PERAN PENDIDIK FISIKA DALAM MENGHADAPI MEA

dokumen-dokumen yang mirip
KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Menurut laporan Education for all (EFA ) Global

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika

Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Prof. Mohamad Nasir

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada era otonomi daerah ini pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB V KESIMPULAN. siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based

ORASI ILMIAH WISUDA DIPLOMA TIGA DAN SARJANA KE-41 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA STI&K

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN SMK TARUNATAMA SEBAGAI SEKOLAH ENERGI TERBARUKAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB V PENUTUP. pemerintah Indonesia telah melakukan ratifikasi Piagam ASEAN kedalam. hukum nasional Indonesia dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dalam upaya menghasilkan karyawan berkualitas.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peningkatan Daya Saing Daerah Dalam Menghadapi Pasar Tunggal ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) SMK

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

PENGANTAR TUGAS PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi. ASEAN (MEA) secara efektif berpotensi mendorong pertumbuhan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi memaksa setiap orang dan organisasi untuk segera melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang menghadapi ASEAN Economic Community atau

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara

STUDI EKPLORASI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG BIDANG LAYANAN PRIBADI, SOSIAL, BELAJAR DAN KARIR

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOL.VIII, NO. 2, OKTOBER 2017; p-issn: e-issn: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI MEA?

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SAINS (PA) SMP NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO RINGKASAN TESIS

PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI. Didin Saripudin Universitas Pendidikan Indonesia

PRESS RELEASE. LAPORAN STUDI IMD LM FEB UI Tentang Peringkat Daya Saing Indonesia 2017

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari satu tempat ke seluruh penjuru dunia terjadi dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan

LATAR BELAKANG MASALAH

KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MEMPERKUAT PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI.,

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Strategi Peningkatan Peran dan Kontribusi Iptek dalam Kerangka SINas untuk Mendukung Keberhasilan MP3EI

CHAPTER 3 KETERAMPILAN UNTUK ABAD 21 DIAN PERMATASARI KUSUMA DAYU

PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING

MENUJU ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015

A. KESESUAIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN ABAD SEKARANG. Sebagaimana diketahui bahwa ekonomi abad ke-21, yang ditandai

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan wadah untuk meningkatkan dan. mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

PERANAN PENGUSAHA DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA Ir. Eddy Kuntadi Ketua Umum KADIN DKI Jakarta

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: INDONESIA DIGITAL LEARNING SOLUSI MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN INOVATIF ABAD 21 DI INDONESIA

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

BAB I PENDAHULUAN. Mathieson, 2006). Pariwisata diyakini menjadi salah satu primadona

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan digital. Kesenjangan digital atau digital divide adalah sebuah

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

BAB V KESIMPULAN. mengalami peningkatan dengan prakira total jumlah wisatwan akan mencapai 10.3 %

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

THE NEW YORK TIMES AND BOSTON SCIENTIFIC: TWO DIFFERENT WAYS OF INNOVATING WITH INFORMATION TECHNOLOGY

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

MANAJEMEN RISIKO crmsindonesia.org

I. PENDAHULUAN. masyarakat baru, disebut masyarakat informasi (information society) (Wiryanto,

LANGKAH ANTISIPATIF PEMPROV DALAM MENGHADAPI MEA / AEC

RIP Institusi STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RIP IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Matriks BIDANG : PENDIDIKAN

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. jasa, aliran investasi dan modal, dan aliran tenaga kerja terampil.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perkembangan dan kemakmuran dunia industri modern Perdagangan

PENGGUNAAN LEMBAR PRAKTIKUM TERBIMBING DALAM MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Nurhasanah, 2013

