BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB - IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Pasaman Visi : Visi : Visi dan Misi Kabupaten Pasaman

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

B A B I I I ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

2.1 Visi Misi Sanitasi

1. Sub Sektor Air Limbah

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Sub Sektor : Air Limbah

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten

Transkripsi:

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat uraian dari program dan kegiatan yang akan menjadi prioritas pembangunan sanitasi di Kabupaten tahun 2011-2015. Program dan kegiatan ini disusun berdasarkan strategi yang telah dirumuskan pada bab IV untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing sub sektor limbah cair domestik, persampahan, drainase lingkungan, PHBS serta aspek non teknis seperti kebijakan dan kelembagaan daerah, keuangan, komunikasi, keterlibatan pelaku bisnis dan aspek peran serta masyarakat, jender dan kemiskinan. 5.1. Program Dan Kegiatan Pembangunan Sektor Sanitasi Secara umum program dan kegiatan pembangunan sektor sanitasi ini diturunkan dari issue-issue dan strategis sanitasi kota. Sedangkan issue strategis yang dirumuskan dari berbagai permasalahan seperti yang eksplorasi dalam analisis matrik faktor strategis internal dan eksternal juga memiliki keterkaitan yang erat dengan misi-misi yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Dengan demikian ada hubungan korelasional yang kuat antara misi, issue strategis dan tujuan strategis dalam sektor teknis dan nonteknis. 5.1.1. Sub Sektor Air Limbah Sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten saat ini mayoritas dengan sistem drainase yang pada akhirnya air limbah dialirkan ke daerah-daerah rendah atau ke cekungan/jurang untuk diresapkan tanpa dilakukan pengelolaan lebih lanjut terhadap air limbah tersebut. Perencanaan pengembangan ke depan adalah mengalirkan air limbah dari drainase ke satu tempat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) secara terpusat sehingga output akhir air limbah bisa diresapkan dan tidak mencemari lingkungan serta sumber air minum. Pengolahan limbah cair untuk rumah sakit dan industri yang karakter limbahnya berbeda dengan limbah rumah tangga dilakukan dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal. Operasional dan pemeliharaan untuk rumah sakit dilakukan sendiri. Pengembangan program pengelolaan limbah cair kedepan akan lebih ditekankan pada kegiatan yang berbasis masyarakat (Community Based for Water Quality Improvement Programme). Sistem sanitasi Masyarakat atau dikenal sanimas sangat perlu dilaksanakan di Kabupaten khususnya untuk masyarakat yang tinggal di Permukiman padat dan dengan V- 1

karakteristik daerah pasang surut air laut. Sistem ini diharapkan dapat direncanakan di Kabupaten untuk mengolah limbah rumah tangga dengan sasaran utama masyarakat miskin di daerah perkotaan yang belum terjangkau oleh jaringan sistem terpusat. Pengolahan limbah dilakukan berbasis pada masyarakat (SANIMAS - Sanitasi oleh Masyarakat) yaitu dengan mengolah limbah rumah tangga secara komunal yang kemudian disalurkan ke Saluran Drainase Kota atau pipa pengolah air limbah/sistem off site. Disamping perencanaan berbasis masyarakat, pengelolaan secara individual pun perlu dilakukan dengan melalui system setempat. Sistem ini adalah merupakan sistem sanitasi secara individual dari limbah rumah tangga dengan menggunakan cubluk dan septictank. Saat ini baru 70 % saja masyarakat yang menggunakan type septictank dan cubluk. Target pengembangan type septictank dan cubluk dari masyarakat terutama yang tinggal di pedesaan karena sulit dijangkau dengan metode off site system dan dengan asumsi di desa ketersediaan lahan yang masih mencukupi. V- 2

No Program Kegiatan Tabel 5.1 Program Dan Kegiatan Sektor Air Limbah Kabupaten Tahun Waktu Lokasi Volume Anggaran (xrp.1000) Strategi Pelaksanaan Penanggung Sasaran 1 : PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP 1 Perencanaan Penyusunan APBN 2011-2012 Talisayan, 4 Kawasan 800.000 Pihak ketiga DPU Teknis Air Perencanaan Batu Limbah air limbah Putih, Tg. Kawasan pangkalan Batu, Nelayan pendaratan Kasai ikan 2 Rehabilitasi Rehabilitasi APBN, 2013 Tanjung 1 Kawasan 500.000 Pihak ketiga DPU, KKPPK Instalasi Instansi Prov, Redeb Pengelolaan Pengelolaan Kab. Lumpur Tinja Lumpur Tinja (IPLT) (IPLT) 3 Perencanaan Pembangunan APBN, 2011 1 Kawasan 500.000 Pihak ketiga DPU Pengolahan Pengolahan Kab. Limbah Limbah Terpusat Satu Terpusat Satu Kawasan Kawasan Perencanaan APBN 2011 1 Kawasan 1500.000 Pihak Ketiga DPU Kawasan yang Terlayani Infrastruktur Air Limbah dengan sistem On-Site Pembangunan APBN, 2011, 2012 1 Kawasan 2000.000 Pihak Ketiga DPU Sanitasi Prov, Terpadu 4 Perencanaan Perencanaan Kab. 2012 1 Kawasan 300.000 Pihak ketiga DPU Pembuangan Pembuangan Limbah Limbah Drainase Drainase Pembangunan Kab, 2012, 2013 2 Kawasan 600.000 Pihak ketiga DPU Sanimas APBN V- 3

