Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Energi Provinsi Kalimantan Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan Perannya Dalam Transformasi Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur

OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur

PENDIDIKAN INVESTASI BIDANG INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN PENGENTASAN KEMISKINAN PERKEBUNAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018

RISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur

REALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013

DEWAN ENERGI NASIONAL RANCANGAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

Peluang & Tantangan Pengembangan Ketenagalistrikan di Kalbar

L A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

Rencana Strategis Perindustrian di Bidang Energi

Peran Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim sebagai Mitra DDPI. Oleh: Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. KIPI Maloy. Menuju Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja

Provinsi Kalimantan Timur. Muhammad Fadli,S.Hut,M.Si Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kaltim

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

PETA INFORMASI DAN ANALISIS LIFTING DBH MIGAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK

REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

POTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN

Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kukar Bidang Industri Berbasis Pertanian

VISI KALTIM BANGKIT 2013

SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2018

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II TAHUN 2017

DEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara. Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

ARAHAN KEBIJAKAN & PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KALTIM TAHUN 2017

Penyerapan dan Efek-vitas Anggaran di Daerah

TRANSFORMASI EKONOMI KALIMANTAN TIMUR Dinamika dan Dampak Terhadap Kesejahteraan Rakyat. Orasi Ilmiah

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

Energi Terbarukan. Sebuah Penilaian Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi

OLEH : KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. pihak-pihak terkait seperti PT Austindo Aufwind New Energy, PT PLN (Persero)

BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Universitas Palangka Raya

PEMBANGUNAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN DI KALIMANTAN TENGAH

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

VI. SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

Yth. Wakil Walikota Balikpapan, Yth. Ketua dan Para Wakil Ketua Beserta Anggota DPRD Kota Balikpapan, Yth. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI (RUED-P) JAWA BARAT

Peran GIZ SREGIP Untuk Mendukung Pengembangan Sektor Perkebunan

Oleh: Bernatal Saragih. Samarinda, 8 Maret 2016, Hotel Mesra R. Mancong BAPPEDA KALIMANTAN TIMUR

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

Pengembangan dan pembangunan Ketenagalistrikan. Pembangunan PLTMH. Program Inumerasi Energi. Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Transkripsi:

Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Energi Provinsi Kalimantan Timur OLEH : IR. BUDHI APRIASENA KEPALA SUBBID. SDA DAN LH BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan dalam rangka : FORUM KOORDINASI PERENCANAAN STRATEGIS BIDANG ENERGI Kalsel, 8 September 2015

OUTLINE 1 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DALAM RPJMD KALTIM 2013-2018 2 STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI KALTIM; PELUANG DAN TANTANGAN 3 PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI BERKELANJUTAN; HARAPAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DALAM RPJMD KALTIM 2013-2018

Potensi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur Kalimantan memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk dikembangkan melalui hilirisasi Potensi GAS Prod: 605,5 JUTA MMBTU MINYAK Prod: 35,2 juta barrel Cad: 523 juta barrel BATU BARA Prod: 234 juta ton Cad: 8.776 juta ton CPO Prod:9,05 juta ton Luas Tanam: 1,02 juta ha KARET Prod:62.1 58 ton Luas Tanam: 107 ribu ha Penggunaan Saat ini Peluang Ekspor LNG dan Pmbangkit Listrik Industri petrokimia hulu ke hilir Diolah di dalam negeri; ekspor Industri petrokimia hulu ke hilir Ekspor; Pmbangkit listrik Gasifikasi batubara untuk industri kimia Ekspor dlm bentuk CPO diolah di Prov lain Biodiesel, minyak goreng, dan produk turunan lainnya Ekspor dlm bentuk crumb rubber, diolah neg lain Industri olahan karet dalam negeri 4

DINAMIKA EKONOMI KALTIM TAHUN 1970-2014 Periode Kayu Periode Migas Periode Migas Periode Batubara Sektor Pertambangan dan Penggalian 69,1 2,2 3,3 1976 1990 2000-0,1 2014 1970 7.4 5.7 4.9 5,48* 2,72* 2,02* 1990 2000 2008 2012* 2013 2014 Ket : *dihitung berdasarkan tahun dasar 2010 (updating BPS) 1. Perekonomian Kaltim 1970-2013 masih berbasis Sumber Daya Alam & didominasi Sektor Primer; 2. Kontribusi sektor migas terus menurun akibat belum ada penemuan sumur baru dan tingginya penurunan produksi; 3. Dalam satu dekade terakhir kontribusi sektor non-migas semakin meningkat; 4. Sektor non migas masih didominasi batubara, sementara sektor pertanian/agroindustri masih rendah. Sektor Pertanian 6,0 0,1 4,4 1976 1990 2000 5,1 2014 Perlu Upaya peningkatan nilai tambah dan sistem rantai nilai (value Chain) melalui pembangunan industri manufaktur yang berkelanjutan