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PERAN PENDIDIK FISIKA DALAM MENGHADAPI MEA Oleh: Jeffry Handhika IKIP PGRI MADIUN ABSTRAK MEA membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif 1. Pasar dan basis produksi tunggal ASEAN terdiri lima elemen inti: (i) aliran bebas barang; (ii) aliran bebas jasa; (iii) aliran bebas investasi; (iv) arus modal yang lebih bebas; dan (v) arus bebas tenaga kerja terampil. SDM di Indonesia sangat melimpah, namun pasar Indonesia tidak menampung secara efisien SDM yang dimiliki. Pemberlakuan MEA memberikan konsekwensi kemudahan tenaga ahli dari Negara ASEAN lain masuk ke Indonesia. Tenaga kerja Indonesia belum memenuhi pasar tenaga ahli ASEAN. Secara tidak langsung dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Perubahan kurikulum sesuai dengan tuntutan pasar sangat penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. UNESCO memetakan konsep peran Kurikulum, Guru, Pembelajar, Lingkungan dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan, menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi berdaya saing tinggi. Pemerintah perlu melakukan redesain kurikulum secara berkesinambungan, Lembaga pendidikan tinggi perlu menjaga dan meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan, meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan tinggi. Memasukkan kearifan dan budaya lokal dalam kompetensi dunia kerja Indonesia perlu dipertimbangkan. Mengacu pada 12 kriteria daya saing selain efisiensi pasar tenaga kerja, kesiapan teknologi juga menjadi faktor penentu kualitas daya saing suatu Negara. Kemajuan teknologi, tentunya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sains (Fisika). Pendidik Fisika perlu meningkatkan kualitas pembelajaran fisika melalui pengintegrasian pembelajaran dengan teknologi, pembelajaran berbasis proyek, lesson study. Kata Kunci: MEA, Pendidik Fisika PENDAHULUAN ASEAN Economic Community (AEC), dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan visi Negara-negara ASEAN dalam rangka memperluas integrasi ekonomi. MEA membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif 1. Pasar dan basis produksi tunggal ASEAN terdiri lima elemen inti: (i) aliran bebas barang; (ii) aliran bebas jasa; (iii) aliran bebas investasi; (iv) arus modal yang lebih bebas; dan (v) arus bebas tenaga kerja terampil (ASEAN Economic Community Blueprint : 2008). MEA diprediksi membawa kemajuan bagi masyarakat ASEAN, meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara anggota ASEAN, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup masyarakatnya. Harapan kedepan, daya saing di berbagai bidang Negara ASEAN meningkat di pasar global. Perlu kita sadari bersama MEA tidak hanya berpengaruh pada perubahan ekonomi, tetapi terintegrasi pada semua sektor termasuk sektor pendidikan. Ketika MEA berlaku, lima elemen inti dalam MEA juga diberlakukan, termasuk arus bebas tenaga kerja. Perubahan ini tentunya dapat menguntungkan Indonesia, tetapi juga bisa menjadi boomerang, akan sangat menguntungkan jika tenaga kerja Indonesia memenuhi komptensi pasar, namun akan menjadi boomerang jika tenaga kerja kita tidak memenuhi kompetensi pasar. Siap tidaknya

masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dan dihasilkan. Lembaga pendidikan (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, Sekolah) merupakan salah satu elemen penentu kualitas SDM Indonesia. World Economic Form (WEF) menempatkan Indonesia pada rangking ke 34, negara ASEAN lain diatas Indonesia adalah Singapura, Malaysia, dan Thailand (Gambar 1). 5.65 5.16 4.66 4.57 4.4 4.23 3.91 3.89 3.24 Sumber : WEF diterjemahkan penulis Gambar 1. The Global Competitiveness Index 2014 2015 Rankings and Score Singapura menempati nilai tertinggi dengan skor 5.65 (Skala 1-7). Global Competitiveness Index (GCI), jauh meninggalkan indonesia. Data (Gambar 1) mengacu pada 12 kriteria daya saing, yaitu kelembagaan, infrastruktur, makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang dan jasa, efisiensi pasar tenaga kerja, pengembangan pasar keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar, kecanggihan bisnis, serta inovasi. Singapura juga menempati skor tertinggi di ASEAN, di bidang pendidikan tinggi dan pelatihan (score 61) dan No. 2 dari 144 negara yang di survey WEF, Indonesia menempati rangking 61 dari 144 Negara yang disurvei WEF. Menganalisis dampak MEA tentunya tidak dapat dilakukan dengan meninjau satu aspek saja, namun harus dikaji secara komprehensif. WEF memberikan informasi rinci peta12 kriteria daya saing Indonesia terhadap Negara ASIA yang sedang berkembang (Gambar 2). Sumber : WEF Gambar 2. kriteria daya saing Indonesia terhadap Negara ASIA yang sedang berkembang. Gambar 2. Memberikan informasi bahwa Labor Market Efficiency (LMF) efisiensi pasar tenaga kerja dibawah Negara-negara ASIA yang sedang berkembang. SDM di Indonesia sangat melimpah, namun pasar Indonesia tidak menampung secara efisien SDM yang dimiliki. Pemberlakuan MEA memberikan konsekwensi kemudahan tenaga ahli dari Negara ASEAN lain masuk ke Indonesia, SDM Indonesia akan berkompetisi dengan SDM Negara ASEAN lain. Jika SDM kita tidak mampu bersaing nengan SDM Negara ASEAN lainnya, Peran Pendidik Fisika Menghadapi MEA 15

prediksi dampak terburuk yang akan diterima Negara Indonesia tinggal simbol saja. Akar masalah dan solusi coba dikaji dalam makalah ringkas ini. KAJIAN Masalah efisiensi pasar tenaga kerja tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata. Semua faktor keadaan dapat berdampak pada daya saing Indonesia secara keseluruhan, baik di ASEAN maupun global. Dua belas kriteria daya saing dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan analisis. Indonesia mengalami masalah di komponen LMF, untuk meningkatkan daya saing SDM, peran pemerintah, lembaga pendidikan, tenaga pendidik,masyarakat sangat menentukan. Pemerintah melalui redesain kurikulum, lembaga pendidikan menghasilkan SDM sesuai kompetensi pasar, guru/dosen menjadi fasilitator yang efektif sehingga diperoleh lulusan yang memiliki kompetensi yang dikehendaki, masyarakat & Pembelajar memiliki kemampuan keras untuk maju (gambar 3). Masy. & Pembelajar Lemb. Pend LMF Guru/Dosen Pemerintah Gambar 3. Akar Masalah LMF Indonesia memiliki SDM yang secara kuantitas melimpah. SDM yang dimiliki Indonesia banyak yang menyebar di Negara lain. Namun (Gambar 4), Tenaga kerja yang menyebar di luar negeri banyak yang berpendidikan rendah. Dengan kata lain SDM Indonesia yang tersebar di wilayah ASEAN bukan tenaga trampil. 16 Peran Pendidik Fisika Menghadapi MEA Sumber: OECD Database DIOC-E, dalam (Huelser S & Heal A, p. 3:2014) Gambar 4. Sebaran Data Tenaga Kerja Negara ASEAN Tenaga kerja Indonesia belum memenuhi pasar tenaga ahli ASEAN. Secara tidak langsung dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Empat elemen yang memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah LMF harus segera melakukan perbaikan. Perubahan kurikulum sesuai dengan tuntutan pasar sangat penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. UNESCO memetakan konsep peran Kurikulum, Guru, Pembelajar, Lingkungan dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan, menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi berdaya saing tinggi (Gambar 5). Selain masalah banyaknya tenaga kerja Indonesia keluar Negeri dengan pendidikan rendah, lembaga pendidikan tinggi di Indonesia belum mampu untuk menampung jumlah mahasiswa karena

