Psikologi Kelas E 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa Latin adolescene

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu yang beranekaragam mendorong banyak orang mendirikan tempat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belanja merupakan salah satu kegiatan membeli barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan keluarga. Peran ibu rumah tangga dalam mengurus kebutuhankebutuhan

TEKNIK INTERVENSI KELOMPOK Budaya Hedonisme di Kalangan Mahasiswa Baru

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Konsumtif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. semakin marak di kehidupan masyaraat. Hal ini ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan terdapat perusahaan rokok (duniaindustri.com, 2015). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Sarlito (2013) batasan umum usia remaja adalah tahun

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan internet di Indonesia dari tahun ke tahun

PENDAHULUAN STUDI KASUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memiliki suatu kebutuhan yang berbeda-beda. Tiap orang juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. harapkan. Bangsa Indonesia mengharapkan kehidupan yang lebih baik dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB V PEMBAHASAN. pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel perilaku konsumtif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. negara agraris sedikit demi sedikit bergeser meninggalkan pola kehidupan pertanian

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis diatas, diperoleh hasil yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengganti barang tersebut. Akan tetapi, pada saat ini konsep belanja itu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, modernitas memunculkan gaya hidup baru. Dunia modern

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijalani setiap hari, setiap orang pasti membutuhkan sesuatu. Namun, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan dan tinggal di kota

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan seperti department store, factory

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GEJALA SHOPAHOLIC DI KALANGAN MAHASISWA

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada. bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 2016). Belakangan ini, fenomena perkembangan fashion yang sedang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi ini begitu banyak perubahan-perubahan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. materialime yang menjurus pada pola hidup konsumtif. Perilaku konsumtif erat

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Informan kunci : pemilik toko pakaian bekas Bapak Marbun. 1. Produk apa saja yang dijual di toko Bapak?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dalam gaya hidup. Kehidupan yang semakin modern menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Belanja idealnya dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi menyebabkan meningkatnya jumlah barang atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicermati dengan semakin banyaknya tempat-tempat per-belanjaan.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya

BAB III METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan salah satu jurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unila, yang

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan

HUBUNGAN SELF-CONTROL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SEPATU BERMEREK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para peritel untuk mendapatkan konsumen

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dewasa ini telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peraturan serta kegiatan yang ada di perkuliahan. Masa kuliah sangatlah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

Lampiran 1 : Kuesioner Field Study

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Perilaku Konsumtif

Nama Anggota Kelompok : Antung Yasmita Dini (2014-241) Elsa Tri Mardiyati (2014-267) Hastari Ajeng Mukti Rahayu (2014-278) Rival Maulana (2014-284) Olly Rizqi Hanifah (2014-290) Psikologi Kelas E 2014

Pengantar Kaum wanita mempunyai kecenderungan lebih besar untuk berperilaku konsumtif (dalam Meila, 2012). Perilaku konsumtif khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal (dalam Meila, 2012). Sehingga dapat diketahui bahwa tempat perbelanjaan seperti mall bahkan situs perbelanjaan online membuka kesempatan bagi individu untuk cenderung berperilaku konsumtif.

Bagaimana individu dengan perilaku konsumtif? Menurut Tambunan perilaku komsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal (dalam Meila, 2012). Individu dengan perilaku konsumtif menurut Engel (dalam Meila, 2012) diantaranya cenderung membeli barang berlebihan, membeli barang secara berulang-berulang, terbiasa membeli barang serta membeli barang sekedar untuk memenuhi keinginan (impulsif).

Tema Tema yang diangkat dalam asesmen adalah perilaku konsumtif. Alasan Alasan digunakan tema tersebut adalah bahwasannya individu terutama mahasiswi cenderung menjadikan fashion sebagai hal yang penting untuk dimiliki serta sering merasa tidak puas.

Tujuan Asesmen Untuk mengetahui apakah individu (mahasiswi) memiliki perilaku konsumtif Untuk megetahui dinamika perilaku konsumtif pada mahasiswi

Subjek 1 Subjek : YR Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 20 tahun Status :Mahasiswi S1

HASIL Subjek 1 (YR) YR adalah individu yang berperilaku konsumtif ditunjukkan dari perilaku seperti menyukai berbelanja barang (sepatu/flatshoes) yang berlebihan, membeli barang berulang-ulang, kebiasaan membeli barang dengan harga mahal, serta membeli karena impulsif seperti tanpa pertimbangan dan sangat mudah tertarik oleh promosi dan diskon. YR berperilaku tersebut dikarenakan sudah menjadi kebiasaan karena sejak kecil YR sudah menyukai berbelanja barang secara berlebihan. Hal ini dibuktikan dari wawancara yaitu saya sih dari dulu udah kebiasaan kayak gitu, mau beli barang pasti dibeliin sih trus kakak saya juga lebih boros dari saya, bahkan dia kalo membeli baju dengan merk, model dan warna yang sama itu bisa sampe 2 lembar padahal sama.... Selain itu, YR membeli barang (sepatu dan flatshoes) dikarenakan dia ingin tampil percaya diri. Hal ini dibuktikan dari wawancara Punya banyak sepatu jadi bisa ganti-ganti kalo lagi ke kampus atau jalan, masa iya sepatu itu-itu aja cuma 2 atau 3. Kan biar lebih percaya diri juga.... Perilaku YR didasarkan oleh faktor eksternal yaitu keluarga yang juga berperilaku konsumtif dan faktor internal yaitu gaya hidup, kepribadian dan konsep diri yang menunjukkan YR kurang percaya diri jika hanya memiliki sedikit sepatu sehingga membuatnya berperilaku konsumtif.