No Program Kegiatan 5 Supervisi Supervisi Pembangunan Pembangunan Sarana dan Sarana dan Prasarana Air Prasarana Air Limbah Limbah Terpusat Skala Terpusat Skala Kawasan Kawasan Studi Peningkatan Kelembagaan Retribusi Air Limbah 6 Pembangunan Pembangunan IPAL IPAL Minapolitan Minapolitan APBN APBN APBN Waktu Lokasi Volume Anggaran (xrp.1000) 2011 1 kawasan 150.000 2011 1 Kawasan 300.000 2012 1 Kawasan 2000.000 Strategi Pelaksanaan Pihak ketiga Swakelola Pihak ketiga Penanggung Sasaran 2 : Membangun infrastruktur yang handal 1 Program Pembangunan Kab. 1 kawasan 600.000 Swakelola berbasis DPU pembangunan Sarana Sanitasi masyarakat sarana sanitasi berbasis masyarakat Sasaran 3 : Seluruh limbah dikelola menjadi produk bernilai ekonomi 1 Pengelolaan peningkatan Kab. 1 kawasan 400.000 Swakelola dengan DPU sumber daya keterampilan berbasis alam secara dan usaha masyarakat optimal pengolahan limbah Sasaran 5 : Seluruh Masyarakat Memiliki Akses Terhadap Lingkungan Yang Sehat 1 Pengelolaan Air Pembangunan Kab. 31,01% 500.000 Mensosialisasikan Dinkes, BLH Limbah Non Sistem pentingnya Memiliki Tinja Pengolahan air Akses Terhadap Limbah non Sistem Pengolahan tinja Air Limbah Non Tinja 2 Masyarakat Pembangunan Kab. 100% 300.000 Mensosialisasikan Dinkes, BPMDes Yang Bebas Jamban penitngnya Memiliki BABS Jamban : RPIJM CK Kab. DPU DPU DPU V- 4

Gambar 5.1 Peta Program Dan Kegiatan Sektor Air Limbah Kabupaten Tahun V- 5

: Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 6

5.1.2. Sub Sektor Persampahan Pengelolaan sampah sampah juga merupakan sub sektor yang penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dalam suatu kawasan apalagi kwasan yang padat. Semakin baik pengelolaan sampah semakin baik pula taraf kesehatan di lingkungan tersebut. Sampah kota dapat dibuat pupuk dan daur ulang melalui proses pemilahan. Sampah tersebut berasal dari sampah domestik antara lain: perumahan, lingkungan, pasar serta sampah domestik rumah sakit, puskesmas dan sekolah. Sampah non domestik seperti sampah fasilitas publik (taman, jalan, dan sebagainya), dan sampah perdagangan antara lain : pasar dapat dipilah menjadi sampah basah, sampah kering dan pengomposan diolah menjadi pupuk dll. Akan tetapi dalam pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah, pemerintah daerah, serta peran serta masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif dan efisien. V- 7

Tabel 5.2 Program Dan Kegiatan Sektor Persampahan Kabupaten Tahun No Program Kegiatan Strategi Waktu Lokasi Volume Anggaran Pelaksanaan (xrp.1000) Sasaran 1 : PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP 1 Pembangunan, Perencanaan APBN, 2011 1 Kawasan 6000.000 Pihak ketiga peningkatan Review Design dan rehabilitasi Pengelolaan Kab. Kawasan TPA Kabupaten TPA Kab. supervisi APBN 2011 1 Kawasan 150.000 Swakelola Peningkatan selesai ± 50 Kinerja TPA % dan 2013 Kab. dapat difungsikan 2011-2013 1 kawasan 4.150.000 Swakelola 2 Perencanaan Teknis Pengelolaan Sampah Terpadu 3 R 3 Pembangunann P/S Sampah Terpadu Peningkatan APBN /Pembangunan TPA Kabupaten Perencanaan TPA Tg. Batu Pembangunan APBN TPA Tg. Batu Perencanaan APBN Teknis Pengelolaan Sampah Terpadu 3 R Pembangunann kab. P/S Sampah Terpadu 2012 Tanjung Batu 2013 Tanjung Batu 2013 2011 1 kawasan 10.000.000 1 kawasan 350.000 1 kawasan 350.000 Swakelola Swakelola yang bersinergi dengan Pokja Swakelola Penanggung DPU DPU DPU DPU DPU DPU V- 8