ukuran lembaga pendidikan tinggi yang kecil. However, one of the key challenges in Indonesian HEIs is that they are not capable to support the number of students due to the small size of the institutions (Yaakub M. N, t. t.). Menampung yang dimaksud disini, selain masalah kuantitas, juga masalah kualitas. Sedikitnya lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas menyebabkan output SDM ahli yang dihasilkan juga sedikit. Akselerasi pencetakan SDM yang berkualitas, peninggkatan kualitas dan kuantitas pendidikan tinggi, penumbuhan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tentunya dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia. Sumber : UP FORUM Volume 15 No. 3 May-June 2014 Gambar 5. A conceptual framework of the key elements of the UNESCO GEQAF Guru/Dosen memiliki peranan penting dalam mencetak kualitas lulusan. Kualitas lulusan yang baik menghasilkan calon tenaga kerja yang berkualitas. Pernyataan ini senada dengan pendapat mantan mentri pendidikan Wardiman yang dikutip dari www.antaranews.com Sabtu, 21 Februari 2015 23:20 WIB, beliau mengimbau pemerintah untuk segera memperkuat tenaga pengajar Indonesia yang kemudian akan mempersiapkan pelajar dalam negeri agar unggul di ASEAN. Kualitas pendidik di Indonesia merupakan kunci utama dalam menyelesaikan masalah kualitas SDM, lebih luas lagi pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia di tengah pemberlakuan MEA. Selain peningkatan kompetensi lulusan, pemahaman kearifan lokal dan budaya Indonesia perlu ditanamkan dan terintegrasikan dalam kurikulum maupun proses pembelajaran. MEA memiliki potensi masuknya berbagai budaya ke Indonesia, jika kultur budaya Indonesia terkikis, peluang bangsa Indonesia kehilangan identitasnya semakin besar. Kearifan dan budaya lokal juga dapat dijadikan kompetensi mutu tersendiri yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas SDM asing dan SDM dalam negeri. Perusahaan, Instansi, yang ada di Indonesia harus bekerjasama merumuskan pentingnya pemahaman kearifan lokal dan budaya, peluang tenaga ahli asli Indonesia akan lebih terbuka lebar dengan adanya komptensi seperti ini. PERAN PENDIDIK FISIKA Mengacu pada 12 kriteria daya saing selain efisiensi pasar tenaga kerja, kesiapan teknologi juga menjadi faktor penentu kualitas daya saing suatu Negara. Kemajuan teknologi, tentunya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sains. Sains dasar merupakan cikal bakal lahirnya teknologi canggih yang lahir pada abad ini. Hanphone, tidak akan ditemukan jika Charles Augustine de Coulomb, Count Alessandro Volta, Hans Christian Oersted dan Andre Marie Ampere tidak meneliti kelistrikan dan kemagnetan. Sains dasar perlu dipelajari oleh siswa maupun mahasiswa sebagai dasar dalam mengembangkan dan menciptakan Inovasi teknologi. Fisika adalah salah mata pelajaran/matakuliah yang dapat menunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh sebab itu pengajaran fisika perlu diajarkan dengan kualitas baik pada semua jenjang dari SD (sains dasar), SMP sampai pada perguruan tinggi. Pembelajaran sains maupun Fisika hendaknya juga terintegrasikan dengan teknologi, sesuai tuntutan pengusaan ketrampilan abad 21. Pembelajaran berbasis proyek juga Peran Pendidik Fisika Menghadapi MEA 17

