. Pilih File new atau klik icon new y ang ada di toolbar window tersebut. L - 15
6 3. Setelah itu ak an k eluar tampilan seperti berikut : Isi title sesuai nama file yang diinginkan untuk mengubah title yang telah diisi dan disetujui klik modify default title. Isi number of constraints sesuai L - 16
7 dengan kendala y ang dimilik i perusahaan, number of v ariabels sesuai dengan variabel produk yang ada untuk dapat dibuat jumlah kombinasinya. Klik maximize jika untuk memaksimumkan keuntungan dan minimize jika untuk meminimalisasi biay a. Row names dapat diisi dengan jenis k endala yang dipermasalahkan misalnya keterbatasan perusahaan dalam hal bahan baku log kayu (masalah PT. Indoframe). Column names dapat diisi dengan jenis produk yang akan dikombinasikan. Namun untuk keduanya, baik row names maupun column names dapat dibuat default sesuai tampilan y ang ada. 4. Isi kotak dengan kendala yang ada seperti dibawah ini : L - 17
8 X melambangkan produk produk Vista Frame Standar/Polos, Y melambangkan produk Vista Frame Ukiran Design Pabrik dan Z melambangkan produk Vista Frame Ukiran Design C ustomer. Dengan 5 kendala yaitu : keterbatasan bahan baku log kayu, keterbatasan jam mesin pengering kayu/dry wood, keterbatasan penggunaan dan pengoperasian mesin ukir, keterbatasan pasar dalam menerima produk Y & Z. RHS melambangkan keterbatasan maksimal yang masih dapat ditolerir oleh perusahaan. Dengan tanda lambang yang berarti jika lebih dari RHS yang ditentukan maka hasil tidak dapat diterima karena melanggar persyaratan yang ada. L - 18
9 5. Setelah diisi k endalany a k lik solv e untuk peny elesaian ak hir. Baru dari hasil y ang didapat k ita buat interprestasiny a. Untuk membuat jumlah kombinasi produk y ang optimal. L - 19
10 6. Hasil y ang ada terdiri dari 4 window y aitu : Linear Programming Results, Ranging, Solution List dan Iterations seperti digambarkan dibawah ini : Lebih lengkap ada di analisa bab 4. L - 20
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22 Lampiran 5 Perhitungan Harga Pokok Produksi Produk Vista Frame 1. Biaya Vista Frame Standar/Polos Perhitungan harga pokok produksi produk vista frame standar/polos yang diproduksi oleh PT. Indoframe yaitu : 1. Harga kayu log Rp ,- per m³ ukuran 20 up. Ukuran 1 m³ sama dengan ±10 s/d 20 batang kayu log tergantung besar kecilnya modelin [volume kayu]. Kenaikan harga bahan baku log kayu berdasarkan data pembelian bahan baku log kayu sebelumnya diramalkan sebesar ± % per tahun. 2. Hitungan pembelian bahan baku per cm atau m/m untuk proses produksi sehingga pada awal setelah pembelian langsung dilakukan proses kayu log menjadi papan [saw timber], proses awal kayu log dibelah/gesek menggunakan mesin sawmill. Kayu dibelah atau digesek menurut ketentuan keperluan bahan baku, contoh ukuran : tebal 3 cm, 4 cm, 5 cm, 6 cm, 7 cm, dan 8 cm. Harga / Biaya bahan baku yaitu : Biaya kayu log per m³ : Rp ,- Biaya penggesekan/pembelahan kayu log menggunakan mesin sawmill. Biaya per m³ : Rp ,- Penyusutan 15 % per m³ : Rp ,- Sehingga, total biaya sampai dengan kayu berubah menjadi papan adalah sebesar Rp ,- [Rp ,- + Rp ,- + Rp ,-]. 3. Proses awal dari papan kemudian distik masuk open ±2 minggu tergantung tebal tipisnya kayu. Umumnya PT. Indoframe membeli kayu dengan ukuran tebal 5 cm L - 35
23 dan 4 cm, lebar 6 cm dengan kelipatan 2 cm sampai 20 cm, dan panjang 4 m. Contoh : kayu standar up. 4 x 6 up x 400 cm atau 5 x 6 up x 400 cm. Harga produksi profil kayu : Biaya papan Rp ,- Penyusutan 40 % Rp ,- + Jadi, biaya papan [per m³ diperoleh sebanyak 190 bingkai jadi] Proses moulding Rp ,- Rp ,- Open/pengeringan Rp ,- F/J [Finger Joint] dengan profil 35 cm x 55 cm x 270 cm Rp ,- + Total harga papan untuk diprofil Rp ,- Upah gaji karyawan per m³ [asumsi upah pembebanan hanya karyawan bagian produksi yang berkaitan langsung dengan proses pembuatan profil] Rp ,- Pemakaian listrik per m³ [asumsi pemakaian listrik hanya untuk proses produksi langsung pembuatan profil] Rp ,- Biaya pemeliharaan mesin pabrik [asumsi total biaya pemeliharaan dan penyusutan mesin dibagi total m³ produksi frame per tahun] Rp ,- + Biaya Produksi Profil standar/polos Rp ,- L - 36