No Program Kegiatan Waktu Lokasi Volume Anggaran (xrp.1000) 2013 1 kawasan 750.000 Strategi Pelaksanaan Penanggung 4 Penyusunan Penyusunan APBN Swakelola DPU Masterplan Masterplan Persampahan Persampahan Sasaran 2 : Seluruh kawasan pemukiman memiliki sarana listrik, air bersih, sanitasi, drainase, persampahan, fasum-fasos, ruang terbuka hijau dan akses transportasi yang lancar 1 Lingkungan Pembangunan Kab. 1 kawasan 2500.000 Swakelola DPU, BLH Sehat Lingkungan Perumahan Sehat perumahan 2 Pengembangan Kab. 1 kawasan 1000.000 Swakelola, Pokja DPU, BLH Kinerja Pengelolaan Persampahan Sasaran 3 : Masyarakat Yang Memiliki Akses Terhadap Pengelolaan Persampahan 1 Lingkungan Pembangunan Kab. 15,54 % 5000.000 Swakelola, pokja BLH Sehat Pengelolaan dan Perumahan Persampahan memberdayakan berbasis masyarakat masyarakat : RPIJM CK Kab. V- 9

Gambar 5.2 Peta Program Dan Kegiatan Sektor Persampahan Kabupaten Tahun V- 10

: Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 11

5.1.3. Sub Sektor Drainase Lingkungan Drainase sebagai salah sarana penyehatan lingkungan permukiman harus senantiasa dijaga keberadaannya. Di banyak lokasi kondisi drainase belum tertangani dengan baik. Banyak drainase yang seharusnya merupakan saluran pembuangan air limbah dan air hujan, menjadi tempat pembuangan sampah sehingga mengakibatkan semakin bertambahnya daerah-daerah yang tergenang pada saat musim hujan. Pembangunan rencana sistem drainase saat ini antara lain belum memadainya jaringan drainase baik dalam jumlah maupun kapasitas. Sistem drainase eksisting baru mencakup sebagian kecil dari daerah pelayanan dan sebagian besar berada di daerah pusat-pusat kegiatan saja. Dapat dikatakan banyak terdapat fungsi saluran drainase yang masih digunakan bersama-sama dengan sistem penyaluran air limbah baik domestik maupun industri (sistem tercampur) sehingga terjadi penurunan kapasitas aliran pada saat musim hujan. Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum yang membidangi tentang pengelolaan saluran drainase melayani pembangunan infrastruktur keciptakaryaan yang meliputi pembinaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Bidang Cipta Karya adalah Pembangunan drainase perumahan/pemukiman. Aktivitas sosial ekonomi dan kondisi topografi yang beragam, seperti kegiatan perdesaan, perkotaan, pertanian, industri, permukiman membutuhkan sistem drainase yang beragam. Dalam pelaksanaan pembangunan sistem drainase wilayah, pada prinsipnya harus ada efisiensi, sehingga sistem drainase yang dikembangkan adalah kombinasi antara jaringan drainase tertutup serta jaringan drainase terbuka. V- 12

Tabel 5.3 Program Dan Kegiatan Sektor Drainase Lingkungan Kabupaten Tahun No Program Kegiatan Strategi Penanggung Waktu Lokasi Volume Anggaran Pelaksanaan (xrp.1000) Sasaran 1 : Membangun infrastruktur yang handal 1 Pembangunan Pembangunan APBN 2013 1 Kawasan 15000.000 Pihak ketiga DPU sarana Drainase sanitasi 2 Pengendalian Pemeliharaan 2011,2012 3 kawasan 807.500 Swakelola DPU Banjir Berkala dan Pengerukan Sungai di perkotaan Sasaran 2 : Seluruh sentra ekonomi memiliki sarana listrik, air bersih, akses transportasi yang lancar, irigasi, sanitasi, persampahan dan drainase yang handal 1 Lingkungan Pembangunan Kab. 1 Kawasan 3.212.120 Pihak ketiga DPU Sehat saluran Perumahan drainase/goronggorong Sasaran 3 : Seluruh Masyarakat Memiliki Akses Terhadap Lingkungan Yang Sehat Kelurahan dan Desa yang Memiliki Akses Terhadap Drainase 1 Lingkungan Pembangunan Kab. 61% 1000.000 Swakelola, Pokja DPU Sehat akses terhadap yang Perumahan drainase memberdayakan berbasis masyarakat masyarakat 2 Lingkungan Pembangunan Kab. 1 kawasan 1.250.000 Meningkatkan DPU Sehat dan Persentase Perumahan Pemeliharaan Pembangunan Saluran Permukiman Sesuai dengan Tata ruang : RPIJM CK Kab. V- 13

Gambar 5.3 Peta Program Dan Kegiatan Sektor Drainase Lingkungan Kabupaten/ Kota.. Tahun..- V- 14

: Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 15

5.1.4. Aspek PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS melalui pendekatan: 1. Pimpinan (Advokasi), 2. Bina suasana (Sosial Support) 3. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment). V- 16

