KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN URANIUM TOTAL DALAM LARUTAN PEB U3Sh-AI PASCA IRRADIASI MENGGUNAKAN METODE TITROPROSESSOR

dokumen-dokumen yang mirip
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KADAR URANIUM DALAM SERBUK URANIUM CARBIDA DENGAN TITROPROCESSOR

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB U3Siz-AI PASCA IRRADIASI MELALUI PEMISAHAN PENUKAR ANION DENGAN METODA SPEKTROMETER ALPHA

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

KUALIFIKASI ALAT POTENSIOMETER METROHM 682 UNTUK PENENTUAN KADAR URANIUM

VERIFIKASI METODE STEP DAN KONTINYU UNTUK PENENTUAN KAPASITAS PANAS MENGGUNAKAN THERMAL ANALYZER

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH UNSUR AL DAN MO TERHADAP HASIL ANALISIS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-MO/AL DENGAN METODE POTENSIOMETRI

PENENTUAN URANIUM KONSENTRASI RENDAH DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA

VALIDASI METODE UNTUK ANALISIS KANDUNGAN URANIUM MENGGUNAKAN POTENSIOMETER T-90

PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM PROSES ELEKTRODEPOSISI HASIL EKSTRAKSI DENGAN TBPjOK

PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

VERIFIKASI METODE STEP DAN KONTINIUS UNTUK PENENTUAN KAPASITAS PANAS MENCCUNAKAN THERMAL ANAL YZER

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

PENGARUH UNSUR Al, Mg, DAN Na PADA ANALISIS URANIUM SECARA POTENSIOMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KADAR URANIUM DALAM YELLOW CAKE DENGAN TITRASI SECARA POTENSIOMETRI

R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

ANALISIS RADIONUKLIDA 137 CS DALAM PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 2,96 G/CM 3 PASCA IRADIASI

UJI FUNGSI COMBINED Pt-RING ELECTRODE METROHM

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

PEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN

PENENTUAN DENSITAS KETUK SERBUK URANIUM OKSIDA HASIL PROSES OKSIDASI REDUKSI PELET U02 SINTER

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

PENGUKURAN KANDUNGAN Fe DALAM PADUAN AlFeNi MENGGUNAKAN PENGOMPLEKS AMONIUM TIOSIANAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

ANALISIS KADAR URANIUM DAN IMPURITAS DALAM PADUAN U-7MO-XTI DAN U-7MO-XZR

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT TERHADAP PEMISAHAN ISOTOP 137 Cs DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al PASCA IRADIASI

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

ANALISIS KALSIUM DEN CAN METODA POTENSIOMETRI

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM

METODE ANALISIS FISIKOKIMIA PADA BAHAN BAKAR U 3 SI 2 -AL DENSITAS 4,8 GU/CM 3 PASCA IRADIASI

PENCEMBANCAN METODE ANALISIS MENCCUNAKAN" ALAT ICP AES PLASMA 40 UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

PEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

ANALISIS SERBUK UMO UNTUK PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN TINGKAT MUAT TINGGI

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Oleh: Oe Tiny Agustini Koesmawati PUSAT PENELITIAN KIMIA

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Pemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

ABSTRAK PENDAHULUAN. ISSN HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2010

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KIMIA DASAR. Pendahuluan KETEPATAN DAN KETELITIAN PERLAKUAN DATA HASIL ANALISIS DAN KESALAHAN PENGUKURAN

STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA RUANG KERJA DI IRM TAHUN 2009

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

PEMUNCUTAN U3Si2 OARI CACALAN PROOUKSI PEB OISPERSI BERISI U3Si2 - AI MENCCUNAKAN TEKNIK ELEKTROLISIS

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DOSIS PERORANGAN MENGGUNAKAN THERMOLUMINISENCE DOSIMETER (TLD)

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

SERTIFIKASI BAHAN ACUAN STANDAR URANIUM DALAM URANIUM OKS IDA (UOz DAN U30S)

Transkripsi:

