25/3/2016. Citraningsih Yuniarti RSUD KOTA YOGYAKARTA 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas pokok pengelolaan perbekalan farmasi :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data hasil wawancara mengenai perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato HASIL WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah

Pharmaceutical barrier in preventing counterfeit medicines in hospitals. Hadi Sumarsono, S. Farm., Apt.

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

PENGALAMAN DAN TANTANGAN MANAJEMEN OBAT DAN VAKSIN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI DALAM ERA JKN

A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 adalah fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Aspek legal. untuk pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan. Yustina Sri Hartini - PP IAI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif melalui observasi dan wawancara mengenai penyimpanan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus menggunakan pendekatan dekriptif analitik bersifat

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,

ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA

SISTEM DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI. Heru Sasongko, S.Farm., Apt.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DWI UTAMI NUGRAHANI NAFTANI CHANDRA DINI AISYAH RIZQI MUFIDAH MUTIA FARIDA A.

UPT. PUSKESMAS KLUNGKUNG I

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO. / SK / RSPB / / 2017

Pengalaman dan Tantangan dalam Manajemen Obat di RSUDZA dalam Era JKN dr. Fachrul Jamal, SpAn.KIC

BAB I PENDAHULUAN. 32 Puskesmas induk yang berada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai kebutuhan. Untuk itu

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

Ketersediaan Obat dalam Penyelenggaraan JKN: Formularium Nasional dan. e-catalogue Obat

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Inggris pada tahun 1911 (ILO, 2007) yang didasarkan pada mekanisme asuransi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu satunya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental bersifat deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya pada pedoman organisasi rumah sakit umum menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

TUJUAN. a. Meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian. b. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan

Pengelolaan Prekursor Farmasi dan Obat Mengandung Prekursor Farmasi. Pelatihan Napza Prekursor - IAI Kota Surabaya Oleh BBPOM Surabaya, 09-April-17

BAB 3 KERANGKA PIKIR

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG FARMASI PSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

KEBIJAKAN OBAT DAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit. seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement), distribusi

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

BAB VI HASIL PENELITIAN

PENGALAMAN DAN TANTANGAN

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN PENGADAAN OBAT DI IFRS

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

IIS RUKMAWATI S.Si., MM.Kes., Apt.

BAB 1 PENDAHULUAN. Program pembangunan kesehatan nasional mencakup lima aspek Pelayanan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

PERAN APOTEKER DI DALAM PENGELOLAAN OBAT DAN ALKES DI INSTALASI FARMASI PROVINSI, KABUPATEN/ KOTA. Hardiah Djuliani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang

oleh petugas di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2007).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan

Ketersediaan Obat di Era JKN: e-catalogue Obat. Engko Sosialine M. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan

The Analysis of Jamkesmas Drug Planning Using Combination Methods ABC and VEN in Pharmacy Installation of RSUD Dr. M. M. Dunda Gorontalo 2013

BAB VII PENUTUP. Kesimpulan komponen masukan yaitu: tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.

FITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Lampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. permasalahannya dimana salah satu contoh biaya yang diserap untuk penyediaan obat

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENANGGUNG JAWAB FARMAKMIN INSTRUMEN PENELITIAN MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA TAHUN 2008

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. keunggulannya masing-masing. Keunggulan tersebut dapat berupa. perawatan kesehatan. Salah satu yang penting yang harus diperhatikan

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU DI RUMAH SAKIT

PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROGRAM PROFESI APOTEKER RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA OKTOBER NOVEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. persediaan obat. Adanya persediaan obat yang cukup untuk melayani permintaan

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi menyelenggarakan pengobatan dan pemulihan, peningkatan serta

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT-OBATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BANDA ACEH DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

Elemen Regulasi Ket Regulasi D O S W

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Tujuan A Umum B. Khusus III. Ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PEMERINTAH KOTA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data ini di lakukan mulai tanggal 6 Januari 2012 sampai 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

Elemen Penilaian BAB VIII

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan /

Transkripsi:

Citraningsih Yuniarti RSUD KOTA YOGYAKARTA 2016 Kegiatan logistik sangat penting dalam menunjang kegiatan pengadaan barang / jasa di RS sehingga mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki. Kegitan logistik memiliki tujuan, yaitu: a. Tujuan operasional: agar tersedia barang serta bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai. b. Tujuan keuangan: dapat melaksanakan tujuan operasional dengan biaya paling rendah. c. Tujuan pengamanan: agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan penyusutan yang tidak wajar lainnya. 1

DASAR HUKUM UU. No. 23 tahun 2009, tentang KESEHATAN UU. No. 5tahun., tentang PSIKOTROTIKA UU. No. 21 tahun., tentang NARKOTIKA PP. No. 72 Tahun 1998, tentang PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI Permenkes No. 58 Tahun 2014 tentang STANDAR PELAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT Perpres no. 70 tahun 2012 tentang Pengadaan barang/jasa Perwal No. 61 Tahun 2014 tentang Jenjang Nilai Pengadaan di BLUD 2

