Mendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
PENYEDERHANAAN PERIZINAN IMB

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU

Getting Electricity P E R B A I K A N K E B I J A K A N. Jakarta, 21 Januari 2016 DIREKTUR DEREGULASI. invest in

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

Wahyudi Kumorotomo, PhD. Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada

PENERBITAN SECARA SIMULTAN UNTUK SIUP DAN TDP SERTA TGD DAN SLF

PAKET KEBIJAKAN XII: Pemerintah Pangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya untuk Kemudahan Berusaha di Indonesia

Strategi Peningkatan Peran dan Kontribusi Iptek dalam Kerangka SINas untuk Mendukung Keberhasilan MP3EI

Pembangunan Aparatur : Apakah Agenda Kebijakan Yang Tersisa? Wahyudi Kumorotomo, Ph.D!!

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

Survey Kemudahan Berusaha 2018

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara

PELAYANAN ONLINE PERTANAHAN DAN PERALIHAN HGB TERTENTU DI WILAYAH TERTENTU

KATA PENGANTAR Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayahnya Booklet Statistik ini

PERANAN PENGUSAHA DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA Ir. Eddy Kuntadi Ketua Umum KADIN DKI Jakarta

KEMUDAHAN BERUSAHA (EASE OF DOING BUSINESS) REGISTERING PROPERTY KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Sektor Riil. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ekonomi terbesar di dunia pada tahun Tujuan pemerintah tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. ADB (Asian Development Bank) dan ILO (International Labour. Organization) dalam laporan publikasi ASEAN Community 2015: Managing

TANTANGAN DAN PELUANG BAGI INDUSTRI BPR KE DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara tahun 2008 sampai tahun 2010 kurang stabil (lihat tabel 1.1 dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG INVESTASI

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Reformasi Birokrasi Indonesia: Mencari Format Implementasi Kebijakan dalam Krisis Paradigma Administrasi Negara

PENGARUH COUNTRY RISK INDEX TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA Rabu, 29 September 2010

Perbandingan Daya Saing Indonesia Diantara Negara-Negara ASEAN 1

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

EKONOMI POLITIK DAN DAYA SAING NASIONAL. Didik J. Rachbini & Tim INDEF

LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA

Refleksi Kebijakan AKIP Dan Percepatan Reformasi Birokrasi

Indeks PMI Manufaktur Capai Posisi Terbaik Dibawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

PENGUATAN EKONOMI DAERAH, PENGARUSUTAMAAN PERTANIAN: SOLUSI MENGHADAPI DINAMIKA GLOBAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

REFLEKSI & PROSPEK PEMBANGUNAN NASIONAL

Strategi PERSAGI menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA (PERSAGI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI.,

PUSAT KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO BADAN KEBIJAKAN FISKAL

GROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY. (Nugraha Adi) I. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang secara terus menerus tumbuh akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

Profesionalisme Birokrasi Untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2007 telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan UU No.5/2014 Tentang ASN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. populasi dan pendapatan per kapita negara-negara anggota ASEAN. Dimana, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Chapter 2 Comparative Economic Development

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

Analisis Perkembangan Industri

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna

1. BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan semakin liberal. Perjanjian perjanjian perdagangan internasional telah

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

BAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, pembangunan merupakan syarat mutlak bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB IV GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN. 4.1 Gambaran Umum Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

MASTER PLAN SEKTOR JASA KEUANGAN INDONESIA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat tema Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR MAJALAH INVESTOR

Mengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro

ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN PROPINSI JATIM MENJAWAB DINAMIKA PEREKONOMIAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

RANCANGAN POJK PENETAPAN BANK YANG BERDAMPAK SISTEMIK (D-SIB) DAN CAPITAL SURCHARGE UNTUK BANK YANG BERDAMPAK SISTEMIK

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

Transkripsi:

Mendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan Muliaman D. Hadad, PhD. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Surabaya, 8 Oktober 2015

Indonesia: bergerak ke sektor tersier? 2 Pangsa sektor industri penghasil barang cenderung menurun dan digantikan oleh sektor jasa... Pangsa Sektoral terhadap Produk Domestik Bruto Keterangan: harga konstan 2000=100 Sumber: Badan Pusat Statistik Padahal sektor penghasil barang memiliki nilai tambah serta forward and backward linkage yang tinggi. Menghidupkan kembali sektor industri sebagai penggerak ekonomi nasional menjadi esensial.

Dengan keterbatasan yang ada dalam industri pengolahan... 3 Produktivitas Daya Saing...sektor jasa keuangan harus mampu mendorong dan memperkuat tumbuh kembangnya sektor industri.

Vietnam India Indonesia China Thailand Malaysia Jepang Korea Selatan Singapura Produktivitas Rendah 4 Produktivitas Tenaga Kerja Juta USD 60 50 46 46 40 30 25 16 17 20 10 12 10 6 51 Technological Readiness Nilai Singapura (7) 6,09 Jepang (20) 5,61 Korea Selatan (25) 5,42 Malaysia (60) 4,18 Sumber: Malaysia Productivity Corporation (MPC) Human Development Index HDI Rangking Singapura 0.90 9 Brunei Darussalam Malaysia Thailand Indonesia Filipina Viet Nam Kamboja laos Myanmar 0.85 0.77 0.72 0.68 0.66 0.64 0.58 0.57 0.52 30 62 89 108 117 121 136 139 150 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 Sumber: United Nations Development Programme Thailand (65) 3,94 Filipina (69) 3,78 Indonesia (77) 3,58 Tiongkok (83) 3,53 Vietnam (99) 3,12 India (121) 2,75 Sumber: Bank Dunia

Daya Saing Masih Terbatas 5 Ease in Doing Business Singapura 1 Malaysia 18 Thailand 26 Vietnam 78 Filipina 95 Brunei Darussalam 101 Indonesia 114 Kamboja 135 Laos 148 Myanmar 177 Komponen Indeks Doing Business Business Sophistication Market Size Innovation Daya Saing Global Indonesia Institutions 7 6 5 4 3 2 1 0 Infrastructure Macroeconomic Environment Health and Primary Education Enforcing Contracts Resolving Insolvency Starting a Business 200 160 120 80 40 0 Dealing with Getting Electricity Technological Readiness Financial market Development development Labor Market Efficiency Higher Education & Training Goods Market Efficiency Trading Across Registering Property Paying Taxes Protecting Minority Getting Credit Getting credit Sumber: Bank Dunia

Peran Sektor Jasa Keuangan... 6 Perbankan Pasar Modal Penguatan termasuk melalui relaksasi, kendati demikian harus menjaga keseimbangan antara meningkatkan pertumbuhan dan menegakkan prinsip kehati-hatian Peran sektor pasar modal masih terbuka luas, khususnya bagi pembiayaan-pembiayaan jangka panjang

7 Struktur sektor jasa keuangan didominasi oleh perbankan... Komposisi Aset SJK, 2014 Pertumbuhan Kredit Perbankan Seiring melambatnya kredit perbankan, penyaluran ke industri pengolahan juga turut mengalami pelambatan

Pasar modal harus berperan semakin penting dalam pendanaan dunia usaha 8 Meski memiliki potensi untuk terus bertumbuh, pemanfaatan pasar modal oleh dunia usaha masih relatif terbatas. Pendalaman pasar modal menjadi agenda penting dalam reformasi struktural di industri jasa keuangan. Penghimpunan dana di Pasar Modal

Prasyarat yang harus dipenuhi dalam pendalaman pasar modal 9 Langkah-langkah pendalaman pasar modal di semua aspek: sisi permintaan, Sisi penawaran, Infrastruktur pasar, & pengawasan Prasyarat Pendalaman Pasar Modal 1 Membuka lebih banyak kesempatan 1 2 Macroeconomic stability Sound banking systems 3 4 High institutional quality Adequate regulatory and supervisory framework 1 Liliana Rojas-Suarez, Towards Strong and Stable Capital Markets in Emerging Market Economies Jika prasyarat tsb tidak terpenuhi, langkahlangkah pendalaman pasar modal dapat menimbulkan kerentanan baru...

Lembaga pembiayaan industri (Bank Industri) 10 UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Pasal 48 ayat (1) Dalam rangka pembiayaan kegiatan industri, dapat dibentuk lembaga pembiayaan industri Proyeksi Pembiayaan Industri Nasional 2015 (PMTDB Nominal Rp3.624 triliun) Perlu adanya suatu Bank Industri dalam mendukung pembiayaan investasi di industri manufaktur (tenor lebih panjang, bunga yang lebih rendah). Sumber: Bank Indonesia Biaya Bunga dalam Struktur Biaya Industri Manufaktur Biaya bunga merupakan salah satu komponen struktur biaya industri manufaktur. Sebagai contoh, di industri garmen biaya bunga mencakup 2,4%, industri fiber making 4%. OJK berkoordinasi dengan Pemerintah dalam proses pembentukan Bank Industri dan perumusan model operasionalnya. Sumber: Bank Mandiri (data per Juni-2014)

Akhir Presentasi