24 Biaya Produksi Profil standar/polos Rp ,- Proses finishing Vista Frame standar/polos : plastei coating per m³ [dempul dengan mesin dan proses sebanyak 4x] Rp ,- Amplas/sanding profil per m³ Rp ,- Biaya pengecatan per m³ Cat dasar Rp ,- Cat warna Rp ,- Cat finishing Rp ,- + Biaya Produksi Vista Frame standar/polos produk ½ jadi Rp ,- Harga Pokok Produksi Vista Frame standar/polos produk ½ jadi sebesar Rp ,-; adalah untuk produk Vista Frame standar/polos sebanyak 190 bingkai jadi. 4. Proses pemotongan kembali dilakukan untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm, dengan rincian biaya sebagai berikut : [1 m³ log kayu dapat dibuat menjadi 190 bingkai jadi vista frame standar/polos] Dilakukan pemotongan 45 /potong sudut dengan biaya dan penyusutan per m³ Rp ,- Biaya perakitan per m³ Rp ,- Biaya pemasangan kaca per m³ Rp ,- Biaya pemasangan poster/gambar per m³ Rp ,- Biaya pemasangan aksesoris per m³ Rp ,- Biaya packing per m³ Rp ,- + Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- L - 37
25 Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- Biaya Produksi Vista Frame standar/polos produk ½ jadi Rp ,- + Harga Pokok Produksi Vista Frame standar/polos Rp ,- 2. Biaya Vista Frame Ukiran Design Pabrik Perhitungan harga pokok produksi produk vista frame ukiran design pabrik yang diproduksi yang dilakukan oleh PT. Indoframe sama untuk proses 1 & 2, perbedaan di proses ke-3, dst yaitu : 3. Proses awal dari papan kemudian distik masuk open ±2 minggu tergantung tebal tipisnya kayu. Harga produksi profil kayu : Biaya papan Rp ,- Penyusutan 40 % Rp ,- + Jadi, biaya papan [per m³ diperoleh sebanyak 190 bingkai jadi] Rp ,- Tambahan biaya papan untuk proses ukiran berikut penyusutan kayu selama proses Rp ,- Proses moulding Rp ,- Open/pengeringan Rp ,- F/J [Finger Joint] dengan profil 35 cm x 55 cm x 270 cm Rp ,- + Total harga papan untuk diprofil Rp ,- L - 38
26 Total harga papan untuk diprofil Rp ,- Upah gaji karyawan per m³ [asumsi upah pembebanan hanya karyawan bagian produksi yang berkaitan langsung dengan proses pembuatan profil dan karyawan yang bertugas dalam proses pengukiran design pabrik] Rp ,- Pemakaian listrik per m³ [asumsi pemakaian listrik hanya untuk proses produksi langsung pembuatan profil] Rp ,- Biaya pemeliharaan mesin pabrik [asumsi total biaya pemeliharaan dan penyusutan mesin dibagi total m³ produksi frame per tahun] Rp ,- + Biaya Produksi Profil ukiran design pabrik Rp ,- Proses finishing Vista Frame ukiran design pabrik : plastei coating per m³ [dempul dengan mesin dan proses sebanyak 5x] Rp ,- Amplas/sanding profil per m³ Rp ,- Biaya pengecatan per m³ Cat dasar Rp ,- Cat warna Rp ,- Cat finishing Rp ,- + Biaya Produksi Vista Frame ukiran design pabrik produk ½ jadi Rp ,- L - 39
27 Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design pabrik produk ½ jadi sebesar Rp ,-; adalah untuk produk Vista Frame ukiran design pabrik sebanyak 190 bingkai jadi. 4. Proses pemotongan kembali dilakukan untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm, dengan rincian biaya sebagai berikut : [1 m³ log kayu dapat dibuat menjadi 190 bingkai jadi vista frame ukiran design pabrik] Dilakukan pemotongan 45 /potong sudut dengan biaya dan penyusutan per m³ Rp ,- Biaya perakitan per m³ Rp ,- Biaya pemasangan kaca per m³ Rp ,- Biaya pemasangan poster/gambar per m³ Rp ,- Biaya pemasangan aksesoris per m³ Rp ,- Biaya packing per m³ Rp ,- + Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- Biaya Produksi Vista Frame ukiran design pabrik produk ½ jadi Rp ,- + Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design pabrik Rp ,- L - 40
