ASPEK SOSIOLOGIS DALAM USAHA PERTANIAN RAKYAT DI DUSUN KREWE DESA GUNUNGREJO Kelompok 5 1. AMUL HEKSA BAJAFITRI 125040201111131 2. ANISA SILVIA 125020201111152 3. AMANU BUDI SETYO U 125040201111208 4. ANNISA EIRA ANGGERSIH 125040201111219
Profil Petani Nama : Saturi Umur : 56 tahun Pendidikan: SD Pekerjaan: a. Utama: Petani (sejak 2003) b. Sampingan: Pelihara Kerbau milik orang lain Jumlah anggota keluarga: 5 Di usianya yang ke-56 tahun, kini Pak Saturi dan istrinya Bu Nuryati, tinggal bersama putri semata wayangnya yang Telah berkeluarga dan memiliki seorang anak.
Pola Tanam Pak Saturi menggarap lahan sawah dan lahan tegal. status lahan yaitu bagi hasil maro. Sawah tersebut hanya digunakan untuk menanam padi. Sedangkan lahan tegal miliknya sendiri, ia tanami tebu. Lahan Sawah Lahan sawah seluas ½ hektar, selama 1 tahun penuh hanya ditanami padi. Kesesuaian lahan menjadi salah satu pertimbangan bagi Pak Saturi. Lahan sawah Pak Saturi merupakan lahan basah yang paling cocok untuk padi. Lahan Tegal lahan tegalnya seluas 2000 m2, hanya ditanami tebu. lebih mudah dalam pengelolaan dan hasilnya lebih tinggi merupakan alasan Pak Saturi menanam tebu.
Kebudayaan Petani pada lahan sawah, cara bercocok tanamnya yakni mulai dari pengolahan Tanah yang masih menggunakan kerbau. Jumlah benih yang disebarkan adalah 20 kg, Setelah 25 hari, orang wanita lah yang menanami setelah bibit sudah siap untuk ditanam. cara penananamannya dengan jarak tanam 20cm jumlah bibit per lubangnya adalah 4. pada lahan tegal pengolahan tanahnya tidak diolah layaknya lahan sawah, namun hanya dengan cangkul untuk membuat guludan. tidak menggunakan bibit lagi karena tebu yang dipanen hanya di pangkas sampai bawah dan menyisakan untuk penumbuhan tunas pada penanaman tebu selanjutnya. diperkirakan dalam sepuluh tahun bapak saturi hanya membeli bibit jagung pada penimbang hanya satu kali.
Pemupukan Umumnya jenis pupuk yang digunakan seperti Urea, ZA, SP-36, dan KCl. Pemberian pupuk ini dilakukan sebanyak dua kali: 1. pada umur 25 hari setelah tanaman 2. 1 bulan setelah pemupukan yang pertama yakni sekitar 60-65 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan bapak saturi untuk setengah hektar lahannya yaitu: 1. sekitar 90 kg untuk pupuk Urea, 2. 75 kg untuk pupuk ZA, 3. 125 kg untuk pupuk Phonska.
Penyiangan Penyiangan yang dilakukan dengan cara manual, yakni dengan menggunakan tangan atau sabit. Pengairan Untuk mengairi lahan sawah, bapak saturi mengairinya saat umur 50 hari setelah tanam, lalu dikeringkan lagi hingga berumur 70 hari setelah tanam lalu kembali diairi. Pengendalian Hama dan Penyakit Menurut Pak Saturi, hama pada lahannya adalah burung pipit. Serangga pun ada namun burung pipit yang paling Banyak. Pengendalian terhadap burung pipit yaitu dengan jaring atau tali. Pak Saturi tidak menggunakan pestisida, menurutnya Populasi hama tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil produksi.
Panen Lahan Padi dipanen pada saat padi berumur 110-120 hst. Cara panen dengan menggunakan sabit untuk memotong padinya, lalu digebyok dan dikeringkan. Setelah kering, padi akan diselep (digiling) sehingga menjadi beras. Hasil panen untuk di konsumsi sendiri, tidak dijual. Pekerja pada lahan Pak Saturi ini diberikan beras sebagai pengganti bayaran atau gaji, ada juga yangmeminta uang. Karena lahan yang diolah bapak saturi ini bukan lahannya sendiri, maka bapak saturi memberikan 30 % kepada si pemilik tanah.
Pengetahuan Cara Bercocok Tanam Pengetahuan cara bercocok tanam bapak saturi diperoleh dari orang tuanya sejak kecil. Bapak saturi ini juga tidak mengikuti kegiatan kegiatan penyuluhan pertanian. Cara bercocok tanam tidak ada perubahan, Pak saturi takut keliru pada hal baru, beliau takut untuk mencoba, dan jika keliru akan menggagalkan hasil produksi.
Lembaga lembaga yang melakukan fungsi penyediaan sarana produksi pertanian ialah hanya toko pertanian terdekat. Pak saturi pun membeli benih maupun pupuk dari toko pertanian tersebut. Penggunaan tenaga kerja Penggunaan tenaga kerja yaitu pada saat tanam padi. Tenaga kerja perempuan yang terdiri dari 10 orang. Tiap orangnya digaji seharga Rp. 35.000/hari. Pada saat panen, penggunaan tenaga kerja laki-laki yang digaji Rp.50.000/hari. Pada dusun Krewe, desa Gunung Rejo juga terdapat lembaga keuangan atau perkreditan. Pak Saturi tak ikut Serta dalam kelembagaan kecuali pada lembaga HIPPA. bapak Saturi tidak mengikuti kepengurusan HIPPA, bapak saturi hanya sebagai anggota dari organisasi HIPPA. Lembaga HIPPA ini membantu Pak Saturi memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian.
Kelompok Tani KAMITUWO merupakan kelompok tani setempat yang diketuai oleh Samsu ud. Pak Saturi tidak turut serta sebagai anggota. Menurutnya, kelompok tani tersebut fungsi utamanya yaitu untuk simpan pinjam, sedangkan ia merasa masih berkecukupan.
Perubahan Sosial Tidak adanya perubahan sosial dalam hal cara bercocok Tanam Pak Saturi. perubahan sosil dalam perkembangan sewa-menyewa lahan dan bagi hasil pemilik tanah menginginkan 40% dari hasil panen yang sebelumnya si pemilik tanah mendapatkan 30% dari hasil panen. Perubahan pada SAPRODI perubahan harga pada musim hujan yakni 300.000 per k wintal, dan harga benih pada musim kemarau harganya lebih tinggi yakni 400.000 per kwintal. Perubahan Sosial Ketenagakerjaan bapak saturi akan mengganti para buruh tani apabila tidak lagi sesuai dengan pekerjaannya.
TERIMA KASIH