Tabel 5.4 Program Dan Kegiatan Aspek PHBS Kabupaten Tahun No Program Kegiatan Penanggung Waktu Lokasi Volume Anggaran Strategi Pelaksanaan (xrp.1000) Sasaran 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 1 Perbaikan Gizi Peningkatan Kab. 100% 900.000 meningkatkan DINKES Masyarakat status gizi kesadaran gizi masyarakat keluarga terutama pada ibu hamil,bayi dan balita serta usia produktif 2 Pencegahan dan Pencegahan dan Kab. 90% 2500.000 Rumah sakit, Penanggulangan penanggulangan puskesmas dan DINKES Penyakit faktor resiko jaringannya dan memenuhi standar pengendalian mutu serta mampu vektor dijangkau dan menjangkau masyarakat di wilayahnya Sasaran 2 : Mewujudkan Pola Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat 1 Upaya Peningkatan Kab. 90% 200.000 Mensosialisasikan DINKES peningkatan Penyadaran Kegiatan aktivitas fisik perilaku dan Perilaku yang dikategorikan kesadaran Aktifitas Fisik cukup yaitu kegiatan masyarakat dilakukan terus menerus sekurangnya 10 menit dalam 1 kegiatan tanpa henti, dan secara kumulatif V- 17

No Program Kegiatan Waktu Lokasi Volume Anggaran (xrp.1000) Strategi Pelaksanaan 150 menit selama 5 hari dalam 1 minggu Penanggung 2 Upaya peningkatan perilaku dan kesadaran masyarakat Peningkatan Perilaku higinis Kab. 90% 200.000 Peningkatan Kab. 90% 200.000 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Peningkatan Perilaku Pemanfaatan sarana kesehatan Kab. 90% 200.000 Sasaran 3 : Seluruh Pemerintahan dan Masyarakat Desa Berperan Aktif Ddalam Promosi dan Edukasi PHB 1 Peningkatan Kab. 90% desa yang telah melaksanakan Promosi dan STBM Edukasi PHB Peningkatan kader yang telah berperan aktif dalam promosi Kab. 100% Mensosialisasikan Perilaku BAB yang dianggap benar dan Mencuci tangan dengan sabun Peningkatan melalui indikator individu dan rumah tangga Menyadarkan masyarakat memanfaatkan kesehatan agar sarana DINKES DINKES DINKES 200.000 meningkatan Dinkes desa yang telah melaksanakan STBM 200.000 Menigkatkan kader BPMDes yang telah berperan aktif dalam promosi PHBS V- 18

No Program Kegiatan PHBS Waktu Lokasi Volume Anggaran (xrp.1000) Strategi Pelaksanaan Penanggung Sasaran 4 : Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat 1 PROMOSI Pembinaan RT, Kab. 90% 200.000 Promosi kesehatan Dinkes KESEHATAN Sekolah, dan pemberdayaan DAN fasilitas masyarakat diarahkan PEMBERDAYAAN pemerintah, TTU untuk meningkatkan MASYARAKAT berphbs kepedulian para pengambil kebijakan,tokoh masyarakat dan masyarakat untuk mengembangkan desa siaga,puskesmas dan jaringannya,serta sarana kesehatan lainnya. Penggerakkan Kab. 90% 200.000 Promosi kesehatan Dinkes masyarakat dan pemberdayaan dalam masyarakat diarahkan penangulangan untuk meningkatkan penyakit kepedulian menular, tidak menular. : Dinkes Kab. V- 19

Gambar 5.4 Peta Program Dan Kegiatan Aspek PHBS Kabupaten/ Kota.. Tahun..- : Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 20

5.2. Program Dan Kegiatan Non Teknis 5.2.1. Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Beberapa hal yang masih mengganjal dalam menunjang pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan sektor sanitasi dari sisi kelembagaan antara lain: Masih lemahnya fungsi manajemen sehingga pembangunan sektor sanitasi masih bersifat parsial dan melekat pada beberapa SKPD terkait. Lemahnya koordinasi diantara SKPD pelaksana, sehingga pekerjaan yang dirancang tidak terfokus dan belum menyentuh terhadap substansi sanitasi, Selanjutnya ditinjau dari aspek kelembagaan belum ada SKPD yang khusus menangani masalah sanitasi, namun kegiatan yang terkait dengan sanitasi hanya merupakan bagian dari sub-dinas tertentu misalnya ; Selanjutnya dari sisi koordinasi antar SKPD dalam tahap perencanaan, implementasi maupun monitoring dan evaluasi belum optimal dan masih menemui beberapa kendala. Oleh sebab itu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran penguatan kelembagaan sanitasi tersebut. V- 21

Tabel 5.5 Program Dan Kegiatan Kebijakan Daerah Dan Kelembagaan Kabupaten Tahun No Program 1 Penguatan peraturan perundangan - undangan tentang sanitasi melalui penyusunan peraturan perundanganundangan tentang sanitasi 1 Peningkatan kapasitas pelaku sanitasi Kegiatan penguatan peraturan perundangundangan sanitasi penegakannya Pembuatan peraturan perundangundangan tentang dan dan institusi tentang sanitasi yang belum tersedia Revisi terhadap kebijakan yang mendukung pembangunan sanitasi Peningkatan peran dan fungsi instansi/skpd terkait sanitasi Waktu Lokasi Kab. Kab. Strategi Pelaksanaan Kajian dan review omnibus regulation Kajian dan review omnibus regulation Kab. Revisi kebijakan tentang pembangunan sanitasi baik secara langsung maupun tidak langsung (perda, pajak daerah dikaitkan dengan sanitasi) Kab. melalui peningkatan peran dan fungsi pemangku kepentingan sanitasi berupa pelatihan dan Anggaran (Rp.1000) 200.000 300.000 200.000 200.000 Penanggung Bappeda, Setda. Bag. Hukum Bappeda, Setda. Bag. Hukum Bappeda, Setda. Bag. Hukum Bappeda, Sanitasi Pokja V- 22

No Program 1 Pencapaian keberhasilan pembangunan melalui Kegiatan Penguatan kapasitas organisasi regulator dan operator layanan sanitasi Optimalisasi program penyediaan sarana dan prasarana sanitasi Peningkatan efektivitas pelaksanaan peran Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Penggunaan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Waktu Lokasi Kab. Kab. Kab. Kab. Strategi Pelaksanaan workshop melalui peningkatan peran dan fungsi pemangku kepentingan sanitasi untuk dapat menyelenggarakan pelayanan sanitasi secara efektif dan efisien. penyediaan sarana dan prasarana sanitasi yang bersifat memberdayakan masyarakat, melibatkan masyarakat miskin dan berbasis jender Memberdayakan POKJA Sanitasi Kab. dalam mengawal proses implementasi SSK secara terintegrasi. Menjadikan issue sanitasi sebagai salah satu sektor yang penting Anggaran (Rp.1000) 200.000 500.000 200.000 200.000 Penanggung Bappeda, Sanitasi Pokja Bappeda, Pokja Sanitasi, DPU Bappeda, Sanitasi Bappeda, sanitasi Pokja Pokja V- 23

No Program perencanaan pembangunan. 1 Peningkatan Dan Kinerja Kelembagaan Pengelolaan Ampl Kegiatan Daerah (RPJMD), dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sinergi integrasi system dalam pembangunan sanitasi Konsolidasi sanitasi dalam RPJMD Kabupaten Peningkatan Lembaga Pengelola AMPL Peningkatan lembaga Pengelola tempat Pembuangan akhir dengan sanitary landfill Peningkatan lembaga Pengelola Pembuangan Waktu Lokasi Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Strategi Pelaksanaan dalam memuat kebijakan Pemerintah Kabupaten sebagai rujukan dalam pembangunan sanitasi Koordinasi Pokja sanitasi, dengan SKPD terkait sanitasi Mengoptimalkan Lembaga Pengelola Ampl Memiliki Kinerja Yang Baik Menambahkan jumlah Tempat Pembuangan Akhir Dengan Sanitary Landfill Menambahkan Pembuangan Sampah Yang Ada di Anggaran (Rp.1000) 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 Penanggung Bappeda, Sanitasi Bappeda, Sanitasi BAPPEDA, POKJA BAPPEDA, POKJA BAPPEDA, POKJA Pokja Pokja V- 24

No Program Kegiatan Sampah Yang Ada di Kab. Waktu Lokasi Strategi Pelaksanaan Kecamatan Anggaran (Rp.1000) Penanggung V- 25

Gambar 5.5 Peta Program Dan Kegiatan Kebijakan Daerah Dan Kelembagaan Kabupaten/ Kota.. Tahun..- : Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 26

5.2.2. Keuangan merupakan sumber pendanaan utama dalam pembangunan dan pengembangan sanitasi di Kabupaten Kabupaten. Secara umum merupakan penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi yang terdiri dari Pendapatan Daerah, Belanja, dan Pembiayaan. Pemerintah Kabupaten akan menetapkan program-program pembangunan sanitasi yang tidak mampu didanai dengan pendanaan internal kabupaten untuk diusulkan dibiayai dengan RPIJM ataupun dana anggaran Provinsi Kalimantan Timur. Untuk itu tahapan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasikan program-program sanitasi skala besar yang belum mampu dibiayai pendanaan internal kabupaten. 2. Penyusunan proposal administrasi, teknis, dan proposal finansial untuk program terpilih untuk di sharingkan dengan bantuan - bantuan dari pihak swasta. V- 27

Tabel 5.6 Program Dan Kegiatan Keuangan Kabupaten Tahun No Program 1 Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Kegiatan Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Penyiapan perencanan anggaran aspek sanitasi masuk dalam RKA SKPD dinas terkait Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Kab. 200.000 Kab. 200.000 Strategi Pelaksanaan Menyiapkan perencanaan kebijakan dan penganggaran dalam berbagai dokumen perencanaan kabupaten, agar aspek sanitasi masuk dalam program prioritas pembangunan, dan dapat memanfaatkan berbagai sumber pendanaan (APBN, Provinsi dan Kabupaten, serta partisipasi swasta dan masyarakat). menyiapkan perencanan anggaran dari beberapa SKPD terkait agar aspek sanitasi masuk dalam RKA SKPD dinas terkait, untuk mengimplementasikan Penanggung BAPPEDA BAPPEDA V- 28

No Program 1 sinkronisasi perencanaan dan penganggaran dalam mengakses anggaran diluar kabupaten Kegiatan Pembuatan program dan kegiatan PHBS yang terintegrasi antar SKPD perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan sanitasi Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Kab. 300.000 Kab. 50.000 Strategi Pelaksanaan baik kegiatan non fisik dan kegiatan fisik program kegiatan air limbah. Membuat program dan kegiatan PHBS yang terintegrasi antar SKPD dan melibatkan pihak lain (LSM, pemerhati sanitasi, swasta) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban dan tanki septic yang suspek aman Menyiapkan perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan sanitasi khususnya dalam mengakses DAK sanitasi dan sumber pembiayaan lain yang tidak mengikat untuk pembiayaan program dan kegiatan air limbah. Penanggung BAPPEDA BAPPEDA V- 29

No Program Kegiatan Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Strategi Pelaksanaan Penanggung Penyiapan usulan Kab. 50.000 Menyiapkan usulan BAPPEDA program kegiatan program kegiatan yang akan dibiayai yang akan dibiayai dengan DAK dengan DAK sanitasi sanitasi dari SSK. dan sumber pembiayaan lain yang tidak mengikat untuk membiayai pembangunan IPLT, IPAL komunal atau sanimas kepada menteri teknis dengan referensi utamanya dari SSK. Pengintegrasian Kab. 50.000 Menyiapkan program BAPPEDA biaya antara yang kegiatan yang ada dalam SSK dan terintegrasi antara RPIJM yang ada dalam SSK dan RPIJM untuk dibiayai dari berbagai sumber dengan focus pada pembiayaan sarana fisik dengan investasi besar (IPLT dan IPAL). 1 sinkronisasi Peningkatkan Kab. 50.000 Pengembangan BAPPEDA perencanaan pembiayaan dan Kinerja Pengelolaan V- 30

No Program penganggaran sektor air limbah & persampahan Kegiatan pendapatan dari sub sektor persampahan perencanaan terintegrasi dalam memanfaatkan pembiayaan lainnya dalam sektor air limbah & persampahan Pemanfaatan DAK sanitasi dan skema pembiayaan lainnya untuk pengelolaan sampah Perencanaan biaya dari berbagai sumber dan swadaya masyarakat dalam Waktu Lokasi Kab. 200.000 Anggaran (Rp.1000) Kab. 100.000 Kab. 200.000 Strategi Pelaksanaan Persampahan untuk Mendorong terwujudnya TPA controlled landfill Membuat perencanaan terintegrasi dalam memanfaatkan DAK sanitasi/ pembiayaan lainnya dan dana I untuk membiayai pembangunan air limbah dan pengelolaan persampahan. Memanfaatkan DAK sanitasi dan skema pembiayaan lainnya untuk pengelolaan sampah sesuai kebutuhan pada semua jenjang (rumah tangga - TPS - TPA) Mengakses dana dari berbagai sumber dan swadaya masyarakat dalam pengelolaan sampah Penanggung BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA V- 31

No Program 1 sinkronisasi perencanaan penganggaran untuk meningkatkan pembiayaan dan pendapatan dari sub sektor drainase Kegiatan pengelolaan sampah Persiapan Sharing dana Pemkab untuk memanfaatkan DAK sanitasi. Pemanfaatan DAK sanitasi/pembiayaan lainnya untuk pengelolaan drainase lingkungan. Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Kab. 100.000 Kab. 100.000 Strategi Pelaksanaan Mempersiapkan Sharing dana Pemkab untuk memanfaatkan DAK sanitasi. Koordinasi dengan prov. Tentang peluang peluang sumber dana di tingkat prov. Dan pusat Penanggung BAPPEDA BAPPEDA 1 sinkronisasi perencanaan penganggaran untuk meningkatkan pembiayaan dan Peningkatan kapasitas pembiayaan pembangunan sarana prasarana drainase dari berbagai sumber pendanaan Optimalisasi produksi dan distribusi air bersih (APBN/ I, Swasta/Donor). Kab. 200.000 Kab. 300.000 Koordinasi dengan prov. Tentang peluang peluang sumber dana di tingkat prov. Dan pusat Menggali sumber dana alternatif untuk mengoptimalkan produksi dan distribusi air bersih (APBN/ I, Swasta/Donor). BAPPEDA BAPPEDA V- 32

No Program pendapatan dari sub sektor air minum 1 Upaya peningkatan pembiayaan upaya pelayanan kesehatan Kegiatan Peningkatan pendapatan PDAM Pencapaian target Persentase anggaran kesehatan di banding keseluruhan Efektifitas efisiensi operasional kesehatan & biaya Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Kab. 300.000 Kab. 300.000 Kab. 300.000 Strategi Pelaksanaan Mendorong PDAM agar mampu meyakinkan Pemkab melakukan tambahan setoran modal/penyertaan modal. Sedangkan untuk daerah yang tidak terjangkau layanan PDAM, maka dapat mengakses dana dari program Pamsimas, AMPL, dll,). Meningkatan persentase anggaran kesehatan di Kabupaten sesuai target yang dicanangkan kementerian kesehatan Seluruh penggunaan dana direncanakan sendiri oleh Puskesmas sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Puskesmas. Sehingga Penanggung BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA, DINKES V- 33

No Program 1 Pembangunan Sektor AMPL Mendapatkan Pendanaan Yang Proporsional Kegiatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan Pengalokasian es Untuk AMPL Pemanfaatan Perusahaan Dialokasikan AMPL CSR Yang untuk Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Kab. 5.000.000 Kab. 50.000 Kab. 50.000 Strategi Pelaksanaan tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan dana dapat dicapai seoptimal mungkin Peningkatan Pendanaan Jaminan Kesehatan disamping perluasan cakupan Jaminan Kesehatan bagi seluruh masyarakat kab. juga perluasan jenis pelayanan. Mensosialisasikan untuk pentingnya pengalokasian untuk AMPL Menjalin informasi dan kerjasama kepada pihak swasta dalam hal AMPL Penanggung DINKES BAPPEDA, BPM BAPPEDA : Bappeda, Dinkes, DPU V- 34

Gambar 5.6 Peta Program Dan Kegiatan Keuangan Kabupaten/ Kota.. Tahun..- : Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 35

5.2.3. Komunikasi Strategi komunikasi pembangunan sanitasi terpadu dan berskala kota dibagi dalam dua kelompok strategi. Pertama strategi komunikasi sanitasi Kabupaten secara umum sekaligus menunjang sasaran dan strategi aspek penting pembangunan sanitasi (kelembagaan, keuangan dan PHBS), dan kedua strategi komunikasi yang lebih spesifik terintegrasi dalam strategi dan sasaran yang ditetapkan setiap sub-sektor drainase lingkungan, persampahan dan penangganan air limbah untuk percepatan pembangunan sanitasi Kabupaten. V- 36

Tabel 5.7 Program Dan Kegiatan Komunikasi Kabupaten Tahun No Program 1 Pengembangan Komunikasi, Informasi Media Massa dan Kegiatan Penguatan posisi strategis Pokja Sanitasi Kabupaten Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM dibidang telekomunikasi informasi kesehatan melalui Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) Pengadaan perangkat jaringan komunikasi,ti Pengembangan Penerapan medicine. dan tele- Waktu Lokasi Kab. Anggaran (Rp.1000) Kab. 300.000 Kab. 1000.000 Kab. 500.000 Strategi Pelaksanaan Meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi tentang sanitasi kepada masyarakat oleh berbagai program, proyek, donor ataupun insitusi dan para pemangku kepentingan lainnya. (1)Pelatihan SIMPUS,(2)Penguatan kapasitas SDM dengan pendidikan berkelanjutan di Bidang IT Kesehatan (3) Studi banding SIMPUS Menganggarkan dana untuk pengadaan perangkat jaringan komunikasi Pengadaan alat yang berteknologi sesuai dengan kebutuhan Penanggung Bappeda & Pokja sanitasi DINKES DINKES, SETDA BAG. Humas DINKES, SETDA BAG. Humas V- 37

No Program Kegiatan Optimalisasi saluran komunikasi terpadu dan berskala kabupaten Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Kab. 200.000 Strategi Pelaksanaan Mengoptimalkan saluran komunikasi terpadu dan berskala kabupaten dengan meningkatkan intensitas koordinasi dan keterlibatan tokoh kunci, lembaga, kelompok masyarakat, berbagai aliansi dan kemitraan serta para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam menunjang pembangunan sanitasi kabupaten. Penanggung BAPPEDA, sanitasi POKJA Peningkatan ketrampilan pelaku kunci, khususnya komunikator pembangunan sanitasi Kab. 500.000 Meningkatkan ketrampilan pelaku kunci, khususnya komunikator pembangunan sanitasi dalam menjaga kualitas pengemasan isu, saluran, perangkat dan materi komunikasi kreatif untuk meningkatkan pemahaman, BAPPEDA, sanitasi POKJA V- 38

No Program Kegiatan Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Strategi Pelaksanaan komitmen, dukungan, kemitraan atau aliansi, serta menjaga dan menciptakan perubahan perilaku Penanggung kerjasama informasi mas media dengan Peningkatan koordinasi dalam pembentukan institusi pengelola air limbah Peningkatan sinergi antara pihak-pihak pelaku pembangunan sanitasi advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci Kab. 200.000 Kab. 100.000 Kab. 100.000 Meningkatkan sinergitas sub sektor air limbah melalui peningkatan aspek komunikasi antar pemangku kepentingan. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak pelaku pembangun sanitasi untuk mengembangkan kampanye dan promosi Melakukan advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci (SKPD, panitia anggaran, Bupati, DPRD, Departemen Teknis, Pemerintah Pusat), menyusun BAPPEDA, POKJA sanitasi, BLH POKJA sanitasi, BAPPEDA BAPPEDA, POKJA sanitasi V- 39

No Program Kegiatan Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Strategi Pelaksanaan materi sosialisasi tentang sanitasi kabupaten yang terintegrasi antar SKPD. Mengefektifkan sosialisasi tentang kepemilikan jamban dengan tangki septic suspek aman. Penanggung Pemanfaatan beragam media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sanitasi. Kab. 200.000 Koordinasi antara Pemerintah daerah dengan media swasta setempat BAPPEDA, sanitasi, MASSA POKJA MEDIA 1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Peningkatan sosialisasi pengelolaan sanitasi kepada masyarakat pemberdayaan masyarakat untuk menumbuh kembangkan kemitraan dan public partnership dalam upaya kesehatan Kab. 100.000 Kab. 300.000 Meningkatkan sosialisasi pengelolaan sanitasi kepada masyarakat sehingga menjangkau seluruh stakeholder. Mengembangkan kemitraan dengan lintas sektor,lsm,swasta dan kelompok potensial, Menyelenggarakan penyebarluasan BAPPEDA, POKJA sanitasi, DINKES V- 40