28 3. Biaya Vista Frame Ukiran Design Customer Perhitungan harga pokok produksi produk vista frame ukiran design customer yang diproduksi yang dilakukan oleh PT. Indoframe juga sama untuk proses 1 & 2, perbedaan ada di proses ke-3, dst yaitu : 3. Proses awal dari papan kemudian distik masuk open ±2 minggu tergantung tebal tipisnya kayu. Hal tersebut juga berdasarkan permintaan ukuran frame dari customer. Secara produksi besarnya dan ketebalan frame tidak terlalu berbeda dengan ukuran frame pada umumnya, hanya saja ukiran yang diminta sering kali membutuhkan cukup banyak bahan baku kayu sebagai cadangan bila terjadi kesalahan ukir atau urat kayu terputus. Harga produksi profil kayu : Biaya papan Rp ,- Penyusutan 40 % Rp ,- + Jadi, biaya papan [asumsi untuk frame sebanyak 190 bingkai jadi] Rp ,- Tambahan biaya papan untuk proses ukiran berikut penyusutan kayu selama proses sesuai pesanan Rp ,- Proses moulding Rp ,- Open/pengeringan Rp ,- F/J [Finger Joint] dengan profil sesuai pesanan Rp ,- + Total harga papan untuk diprofil Rp ,- L - 41
29 Total harga papan untuk diprofil Rp ,- Upah gaji karyawan per 190 frame [asumsi upah pembebanan hanya karyawan bagian produksi yang berkaitan langsung dengan proses pembuatan profil dan karyawan yang bertugas dalam proses pengukiran design customer] Rp ,- Pemakaian listrik per 190 frame [asumsi pemakaian listrik hanya untuk proses produksi langsung pembuatan profil] Rp ,- Biaya pemeliharaan mesin pabrik [asumsi total biaya pemeliharaan dan penyusutan mesin dibagi total m³ produksi frame per tahun] Rp ,- + Biaya Produksi Profil ukiran design customer Rp ,- Proses finishing Vista Frame ukiran design customer : plastei coating per 190 frame [dempul dengan mesin dan proses sebanyak 6x] Rp ,- Amplas/sanding profil per 190 frame Rp ,- Biaya pengecatan per 190 frame Cat dasar Rp ,- Cat warna Rp ,- Cat finishing Rp ,- + Biaya Produksi Vista Frame ukiran design customer produk ½ jadi Rp ,- L - 42
30 Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design customer produk ½ jadi sebesar Rp ,-; adalah untuk produk Vista Frame ukiran design customer sebanyak 190 bingkai jadi. 4. Proses pemotongan kembali dilakukan untuk menjadi bingkai ukuran sesuai pesanan, dengan rincian biaya sebagai berikut : Dilakukan pemotongan 45 /potong sudut dengan biaya dan penyusutan per 190 frame Rp ,- Biaya perakitan per 190 frame Rp ,- Biaya pemasangan kaca per 190 frame Rp ,- Biaya pemasangan poster/gambar per 190 frame Rp ,- Biaya pemasangan aksesoris per 190 frame Rp ,- Biaya packing per 190 frame Rp ,- + Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- Biaya Produksi Vista Frame ukiran design customer produk ½ jadi Rp ,- + Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design customer Rp ,- L - 43
31 Lampiran 6 Harga Jual dan Laba Per unit Produk Vista Frame 1. Vista Frame Standar/Polos Lampiran 5 => Biaya modal dari bahan baku log kayu menjadi produk Vista Frame standar/polos jadi per unit frame adalah Rp ,74 [Rp ,-/190 frame]. Berdasarkan informasi dari pihak accounting besarnya keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan dari produk Vista Frame standar/polos per unit frame adalah Rp ,- setelah dipotong biaya pemasaran dan penjualan, penyusutan peralatan, bunga dan pajak [EBDIT = Earning Before Depresiation, Interest and Tax] sebesar Rp ,26. Sehingga harga jual produk Vista Frame standar/polos per unit frame dipasaran adalah Rp ,-; informasi berdasarkan bagian penjualan perusahaan. 2. Biaya Vista Frame Ukiran Design Pabrik Lampiran 5 => Biaya modal dari bahan baku log kayu menjadi produk Vista Frame ukiran design pabrik jadi per unit frame adalah Rp ,74 [Rp ,-/190 frame]. Berdasarkan informasi dari pihak accounting besarnya keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan dari produk Vista Frame ukiran design pabrik per unit frame adalah Rp ,- setelah dipotong biaya pemasaran dan penjualan, penyusutan peralatan, bunga dan pajak [EBDIT = Earning Before Depresiation, Interest and Tax] sebesar Rp ,26. Sehingga harga jual produk Vista Frame ukiran design pabrik per unit frame dipasaran adalah Rp ,-; informasi berdasarkan bagian penjualan perusahaan. L - 44