DAMPAK SEKTOR MIGAS DAN BATUBARA TERHADAP PEREKONOMIAN KALTIM Sektor basis yang merupakan faktor determinan (penentu) pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah sektor migas dan batubara. Sektor ini sangat terpengaruh oleh situasi ekonomi global terutama negara-negara tujuan ekspor Kaltim Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pertumbuhan Ekonomi Global 2% 1% Berau 16% 10% 4% 1% Kutim Kukar 12% 18% 36% Kubar PHK Tw II 2015 Indonesia : 4,67* Sumber : KEKR Triwulan I Tahun 2015, Bank Indonesia dan BRS BPS Triwulan II Tahun 2015 Triwulan I/2015 Kaltim -1,32 JUMLAH PHK DI KALTIM SEJAK TAHUN 2014 SAMPAI DENGAN SEMESTER II TAHUN 2015 SEBANYAK 3.128 ORANG Tw II 2015 Kaltim : - 0,25*

TRANSFORMASI EKONOMI Untuk mencapai visi Kaltim 2030 pertumbuhan ekonomi hijau yg berkeadilan & berkelanjutan, diperlukan transformasi ekonomi ke arah industrialisasi berbasis sumber daya alam terbarukan MELAMBAT Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur secara historis lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan historis dan wilayah lain. 1 Perekonomian Kalimantan sangat tergantung pada SDA Bergantung pada komoditas yang tidak terbarukan (hampir 60%) Batubara, minyak bumi, gas, dll Dalam beberapa tahun terakhir, harga nya dalam trend yg menurun 2 TERJEBAK TRANSFORMASI 3 Dibutuhkan transformasi ekonomi melalui industrliasasi dengan pendekatan cluster industri Melalui pemanfaatan sumber daya yang ada, dilakukan industrialisasi melalui HILIRISASI 4 Didukung oleh ketersediaan INRASTRUKTUR Sebagai upaya dalam menghadapi tantangan pemenuhan PANGAN 5 % BERKELANJUTAN Industrialisasi meningkatkan daya saing sehingga dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ENERGI mendukung ketersediaan listrik, sekaligus berdampak langsung ke industrialisasi 7

HILIRISASI KALIMANTAN TIMUR PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI SECARA BERKELANJUTAN DAPAT TERCAPAI APABILA TERDAPAT NILAI TAMBAH PADA OUTPUT 47,98% 18,45% PERTAMBANGAN 7,96% PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Migas Non Migas INDUSTRI PENGOLAHAN Migas Non Migas PERTANIAN ENERGI Batubara Perkebunan Minyak Bumi GasKehutanan 1 Air Perikanan BAHAN BAKU Bijih Besi Bauksit SAAT INI EKSPOR Struktur ekonomi tidak seimbang antara sektor pertambangan dengan sektor lainnya. 1 2 EKSPOR BAHAN MENTAH INDUSTRI KE DEPAN PERTANIAN INFRASTRUKTUR1 2 ENERGI Batubara, Minyak Bumi Gas, Air BAHAN BAKU Bijih Besi Bauksit Strategi : Pengembangan industri turunan dari sektor perkebunan, tanaman pangan, perikanan, dan pertambangan sebagai arah transformsi ekonomi yg lebih seimbang. 1 PERTAMBANGAN INDUSTRI 3 BAR JADI ALUMIN EKSPOR PRODUK OLAHAN

