BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit.

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Jumlah Penyandang Difabilitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakrta Grafik 2.1 Jumlah penduduk difabel

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan kampug hijau yang semakin berkembang di Indonesia tidak lepas

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. cukup tinggi mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan yang beroperasi di

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA. 3.1 Tinjauan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN. lainya berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak antara 110 o 24 I 19 II sampai

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Hal ini karena beberapa jenis sampah memiliki kandungan material

Informasi tentang Profil Badan Publik. : Jl. RAYA KUDUS PATI Km.10. Telp. : (0291) :

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

STRATEGI PERWUJUDAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PERCEPATAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

REKAPITULASI USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN Fungsi, Urusan, Program dan Kegiatan Indikatif. Pagu Indikatif (Rp) 01 FUNGSI : PELAYANAN UMUM

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KESEHATAN DINAS KESEHATAN Halaman 7

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Sumber daya manusia yang masih di bawah standar juga melatar belakangi. kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

BAB III TINJAUAN KAWASAN KOTA YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Yogyakarta terletak antara 110⁰ ⁰28 53 bujur Timur

BAB I PENDAHULUAN. Mergangsan adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Luas wilayah Kota Yogyakarta adalah 3.25 Ha atau 32,50 km 2 (1,02%

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. membangun image Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya, Kota Perjuangan, Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Bab I. Pendahuluan Hal. 1. Tabel 1.1 Tabel Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk Yogyakarta

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari

BAB III TINJAUAN LOKASI GALLERI FOTO DI YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dibawah ini adalah peta prakiraan cuaca di Indonesia pada awal musim

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan pesat. Yogyakarta sebagai Ibukota Provinsi Daerah

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Administrasi

LAMPIRAN. Kebijakan Jampersal di Kota Yogyakarta? b. Bagaimana pelaksanaan Jampersal di Kota Yogyakarta tahun 2013?

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu 32,5 km 2. Terbagi menjadi

INOVASI PELAYANAN PUBLIK BIDANG TRANSPORTASI UNTUK PENYANDANG DISABILITAS OLEH DIFA CITY TOUR KOTA YOGYAKARTA Oleh: Auliya Try Anggraini

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN. Tabel 4.1 Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten/ Luas Area

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 363 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ini juga harus disertai

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

UKDW. - Profil kota - Penyebaran tempat wisata - Tipe hotel dan penyebaran hotel di. Yogyakarta

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959, mengesahkan Undang-Undang

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Barat yang terletak diantara 107º30 107º40 Bujur Timur dan 6º25 6º45

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan (Sumber : en.wikipedia.org)

DATA KUALITAS AIR SUMUR PERIODE APRIL TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA I. : Yulia Rustiyaningsih, S.IP. MPA. : Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA OTA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 333 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriftif. Metode deskriftif artinya

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(Studi Kasus: Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta) TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB III METODE PENELITIAN. maka penulis membuat alur pemikiran penelitian yang diambil dan sedikit

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah MASYARAKAT KABUPATEN KULON PROGO YANG MAJU,

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 12/PJ/2010 TENTANG : NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang memiliki luas areal sebesar

KEADAAN UMUM WILAYAH. ke selatan dengan batas paling utara adalah Gunung Merapi.

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Kota Yogyakarta 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kota Yogyakarta Luas wilayah Kota Yogyakarta adalah 3.250 Ha atau 32,50 Km2 (1,2% dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) dengan jarak terjauh dari utara ke selatam kurang lebiih 7,50 km dan dari barat ke timur kurang lebih 5,60 km. Secara administratif Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan, 45 kelurahan, 614 Rukun Warga (RW) dan 2.524 Rukun Tetangga (RT). Penggunaan lahan paling banyak diperuntukkan bagi perumahan,yaitu sebesar 2.103,27 Ha dan bagian kecil berupa lahan kosong seluas 20,20 Ha. Kecamatan Umbulharjo merupakan kecamatan yang paling luas yaitu 812,00 Ha atau sebesar 24,98% dari luas Kota Yogyakarta, sedangkan kecamatan yang wilayahnya paling sempit adalah kecamataman Pakualaman dengan luas 63,00 Ha atau sebesar 1,94% dari luas kota Yogyakarta. Secara admisinistratif, Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan dengan batas wilayah sebagai berikut: Batas sebelah Utara : Kabupaten Sleman Batas sebelah Timur : Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul Batas sebelah Selatan : Kabupaten Bantul Batas sebelah Barat : Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul 44