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian ESN Tahun 2009 KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN URANIUM TOTAL DALAM LARUTAN PEB U3Sh-AI PASCA IRRADIASI MENGGUNAKAN METODE TITROPROSESSOR Aslina Br.Ginting ABSTRAK KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN URANIUM TOTAL DALAM LARUTAN PES U3SirAI PASCA IRRADIASI MENGGUNAKAN METODE TITROPROSESSOR. Sesaran burn up atau fraksi bakar pe/at elemen bakar (PES) U3Si-AI dengan tingkat muat uranium (TMU) 2,96 g/cm3 pasca irradiasi dapat ditentukan melalui perhitungan isotop 235U, 137Cs dan U total. Kandungan U total dalam larutan PES U3Si-AI pasca iiradiasi dapat di analisis dengan menggunakan alat Titroprosessor. Tahapan proses penentuan U total dimulai dengan pemotongan, penimbangan dan pelarutan PES U3Si AI pasca iiradiasi yang dilanjutkan dengan pengenceran dalam labu 25 ml yang secara keseluruhan dikerjakan menggunakan tangan manipulator di dalam hotcell. Setelah diperoleh larutan PES U3Si-A/ dengan paparan radiasi tertentu kemudian ditransfer ke R.135 untuk dianalisis kandungan U totalnya. Karena pengerjaan ini menggunakan tangan manipulator, maka banyak memberikan sumber kesalahan terhadap pengukuran. Da/am usaha untuk mendapatkan rentang pengukuran yang benar maka terhadap langkah langkah proses pengerjaan analisis U total tersebut dilakukan eva/uasi konstribusi sumber sumber kesalahan yang memberikan besaran. ketidakpastian pengukuran. Dari hasil analisis dan perhitungan ketidakpastian diperoleh bahwa kandungan U total di dalam PES U3Si-AI sebesar 0,1716 g/l dengan ketidakpastian pengukuran sebesar ± 0,00354 g/l pad a derajat kepercayaan 95%. Kata kunci : burn up, PES U3Si-AI,pasca iiradiasi, U total, hotcell dan ketidakpastian pengukuran., PENDAHULUAN Salah satu peralatan pengujian yang ada di laboratorium Instalasi Radiometalurgi PTSN SATAN adalah Titroprosessor. Alat ini dapat digunakan untuk menganalisis kandungan uranium di delam bahan bakar baik sebelum radiasi maupun setelah di radiasi. Dalam usaha untuk mengetahui apakah suatu metode pengukuran yang digunakan telah valid maka perlu diketahui beberapa parameter validasi, salah satunya adalah simpangan baku dan ketidakpastian pengukuran[1j.pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan U total dalam PES U3Si2-A/ TMU 2,96 gu/cm3 pasca irradiasi. Penentuan kandungan uranium dengan metode Titroprosessor didasarkan kepada prinsip oksidasi dan reduksi. Fenomena reaksi oksidasi reduksi ini didasarkan kepada perubahan U(IV) dioksidasi menjadi U(VI) dengan kalium dikromat sebagai titran. Sebe/um proses titrasi dilakukan, terlebih dahulu semua ion uranium di reduksi menjadi U(IV) dengan menambahkan reduktor garam Ferro Sulfat. Sedangkan untuk meningkatkan kete/itian dan memperbaiki kemampuan deteksi titik ekivalen atau titik akhir titrasi perlu ditambahkan Vanadium (IV) yang berperan menaikkan kecepatan pencapaian kesetimbangan pad a titik ekivalen. Pad a kegiatan ini telah dila'~ukan proses pemotongan, pelarutan, penimbangan dan pengenceran dari PES U3SirAI TMU 2,96 gu/cm3 pasca irradiasi. Kegiatan dilakukan di hotcell HC 109 IRM (Insta/asi Radiometa/urgi), kemudian di transfer ke R.135 untuk selanjutnya dianalisis kandungan uranium totalnya menggunakan metode Titroprosessor. Semua langkah- langkah pengerjaan diatas akan memberikan sumbangan kesalahan sehingga dipandang perlu untuk melakukan estimasi perhitungan ketidakpastian pengukurannya, karena antara ketidakpastian pengukuran dengan kesalahan sangat berkaitan, dimana ketidakpastian memadukan semua kesalahan yang dilakukan menjadi suatu rentang tunggal pengukuran 181