Pert. Ekonomi : 2,28% Pengangguran : 11,22% Kemiskinan : 7,73% Inflasi : 4,31% POSISI RPJMD 2013 2018 MENUJU VISI KALTIM 2030 Periode Peletakan Dasar Transformasi Sosial Ekonomi Menuju Ke Arah Ekonomi Berbasis SDA Yang Terbaharukan 2009 PERIODE INISIASI PERIODE PENGEMBANGAN KAPASITAS 2013 Pert. Ekonomi : 1,59% Pengangguran :8,9% Kemiskinan : 6,06% Emisi Karbon : 1584* PERIODE PENINGKATAN NILAI TAMBAH RPJMD Kaltim 2013-2018 berada pada dua tahapan transformasi ekonomi yaitu periode pengembangan kapasitas dan periode peningkatan nilai tambah Inflasi : 9,65 % 2015 2018 Pert. Ekonomi : 5,20% Pengangguran : 5,11% Kemiskinan : 5% PERIODE PENGEMBANGAN INDUSTRI Emisi Karbon : 1250 * Inflasi : 5,50 % PERIODE PENGEMBANGAN EKONOMI - INOVASI 2020 Pert. Ekonomi : 8-10% Pengangguran : 4-6% Kemiskinan : 3-4% Emisi Karbon : 1000* Inflasi : 5,00 % Ket : *tonco 2 eq/juta$us PDRB 2030

KALTIM BANGKIT 2013

VISI DAN MISI KALTIM RPJMD 2013-2018 (PERDA NO. 7 TAHUN 2014) VISI MEWUJUDKAN KALTIM SEJAHTERA YANG MERATA DAN BERKEADILAN BERBASIS AGROINDUSTRI DAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN FOKUS 1. SUMBER DAYA MANUSIA 2. DAYA SAING EKONOMI 3. INFRASTRUKTUR 4. TATA KELOLA PEMERINTAHAN 5. LINGKUNGAN HIDUP MISI Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Rakyat Secara Merata Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional, Transparan, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baok dan Sehat serta Berprespektif Perubahan Iklim

* Prioritas Pembangunan Daerah 1. Peningkatan kualitas sistem penyelenggaraan pendidikan 2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan 3. Percepatan Transformasi ekonomi 4. Percepatan pengentasan kemiskinan 5. Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja 6. Pengembangan ekonomi kerakyatan 7. Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan 8. Pengembangan agroindustri 9. Penguatan cadangan pangan 10. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar 11. Reformasi birokrasi dan layanan publik 12. Peningkatan kualitas lingkungan hidup

ARSITEKTUR KINERJA BIDANG ENERGI RPJMD KALTIM TAHUN 2013-2018 VISI KALTIM 2018 Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi yang Ramah Lingkungan Misi II: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbaharukan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau Tujuan/Sasaran Indikator Sasaran (satuan) Kondisi awal (2013) 2015 Target Akhir (2018) Meningkatnya pemanfaatan energi terbaharukan Bauran energi baru terbaharukan (%) 0,02 1,12 3,00

PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN ARAH KEBIJAKAN : 1. Peningkatan bauran energi baru dan terbarukan; 2. Peningkatan rasio elektrifikasi PROGRAM Program diversifikasi energi Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Program Peningkatan Infrastruktur Ketenagalistrikan Program pengembangan listrik pedesaan INDIKATOR Prosen bauran Energi baru terbarukan (%) Jumlah Instalasi Biogas (unit) TARGET 2015 REALISASI 2015 TW. I TW. II TARGET AKHIR (2018) 1 0,50 0,60 3,00 225 0 50 675 Rasio Elektrifikasi (%) 73 72,00 75,90 80 Prosentase desa berlistrik (%) 90 93,97 93,97 100

STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI KALTIM; PELUANG DAN TANTANGAN

PEMPROV KALTIM PENGEMBANGAN KAWASAN-KAWASAN INDUSTRI Kebijakan industrialisasi dengan pendekatan Cluster Industry sangat penting dalam mendorong perekonomian yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN Basis : Oleochemical, Coal Based Mineral, Chemical, Manufacture Ditetapkan dalam PP No. 85 Tahun 2014 KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN Rencana Pengembangan : 32.800 Ha NO 1 2 3 4 5 6 KEGIATAN STRATEGIS Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy Pembangunan Jalan Akses & Jalan dalam Kawasan Industri Maloy Pengembangan Distribusi Air Baku Sistem Sekerat Pembangunan Bendungan Kaliorang, Kutai Timur Rel Kereta Api Muara Wahau - Lubuk Tutung Pembangunan Jalan Sangkulirang-Talisayan- Guntur-Tg. Redeb INVESTASI (Milyar Rp.) 450 10.000 123 203 9.100 3.000 7 8 Pembangunan Jembatan Tullur Aji Jejangkat Pembangunan infrastruktur pelabuhan sebagai pendukung Intergrated Mining Development MEC Coal Project 550 2.500 9 Pembangunan SPAM Maloy 250 TOTAL 26.200