Letak geografis Kota Yogyakarta di antara 110 24 19 dan 110 28 53 Bujur Timur. 7 49 26 dan 7 15 24 Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114m diatas permukaan laut. Jarak terjauh dari utara ke selatan kurang lebih 7,5 km dan dari barat ke timur kurang lebih 5,6 km. Dengan kedudukan tersebut, secara umum Kota Yogyakarta menjadi sangat strategis sebagai kawasan pusat pertumbuhan dan pusat segala aktivitas pelayanan di Provinsi DIY. 2. Visi dan Misi Kota Yogyakarta Visi Kota Yogyakarta Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan berkualitas, berkarakter dan inklusif, pariwisata berbasis budaya dan pusat pelayanan jasa, yang berwawasan lingkungan dan ekonomi kerakyatan. Misi Kota Yogyakarta 1. Menjadikan dan mewujudkan lembaga pendidikan formal, non formal dan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengertahuan teknologi serta kompetitif dalam rangka mengembangkan pendidikan yang berkualitas. 2. Menjadikan dan mewujudkan pariwisata, seni dan budaya dalam rangka mengembangkan kota sebagai pariwisata yang berbudaya. 45

3. Menjadikan dan mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai penggerak pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima untuk wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. 4. Menjadikan dan mewujudkan masyarakat yang menyadari pentingnya kelestarian lingkungan yang dijiwai memiliki/handarbeni. 5. Menjadikan dan mewujudkan masyarakat demokrasi yang dijiwai sikap kebangsaan indonesia yang berketuhanan berkemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan dan berkeadilan sosial dengan semangat persatuan 1. Jumlah Disabilitas Belum ada jumlah pasti berapa jumlah disabilitas yang ada di kota Yogyakarta hal ini dikarenakan dinas sosial hanya menghitung PMKS (PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL). Berikut ini adalah table data DINSOSKERTRANS melalui rekapitulasi tahun 2014: Tabel 2.1 Rekapitulasi data PMKS Kota Yogyakarta Tahun 2014 No. Kecamatan ADK PD 1. Mantrijeron 25 160 2. Kraton 16 157 3. Mergangsan 18 167 46

4. Umbulharjo 60 306 5. Kotagede 32 188 6. Gondokusuman 55 228 7. Danurajen 27 110 8. Pakualaman 7 65 9. Gondomanan 6 56 10. Ngampilan 21 164 11. Wirobrajan 19 171 12. Gedongtengen 19 215 13. Jetis 32 188 14. Tegalrejo 26 183 Jumlah 359 2351 Sumber Data: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011 Keterangan ADK = Anak Dengan Kecacatan PD = Penyandang Disabilitas Dari data diatas dapat dilihat jumlah disabilitas di Kota Yogyakarta ada sekitar 2710 orang. Kecamatan Umbulharjo adalah yang kecamatan terbanyak yang penduduk disabilitas dengan 360 orang yang terdiri dari 60 orang ADK (Anak Dengan Kecacatan) dan 360 orang PD (Penyandang Disabilitas). Sedangkan Kecamatan Gondoman adalah kecamatan yang paling sedikit warga disabilitasnya dengan 72 orang yang terdiri dari 6 orang ADK (Anak Dengan Kecacatan) dan PD 56 Orang (Penyandang Disabilitas). Jumlah disabilitas di Yogyakarta ini menurun dari tahun 2013 hal ini dapat dilihat dari grafik dibawah: 47

