BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh pedesaan. Pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dari modal yang dimiliki (Sartono, 2001:119). Oleh karena itu, perlu diupayakan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, NET INTEREST MARGIN DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA LPD DI KECAMATAN ABIANSEMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatpedesaan di Bali merupakan hal yang penting untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di suatu negara, dimana hampir setiap aspek kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. kelancaran perekonomian (Triandaru dan Budisantoso, 2006:10).

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkeadilan dan mempercepat pembangunan daerah yang efektif dan kuat.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Namun, fasilitas dan pelayanan perbankan hanya terkonsentrasi di perkotaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia sendiri, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional, karena UMKM mampu menyerap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa uang/surat-surat berharga lainnya. hidup krama desa untuk menunjang pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya guna meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh pedesaan. Pembangunan di sektor perekonomian pedesaan memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang perekonomian dan pembangunan nasional. Keadaan sosial masyarakat di desa yang belum dipengaruhi oleh budaya luar, sehingga mereka lebih memilih untuk mengikuti adat istiadat leluhur mereka ketimbang mengadaptasi lingkungan eksternal mereka. Cara berpikir yang masih berpola pada keadaan internal lingkungan membuat masyarakat desa mengalami kemunduran dalam bidang ekonomi. Masalah permodalan yang umumnya relatif rendah merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan untuk melakukan aktivitas perekonomiannya. Untuk itu dibangunlah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) guna mengatasi permasalahan permodalan masyarakat desa. LPD merupakan lembaga keuangan non bank yang berpengaruh terhadap kelancaran perekonomian dalam penyimpanan dana masyarakat berupa tabungan dan menyalurkan kembali berupa kredit. LPD yang pertama, sebagai proyek percontohan didirikan pada tahun 1984 oleh Gurbernur Bali saat itu Prof. Dr Ida Bagus Mantra yang difungsikan sebagai lembaga penyalur kredit pedesaan di Semarang, berdasarkan hasil seminar tersebut Provinsi Bali mengambil langkah cepat dan visioner dengan mendirikan LPD. Melalui surat keputusan Gubernur Provinsi Bali

No.3 Tahun 2007 menyebutkan bahwa LPD merupakan salah satu unsur kelembagaan keuangan Desa Pakraman untuk mengelola potensi keuangan Desa Pakraman tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan LPD adalah menerima atau menghimpun dana dari masyarakat desa dalam bentuk tabungan dan deposito, memberikan pinjaman hanya kepada masyarakat desa, menerima pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan dan menyimpan kelebihan likuiditasnya pada Bank Pembangunan Daerah Bali. LPD sebagai lembaga keuangan desa mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga dalam operasionalnya perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan. Lembaga yang berfungsi untuk memberikan pembinaan teknis, pengembangan serta pelatihan bagi LPD adalah Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten/Kota (PLPDK). Kaidah-kaidah manajemen yang digunakan LPD lebih sederhana dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat didirikannya. Produk yang ditawarkan LPD sesuai dengan permintaan nasabah, baik itu dalam hal tabungan maupun kredit. Beberapa produk utama LPD yang ditawarkan kepada nasabah adalah tabungan, deposito, dan kredit modal kerja. Di dalam mempertahankan dan meningkatkan kontuitasnya, LPD juga memerlukan kinerja keuangan yang handal di bidang pengelolaan assets dan lialibities LPD agar laba usaha atau profitabilitas dapat ditingkatkan. Profitabilitas suatu perusahaan sangat penting karena dengan semakin tingginya profitabilitas maka akan semakin baik dan meningkat pula kegiatan usaha perusahaan tersebut (Sartono, 2001:123).

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut (Riyanto, 1998:36). Profitabilitas dalam perusahaan sangat penting keberadaannya baik untuk pemilik, penyimpan, pemerintah dan masyarakat. Profitabilitas pada LPD merupakan kemampuan LPD dalam menghasilkan laba dari aktifitas operasionalnya. Untuk mempertinggi profitabilitas perlu diketahui faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas. Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas LPD dengan mengukur aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu LPD, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai LPD, dan semakin baik posisi LPD tersebut dari segi penggunaan aset. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja LPD. Capital Adequacy Ratio (CAR) yang merupakan indikator permodalan dijadikan variabel yang mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko LPD itu sendiri. Kecukupan modal berkaitan dengan penyediaan modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari pergerakan aktiva bank yang pada dasarnya sebagian besar dana berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan LPD meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada LPD, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan suatu LPD. Pada saat ini, CAR yang harus dipenuhi oleh lembaga keuangan adalah minimum sebesar 8% permodalan terhadap aktiva yang mengandung risiko (Abdullah dan Tantri, 2012:159). Menurut Kutsienyo (2011) dan

