FORMULASI SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

PENGARUH PERBEDAAN TIPE BASIS TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK KUDA (Ipomoea pes-caprae (L) Sweet ).

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

FORMULASI KRIM PENYEMBUH LUKA TERINFEKSI Staphylococcus aureus EKSTRAK DAUN TAPAK KUDA (Ipomoea pes-caprae (L.) Sweet PADA TIPE A/M

FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) dan UJI EFEKTIVITAS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA PADA KELINCI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT DARI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI PARAFFIN SOLID DAN VASELIN ALBUM TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN LAMUN (Syringodium isoetifolium)

FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa Linn)

FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN KIRINYUH (Euphatorium odoratum L.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA TERBUKA PADA KELINCI SKRIPSI

Formulasi Ekstrak Daun Kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) dalam Bentuk Gel Anti Acne

EFEKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA PADA KELINCI DARI FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan dari

FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr)) SEBAGAI TABIR SURYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK GEL EKSTRAK DAUN BINAHONG (Andredera cordifolia) Surya Ningsi, Dwi Wahyuni Leboe, Sri Armaya

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar dari

EVALUASI MUTU SALEP DENGAN BAHAN AKTIF TEMUGIRING, KENCUR DAN KUNYIT

ABSTRACT. Key words : ointment, Coleus scutellarioides [L] Benth, Staphylococcus aureus, rabbit ABSTRAK

Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

PEMBUATAN SEDIAAN KRIM ANTIAKNE EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK

FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) SEBAGAI ANTIACNE

Olivia H. Naibaho, Paulina V. Y. Yamlean, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

Wina Rahayu Selvia, Dina Mulyanti, Sri Peni Fitrianingsih

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK KRIM SUSU KUDA SUMBAWA DENGAN EMULGATOR NONIONIK DAN ANIONIK

KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L) BERDASARKAN TINGKAT KEPOLARAN PELARUT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

I. PENDAHULUAN. adalah pewarna bibir. Pewarna bibir termasuk dalam sediaan kosmetik. untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit sehingga dapat

FORMULASI DAN ANALISIS KUALITAS SEDIAAN SALEP MATA DENGAN BAHAN AKTIF CIPROFLOXACIN. Atikah Afiifah, Dapid Caniago, Rahmah Restiya

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : Prakhas Adhitya J.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. alternatif obat luka (Dalimartha, 2006). Luka topikal merupakan keadaan

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

Indonesian Journal of Chemical Research Indo.J.Chem.Res. 44

FORMULASI DAN UJI STABILITAS KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Nangka

Larutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turunan asam amino fenil alanin yaitu 2-acetyl-1-pyrroline (Faras et al., 2014).

AKTIVITAS ANTIFUNGI KRIM DAUN KETEPENG CINA (Senna alata L. Roxb.) TERHADAP Trichophyton mentagrophytes ABSTRAK

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kersen. (Muntingia calabura L.) Terhadap Bakteri Klebsiella pneumoniae TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

NOVITA SURYAWATI

Lampiran 1. Skema Alur Pikir

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : Amanatus Sholihah M

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

PEMBUATAN SALEP ANTI JERAWAT DARI EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

FORMULASI SALEP EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DENGAN VARIASI TIPE BASIS SALEP DAN EVALUASI TERHADAP SIFAT FISIK KIMIA

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.)

UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS

EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L) SEBAGAI ZAT AKTIF PADA FORMULASI SEDIAAN GEL

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Key words: P. canencens Jack, Formulation, Antimicrobials, B. subtilis, S. aureus, P. aeruginosa, Str. Mutans ABSTRAK

FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL PLIEK U SEBAGAI ANTIBAKTERI (Formulation of ointment of ethanol extract of Pliek U as antibacterial)

Gel Madam mekstrak Daun Adam Hawa (Rhoe discolor) sebagai Gel Antiinflamasi

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN HAND SANITIZER KOMBINASI EKSTRAK DAUN KEMANGI (OCIMUM SANCTUM L) DAN EKSTRAK KULIT JERUK PURUT (Citrus hystrix)

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN Roselina Wulandari*, Pri Iswati Utami *, Dwi Hartanti*

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) dengan BASIS CARBOPOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM

BAB I PENDAHULUAN. saluran akar dan menggantinya dengan bahan pengisi. Perawatan saluran akar

LAMPIRAN 1. Skema Alur Pikir

ABSTRAK. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) DAN UJI FITOKIMIA PADA EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI- FRAKSI DAUN SIRIH (Piper betle L.