No Program Kegiatan Bappeda, Dinkes, KKPPK Kab. Waktu Lokasi Anggaran (Rp.1000) Strategi Pelaksanaan informasi kesehatan melalui berbagai saluran media Penanggung V- 41

Gambar 5.7 Peta Program Dan Kegiatan Komunikasi Kabupaten/ Kota.. Tahun..- : Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 42

5.2.4. Keterlibatan Pelaku Bisnis Program dengan melibatkan pelaku bisnis disini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mendukung program sanitasi secara menyeluruh serta meningkatnya peran serta dan dukungan pihak swasta dengan mengoptimalkan pelibatan sektor swasta dalam hal dukungan teknis, pendanaan dan kebijakan, menciptakan iklim pendanaan yang memungkinkan dan menarik dunia usaha ikut membiayai penyediaan sarana dan sarana pengelolaan air limbah, mengoptimalkan pelibatan sektor swasta dalam hal dukungan teknis, pendanaan dan kebijakan. V- 43

Tabel 5.8 Program Dan Kegiatan Keterlibatan Pelaku Bisnis Kabupaten Tahun No Program Kegiatan 1 Peningkatan Forum peran serta Sehat masyarakat, & kemitraan Pengelolaan komposting Waktu Lokasi 2011-2015 Kab. Anggaran Strategi Penanggung Pelaksanaan 300.000 melakukan BAPPEDA, POKJA fasilitasi sanitasi pembentukan Forum Kecamatan sehat dan Pokja Desa sehat. : Dinkes, KKPPK Kab. V- 44

Gambar 5.8 Peta Program Dan Kegiatan Keterlibatan Pelaku Bisnis Kabupaten/ Kota.. Tahun..- : Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 45

5.2.5. Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender, dan Kemiskinan Dalam pemberdayaan masyarakat, aspek jender dan kemiskinan terhadap sanitasi di Kabupaten harus melalui program - program yang tepat sasaran dengan mengetahui tujuan dari program tersebut. Adapun yang menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten yaitu meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin dalam pengelolaan sanitasi, meningkatkan jumlah kader kesehatan/ PHBS dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, mengoptimalkan kesetaraan peran perempuan & laki-laki, kaya & miskin dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, Mengupayakan pengorganisasian masyarakat dalam kelompok untuk pengelolaan sanitasi, Mengoptimalkan dan mengembangkan media terkait sanitasi yang berorientas jender dan kemiskinan, sesuai kebutuhan masyarakat dengan jangkauan yang luas, mengembangkan pola pembinaan yang partisipatif dalam upaya optimalisasi peran pemerintah kota, lembaga lokal, organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat dalam pengelolaan sanitasi, Mengupayakan pelibatan aktif masyarakat, kaya & miskin, laki-laki & perempuan dalam pengelolaan sanitasi melalui kegiatan-kegiatan partisipatif, mengefektifkan peran dan fungsi lembaga formal dan informal dengan media massa dalam pengelolaan sanitasi yang berorientasi jender dan kemiskinan, serta Mengakomodasi perencanaan partisipatif yang berorientasi pada jender & MBR dalam pembangunan sarana sanitasi V- 46

No Program 1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat : Dinkes Kab. Tabel 5.9 Program Dan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender, dan Kemiskinan Kabupaten Tahun 2011-2012 Kegiatan Waktu Lokasi Anggaran Strategi Pelaksanaan (Rp.1000), APBN Kab. 250.000 Upaya kesehatan masyarakat miskin Upaya kesehatan ibu hamil,melahirkan,nifas,usia subur dan bayi dan balita Upaya kesehatan lansia Pengembangan desa siaga Kab. Kab. Kab. 350.000 250.000 300.000 Melalui Program JKSS dan Jamkesmas dilakukan serangkaian kegiatan, baik yang bersifat rutin maupun inovatif berupa Pelayanan Ante Natal Care di Pusat Pelayanan primer seperti polindes,pustu dan Puskesmas,Persalinan oleh Nakes,Rujukan ibu hamil resiko tinggi dan neonatal risti diupayakan bagaimana Manusia melalui masa tuanya dengan berkualitas pelatihan -pelatihan fasilitator desa siaga tingkat propinsi kabupaten dan tingkat Puskesmas untuk menggali permasalahan tingkat desa untuk kemudian di cari pemecahan masalahnya oleh desa itu sendiri Penanggung DINKES DINKES DINKES DINKES V- 47

Gambar 5.9 Peta Program Dan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender, dan Kemiskinan Kabupaten/ Kota.. Tahun..- : Catatan : Tulisan pada peta harus bisa terbaca dengan jelas V- 48