dapat dijadikan alternative dalam melakukan proses pembelajaran. Selain siswa/mahasiswa memahami konsep fisika, mereka juga dapat menghasilkan produk sederhana berdasarkan pengtahuan dasar yang telah mereka peroleh. Dengan system pembelajaran seperti ini, diharapkan pembelajaran fisika lebih bermakna, efektif, dan efisien. Tidak hanya siswa/mahasiswa yang dituntut untuk menguasai teknologi, guru/dosen juga dituntut untuk menguasai teknologi. Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam pembelajaran maupun assesmen juga dapat dikembangkan. Trilling & Fadell (2009) menyatakan bahwa keterampilan penting yang perlu dimiliki di abad 21 meliputi 1) Life and career skills, yang terdiri dari keterampilan yang fleksibel dan adaptif, inisiatif, interaksi sosial serta budaya, produktifitas dan akuntabilitas, serta kepemimpinan dan tanggung jawab, 2) Learning and innovation skills, yang terdiri dari berpikir kritis dalam mengatasi masalah, komunikasi dan kolaborasi serta kreatifitas dan motivasi, 3) Information media and technology skills, yaitu literasi media, literasi informasi dan literasi ICT. Penggunaan assesmen portofolio, media pembelajaran berbasis IT juga dapat digunakan untuk melatih siswa/mahasiswa dalam menguasai ketrampilan abad 21. Calon tenaga kerja Indonesia akan lebih berdaya saing apabila kompetensi pengasaan ketrampilan abad 21 telah dimiliki. Penerapan Lesson Study sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran juga perlu disosialisasikan dan ditingkatkan. Dengan Penerapan Lesson Study, semua aspek dapat diperbaiki dan tingkatkan mutunya, proses pembelajaran, kompetensi siswa, perangkat pembelajaran, bahkan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan melakukan sharing bersama maupun pengkajian referensi baru. SIMPULAN Dari kajian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa: 1. Indonesia menghadapi tantangan dalam menghadapi MEA khususnya pada masalah efisiensi pasar tenaga kerja, lebih spesifik lagi tenaga kerja yang sesuai dengan kompetensinya, Tenaga kerja Indonesia yang tersebar di luar Negeri mayoritas bukan tenaga trampil. 2. Elemen pendidikan sangat berperan dalam mengatasi masalah LMF, Pemerintah perlu melakukan redesain kurikulum secara berkesinambungan, Lembaga pendidikan tinggi perlu menjaga dan meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan, meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan tinggi. Memasukkan kearifan dan budaya lokal dalam kompetensi dunia kerja Indonesia perlu dipertimbangkan. 3. Pendidik Fisika perlu meningkatkan kualitas pembelajaran fisika melalui pengintegrasian pembelajaran dengan teknologi, pembelajaran berbasis proyek, lesson study. Rujukan ASEAN Economic Community Blueprint. (2008). Copyright by ASEAN Secretariat. http://www.asean.org/archive/5187-10.pdf ASEAN 2015 Higher Education In The ASEAN Economic Community. UP FORUM Volume 15 No. 3 May-June 2014 Trilling, B and Fadel, C. (2009).21 st Century Skills: Learning for Life in Our Times. John Wiley & Sons. 978-0-47-055362-6. World Economic Forum. http://www.kemenperin.go.id/artikel/3227/menperin-menggelar- Diskusi-Informal-ASEAN-Economic-Community-2015,-Rabu-(25). 18 Peran Pendidik Fisika Menghadapi MEA

Huelser S & Heal A. (2014). Moving Freely? Labour Mobility in ASEAN. ASIA-PACIFIC RESEARCH AND TRAINING NETWORK ON TRADE. BRIEF NO. 40 JUNE 2014. http://artnet.unescap.org/pub/polbrief40.pdf Yaakub M. N (t.t.). CHALLENGES IN EDUCATION TOWARDS THE REALIZATION OF ASEAN COMMUNITY 2015. SPECIAL LECTURE. http://www.site.rmutt.ac.th/cpscworkshop/materials/sp.pdf http://www.antaranews.com/berita/481322/pemerintah-harus-matangkan-pendidikan-hadapimea http://reports.weforum.org/global-competitiveness-report-2014-2015/wpcontent/blogs.dir/54/mp/files/pages/files/wef-gcr1415-rankings.pdf http://www3.weforum.org/docs/gcr2014-15/idn.pdf Peran Pendidik Fisika Menghadapi MEA 19