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 Ketidakpastian Pengukuran adalah suatu parameter yang menetapkan rentang nilai yang didalamnya diperkirakan nilai benar suatu pengukuran berada, mengukur rentang tersebut dikenal sebagai pengukuran ketidakpastian. Kesalahan pengukuran adalah suatu perbuatan sengaja atau tidak sengaja yang dilakukan oleh operator dalam melakukan suatu pengukuran sehingga sumber sumber kesalahan tersebut harus diestimasi karena memberikan konstribusi terhadap nilai pengukuran. Sumber-sumber kesalahan pengukuran antara lain adalah[2.3]: a. Kesalahan Makro meliputi : Sampling Preparasi contoh Penimbangan Kalibrasi Alat Standard atau Reagent yg digunakan Metode yg belum valid Personil b. Kesalahan Mikro meliputi 1 sid 3. Pembacaan Data (pengamatan) yang dapat dilihat pada skema 1. Sampling Homogenkan contoh Ketidakser~gaman harus diperhatikan Preparasi contoh I Rekaveri = ------------------------------- I C yang ditambahkan x 100% Analit terekstrasi 100% dari matrik contoh C campuran - C contoh 182

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 3. Ketidakpastian Kesalahan menimbang dalam Kesalahan dalam memipet larutan Kalibrasi timbangan Pembacaan skala dan pengulangan Kalib.vol pipet Pembacaan iniskus Faktor muai larutan Sampling Homogenkah contoh? Ketidakseragaman harus diperhatikan Preparasi Contoh ------------------------------- C yangdari ditambahkan matrik contoh x 100% Apakah analit terekstraksi 100% Recovery harus diperhatikan C campuran - C contoh 183

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 Kalibrasi Peralatan Temperatur Oven 100 ± 3 C Volume Labu takar 100 ml ± 0,1 ml Kesalahan Random Penimbangan berulangkali standar massa 10 9 memberikan data (g): 10,0001 10,0000 10,0002 10,0002 10,0002 10,0001 10,0000 10,0001 10,0000 10,0001 Kesalahan Sistematik Penimbangan bahan yang bersifat higroskopis tidak menyatakan berat bahan yang sebenarnya Personil Ketrampilan dan ketelitian seorang analisis akan memberikan pengaruh pada besar kecilnya nilai ketidakpastian pengukuran Sumber Informasi Untuk Pengukuran Ketidakpastian [3,4] 1. Spesifikasi Pabrik Spesifikasi pabrik untuk labu takar 100 ml kelas A adalah ± 0,08 ml Sfesifikasi pabrik untuk volume pipet 2 ml kalas A adalah ± 0,01 ml 2. Data Pustaka Dalam hand book dinyatakan nilai koefisien muai volume dari air<adalah < 1 x 10-3 C-1 Dari pustaka diketahui data bahwa ketidakpastian Hidrogen (H) adalah ± 0,00007 3. Data Validasi Metode atau Data dari Log book Presisi (Ketepatan): Repeatability - QC Reproducibility - Uji Profisiensi berat atom Presisi atau ketepatan menunjukkan besarnya fluktuasi dari hasil penentuan yang berulang kali (repeatability) Akurasi (Ketelitian) - CRM Akurasi atau ketelitian menunjukkan seberapa jauh suatu analisis menyimpang dari harga sebenarnya (standar). Akurasi : Kesesuaian antara hasil analisis dengan nilai standard yang masih dapat diterima Secara umum menentukan Ketidakpastian Pengukuran dilakukan dengan langkah- langkah sebgai berikut [5] : I. Menyusun suatu model dari langkah pengerjaan II. Menentukan semua faktor yang dapat memberikan konstribusi kesalahan terhadap hasil pengukuran III. Buat diagram Cause and Effect atau Fish Bone IV. Kelompokkan faktor diatas kedalam kategori komponen ketidakpastian V. Estimasi masing-masing komponen ketidakpastian sehingga ekivalen dengan simpangan baku (~) VI. Gabungkan komponen ketidakpastian baku untuk menghasilkan ketidakpastian baku gabungan (~G) VII. Laporkan hasil perhitungan dalam bentuk ketidakpastian yang diperluas (k=2, pada derajat kepercayaan 95%) 184