FORMULASI DAN UJI KRIM EKSTRAK UMBI SINGKONG (Manihot esculenta) TERHADAP LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTIJERAWAT MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Transkripsi:

FORMULASI SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L) ML Edy Parwanto 1), Hardy Senjaya 2), Hosea Jaya Edy 3) 1) Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta 2) Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta 3) PS. Farmasi F-MIPA UNSRAT Manado ABSTRACT Tembelekan (Lantana camara L) is a wild plant that its leaves contain chemicals such as phenols, flavonoids and alkaloids. Chemical constituents in tembelekan allegedly has antibacterial ability against Staphylococcus epidermidis. This research aims to create an antibacterial ointment to the active substance ethanol extract of leaves tembelekan. Antibacterial ointment tembelekan ethanol extract of the leaves made in two concentrations, namely 20% and 24%. Conducted quality testing ointment is organoleptic test, homogeneity test, test and test ph value dispersive power. Quality test results conducted on the concentration ointment with two parameters meet the organoleptic test, test and test ph value homogeneity. Tembelekan leaf extract ointment ethanol concentration of 20% and 24% did not meet the quality parameters to test dispersive power. Keywords: Ethanol Leaf Extract tembelekan, ointments, test quality. ABSTRAK Tembelekan (Lantana camara L) merupakan tanaman liar yang pada daunnya memiliki kandungan kimia antara lain fenol, flavonoid dan alkaloid. Kandungan kimia pada Tembelekan diduga memiliki kemampuan antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat salep antibakteri dengan zat aktif ekstrak etanol daun tembelekan. Salep antibakteri ekstrak etanol daun tembelekan dibuat dalam dua konsentrasi yaitu 20% dan 24%. Pengujian kualitas salep yang dilakukan adalah uji organoleptis, uji homogenitas, uji nilai ph dan uji daya sebar. Hasil pengujian kualitas yang dilakukan terhadap salep dengan dua konsentrasi tersebut memenuhi parameter uji organoleptis, uji homogenitas dan uji nilai ph. Salep ekstrak etanol daun tembelekan konsentrasi 20% dan 24% tidak memenuhi parameter kualitas untuk uji daya sebar. Kata kunci : Ekstrak Etanol Daun Tembelekan, salep, uji kualitas. 104

PENDAHULUAN Pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat sedang digalakkan di Indonesia. Penggunaan obat tradisional pada masyarakat telah berlangsung lama secara turun temurun. Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan obat. Tanaman liar yang tumbuh bebas di sekitar pekarangan atau di kebun bahkan mampu dimanfaatkan sebagai obat. Lantana camara L atau biasa dikenal dengan nama Tembelekan merupakan tanaman liar yang tumbuh tanpa perawatan khusus. Tembelekan sendiri sebagai tanaman liar ternyata memiliki banyak kandungan kimia diantaranya minyak atsiri, fenol, flavonoid, karbohidrat, protein, alkaloid, glikosida, glikosida iridoid, etanoid fenil, oligosakarida, quinin, saponin, steroid, triterpin, sesquiterpenoid dan tanin (Venkatachalam et al., 2011; Kensa, 2011; Kalita et al., 2011; Bhakta and Ganewala, 2009). Staphylococcus epidermidis merupakan flora normal yang terdapat pada kulit manusia (Gandelman et al., 2007). S epidermidis merupakan bakteri gram positif yang bersifat aerob atau fakultatif anaerob dan berbentuk bola berkelompok tidak teratur. Bakteri ini biasa dijumpai pada kulit yang terluka atau pada jerawat dan dapat berkembang secara cepat sehingga akan menimbulkan infeksi atau penyakit bagi manusia. Selain kemampuan berkembang biak yang cepat bakteri ini juga mampu untuk menyebar secara luas ke dalam jaringan. (Joo et al., 2008). Salep merupakan sediaan farmasi berbentuk setengah padat atau semi solid dan digunakan pada permukaan tubuh atau kulit (Anonim, 1995). Komposisi salep terdiri dari bahan obat atau zat aktif dan basis salep atau biasa dikenal dengan sebutan zat pembawa bahan aktif (Ansel, 1989). Salep memiliki fungsi sebagai bahan pembawa zat aktif untuk mengobati penyakit pada kulit, sebagai pelumas pada kulit dan berfungsi sebagai pelindung kulit (Anief, 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kualitas salep dengan bahan aktif ekstrak etanol daun Tembelekan dan basis salep hidrokarbon. Salep yang dibuat dalam penelitian ini mengunakan dua konsentrasi yaitu 20 % dan 24 %. Pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji nilai ph, uji homogenitas dan uji daya sebar. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif laboratorium atau mengamati dan mendeskripsikan hasil pengujian yang dilakukan. Pengujian yang dilakukan tidak mengunakan perlakuan terhadap hewan uji. Data yang diperoleh dibandingkan dengan standart yang berlaku untuk menarik kesimpulan. Alat yang digunakan berupa beberapa alat gelas, alat maserasi, evaporator dan kertas ph. Bahan yang digunakan adalah ekstrak etanol daun tembelekan, adeps lanae dan veselin album sebagai basis salep. Perolehan ekstrak etanol daun tembelekan dengan cara maserasi. Ekstrak cair yang diperoleh kemudian dilanjutkan dengan proses evaporasi untuk membantu proses penguapan pelarut. Perolehan ekstrak kental dilakukan dengan cara menguapkan ekstrak cair hasil penguapan dengan bantuan evaporator pada waterbath. Ekstrak kental yang diperoleh menyerupai dodol dan kenyal. Proses pembuatan salep diawali dengan pembuatan basis salep. Formula standar dasar salep dibuat menurut Agoes (2006) ialah : Adeps lanae 15 g dan Vaselin album 85 g. Peleburan basis salep dilakukan pada lumpang panas ± 60 C sambil terus diaduk hingga homogen dan dingin. Pembuatan salep ekstrak etanol daun tembelekan dilakukan dengan cara yang sama yaitu basis salep yang telah jadi kembali dilebur dan ditambahkan ekstrak sedikit demi sedikit hingga homogen dan membentuk salep. Perhitungan jumlah 105

