BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen murni dengan menggunakan design Pretest postest with control group design. Prestest Treatment Postest Kel Kontrol 01 T 1 02 Kel Eksperimen 03 T 2 04 05 T 3 06 07 T 4 08 Keterangan: 01, 03, 05, 07 : Hasil pengukuran kadar glukosa pada tikus sebelum perlakuan 02, 04, 06, 08 : Hasil pengukuran kadar glukosa pada tikus setelah perlakuan T 1 T 2-4 : glukosa pada kelompok kontrol tanpa infusa kacang kedelai : glukosa pada tikus + infusa kacang kedelai dengan dosis 25%, 50% dan 100% B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2014 dan dilaksanakan di Laboratorium Biologi (Fak. MIPA) Universitas Negeri Semarang. C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel bebas : infusa kacang kedelai 25%, 50% dan 100% Variabel terikat : kadar glukosa darah tikus putih galur wistar 15
2. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Skala 1 Infusa kacang kedelai Air rebusan kacang kedelai. Pemberian infusa kedelai dengan dosis 25%, 50% dan 100% per gr BB tikus) dan diberikan secara oral 2 Kadar Glukosa darah Banyaknya glukosa yang terdapat dalam darah, dalam satuan mg/dl serum tikus putih galur wistar, yang diketahui melalui uji laboratorium dengan glukometer. Diukur pada menit ke 30, 60 dan 120 setelah pemberian infusa kedelai Ordinal Ratio D. Subyek dan Sample Penelitian 1. Subyek Hewan percobaan tikus galur Wistar jantan usia 3 bulan 2. Sampel Tikus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sebagai berikut: a. Inklusi 1) Jenis kelompok tikus jantan berumur 3 bulan 2) Sehat pada penampilan luar 3) Banyak gerak (aktif) 4) Makan dan minum secara normal 5) Tidak ada luka 6) Berat badan antara 150 250 gram b. Kriteria Eksklusi 1) Tikus sakit 16
Kelompok sampel 1. Kelompok 1 : pembebanan glukosa 2. Kelompok 2 : pembebanan glukosa ditambah 25% infusa kedelai 3. Kelompok 3 : pembebanan glukosa ditambah 50% infusa kedelai 4. Kelompok 4 : pembebanan glukosa ditambah 100% infusa kedelai Jumlah sample minimal yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari perhitungan Ferderer, yaitu: (t 1) (n 1) 15 Keterangan: t jumlah kelompok = 4 kelompok n jumlah sample tiap kelompok Menurut perhitungan rumus Ferderer, besar sample minimal adalah 6 ekor tikus tiap kelompok. Dalam penelitian ini membutuhkan minimal 24 ekor tikus dalam 4 kelompok uji coba. E. Teknik Penelitian 1. Proses Glukosa Untuk meningkatkan kadar glukosa dengan menggunakan glukosa monohidrat 75gr glukosa yang di konversi ke dosis tikus Dosis glukosa monohidrat yang di konversi = 75 gr x n konversi = 75.000 mg x 0,018 = 1350 mg/ekor = 1,35 gr/ekor Untuk melarutkan glukosa monohidrat tersebut maka dicampurkan ke dalam aquadest sebanyak 1 ml, hal ini untuk mengantisipasi kelebihan muatan (isi) lambung tikus yang hanya mampu menampung 5 ml. Kemudian di masukkan ke dalam tubuh tikus melalui injeksi. 2. Dosis Infusa Kacang Kedelai 17
Dosis lazim pada manusia dewasa dengan berat badan rata-rata 70 kg adalah 200cc, 2 dikonversi ke dalam dosis tikus. Dosis Manusia (70kg) x n konversi = 200 cc x 0,018 = 200 ml x 0,018 = 3,6 ml/ekor Dosis yang diberikan sesuai konsentrasi a. 25% 25% x 3,6 ml = 0,9 ml/ekor b. 50% 50% x 3,6 ml = 1,8 ml/ekor c. 100% 100% x 3,6 ml = 3,6 ml/ekor 3. Cara Pembuatan Infusa Kedelai a. 100 gr kacang kedelai yang telah dibersihkan kemudian direbus dengan 500 ml air, rebus hingga air tersisa 200 ml. 2 b. Setelah dikonversikan ke dalam dosis tikus maka dihasilkan dosis: 1) 25% infusa kedelai 0,9 ml infusa kedelai 2) 50% infusa kedelai 1,8 ml infusa kedelai 3) 100% infusa kedelai 3,6 ml infusa kedelai. 4. Proses Perlakuan (Treatment) a. Tikus ditimbang dan dikelompokkan secara acak. Kemudian diadaptasikan dengan kondisi laboratorium selama 3-7 hari untuk penyesuaian dengan lingkungannya. b. Tikus dipuasakan selama 16 jam sebelum dilakukan percobaan. c. Kemudian diukur kadar glukosa darah pada tikus (pre test). d. Tikus diberi perlakuan dengan cara diberikan pembebanan glukosa tanpa infusa kacang kedelai (kelompok kontrol) pembebanan glukosa ditambah infusa kedelai (kelompok eksperimen) sesuai dengan dosis tertentu. e. Setelah itu diukur kembali glukosa darah tikus (post test) pada menit ke 30, menit ke 60 dan menit ke 120. 18
5. Cara Pengambilan Darah dan Pengukuran Darah diambil dari ekor tikus yang telah dipotong dengan menggunakan gunting. Cuplikan darah diteteskan pada strip gula darah (glukosa darah), kemudian strip gula darah yang sudah ditetesi darah tikus putih tersebut dimasukkan ke dalam Kit Glukometer untuk mengetahui kadar glukosa darah pada tikus. Pengetesan glukosa darah pada tikus tersebut dilakukan dalam waktu 30 menit, 60 menit dan 120 menit Jumlah sample 24 ekor tikus putih galur wistar 6 ekor 6 ekor 6 ekor 6 ekor - Adaptasikan dengan lingkungan - Puasakan tikus selama 16 jam - Ukur kadar glukosa darah Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Glukosa Glukosa + 25% infusa kedelai Glukosa + 50% infusa kedelai Glukosa + 100% infusa kedelai Ukur Glukosa darah tikus pada menit 30, 60 dan 120 menit Gambar 2.3 Proses Perlakuan 19
F. Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis yang menjelaskan/mendeskripsikan data masing-masing variable dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, rata-rata (mean), minimum dan maksimum. 2. Analisis Bivariat a. Uji Perbedaan Data kadar glukosa darah setiap tikus dibuat kurva kadar glukosa darah terhadap waktu dan dihitung presentase penurunan kadar glukosa darah. Data presentase penurunan kadar glukosa darah yang diperoleh dari masing-masing kelompok dianalisis dengan uji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Data menunjukkan terdistribusi normal dan dilanjutkan uji One Way Anova. b. Uji Lanjutan Post Hoc test untuk melihat perbedaan antar perlakuan dengan uji LSD (Least Significant Different) G. Bahan dan Instrumen Penelitian 1. Bahan a. Infusa Kedelai b. Kit Glukometer c. Tikus Galur Wistar jantan 3 bulan d. Glukosa monohidrat 75 mg 2. Instrumen a. 1 set kandang b. Timbangan c. Timer d. Gunting e. Alkohol Swap f. Hot Plate Stirrle 20