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI & ALKES Adalah suatu siklus kegiatan yang saling terkait dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, penghapusan, monitoring dan evaluasi Pengelolaan Obat di RS Pemilihan Obat ( Formularium, Daftar Obat) Perencanaan Obat ( Konsep Pareto, VEN ) Pengadaan Obat ( e kataloque, JIT, EOQ,EOI ) Penerimaan Obat (konsep ED ) Penyimpanan Obat ( FIFO, FEFO ) Pendistribusian Obat ( konsep IP, ODDD) Penghapusan Obat ED dan rusak Evaluasi Penggunaan Obat (Drug Utilis Review) 3

SIKLUS PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI & ALKES PERENCANAAN MONITORING & EVALUASI PENGADAAN PENCATATAN & PELAPORAN PENERIMAAN PENGHAPUSAN PENYIMPANAN PENGENDALIAN DISTRIBUSI Syarat pengelolaan perbekalan yg optimal Daftar Obat yg ditaati Perencanaan yg baik Sistem Pengadaan yg cepat Review berkala Perbekalan Farmasi yg optimal Sistem distribusi yg tepat Penerimaan obat yg baik Penyimpanan obat yg baik 4

Faktor yg berpengaruh dlm pengelolaan Daftar obat peraturan yg berubah (FORNAS), kebijakan /regulasi pemerintah, asuransi kesehatan (BPJS dll) Perencanaan pola penyakit, timbulnya wabah, bencana alam dll Pengadaan regulasi berubah, e kataloque, epurchasing obat dll Penyimpanan kapasitas gudang terbatas Sistem asuransi kesehatan nasional (UU 40/2004 SJSN sistem jaminan sosial nasional), UU 24/2011 (BPJS) Anggaran obat yang terbatas Tahapan perencanaan Pemilihan jenis perbekalan farmasi & Alkes Perhitungan kebutuhan Kombinasi metode konsumsi & epidemiologi Evaluasi perencanaan Kombinasi ABC & VEN 5

Metode Perencanaan 1. Metode Konsumsi di kombinasi dengan metode epidemiologi 2. Disesuaikan dengan a. Anggaran yang tersedia b. Sisa persediaan yang ada 3. Mengacu pada a. Fornas Tahun 2015 b.standar terapi c.formularium RSUD Kota Yogyakarta 4. Penetapan Prioritas (obat vital & life Saving) Perencanaan yg dilakukan Cermat dalam memprediksikan kebutuhan kini dan akan datang Memperhatikan pola penyakit tahunan Memperhitungkan konsumsi obat sebelumnya Memperhitungkan stok yang ada Menggunakan analisa pareto(abc), VEN Memperhitungkan EOQ,EOI, sistem pengadaan, kapasitas gudang. Memperhitungkan ketersediaan anggaran (anggaran obat terbesar). 6

Outcome pengelolaan adalah : Perbekalan farmasi & Alkes tersedia dlm jumlah yg optimal Mudah dalam pengadaan perbekalan farmalkes Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Meningkatkan citra /image provider failitas pelayanan kesehatan Akuntabilitas terjaga (audit) PENGADAAN dan PEMBELIAN Tujuan : Mendapatkan perbekalan farmasi dan alkes dengan harga layak dengan mutu yang baik, pengiriman barang terjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancar dan tidak memerlukan tenaga serta waktu berlebih Pelaksana : Unit Pengadaan atau Pejabat Pengadaan (ditetapkandgsk. Direktur ) 7

Metode Pengadaan Lelang dengan harga satuan Pembelian langsung ke penyedia untuk obat cito yang dibutuhkan RS ALUR PENGADAAN SAMPAI KE IFRS : OBAT,ALKES, BHP MEDIS PERENCANA AN KEBUTUHAN ( IFRS ) PENYERAHAN BARANG ke IFRS Direktur/ PPK PENYERAHAN KE PETUGAS PENYIMPAN BARANG RS UP/ Pejabat Pengadaan PENERIMAAN oleh TIM PENERIMA PENAWARAN DARI SUPLIER, NEGOSIASI SP, SPMK, PENGIRIMAN BARANG 8

PENERIMAAN Menerima perbekalan farmasi yang telah di adakan sesuai dengan aturan kefarmasian Diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasi pada order Hal lain yang perlu diperhatikan 1. Harus mempunyai MSDS/ Material Safety Data Sheet untuk bahan berbahaya ( Contoh : formalin, soda lime) 2. Mempunyai certificate of origin untuk alkes ( Contoh : alat untuk anestesi ) PENYIMPANAN Tujuan 1. Memelihara mutu sediaan farmasi 2. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab 3. Menjaga ketersediaan 4. Memudahkan pencarian dan pengawasan 9