ekstrak dan basis salep terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Formulasi salep ekstrak etanol daun tembelekan 20 % dan 24% Formula Salep 20 % 24 % Ekstrak Etanol 4 gr 4,8 gr Daun Tembelekan Dasar Salep 16 gr 15,2 gr m.f salep 20 gr 20 gr Pengujian kualitas salep yang dibuat diawali dengan uji organoleptis menurut Anief (1997). Pengamatan yang dilakukan dalam uji ini adalah bentuk sediaan, bau dan warna sediaan. Parameter kualitas salep yang baik adalah bentuk sediaan setengah padat, salep berbau khas ekstrak yang digunakan dan berwarna seperti ekstrak. Pengukuran nilai ph mengunakan alat bantu stik ph universal yang dicelupkan ke dalam 0,5 gsalep yang telah diencerkan dengan 5 ml aquadest. Nilai ph salep yang baik adalah 4,5-6,5 atau sesuai dengan nilai ph kulit manusia (Tranggono dan Latifa, 2007). Uji Homogenitas sediaan dilakukan dengan cara mengamati hasil pengolesan salep pada plat kaca. Salep yang homogen ditandai dengan tidak terdapatnya gumpalan pada hasil pengolesan, struktur yang rata dan memiliki warna yang seragam dari titik awal pengolesan sampai titik akhir pengolesan. Salep yang diuji diambil dari tiga tempat yaitu bagian atas, tengah dan bawah dari wadah salep (Anonim, 1979). Pengujian daya sebar dilakukan dengan cara meletakkan 0,5 g salep diantara dua lempeng objek transparan yang diberi beban 100 g. Pengukuran diameter daya sebar dilakukan setelah salep tidak menyebar kembali atau lebih kurang 1 menit setelah pemberian beban (Grag et al, 2002). PEMBAHASAN Salep antibakteri ekstrak etanol daun tembelekan dibuat dalam dua konsentrasi 20% dan 24 %. Pengujian pertama yang dilakukan adalah uji organoleptis meliputi bentuk, bau dan warna sediaan. Basis salep yang digunakan memiliki bentuk setengah padat yang merupakan bentuk sediaan salep, berwarna kuning muda atau putih kekuningan dan tidak memiliki bau. Salep ekstrak etanol daun tembelekan yang dibuat dalam dua konsentrasi keduannya memiliki bentuk setengah padat dengan warna hijau kehitamam dan berbau khas ekstrak etanol daun tembelekan. Data yang lebih lengkap tersaji pada lampiran 1. Pengujian homogenitas dimaksud untuk melihat apakah salep yang dibuat homogen atau tercampur merata antara zat aktif dengan basis salep. Pengujian homogenitas juga untuk melihat apakah salep yang dibuat mengumpal atau terdapat partikel yang dapat mengiritasi kulit. Hasil pengujian basis salep menunjukkan hasil yang homogen dan tidak terdapat penggumpalan. Salep ekstrak etanol daun tembelekan yang dibuat dalam dua konsentrasi juga homogen dan tidak terdapat pengumpalan. Dari hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada lampiran 2. Pengujian nilai ph dimaksud untuk membandingkan nilai ph salep dengan nilai ph kulit. Nilai ph salep yang dibuat harus sesuai dengan nilai ph kulit yaitu 4,5 s/d 6,5 agar tidak mengiritasi kulit dan nyaman digunakan. Hasil pengujian nilai ph dengan bantuan stick ph universal adalah 6,5 untuk basis salep dan 4,5 untuk salep ekstrak etanol daun tembelekan dengan konsentrasi 20% dan 24 %. Hal ini menunjukkan bahwa salep yang dibuat masih memenuhi parameter nilai ph yang dipersyaratkan. Pengujian daya sebar dilakukan dengan memberikan beban pada salep dan diukur diameter penyebarannya. Dari pengujian didapat hasil basis salep memiliki daya sebar 4,6 cm sedangkan salep ekstrak etanol daun tembelekan 20 % memiliki daya sebar 4,4 cm dan konsentrasi 24 % memiliki daya sebar 4,2 cm. Sediaan salep yang nyaman digunakan 106