32 3. Biaya Vista Frame Ukiran Design Customer Lampiran 5 => Biaya modal dari bahan baku log kayu menjadi produk Vista Frame ukiran design customer jadi per unit frame adalah Rp ,05 [Rp ,-/190 frame]. Berdasarkan informasi dari pihak accounting besarnya keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan dari produk Vista Frame ukiran design customer per unit frame adalah Rp ,- setelah dipotong biaya pemasaran dan penjualan, penyusutan peralatan, bunga dan pajak [EBDIT = Earning Before Depresiation, Interest and Tax] sebesar Rp ,95. Sehingga harga jual produk Vista Frame ukiran design customer per unit frame dipasaran adalah Rp ,-; informasi berdasarkan bagian penjualan perusahaan. L - 45
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden 4.1.1 Profile Perusahaan PT. Indoframe merupakan perusahaan kayu yang bergerak dalam bidang frame. Produk Vista Frame yang dijual berbentuk batangan
Lebih terperinciBAB III. POM-QM for Windows
BAB III POM-QM for Windows QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program
Lebih terperinciANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH
ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH Nama : Rina Wahyuni NPM : 25210973 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
32 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Organisasi PT. Golden Tempo Clock Industry ( Perusahaan ) adalah salah satu perusahaan manufakur berskala kecil menengah yang bergerak
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan
Lebih terperinciPANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH BAMBANG YUWONO, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI ( )
PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI (123030113) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA 2007 I. PENDAHULUAN Program POM for
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows
BAB I PENDAHULUAN QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program terdahulu
Lebih terperinciUraian Tugas 1. Pemilik Pemilik UKM Ridho Jaya juga bertindak sebagai pimpinan perusahaan. Dimana tugas pimpinan pada UKM Ridho Jaya ini adalah sebagai berikut: a. Merencanakan produksi yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Suryamas Lestari Prima adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pembuatan daun pintu. PT. Suryamas Lestari Prima didirikan atas
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN
BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Profilindah Kharisma didirikan pada tahun 1996 berdasarkan akte pendirian melalui notaris Sugiri Kadarisman, SH yang berkedudukan di
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Jenis Produk Penelitian ini fokus pada tujuh tipe pintu. Pada tahun 2011, jumlah pintu yang dihasilkan sebanyak 2.227 unit. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 20.069
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
29 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciBAB III. Langkah Pemecahan Masalah. Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil
BAB III Langkah Pemecahan Masalah 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan
58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Responden 4.1.1 Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan produk berbentuk lis batangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...7 1. Umum...7 2. Kejuruan...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...15 SUBSTANSI PEMELAJARAN...16 1.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk
PENDAHULUAN Program POM program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif. Tampilan grafis yang menarik dan mudahan pengoperasiannya membantu
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinci1 MOLDED 2 Panel. 2 Panel. Tipe Rangka ID/SKU/Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga.
1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES Adalah daun pintu panel dengan panel cetak sehingga lebih tahan terhadap muai, susut dan retak dibandingkan dengan pintu panel kayu solid. ECONOMY+ adalah pintu dengan design
Lebih terperinciIbM KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI KELURAHAN REJOMULYO KOTA MADIUN
IbM KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI KELURAHAN REJOMULYO KOTA MADIUN Sigit Setyowibowo 1 & Indah Dwi Mumpuni 2 1,2 STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Alamat: Jl. LA. Sucipto No. 249A Malang E-mail: 1) densetyo@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinciANALISA JENIS LIMBAH KAYU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN
ANALISA JENIS LIMBAH KAYU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN THE ANALYSIS OF VARIETY OF WOOD WASTE MATERIAL FROM WOOD INDUSTRY IN SOUTH BORNEO Djoko Purwanto *) *) Peneliti Baristand Industri
Lebih terperinciTUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM
TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP., MP Nama Anggota : Dian Fatmawati (115100300111021) Saundra Rosallina L. (115100300111043) Ita Winda Sari H. (115100300111063)
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik
Lebih terperinciWORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001
A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN KVARTAL. Gorden dan sistem penggantung gorden KOMPONEN
PANDUAN PEMBELIAN Gorden dan sistem penggantung gorden KOMPONEN pelengkap dinding 14.5 cm pelengkap dinding 7 cm pelengkap plafon rel trek satu lapis, 140 cm rel trek tiga lapis, 140 cm bagian sudut trek
Lebih terperinciHDF DOOR. Product Code :
HDF DOOR Product Code : Economy : ADR-DHDF-(MODEL PANEL)-G-P-E-(UKURAN PINTU)-(WARNA) ADR-DHDF-3-G-P-E-36 X 800 X 2000-PRIME Economy+ : ADR-DHDF-(MODEL PANEL)-G-P-EP-(UKURAN PINTU)-(WARNA) ADR-DHDF-4-G-P-EP-36
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahan Sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan devisa yang besar dari produk nonmigas, didirikanlah PT. Suryamas Lestari Prima yang menggunakan
Lebih terperinciBab 1. PENDAHULUAN
Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan
Lebih terperinciPanduan Program Aplikasi
Panduan Program Aplikasi QM for Windows versi 2.0 o contoh soal o langkah penyelesaian o intepretasi hasil perhitungan untuk membantu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Metode Kuantitatif Manajemen Sains
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mahogany Lestari, awalnya adalah sebuah perusahaan CV. Mahogany Arts & Crafts dengan Akta Notaris Ibu Sundari Siregar, SH No. 10 tanggal 27 November
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan Perusahaan CV.Swadaya adalah sebuah perusahaan yang hasil produksinya berupa meubel atau furniture. Perusahaan ini didirikan oleh bapak
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN
digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN
30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Mahakarya Jaya Sinergi atau juga disebut MKJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan karoseri kendaraan yang menghasilkan banyak
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL
BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV Surya Gemilang Jaya Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang mebel seperti meja,
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciKAYU LAMINASI DAN PAPAN SAMBUNG
KARYA TULIS KAYU LAMINASI DAN PAPAN SAMBUNG Disusun Oleh: Tito Sucipto, S.Hut., M.Si. NIP. 19790221 200312 1 001 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 KATA PENGANTAR Puji
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.
BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam
Lebih terperinciIII. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).
III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi
Lebih terperinciIII. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut
16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR)
MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia Allah SWT, perbaikan
Lebih terperinciV. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN
V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN Sebelum diuraikan mengenai pola dan tehnik pembelahan kayu bulat, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai urut-urutan proses menggergaji, dan kayu bulat sampai menjadi kayu
Lebih terperinciBAB II LINIER PROGRAMMING ( LP )
A. Tujuan Praktikum BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) Meningkatkan kemanpuan dengan mengunakan teknoligi B. Landasan Tori Dalam model LP di kenal 2 macam pungsi yaitu : a. Secara Umum : Program linier merupakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi seperti sekarang, alat transportasi kendaraan bermotor semakin dibutuhkan baik untuk kendaraan operasional perusahaan maupun kendaraan pribadi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan bambu laminasi untuk rangka sepeda. 3. Perlakuan serat (alkali &bleaching)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses persiapan Dalam proses produksi hal yang paling diperhatikan pertama kali yaitu adalah proses persiapan bahan berfungsi sebagai langkah pertama dalam proses pembuatan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciBAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Data Produk Berikut ini merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajemen tentang jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Palmanusa Adhi Kencana
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah...
Lebih terperinciPERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO
PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO RAGUM berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan
99 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,_yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2008 sampai bulan Februari 2009. Tempat pembuatan dan pengujian glulam I-joist yaitu di Laboratorium Produk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 di PT Profilindah Kharisma, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan atau Komunitas Perancangan tempat ganti popok bayi model lipat ini adalah produk yang berkaitan dengan kebutuhan orang tua untuk keperluan bayi. Karena produk
Lebih terperinciBAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin
BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya
Lebih terperinciPENINGKATAN RENDEMEN BARECORE DI PT ANUGERAH TRISTAR INTERNASIONAL
PENINGKATAN RENDEMEN BARECORE DI PT ANUGERAH TRISTAR INTERNASIONAL Michael Raymond 1, Felecia 2 Abstract: PT Anugerah Tristar Internasional is a woodworking company which produces barecore. Barecore is
Lebih terperinciLINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI
BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel, dan pengujian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Ardy Craft merupakan sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang industry kerajinan tradisional yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya
Lebih terperinciBAB I HARGA POKOK PRODUKSI
BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA
Nama ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA : Firdha Anisa NPM : 24214264 Jurusan Pembimbing : Akuntansi : Silvia Avira, SE.,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006:4), produksi adalah proses
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006:4), produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa sedangkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara
1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian 1. Gambaran umum PT DBS Indonesia i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia PT DBS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading furniture,
Lebih terperinciPEMBUATAN BALOK DAN PAPAN DARI LIMBAH INDUSTRI KAYU BOARD AND WOOD BLOCK MAKING FROM WASTE OF WOOD INDUSTRIES
Jurnal Riset Industri Vol. V, No. 1, 2011, Hal. 13-20 PEMBUATAN BALOK DAN PAPAN DARI LIMBAH INDUSTRI KAYU BOARD AND WOOD BLOCK MAKING FROM WASTE OF WOOD INDUSTRIES Djoko Purwanto Balai Riset dan Standardisasi
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. kualitas bahan kayu jadi yang sudah tidak diragukan lagi. Produk C.V Surya
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah C.V Surya Gemilang Jaya C.V Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan mebel khususnya berbahan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. Tanggal : 14 Pebruari 2007 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK. 2 Lampiran II : Kriteria Teknis Yang Digunakan Untuk Menentukan Produk Industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan suatu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI
BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan
Lebih terperinci