Pengaturan Penyimpanan Menurut bentuk sediaan dan Alfabetis Menerapkan sistem FIFO dan FEFO Menggunakan almari, rak dan pallet Menggunakan almari khusus untuk menyimpan narkotika dan psikotropika Menggunakan almari khusus untuk perbekalan farmasi yang memerlukan penyimpanan pada suhu tertentu Dilengkapi kartu stock obat Distribusi perbekalan farmasi Farmasi pelayanan Unit lain IBS Gudang Farmasi Bangsal (RETUR) Instalasi lain IGD,ICU Polikli Nik : HD, RM 10

Alur pelayanan permintaan perbekalan farmasi & Alkes Permintaan dari unit yang membutuhkan (ada buku bon) Petugas gudang melayani sesuai permintaan Menyerahkan barang (bukti tanda terima) entry data mutasi pada komputer Petugas menyalin permintaan barang pada buku mutasi Memberikan informasi tertulis apabila ada yg tak terlayani PENGENDALIAN Tujuan: supaya tidak terjadi kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit unit pelayanan Kegiatan 1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata rata periode tertentu 2. Menentukan stok pengaman di gudang 3. Menentukan waktu pemesanan sampai obat diterima 11

PENGHAPUSAN Merupakan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar Tujuan: menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat dikekola sesuai dengan standar yang berlaku Penghapusan untuk mengurangi beban penyimpanan dan mengurangi resiko terjadinya penggunaan obat sub standar. PENGHAPUSAN Penghapusan perbekalan farmasi yang tidak terpakai di RSUD Kota dilaksanakan oleh penyedia dengan menggunakan alat insenerator limbah medis sesuai prosedur yang berlaku Dimintakan ijin penghapusan ke Walikota Dikeluarkan Surat Keputusan Penghapusan dan Tim Pelaksana Penghapusan dari Walikota Di buat berita acara penghapusan perbekalan farmasi. 12

PENCATATAN&PELAPORAN Pencatatan Pencatatan bertujuan memonitor transaksi perbekalan farmasi yang masuk dan keluar Pencatatan secara manual (buku & kartu Stok) dan komputerisasi Informasi yang diperoleh dari pencatatan 1. Jumlah perbekalan farmasi yang tersedia (sisa stok) 2. Jumlah perbekalan farmasi yang diterima 3. Jumlah perbekalan farmasi yang keluar 4. Jumlah perbekalan farmasi yang rusak/hilang/ kadaluarsa 5. Jangka waktu kekosongan perbekalan farmasi 13

Pelaporan Kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi perbekalan farmasi/alkes Tujuan Tersedianya data yang akurat untuk bahan evaluasi Tersedianya informasi yang akurat Tersedianya data yang lengkap untuk membuat perencanaan Jenis laporan yang dibuat di gudang perbekalan 1. Laporan pembelian 2. Laporan mutasi 3. Laporan permintaan perbekalan farmasi tidak terlayani 4. Laporan perbekalan farmasi yang stagnan (jarang/tidak di tulis dokter) 5. Laporan perbekalan farmasi yang hampir kadaluarsa ( maksimal 6 bulan sebelum kadaluarsa) untuk di informasikan ke dokter penulis resep 6. Laporan perbekalan farmasi yang kadaluarsa 7. Laporan ketersediaan obat 8. Laporan stok opname 14

MONITORING & EVALUASI Merupakan salah satu upaya untuk terus mempertahankan mutu pengelolaan perbekalan farmasi dan alkes Sebagai masukan dalam penyusunan perencanaan dan pengambilan keputusan Kolekting data untuk bahan evaluasi Isue Manajemen Obat & alkes Kini dan kedepan Perkembangan zaman tidak memungkinkan secara manual, perlu software khusus farmasi untuk mempercepat pelayanan dan menghasilkan data laporan yang up date dan akurat guna pengambilan keputusan manajerial yang akurat dan uptodate Pelayanan sistem paket, kendali mutu & kendali biaya Kepatuhan thdp formularium RS merupakan UPT Dinas Kesehatan Kab/Kota (penganggaran??) 15

Pemanfaatan sistem informasi obat Manajemen Obat Transaksi /Billing Obat Manajemen Inventori Perekaman identitas px Perekaman data item obat Perekaman jml obat dibeli Pencetakan bill obat Pembuatan pesanan obat Perekaman stok obat Perekaman kartu stok obat Pelaporan data penggunaan obat Penyusunan neraca keuangan CONTOH SOFTWARE MANEJEMEN OBAT 16

Tersedianya mesin peracik obat One Day Dose di bangsal ranap SDM yg efektif & profesional Komposisi Anggaran di RS Belanja pegawai (+ 30 %) Belanja obat (+ 40 %) Belanja modal (+ 10 %) alkes Jasa (+ 20 %) 17

Kesimpulan Pengelolaan perbekalan farmasi harus dikelola dengan efektif karena menyangkut anggaran terbesar dari suatu fasilitas pelayanan kesehatan (30 50 % ) Pengelolaan perbekalan farmasi yg efektif dan efisien akan mendukung mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Diperlukan software sistem informasi manajemen perbekalan farmasi yang baik. 18