memiliki daya sebar 5 s/d 7 cm (grag et al, 2002). Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa salep dan basis yang dibuat belum memenuhi parameter daya sebar yang nyaman bagi kulit. Salep antibakteri ekstrak etanol daun tembelekan masih bisa digunakan akan tetapi menimbulkan rasa yang kurang nyaman karena akan terasa tebal di kulit. Hasil ini diduga disebabkan oleh konsistensi sediaan yang terlalu kental. KESIMPULAN Salep antibakteri ekstrak etanol daun tembelekan yang dibuat dalam dua konsentrasi yaitu 20% dan 24 % memenuhi parameter kualitas uji organoleptis, uji homogenitas dan uji ph. Salep antibakteri ekstrak etanol daun tembelekan dengan dua konsentrasi yang berbeda tidak memenuhi parameter uji daya sebar. DAFTAR PUSTAKA Agoes, G. 2006. Pengembangan Sediaan Farmasi. ITB : Bandung. Anief, M. 1997, Ilmu Meracik Obat. UGM-Press, Yogyakarta. Anief, M. 2007, Farmasetika. UGM-Press, Yogyakarta. Anonim. 1979, Farmakope Indonesia. Ed- 3. Departemen Kesehatan RI, Anonim. 1995, Farmakope Indonesia. Ed- 4. Departemen Kesehatan RI, Ansel. H.C. 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed-4. Terjemahan Farida Ibrahim. UI- Press, Jakarta Bhakta D and Ganjewala D. Effect of leaf positions on total phenolics, flavonoids and proanthocyanidins content and antioxidant activities in Lantana camara (L). Journal of Scientific Research. 1 (2); 2009: 363-369. Gandelman G, Frishman WH, Wiese C, Green-Gastwirth V, Hong S, et al. Intravascular device infections: Epidemiology, diagnosis, and management. Cardiol Rev 2007, 15: 13 23. Grag, A et al. 2002. Spreading of Semisolid Formulation : An Update. Pharmaceutical Technology. 2002 : 84-102 Joo SS, Jang SK, Kim SG et al. Anti-acne activity of Selagineela involvens extract and its non antibiotic antimicrobial potential on Propionibacterium acnes. Phytother Res 2008; 22: 335 9. Kalita S et al. Phytochemical composition and in vitro hemolytic activity of Lantana camara L. (Verbenaceae) leaves. Pharmacologyonline, 2011, 1: 59-67. Kensa VM. Studies on phytochemical screening and antibacterial activities of Lantana camara Linn. Plant Sciences Feed, 2011, 1 (5): 74-79. Tranggono, RI, Latifah, F. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetika. PT. Gramedia : Venkatachalam T, Kumar VK, Selvi PK, Maske AO, Kumar NS. Physicochemical and preliminary phytochemical studies on the Lantana Camara (L.) fruits. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 2011, 3 (1): 52-54. 107

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengujian Organoleptis Bentuk Bau Warna Dasar Salep Setengah Padat Tidak berbau Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 20% Salep Ekstrak Daun Etanol Daun Tembelekan 24% Setengah Padat Setengah Padat Bau khas ekstrak daun Tembelekan Bau khas ekstrak daun Tembelekan Putih kekuningkuningan Hijau kehitamam Hijau kehitaman Lampiran 2. Hasil Pengujian Homogenitas Dasar Salep Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 20% Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 24% Homogenitas Lampiran 3. Hasil Pengujian Nilai ph ph Dasar Salep 6,5 Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 20% 4,5 Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 24% 4,5 Lampiran 4. Hasil Pengujian Daya Sebar Daya sebar (cm) Dasar Salep 4,6 Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 20% 4,4 Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 24% 4,2 108