ISSN 0854-5561 HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2009 TATA KERJA Besarnya ketidakpastian pengukuran kandungan uranium total dari PEB U3Si2-AI pasca irradiasi dengan metode Titroprosessor dimulai dengan proses pemotongan, penimbangan, pelarutan dan pengenceran PEB U3Si2-AI dengan TMU 2,96 gu/cm3 pasca irradiasi seperti yang terlihat pad a Gambar 1. Seluruh kegiatan preparasi PEB U3Si2-AI dilakukan di hotcell sehingga besaran sumbangan kesalahan dari pemipetan (pipet), vial,iabu dan peralatan gelas lainnya disetarakan terhadap kesalahan penimbangan. PEB U3Si2-AI TMU2,96 gu/cm3 pasca irradiasi Pemotongan, dimensi 3 x 3 x1,37 mm Penimbangan = 32 mg Pelarutan dengan HCL 6M & HN03 6M Kalibrasi timbangan Penimbangan berat wadah Penimbangan berat wadah + cuplikan Presisi penimbangan Pengenceran dalam labu 25ml Kalibrasi timbangan Berat Labu ukur 25 ml Berat labu ukur 25 + pelarut Larutan Uranil Nitrat Presisi penimbangan ipet 1 ml Masukkan ke dalam 5 vial, Ditimbang Kalibrasi timbangan Penimbangan berat vial ---. Penimbangan berat vial + cuplikan Presisi Penimbangan Ditransfer ke R.135 2 Vial Analisis Isotop Cs-137? - Spektrometer Pipet, pengenceran Presisi metode,titrasi. Gambar.1 Alur Pengerjaan Penentuan Uranium total dengan Titroprosesor 185

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari langkah pengerjaan penentuan kandungan uranium total dalam PEB U3Si2-AI pasca irradiasi dengan metode Titroprosessor dibuat diagram Fish bone untuk menggkelompokkan sumber-sumber kesalahan yang ada seperti yang terlihat pad a Gambar 2. Penimbangan PEB (A) Penimbangan Labu takar (B) W kosong Labu kosong W kosong 1PEB U3S~-AI Labu kosong + pelarut S ----.. ----. Kosentrasi alkosong Presisi metode Kalibrasi ~ial Penqulangan kosong + larutan PEB P~iSi Titrasi dah Titroprosesor (D) Penih,bangan Vial (C) Gambar 2. Diagram Fish Bone Uranium perhitungan' ketidakpastian pengukuran U total dengan Titroprosessor dimulai dari faktor kesalahan langkah penimbangan PEB U3Si2-AI, penimbangan labu takar, penimbangan vial dan kesalahan titrasi dengan metode Titroprossesor. A. Penimbangan PEB U3Si2-AI 1. Langkah -Langkah Pengerjaan Penimbangan PEB U3Si2-AI sebanyak (32 mg) Dilarutkan dalam 5 ml HCI + HN03 Diencerkan dengan air dalam labu takar 25 ml 2. Proses Penimbangan PEB U3Si2-AI Data Penimbangan : Berat wadah kosong Berat wadah + PEB U3SirAI Berat PEB U3Si2-AI = 32,0822 mg = 64,0822 mg = 32 mg 3. Kalibrasi Timbangan Pada sertifikat kalibrasi timbangan terbaca ± 0,05 mg dengan tingkat kepercayaan 95%. Ketidakpastian kalibrasi = 0,05/1,96 mg = 0,026 mg Ketidakpastian kalibrasi timbangan harus dihitung 2 kali karena penimbangan dilakukan 2 kali, yang mencakup wadah kosong dan wadah + PEB U3Si2-AI 4. Presisi Ketidakpastian ini berasal dari penimbangan yang berulang Penimbangan 3 kali memberikan simpangan baku sebesar 0,104 mg Maka ketidkpastian presisi, I.Jpresisi = s 1 vn = 0,104/v3 JJ presisi = 0,06 mg 186

