Percobaan 8 DEMULTIPLEKSER / DEKODER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

dokumen-dokumen yang mirip
Percobaan 9 MULTIPLEKSER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 3 RANGKAIAN PENJUMLAH BINER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 2 GERBANG KOMBINASIONAL DAN KOMPARATOR. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

PERCOBAAN DAC TANGGA R-2R ( DAC 0808 )

Gambar 4.1. Rangkaian Dasar MUX.

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 11 RANGKAIAN ANALOG PEMBANGUN GERBANG LOGIKA. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran

6.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register.

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138

Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Jobsheet Praktikum REGISTER

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1.

Demultiplexer dan Multiplexer Oleh : Khany Nuristian Defi Setiawati Tugas Sistem Digital DEMULTIPLEKSER

Laporan Praktikum. Gerbang Logika Dasar. Mata Kuliah Teknik Digital. Dosen pengampu : Pipit Utami

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Tujuan :

Percobaan 10 MULTIVIBRATOR (ASTABIL, MONOSTABIL, DAN PICU-SCHMITT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

DT-BASIC Application Note

III. METODE PENELITIAN

MEMORI. (aktif LOW). Kaki 9 A0 D A1 D A2 D A3 D A4 D A5 D A6 D A7 D7 23 A8 22 A9 19 A10 21 W 20 G 18 E 6116

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

PC-Link Application Note

A0 B0 Σ COut

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

PENGUAT INSTRUMENTASI

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

GERBANG LOGIKA DIGITAL

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1

LED dapat menyala pada arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC), yang membedakan adalah

RANGKAIAN PEMBANDING DAN PENJUMLAH

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MULTIPLEXER & DEMULTIPLEXER .I.

SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.

de KITS Application Note AN30 Rotating Display with DT-51 MinSys & de KITS SPC DC Motor

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

COUNTER ASYNCHRONOUS

COUNTER ASYNCHRONOUS

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

DIG 04 RANGKAIAN PENJUMLAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

Y = A + B. (a) (b) Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang OR Tabel 1.1 kebenaran Gerbang OR: Masukan Keluaran A B YOR

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

Interkoneksi CPU-Memory-IO

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

Jobsheet Praktikum ENCODER

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik converter tegangan ke arus

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

BAB VI RANGKAIAN KOMBINASI

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

Kuliah#13 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

Y Y A B. Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOR Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOR A B YOR YNOR

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06

BAB IX RANGKAIAN PEMROSES DATA

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Aplikasi Kontrol Switch Menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) Melalui Parallel Port

Jobsheet Praktikum PARALEL ADDER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang AND. Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : Masukan Keluaran A B YAND

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

PC-Link. PC-Link. Application Note AN202

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Seiring dengan makin banyaknya kebutuhan manusia tersebut,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

MODE OPERASI TIMER/COUNTER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 9 Gerbang Gerbang Logika

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

Percobaan 8 DEMULTIPLEKER / DEKODER Oleh : umarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan :. Mempelajari fungsi demultiplekser/dekoder,. Mempelajari cara kerja dan menyusun suatu demultiplekser/dekoder,. Membuktikan tabel kebenaran suatu demultiplekser/dekoder. Alat-alat : Catu daya dc + volt, breadboard, LED, IC-8, IC-, resistor, multimeter, kabel penghubung. Dasar Teori : Demultiplekser Demultiplekser adalah suatu piranti untuk memilih satu keluaran dari beberapa keluaran yang tersedia. Demultiplekser identik dengan saklar putar (rotary) satu kutub banyak posisi. Ide dasar demultiplekser ditunjukkan pada Gambar berikut. Demultiplekser A. Data masuk an (serial) Kendali (alamat) L L H H H B C. Dat a Keluaran (paralel) Gambar : Demultiplekser identik dengan saklar putar atu kutub banyak posisi.

atu dari beberapa keluaran dapat dipilih melalui kendali (alamat) dengan cara memutar saklar dengan sudut tertentu. Data pada masukan akan dipindahkan ke keluaran. Putaran yang cepat dari saklar (sebagai kendali) dan sinkron dengan saat masukan akan mengubah data masukan serial menjadi data paralel pada keluarannya. Data dalam gambar.9 di atas dalam bentuk serial adalah HHHLLH. Oleh karena sifatnya yang demikian, maka demultiplekser juga disebut sebagai distributor atau dekoder. ebuah demultiplekser akan menerima masukan dan meneruskannya ke salah satu dari beberapa keluaran yang mungkin. Dengan kata lain hanya satu keluaran yang aktif (bekerja) sementara keluaran-keluaran yang lain dalam keadaan tidak aktif. upaya salah satu keluaran saja yang aktif maka diperlukan jalur pengendali. Banyaknya jalur pengendali tergantung dari banyaknya jalur masukan. ebagaimana telah dikemukakan, rangkaian dekoder pada gambar yang terdahulu biasanya dilengkapi dengan jalur masukan strobe () Jalur strobe () tersebut pada umumnya merupakan keluaran dari masukan enable dan masukan data yang disusun seperti tampak pada Gambar berikut. Enable Data trobe () Gambar : trobe yang terdiri dari enable dan data elanjutnya marilah kita membuat rangkaian demultiplekser dengan dekoder masukan 8 keluaran yang dilengkapi dengan masukan-masukan enable dan data seperti terlihat pada Gambar Dekoder masukan 8 keluaran berikut ini.