PEMBANGUNAN REL KERETA API KUTAI BARAT - BALIKPAPAN Penandatanganan MoU Pada tahap awal, kereta api digunakan untuk mengangkut komoditas Sumber Daya Alam (batubara, kelapa sawit, dsb) menuju kawasan industri & outlet. Kedepannya akan digunakan untuk mengangkut penumpang Pembangunan rel kereta api dimulai dari Kab. Kutai Barat Paser PPU Balikpapan, sepanjang +185 Km dengan investasi US$ 1,8 Milyar. Rencana ke depan, Rel kereta akan diteruskan dari Kalimantan Timur hingga Murung Raya, Kalimantan Tengah, sepanjang 60 kilometer dengan investasi US$ 0,4 Milyar.

REL KERETA API RAS AL-KHAIMAH Rute : MUARA WAHAU LUBUK TUTUNG (135 Km) Ma. Wahau Tabang Lb. Tutung Merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan Ras Al- Khaimah Mineral and Metal Invesments (RMII), Uni Emirat Arab dengan nilai investasi US $ 900 Juta. INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KEK MBTK

KOMITMEN PRESIDEN JOKOWI Lahan marjinal masih banyak sekali, yang tidak perlu air ini banyak juga tanamantanaman yang bias kita pakai untuk membangun energi yang terbarukan. Karena tidak ada riset yang baik, tidak ada yang berani memulai, tidak ada insentif disitu sehingga orang tidak mau masuk kesana. Pertamina harus membuka pasar untuk itu, untuk biofuel harus dibuka (Jokowi, pada debat kelima, 5 Juli 2014) Program 35.000 MW pembangkit listrik merupakan bagian dari upaya untuk tidak bergantung kepada minyak bumi Program ini akan didukung kemudahan perijinan dan pengawasan secara menyeluruh. Ini adalah hutang Negara kepada rakyat karena belum banyak yang menikmati listrik (Jokowi, pada peluncuran program 35.000 MW di Yogyakarta, 4 Mei 2015)

POTENSI ENERGI BIOMASSA DAN LIMBAH CAIR

KETENAGALISTRIKAN DI KALTIM A R E A B E R A U BERAU DM : 20,19 MW Area Balikpapan BP : 18,67 MW Cad.Daya : +1,52 MW AREA SAMARINDA M E L A K DM : 10,96 MW BP : 10,29 MW Cad.Daya : +0,66 MW AREA BALIKPAPAN P E T U N G DM : 15,45 MW BP : 15,20 MW Cad.Daya : 0,25 MW TA N A H G R O G O T DM : 15,9 MW BP : 17,18 MW Cad.Daya : +1,4 MW HINGGA TAHUN 2020 KALTIM MEMERLUKAN 2.250 MW UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKAN LAJU PERTUMBUHAN KEBUTUHAN LISTRIK 12,2 % PER TAHUN AREA BONTANG S A N G A T T A DM : 16,70 MW BP : 16,30 MW Cad.Daya : +0,4 MW SISTEM MAHAKAM BALIKPAPAN, SMD, BONTANG, KOTABANGUN & TENGGARONG DM : 388,00 MW BP : 366,33 MW Cad.Daya : 21,67 MW KETERSEDIAAN LISTRIK DENGAN SISTEM JARINGAN YANG ADA ADALAH 466,67 MW, BEBAN PUNCAK 443,98 MW DAN CADANGAN 22,69 MW BELUM MAMPU MEMENUHI PASOKAN LISTRIK DAERAH

RASIO ELEKTRIFIKASI DAN DESA BERLISTRIK TAHUN 2014 KAB. MAHULU RATIO ELEKTRIFIKASI : 44,27 % DESA BELUM BERLISTRIK : 20 DESA BERLISTRIK : 59,18 % PLTS : 1.299 Unit KAB. BERAU RATIO ELEKTRIFIKASI : 60,48 % DESA BELUM BERLISTRIK : 0 DESA BERLISTRIK : 100 % PLTS : 981 Unit KAB. KUTAI BARAT RATIO ELEKTRIFIKASI : 64,89 % DESA BELUM BERLISTRIK : 20 DESA BERLISTRIK : 89,47 % PLTS : 1.299 Unit KAB. KUTAI TIMUR RATIO ELEKTRIFIKASI : 73,45 % DESA BELUM BERLISTRIK : 0 DESA BERLISTRIK : 100 % PLTS : 732 Unit KAB. PENAJAM PASER UTARA RATIO ELEKTRIFIKASI : 90,24 % DESA BELUM BERLISTRIK : 0 DESA BERLISTRIK : 100 % PLTS : 384 Unit KOTA BONTANG RATIO ELEKTRIFIKASI : 98,41 % DESA BELUM BERLISTRIK : 0 DESA BERLISTRIK : 100 % PLTS : - Unit KAB. PASER RATIO ELEKTRIFIKASI : 63,34 % DESA BELUM BERLISTRIK : 0 DESA BERLISTRIK : 100 % PLTS : 762 Unit KAB. KUTAI KARTANEGARA RATIO ELEKTRIFIKASI : 62,36 % DESA BELUM BERLISTRIK : 20 DESA BERLISTRIK : 91,56 % PLTS : 785 Unit BALIKPAPAN RATIO ELEKTRIFIKASI : 89,03 % DESA BELUM BERLISTRIK : 0 DESA BERLISTRIK : 100 % PLTS : - Unit Rasio Elektrifikasi (ER) Kaltim 2014: 70,31% Target RPJMD Kaltim 2018: 1. Rasio Elektrifikasi : 80% 2. Desa Berlistrik : 100% KOTA SAMARINDA RATIO ELEKTRIFIKASI : 59,68 % DESA BELUM BERLISTRIK : 0 DESA BERLISTRIK : 100 % PLTS : - Unit

Gas metana (biogas) dapat ditangkap dan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik Sebagian besar PKS berada di pedesaan yang tidak memiliki layanan listrik 324ribu rumahtangga di Kaltim (34%) masih belum menikmati layanan listrik, sebagian besar di pedesaan Inisiatif ini dapat menurunkan penggunaan diesel: menurunkan emisi, menurunkan impor BBM, dan menurunkan subsidi BBM Solusi: POME-Biogas untuk listrik pedesaan

Potensi Pengembangan POME-Biogas untuk Listrik Pedesaan di Tingkat Nasional Jumlah PKS seluruh Indonesia: ~ 620 pabrik Yang sudah menerapkan penangkapan gas metana: ~ 10% Elektrifikasi saat ini : 81,5% (2014); Target peningkatan elektfikasi: 96,6% (2019) Penurunan emisi GRK di bawah BAU: 15,5% (2014); Target penurunan 26% (2019) Hasil yang akan diharapkan jika seluruh PKS menerapkan POME-biogas untuk listrik pedesaan: Pengurangan gas rumah kaca (2013): ~ 9,8 juta tco2e per tahun (dari penangkan gas metana) ~ 2,48 juta tco2e per tahun (dari penghindaran penggunaan bahan bakar diesel) Produksi listrik untuk listrik pedesaan: ~ 3,110 GWh

PKS Potensial Perkembangan 2015 Potensi Pengembangan POME-Biogas untuk Listrik Pedesaan di Kalimantan Timur 14 PKS sebagai lokasi pilot potensial dengan dukungan Kemitraan di 3 Kabupaten 3 PKS telah melakukan kerjasama melalui Kemitraan Pre-FS di Berau dan Kutim Dapat terkoneksi dengan 8 Jaringan Subsistem PLN 2 PKS mengkonfirmasi pembangunan PLTBg- POME: PT Tanjung Buyu Perkasa (1,9MW) dalam proses pengurusan PPA pada Kemen ESDM dan PT Hutan Hijau Mas (1 MW) 3 PKS menyatakan ketertarikan untuk membangun PLTBg-POME: PT Telen Prima Sawit (1,5MW); PT Telen (1MW) dan PT Tapian Nadenggan (2,4MW)

Potensi Kelapa Sawit utk PLTBg-Limbah Cair Kelapa Sawit (POME) di Kalimantan Timur Provinsi Kaltim Total Area: 245.238 Km 2 Populasi: 3.5 Juta Penduduk 620 PKS di Indonesia 53 PKS di Kaltim Kapasitas terpasang: 2.765 ton TBS/jam Dg Produksi CPO 1.782.000 ton Rasio Elektrifikasi (ER) Kaltim 2014: 70,31% Target Rasio Elektrifikasi (ER) Kaltim 2018: 80% Mencapai target ER Kaltim 3% dari bauran energi & menghasilkan listrik 30 MW dari PLTBg pada 2018. Berkontribusi untuk mencapai target ER Indonesia 25% dari bauran energi pada 2025 dan juga mengurangi emisi 26% pada 2020 Sumber: RUPTL PLN 2013-2022 RPJMD Kaltim 2013-2018