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 Setelah dilakukan penimbangan kemudian dihitung: ~ (penimbangan) = 2 X (0,026)2 + (0,06) 2. ~ (penimbangan PEB U3SirAI = 0,070 mg B. Penimbangan Labu Takar 25 ml 1. Proses Penimbangan Labu Takar 25 ml Data Penimbangan : Berat Labu takar 25 ml Berat labu takar + Pelarut Berat Pelarut = 23251,1 mg = 49675,067 mg = 26417,46 mg + Pelarut (HCI +HN03) 2. Kalibrasi Timbangan Pada sertifikat kalibrasi timbangan terbaca ± 0,05 mg dengan tingkat kepercayaan 95 %. Ketidakpastian kalibrasi = 0,05/1,96 mg = 0,026 mg Ketidakpastian kalibrasi timbangan harus dihitung 2 kali karena penimbangan dilakukan 2 kali, yang mencakup labu takar kosong dan labu takar + pelarut 3. Presisi Ketidakpastian ini berasal dari penimbangan yang berulang Labu 25 ml Penimbangan LabuKoscing Berat 23251,5 23251,026417,6 23250,826417,4 23251,126417,4 Berat 49675,067 LabuKosong 49668,6 49668,4 49668,2Berat Pelarut + Pelarut 26417,46 (mg) 0,11547 (mg) Penimbangan 3 kali memberikan simpangan baku sebesar 0,11547 mg Maka ketidkpastian presisi, ~ presisi = s 1 vn = 0,11547/v3!.J presisi = 0,066 mg Setelah dilakukan penimbangan kemudian dihitung: ~ (penimbangan) = X (0,026)2 + (0,066) 2 ~ (penimbangan Labu Takar + Pelarut) = 0,075 mg 187

Hasi/-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 c. Penimbangan Vial 1. Proses Penimbangan Vial + Larutan PES U3Si2-AI 1ml Data Penimbangan : Berat Vial kosong = 6,7763 mg Berat Vial kosong + Larutan PEB U3Si2-AI 1ml = 7,8533 mg Berat Larutan PEB U3SirAI 1ml = 1,0743 mg 2. Kalibrasi Timbangan 3. Presisi Pada sertifikat kalibrasi timbangan terbaca ± 0,05 mg dengan tingkat kepercayaan 95 %. Ketidakpastian kalibrasi = 0,05/1,96 mg = 0,026 mg Ketidakpastian kalibrasi timbangan harus dihitung 2 kali karena penimbangan dilakukan 2 kali, yang mencakup vial kosong dan vial + Larutan PEB U3SirAI 1ml Ketidakpastian ini berasal dari penimbangan yang berulang Penimbangan Berat Berat PEB Kosong 6,7763, 6,7687,9201,152 6.807 6.754 Vial U3SirAI 7,8533 7,8751,068 7,7651,011 Vial (ma)(mq) Kosong PEB 1,0743 Berat U3Si2-AI 1ml + Lar Larutan 1ml 0,0482 Penimbangan 3 kali memberikan simpangan baku sebesar 0,0482 mg Maka ketidkpastian presisi, I-J presisi = s 1 vn = 0,0482/v3 II presisi = 0,0278 mg Setelah dilakukan penimbangan kemudian dihitung: II (penimbangan) = 2 X (0,026)2 + (0,0278)2 II (penimbangan Vial + Larutan PES U3Si2-AI) = 0,046 mg Mengubah komponen-komponen ketidakpastian agar mampunyai satuan yang sama 0,000003 IJ (x)1 x 0,070 0,075 0,00218 0,04281 mg 0,046 mg 26417 Pelarut,46HCI satuan32 IJ (x) 1,0743 satuan NilaiX Penimbangan Vial Larutan 188