B C Enable Data D = A B C = A B C... = ABC Jika enable = maka = sehingga semua keluaran bernilai. Jika enable = maka masukan data akan disalurkan lewat salah satu dari jalur keluarannya yang ditentukan oleh nilai-nilai masukan A, B, dan C. Misalkan, jika ABC =, maka nilai pada jalur keluaran akan sama dengan nilai pada jalur masukan data. Dengan mekanisme seperti inilah dekoder berfungsi sebagai demultiplekser. Jika enable = data =, maka rangkaian demultiplekser pada gambar di atas berfungsi sebagai dekoder. Demultiplekser masukan 8 keluaran (disebut dekoder 8 bit atau dekoder ke 8) pada gambar di atas selanjutnya digambarkan seperti pada Gambar di bawah ini. masukan B C Enable Data 8 keluaran Gambar : Dekoder masukan ke 8 keluaran

Dekoder atau demultiplekser dengan orde yang lebih tinggi dapat disusun dari dekoder atau demultiplekser orde lebih rendah. Misal dekoder/demultiplekser masukan ke keluaran ( bit) dapat dibentuk dengan cara menggabung satu dekoder masukan ke keluaran ( bit) dan empat dekoder masukan ke 8 keluaran (8 bit) yang susunannya tampak pada Gambar di bawah ini. ebagai contoh, jika ABCD = (desimal ), oleh karena AB = maka keluaran dekoder bit yang bernilai adalah keluaran nomor. ehingga dekoder 8 bit yang bekerja hanyalah nomor. elanjutnya, karena CDE = (desimal ) maka keluaran nomor (dimulai dari nomor ) dari dekoder ini atau keluaran nomor dari dekoder secara keseluruhan akan bernilai (aktif). edangkan keluaran lainnya berharga (tidak aktif). 8

C I J ke 8 ke 8 9 F. E n 8 9 Data 8 9 Gambar : Dekoder bit yang tersusun dari satu dekoder bit dan empat dekoder 8 bit 9

Langkah-langkah Percobaan : A. IC-8. Pasanglah IC-8 pada breadboard dengan benar. Hubungkan pin 8 dengan gnd, hubungkan pin dengan Vcc (catu daya dc + volt), dan hubungkan pin-pin ( O ), 9 ( O ), ( O ), ( O ), ( O ), ( O ), ( O ), ( O ) masingmasing dengan LED sebagai keluaran. Diagram logik dari IC-8 adalah sebagai berikut : E E E ) A A A E O O O O O O O O 9. Masukan select/address pada pin-pin (A ), (A ), dan (A ). Pin-pin ( E ), ( E ), dan ( E ) sebagai enable dengan pin dan pin digabung sebagai * E.. Lakukan pengamatan dengan keadaan logik sebagaimana tercantum pada tabel kebenaran berikut : Masukan Enable elect/address E A A A * E X x x x X x x x Keluaran O O O O O O O O

B. IC-. Di dalam IC- terdapat rangkaian dekoder masing-masing dibedakan dengan indeks a dan b. Pasanglah IC- pada breadboard dengan benar. Hubungkan pin 8 dengan gnd, hubungkan pin dengan Vcc (catu daya dc + volt), dan hubungkan pin-pin ( O a ), ( O a ), ( O a ), ( O a ) atau pin-pin ( O b ), ( O b ), ( O b ), 9 ( O b ) masing-masing dengan LED sebagai keluaran.. Masukan select/address untuk dekoder a dan b pada pin-pin (A ), dan (A ). Pin-pin (E a ) dan ( E a ) sebagai enable untuk dekoder a, sedangkan pin-pin ( E b ) dan ( E b ) sebagai enable untuk dekoder b. Diagram logik dari IC- adalah sebagai berikut : E E Dekoder a A A Dekoder b A A O O O O O O O O 9. Lakukan pengamatan dengan keadaan logik sebagaimana tercantum pada tabel kebenaran berikut : Masukan Keluaran elect/ Enable Address Dekoder a Dekoder b Dekoder a Dekoder b A A E a E a E b E b O a O a O a O a O b O b O b O b X x X x X x x x

. Lalukan percobaan untuk menyusun demultiplekser dari ke 8 saluran menggunakan IC- dengan cara menghubungkan pin dan pin sebagai saluran A, menghubungkan pin dan pin sebagai saluran /D (strobe/data). Baik A maupun /D sebagai saluran masukan, sedangkan sebagai keluaran yang berjumlah 8 saluran diambilkan dari keluaran dekoder a dan dekoder b.. Lakukan pengamatan dengan keadaan logik sebagaimana tercantum pada tabel kebenaran berikut : Masukan /D elect/address A A A x x x Keluaran O O O O O O O O Perhatian : Untuk setiap tabel kebenaran tersebut di atas, berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan kemudian buatlah kesimpulannya.