Subjek 2 Subjek : Raac Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 23 tahun Status :Mahasiswi S2

Subjek 2 (RAAC) Saudari mulai berperilaku konsumtif sejak ia menjadi mahasiswa S1. Saudari RAAC biasanya berperilaku konsumtif pada fashion jilbab, baju, dan celana. Saudari RAAC beberapa kali setiap pembelanjaan di mall mengaku setelah akhir dari pembelanjaan ia menyisakan uang hanya untuk membayar uang parkir. Saudari RAAC sering kali merasakan penyeselan ketika barang pembeliannya tidak sesuai dengan keinginannya. Saudari RAAC ketika menghadapi penyesalan biasanya ia mencoba barang-barang fashion yang telah dibelinya dengan berdiri di depan kaca dan meyakini hatinya jika barang ini pantas untuk ia pakai, meskipun sebenarnya terdapat ketidakcocokan. Saudari RAAC ini biasanya membeli merek yang sama pada celana dan baju. Karena Saudari RAAC sudah nyaman dengan merek yang biasanya ia beli. Biasanya Saudari RAAC dalam belanja di mall menghabiskan budget sampai dengan 500 ribu rupiah. Saudari RAAC pergi ke mall dan ia melihat harga-harga diskon, ia sangat tertarik untuk membeli barang-barang diskon, namun ia tetap mempertimbangkan barang-barang diskon tersebut memiliki kualitas yang bagus atau tidak.

Subjek 3 Subjek : LPG Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 22 tahun Status :Mahasiswi

Subjek 3 Subjek merupakan seseorang yang suka sekali berbelanja terutama ketika banyak sekali diskon yang sering membuatnya berbelanja tanpa direncanakan dan sering sekali terpengaruh oleh promosi bahkan pernah hingga kehabisan uang. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara saya cukup sering berbelanja sampai kehabisan uang. Subjek LPG cukup sering membeli barang dengan merk yang sama seperti beberapa sepatu merk Rohde menghabiskan uang sekitar 300-500 dan sering membeli baju dengan merk sama seperti zoya. Dalam satu bulan saja subjek mampu berbelanja ke pusat perbelanjaan selama 3-4 kali. Perilaku konsumtif itu muncul sejak di bangku perkuliahan. Hal tersebut didukung karena subjek tidak suka disamakan dalam model berpakaian dengan lingkungan sekitarnya sehingga pembelian yang dilakukan karena barang tersebut tidak universal. Subjek menganggap bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu kegiatan yang negatif, namun karena lingkungan tempat subjek berkuliah mendukung hal tersebut, sehingga membuat subjek melakukan kegiatan berbelanjanya atau perilaku konsumtif tersebut agar tidak dipandang remeh dan lebih percaya diri.

Subjek 4 Subjek : DM Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 21 tahun Status : Mahasiswi

Subjek 4 (DM) Responden DM berperilaku konsumtif terhadap fashion Responden DM memiliki kebiasaan membeli barang barang yang sebenarnya kurang diperlukan Responden juga mengatakan juga membeli barang dalam jumlah banyak. Barang barang yang biasa dibeli dalam jumlah banyak adalah alat alat kosmetik, baju dan sepatu. Responden juga mengalami penyesalan dalam membeli barang dengan tidak memakainya lagi dan sebagai koleksi. Responden Juga membeli merk yang sama tetapi juga melakukan eksplorisasi pada merk lain. Responden yang dipikirkan ketika terdapat diskon atau promosi yang terdapat pada mall atau toko adalah subjek ingin membeli karena ada sifat kelangkaan

Subjek 5 Subjek : MX Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 20 tahun Status : Mahasiswi

Subjek 5 (MX) Sejak di pondok pesantren, responden sudah mulai memiliki kebiasaan membeli barang yang sebenarnya kurang diperlukan bagi dirinya Responden MX mengatakan bahwa responden sering berbelanja dengan jumlah yang barang banyak. Jenis barang dengan jumlah banyak tersebut adalah baju dan novel Responden pernah membeli barang yang ia sesali. Barang tersebut yaitu baju. Responden sering membeli barang dengan merk sama Yang terpikirkan oleh responden ketika ia menemui harga diskon atau potongan harga di mall atau toko, responden ingin membeli barang tersebut Perilaku konsumif yang dimilki oleh responden MX disebabkan oleh faktor lingkungan dimana teman-temannya juga memiliki perilaku konsumtif serta faktor pribadi dimana responden MX memiliki gengsi yang sangat tinggi

Kesimpulan Dapat diketahui dari kelima subjek adalah tergolong individu yang memiliki perilaku konsumtif terhadap fashion yang meliputi sepatu, baju dan kosmetik. Kelima subjek tersebut tergolong berperilaku konsumtif ditunjukkan dari perilakunya seperti membeli barang secara berlebihan, membeli barang secara berulang-ulang, membeli barang karena kebiasaan dan membeli barang karena impulsif (tiba-tiba). Terdapat beberapa subjek yang cukup sering kehabisan uangnya hanya untuk berbelanja yang membuktikan sejauh mana perilaku konsumtif yang ada dalam individu. Adapun penyebab perilaku konsumtif tersebut timbul diantaranya faktor eksternal (keluarga, lingkungan pertemanan) dan faktor internal (gaya hidup/kebiasaan, kepribadian dan konsep diri seperti kurang kepercayaan diri serta keinginan akan pengakuan).