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 Ketidakpastian Baku Gabungan dari Tahap Penimbangan IJ(W) = v(penimbangan PEB)2+ ( Penimbagan Labu)2 + (Penimbangan Vial)2 IJ (W) = v (0,00218)2 + (0,000003)2 + (0,04281)2 IJ (W) = 0,00401 ml D. Analisis U total dengan Titroprosessor 1. Pipet Volume 10 ml a. Kalibrasi Pipet Volume 10 ml Pabrik menyatakan bahwa pipet volume 1 ml ± 0,15 ml, pada temperatur 20 C tanpa menyebut derajat kepercayaannya. IJ (baku) pipet volume = 0,15/v 3 = 0,087 ml b. Efek Temperatur Ketidakpastian dari volume cairan dalam labu akibat efek temperatur, yang dihitung IJ (Vr) = V x? (T) x a Dari pabrik diketahui pipet volume telah dikalibrasi pada temperatur 20 C dengan koef. muai air 0,00021 C 1 dan perbedaan temperatur laboratorium ± 4 C. Muai Volume = V x?(t) x a = (10 ml) x (4 C) x (0,00021 C 1) = 0,0084 ml IJ(Efek temperatur terhadapmuai volume) = 0,0084/v3 = 0,00485 ml 2. Pengenceran dalam Labu Takar 50 ml a. Kalibrasi Volume Labu takar Pabrik menyatakan bahwa labu takar 50 ml ± 0,25 ml, pada temperatur 20 C tanpa menyebut derajat kepercayaannya. IJ (baku) volume labu takar = 0,25 Iv 3 = 0,144 ml b. Efek Temperatur Ketidakpastian dari volume cairan dalam labu akibat efek temperatur, yang dihitung IJ (Vr) = V x? (T) x a Dari pabrik diketahui labu takar telah dikalibrasi pad a temperatur 20 C dengan koef. Muai air 0,00021 C 1 dan perbedaan temperatur laboratorium ± 4 C. Muai Volume = V x?(t) x a = (50 ml) x (4 C) x (0,00021 C 1) = 0,042 ml IJ(Efek temperatur terhadap muai volume) = 0,021/v3 = 0,024 ml Ketidakpastian Baku Gabungan Faktor Pengenceran Dalam Melakukan Titrasi dengan Titroprosessor Asal 0,000485 0,00485ml 0,024ml satuan lj(x)/x10 Nilai50 189

Hasil-hasil Penelitian ESN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 IJf/f = v (0,000485)~ + (0,00048)~ = 0,000682 IJf = 0,000682x f = 0,000682x 50/10 IJf (pengenceran) = 0,003416 Rerata SO 23 1 3. Presisi Metode Ketidakpastian presisi metode berasal dari pengukuran yang berulang dengan alat Tiroprsosesor. Pengukuran 3 kali memberikan data dan simpangan baku sbb: Pengukuran ke: Kandungan 0,182 0,172 0,161 0,0105 0,1716 Uranium (g/l) Maka ketidkpastian presisi, hi presie;i = s Ivn = 0,01 05/v3 IJ presisi metode Titro = 0,00606 g/l E. Ketidakpastian Gabungan (Penimbangan Dan Titrasi) lj(kosen) I (kosen Uranium) =V IJ(W) I (W)z + lj(f) I(f)z + IJ (Presisi Metode) = v (0,00401)2 + (0,00341)2 + (0,00606)2 = 0, 00802 g/l = 0,00802 x 0,1716 g/l lj(kosen) = 0,001377 g/l F. Ketidakpastian Diperluas Ketidakpastian diperluas pada proses penentuan kandungan U total dari PES U3Si2-AI pasca iradiasi adalah = 2 x 0,001377 g/l = 0,00354 g/l Kosentrasi Uranium total dalam larutan PES U3Si2-AI sebesar = 0,1716 ± 0,00354 g/l Rentang Pengukuran kandungan U total di dalam PEB U3Siz-AI pasca irradiasi dengan metode Titroprosessor sebesar 0,1716 ± 0,00354 g/l 190

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 KESIMPULAN Telah diperoleh langkah -Iangkah dan rumusan perhitungan ketidakpastian pengukuran kandungan uranium total didalam bahan bakar U3Si2-AI tingkat muat uranium (TMU) 2,96 gu/cm3 pasca irradiasi menggunakan metode Titroprossesor dengan rentang pengukuran kandungan U total sebesar 0,1716 ± 0,00354 g/l pad a derajat kepercayaan 95%. DAFTAR PUSTAKA [1] SNI-17025-2005,"Dokumentasi Sistem Mutu Laboratorium", Badan Standardisasi Nasional (BSN ), Tahun 2005. [2] ROBERT L, ANDERSON, "Practical Statistics for Analytical Chemists" Van Nostrand Reinhold Company, New York,1987. [3] JULIA KANTASUBRATA," Dasar Ketidakpastian Pengukuran" Pengantar ISO Guide Uncertainty of Measurment, Serpong 22-23 Maret 2007 [4] EURACHEM/CITAC,"Quantifying Uncertainty in Analytical Measurement",Second Edition,2000. [5] Aslina Br.Ginting,"Diklat Ketidakpastian Pengukuran" Coaching UV-VIS Laboratorium Uji Bahan PTBN -PUSDIKLAT BATAN,2009. 191