Grafik 2.1 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Jumlah Disabiitas Jumlah Penduduk Yogyakarta Sumber Data:Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Tahun 2013 dan tahun 2014 Berdasarkan dari grafik diatas jumlah disabilitas tahun 2014 berjumlah 2710 menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2812. Jumlah penurunan pada tahun 2014 mencapai angka 102 orang. Hal ini berarti jumlah penurunan jumlah disabilitas di Yogyakarta mencapai angka 3.62% dari tahun 2013. Menurunnya jumlah disabilitas di Yogyakarta ini disebabkan olehtingginya angka kematian disabilitas dan menurunya angka kelahiran disabilitas. Jumlah keseluruhan penduduk Kota Yogyakarta pada tahun 2015 mencapai angka 493.903 orang. Hal itu berarti jumlah perbandingan antara penduduk kota Yogyakarta dengan penduduk disabilitas bisa dikatakan cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari grafik dibawah ini yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk disabilitas dan jumlah keseluruhan penduduk kota Yogyakarta pada tahun 2015: 48

Grafik 2.2 Perbandingan Jumlah Disabilitas dan Jumlah Penduduk Kota Yogyakarta 18,25% 81,75% Jumlah Disabiitas Jumlah Penduduk Yogyakarta Sumber Data: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Tahun 2015 Berdasarkan dari grafik diatas dapat diketahui perbandingan jumlah disabilitas dan jumlah penduduk Kota Yogyakarta mencapai angka 18,25% dari total seluruh penduduk kota Yogyakarta yang mencapai angka 493.903 orang. Jumlah penduduk disabilitas tersebut meliputi ADK (Anak Dengan Kecacatan) dan PD (Penyandang Disabilitas). 2. Difa City Tour Yogyakarta Kantor Difa City Tour berada di Hajowinatan No 6 Puro Pakualaman, Yogyakarta. Pendiri Difa City Tour yaitu Bapak Triyono seorang warga Godean Sleman. Difa City Tour atau lebih dikenal dengan Ojek Difa sudah beroperasi setahun lebih dalam meramaikan transportasi umum di Yogyakarta. Inovasi Pelayanan publik di bidang 49

transpotasi tersebut yaitu sepeda motor yang dimodifikasi menjadi seperti becak motor. Para pengendara ojek layanan tersebut merupakan para disabilitas. Munculnya Ojek Difa dimana yang menjadi suatu permasalahan karena fasilitas transportasi bagi disabilitas di Yogyakarta belum ramah dan nyaman bagi disabilitas, aksesbilitas yang sulit serta sarana dan prasana yang kurang maksimal dalam pelayanan transportasi di Yogyakarta. Difa City Tour juga berawal melihat dari kebutuhan disabilitas yang sulit menggunakan transportasi umum dalam melakukan kegiatas / kebutuhan sehari-hari. Sehingga dengan adanya Difa City Tour dapat perlahan membantu para disabilitas Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan sehati-hari dengan mudah dan ramah serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi disabilitas dengan tujuan mewujudkan pemberdayaan disabilitas yang mandiri. Tabel 2.2 Profil Pegawai Difa City Tour No. Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan 1 Triyono 33 Laki-laki Kepala 2 Puji Santosa, S.S 42 Laki-laki Wakil 3 Aris wahyudi 30 Laki-laki Staff 4 Joko Budi Prayitno 38 Laki-laki Driver 5 Sugeng Rahayu 51 Laki-laki Driver 6 Purnama 40 Laki-laki Driver 7 Indi Apandi 21 Laki-laki Driver 50

8 Yulisuswanto 41 Laki-laki Driver 9 Tri hartanto 28 Laki-laki Driver 10 Tomi Syafi i 30 Laki-laki Driver 11 Sutardi 49 Laki-laki Driver 12 Mujiyanto 31 Laki-laki Driver 13 Giyono 49 Laki-laki Driver 14 Suroto 49 Laki-laki Driver 15 Joko Dwi P 49 Laki-laki Driver 16 Susanto 49 Laki-laki Driver 17 Teguh 32 Laki-laki Driver 18 Suwandono 35 Laki-laki Driver 19 Agus 36 Laki-laki Driver 20 Yono 47 Laki-laki Driver Sumber : Difa City Tour Yogyakarta 2016 51