POME Biogas di Kaltim berpotensi menurunkan emisi 1,4 juta ton CO2eq/tahun dan menghasilkan listrik pedesaan 770.000 MWh/tahun pada tahun 2020 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 Produksi (ton TBS/tahun) Potensi Listrik (MW jam/thn) Reduksi Emisi (tco2 eq/thn) BAU Baseline 1,466,744 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 10,000,000 1,000,000 5,000,000 770,925 500,000-2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 - Sumber : Analisis GIZ, 2013 Memerlukan Dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perindustrian, Pertanian dan ESDM dalam pengembangan dan pemanfaatanya

Daftar PLTBg dan PLTBm yang sudah ada Nama Perusahaan (hingga Sept 2015): Nama Pabrik Jenis Pembangkit REA Kaltim Cakra Mill PLT-Biogas 2 x 4 MW REA Kaltim Perdana Mill PLT-Biogas 2 x 4 MW Kapasitas Lokasi Ket Kembang Janggut, Kukar Kembang Janggut, Kukar PT Prima Mitrajaya Mandiri Benua Puhun Mill PLT-Biogas 830 kw Kukar PT Tanjung Buyu Perkasa PT Hutan Hijau Mas PT Telen Pengadan PT Telen Prima Sawit Talisayan Mill PLT-Biomassa 500 kw Talisayan, Berau BPOM 1 PLT-Biomassa 200 kw Segah, Berau Pengadan Mill PLT-Biomassa 500 kw Karangan, Kutim Muara Bengkal Mill PLT-Biomassa 500 kw Muara Bengkal, Kutim

Daftar Rencana Pembangunan PLT-Biogas Nama Perusahaan PT Tanjung Buyu Perkasa PT Tapian Nadenggan PT Hutan Hijau Mas Jenis Pembangkit Kapasita s Lokasi Waktu Ket PLT-Biogas 1,9 MW Talisayan, Berau 2015 PLT-Biogas 2 X 4MW Kembang Janggut, Kukar PLT-Biogas 200 kw Segah, Berau 2015 PT Telen PLT-Biogas 1,5 MW Karangan, Kutim 2017 PT Telen Prima Sawit PLT-Biogas 1,5 MW Muara Bengkal, Kutim 2016

Kendala Pengembangan Energi Baru Terbarukan POME: Rendahnya minat PKS Rendahnya minat perusahaan kelapa sawit memanfaatkan biogas untuk listrik tidak sebanding dengan tingginya minat perusahaan pengembang energi terbarukan. Skema feed-in-tariff PLN merupakan faktor penguat ketertarikan perusahaan pengembang untuk berinvestasi membangun pembangkit listrik biogas-pome. Di sisi lain perusahaan pengembang energi terbarukan tidak dapat memanfaatkan biogas yang berlimpah tersebut untuk listrik tanpa akses yang dibuka oleh perusahaan sawit. Hal ini berarti biogas-pome (terutama gas metana) tersebut hanya akan ter-emisi ke atmosfir dan kita kehilangan kesempatan untuk meningkatkan elektrifikasi pedesaan

USULAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan POME MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, MENERBITKAN REGULASI YANG MENGATUR BAKU MUTU EMISI METHANE DARI PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT; MENTERI PERTANIAN, MENETAPKAN PERATURAN UNTUK MEMBUKA AKSES PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK BIOGAS SEKALIGUS MEWAJIBKAN PABRIK KELAPA SAWIT UNTUK MEMANFAATKAN METHANE TRAPPING UNTUK MENGHASILKAN LISTRIK; MENTERI ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL, MENDUKUNG PEMBANGUNAN JARINGAN LISTRIK PEDESAAN SERTA MENYUSUN SKEMA FEED-IN-TARIFF YANG LEBIH MENARIK BAGI INVESTASI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR LISTRIK BERBASIS BIOMASSA DAN POME; MENTERI KEUANGAN, MEMBERIKAN INSENTIF FISCAL BAGI PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN.

PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI YANG BERKELANJUTAN; HARAPAN

TERIMA KASIH BAPPEDA PROV. KALTIM Jl. Kesuma Bangsa No. 2 Samarinda Telepon 0541-741044 Faximile 0541-742283 http://bappeda.kaltimprov.go.id