Premani (2009) menemukan hasil bahwa CAR memiliki pengaruh positif terhadap ROA.Raheman dan Nars (2007) juga menemukan hasil CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Werdaningtyas (2002) dan Sudiyatno (2010) menemukan hasil bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian yang sama juga didapatkan pada penelitian Merkusiwati (2007) menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian Limpaphayom dan Polwitoon (2004) dan Ani et al (2012) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap ROA. Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan, dan memberikan dampak meningkatnya kepercayaan masyarakat pada LPD, dan akhirnya dapat meningkatkan ROA. Likuiditas merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang ditagih sewaktu-waktu pada pihak ketiga dan biaya biaya bank (Sudirman W, 2013:69). Likuiditas sangat penting bagi kreditor jangka panjang dan para pemegang saham yang akhirnya ingin mengetahui prospek dari deviden dan pembayaran bunga di masa yang akan datang. Kasmir (2008:225) menyatakan loan deposit ratio (LDR) adalah rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dibandingkan dengan dana pihak ketiga ditambah modal sendiri. Batas aman LDR suatu bank secara umum adalah sekitar 78-100 % (Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/PBI/2010). Besar kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan penghasilan bunga yang diperoleh akan meningkat. Hal

ini tentunya akan meningkatkan LDR sehingga profitabilitas bank juga meningkat (Setiadi, 2010). Olweny dan Shipo (2011) pada penelitiannya menemukan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Menurut Agustiningrum (2013) LDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Audhya (2013) menyatakan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan atau berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. NIM (Net Interset Margin) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih (Luciana dan Winny, 2005). Menurut Slamet Riyadi (2006:21) net interest margin merupakan perbandingan presentase hasil bunga terhadap total assets atau terhadap total earning assets. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga seperti penempatan pada LPD lain, surat berharga, penyertaan, dan kredit yang diberikan. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Menurut Surat Edaran BI No.3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, NIM diukur dari perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap aktiva produktif. Net Interest Margin (NIM) penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap suku bunga. Saat suku bunga berubah, pendapatan bunga

dan biaya bank akan berubah. NIM juga digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga kredit yang diberikan. Keuntungan dan resiko memiliki hubungan yang positif. Semakin tinggi keuntungan maka risiko yang dihadapi juga besar. Dengan demikian besarnya Net Interst Margin (NIM) akan mempengaruhi laba-rugi Bank yang pada akhirnya mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Net Interest Margin (NIM) yang diteliti Azam (2012) Restiyana (2011) menunjukkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank. Penelitian Lilis Erna Ariyanti (2010) menunjukkan berpengaruh negatif dan tidak signifikan antara NIM terhadap profitabilitas bank. Perputaran kas merupakan jumlah berputarnya kas yang dimulai pada saat kas dinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas, sehingga semakin cepat perputarannya maka laba atau profitabilitas akan meningkat. Dimana perputaran kas adalah jumlah penjualan dibandingkan dengan jumlah kas rata-rata (Riyanto,2001:98). Penelitian oleh Lazaridis, et al (2006) menunjukkan perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dewi (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perputaran kas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan Nobanee and Alhajar (2005) menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Hussain (2012) juga menunjukkan bahwa perputaran kas memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas. Besarnya tingkat perputaran

kas, berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya sehingga diharapkan akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas LPD. LPD Kecamatan Abiansemal merupakan kecamatan yang memiliki perkembangan yang kuat dalam menyatukan kesatuan banjar-banjar. Perkembangan LPD di kecamatan ini pun sangat pesat yang sampai dengan saat ini memiliki 32 LPD. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Abiansemal untuk mengetahui bagaimana pencapaian profitabilitas dari aktivitas LPD dengan mengukur CAR, likuiditas, NIM dan perputaran kas yang dimiliki. Berdasarkan uraian latar belakang dan dari penelitian-penelitian sebelumnya dimana masih terdapat perbedaan hasil, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Net Interest Margins, Perputaran Kas terhadap Profitabilitas. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Apakah Kecukupan Modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada LPD di Kecamatan Abiansemal pada tahun 2009-2013? 2) Apakah likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas pada LPD di Kecamatan Abiansemal pada tahun 2009-2013? 3) Apakah Net Interest Margin berpengaruh terhadap profitabilitas pada LPD di Kecamatan Abiansemal pada tahun 2009-2013?

4) Apakah Perputaran Kas berpengaruh terhadap profitabilitas pada LPD di Kecamatan Abiansemal pada tahun 2009-2013? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang sudah dipaparkan, tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui signifikansi pengaruh Kecukupan Modal terhadap profitabilitas pada LPD di kecamatan Abiansemal. 2) Mengetahui signifikansi pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada LPD di kecamatan Abiansemal. 3) Mengetahui signifikansi pengaruh Net Interest Margin terhadap profitabilitas pada LPD di kecamatan Abiansemal. 4) Mengetahui signifikansi pengaruh Perputaran Kas terhadap profitabilitas pada LPD di kecamatan Abiansemal. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam memperkaya dan memperkuat bukti empiris manajemen keuangan perbankan, tentang kecukupan modal, Likuiditas, Net Interest Margin, Perputaran Kas terhadap profitabilitas. 2) Kegunaan Praktis Bagi LPD penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan profitabilitas. 1.5 Sistematika penyajian Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan yang lain dan disusun secara terperinci serta sistematis untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari masing-masing bab skripsi ini, dapat dilihat dalam sistematika penyajian berikut. Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan kecukupan modal, likuiditas, net interest margin, perputaran kas dan profitabilitas, penjelasan mengenai penelitian

sebelumnya yang melandasi penelitian ini dan rumusan hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknis analisis data yang digunakan. Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang deskripsi variabel penelitian pada LPD di Kecamatan Abiansemal yang menjadi sampel dalam penelitian dan pembahasan mengenai hasil analisis tersebut. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan mengenai simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam pembahasan serta saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian.