Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

MIKROKONTROLER AT89S52

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA)

Gambar Komunikasi serial dengan komputer

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Sumber Clock, Reset dan Antarmuka RAM

Atmel Corporation, 2009, AT89S52 Datasheet,

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

Perancangan Serial Stepper

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Ket. Ranah kognitif a. Tipe hasil belajar : Pengetahuan (C1) proporsi 43,33 % b. Tipe hasil belajar : Pemahaman (C2) proporsi 56,66 %

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051

PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

Sistem Mikroprosessor

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

AT89S52 8kByte In-System Programmable Mikrokontroler

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

CABLE LAN TESTER DENGAN TAMPILAN LCD TUGAS AKHIR DEMI SYAPUTRI

MODUL I TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB II TEORI DASAR. peralatan input / output ( I / O ) pendukung di dalamnya. Suatu sistem mikroprosesor

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51 PADA SISTEM ANTRIAN DENGAN PENAMPIL DAN SUARA

USER MANUAL TRAINER TOMBOL & LED 8 BIT MENGGUNAKAN AT89S51 MATA PELAJARAN:ELEKTRONIKA KENDALI

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

Sistem Antrian Banyak Loket Berbasis AT89C51

TIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

ABSTRACT. The miniature parking system which is completed by touched sensor,

Bab 3 PLC s Hardware

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

PENJADWALAN RAMBU LALU-LINTAS DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER SECARA TERPUSAT. (2)

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN BARCODE

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial

ARTIKEL. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya bahasan maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang meliputi :

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

DT-51 Application Note

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer,

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA (TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA)

Published By Stefanikha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

DESIGN INTERFACE PADA AT89S52 8k Byte In-System Programmable 8bit Mikrokontroler

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL AIR DAN SUHU MENGGUNAKAN DTMF BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perkembangan Mikroprosesor

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI. Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor

Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52

MODUL II GATE GATE LOGIKA

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Perbedaan pokok antara keduanya adalah pada tegangan catu yang digunakan. IC Digital jenis TTL harus dicatu dengan tegangan positif yang lebih stabil 5 5% Volt DC, sedangkan jenis CMOS lebih fleksibel dengan jangkauan tegangan kerja dari +3 sampai +18 Volt (Wasito S, 1997). Karena IC CMOS beroperasi pada tegangan kerja yang bervariasi, maka taraf tegangan untuk logika 0 dan logika 1 juga akan bervariasi sesuai dengan tegangan kerja (VDD) yang digunakan, sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1. Karakteristik Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS TTL CMOS V DD = 5V V DD = 10V V DD = 15V V OL max (V) 0,4 0,5 0,5 0,5 V OH min (V) 2,4 4,95 9,95 14,95 V IL max (V) 0,8 1,5 3,0 4,0 V IH min (V) 2,0 3,5 7,0 11,0 Keterangan: V OL V OH V IL V IH = Tegangan keluaran logika 0 (rendah) = Tegangan keluaran logika 1 (tinggi) = Tegangan masukan logika 0 (rendah) = Tegangan masukan logika 1 (tinggi Baik jenis TTL maupun CMOS, terdapat berbagai macam seri atau tipe IC Digital, tetapi biasanya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu: 1. Gerbang (Gate) 2. Decoder / Encoder 3. Multiplexer / Demultiplexer 4. Counter 3

2.2. IC Digital Gerbang IC Digital Gerbang, yaitu tipe-tipe IC Digital yang digunakan operasi logika, yaitu AND, OR, NAND, NOR dan NOT. Beberapa IC Digital jenis TTL yang termasuk ke dalam kelompok ini, ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Tipe-tipe IC Digital Gerbang Tipe IC TTL Keterangan 7400 Gerbang NAND 2-input berempat 7408 Gerbang AND 2-input berempat 7409 Gerbang AND 2-input berempat 7404 Gerbang NOT berenam 7405 Gerbang NOT berenam 7406 Gerbang NOT berenam 7420 Gerbang NAND 6-input berdua 7402 Gerbang NOR 2-input berempat 7410 Gerbang NAND 3-input bertiga 7411 Gerbang AND 3-input bertiga 7415 Gerbang AND 3-input bertiga 7421 Gerbang AND 4-input berdua 7433 Gerbang NOR 2-input berempat 7437 Gerbang NAND 2-input berempat Setiap tipe IC Digital Gerbang, mempunyai blok diagram internal tersendiri yang berlainan dengan tipe IC yang lain, meskipun ada juga yang hampir sama, tetapi hanya untuk beberapa tipe IC saja. Sebagai contoh, IC 7400 mempunyai empat gerbang NAND dengan dua input, di mana blok diagram internalnya ditunjukkan pada gambar 1. 4

Gambar 1. Blok diagram internal IC 7400 Berdasarkan datasheet masing-masing dari tipe IC Digital gerbang ini, dapat diketahui blok diagram internal untuk berbagai tipe IC Digital Gerbang. Data-data tersebut yang dilengkapi dengan tabel kebenaran untuk masing-masing IC Digital Gerbang, kemudian dijadikan acuan dalam merancang dan pembuatan alat deteksi kerusakan. Proses deteksi kerusakan ini sebenarnya bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan trainer digital tanpa bantuan komputer, seperti yang biasa dilakukan selama ini di Laboratorium Teknik Elektronika, tetapi ada kekurangannya. Apabila digunakan cara manual untuk mendeteksi kerusakannya IC 7400, maka berarti perlu dicek semua gerbang yang ada pada IC 7400 yang berjumlah 4 buah. Tetapi jika digunakan komputer sebagai alat bantu, maka prosesnya dapat lebih cepat, karena dapat dilakukan untuk mengecek keempat gerbang sekaligus tanpa perlu dilakukan pengawatan (wiring) terlebih dahulu sebagaimana jika menggunakan trainer digital. 2.3. Delphi Komputer yang digunakan harus mempunyai program aplikasi (software) yang dirancang dan dibuat khusus untuk tujuan deteksi kerusakan IC Digital Gerbang ini. Software tersebut dapat dibuat dengan bahasa pemrograman visual delphi. Delphi mempunyai fasilitas akses port, sehingga port-port komputer seperti port paralel dan port serial dapat digunakan untuk mengendalikan hardware (perangkat keras) yang ada di luar komputer. Port serial komputer biasa dikenal dengan nama COM1, COM2 dan seterusnya. Masingmasing COM mempunyai alamat tertentu yang bisa diakses melalui program. Alamat-alamat tersebut biasanya mempunyai nilai $2F8 dan $3F8, dimana simbol $ menunjukkan nilai dalam format heksa. Program ditulis menggunakan fasilitas built-in assembler Delphi untuk dapat mengakses port komputer. Dengan demikian perlu dibuat fungsi dan prosedur untuk operasi baca dan tulis port. Berikut adalah fungsi InPort yang digunakan untuk membaca data dari port dan prosedur OutPort untuk menulis/mengirim data ke port. Function InPort(Port : word) : byte; var temp : byte; begin asm 5

mov dx, Port in al, dx mov temp, al InPort := temp; Procedure OutPort(Port : word; dataport : byte); begin asm mov dx, Port mov al, dataport out dx, al 2.4. Mikrokontroler Selain komputer dan software-nya, diperlukan juga mikrokontoler sebagai pengendali utama modul pendeteksi. Mikrokontroler dijadikan sebagai slave, sedangkan komputer sebagai master-nya. Mikrokontroler menerima perintah-perintah dari komputer untuk melakukan pengecekan IC Digital Gerbang, untuk kemudian mengirimkan hasilnya ke komputer. Hubungan antara komputer dan mikrokontroler dengan menggunakan fasilitas komunikasi serial (UART Universal Asynchonous Receiver Transmitter) yang dipunyainya. Mikrokontroler sendiri pada dasarnya adalah minicomputer, karena di dalamnya sudah dilengkapi dengan CPU (Central Processing Unit), ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory), I/O (Input/Output) port, dan lain-lain. Mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S51. Mikrokontroler AT89S51 ini adalah produksi ATMEL, dengan beberapa keistimewaan sebagai berikut: 1. Kompatibel dengan keluarga mikrokontroler MCS 51. 2. Tegangan kerja 2,7 Volt 6 Volt 3. Dapat beroperasi frekuensi clock 0 Hz 24 Hz 4. Mempunyai : a. Proteksi untuk 3 tingkat memori program b. 128 x 8-bit RAM (Random Access Memory) internal c. 32 buah I/O (Input/Output) yang dapat diprogram d. dua buah Timer/Counter 16 bit e. enam buah sumber interupsi f. Komunikasi Serial UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) full duplex g. satu buah data pointer Dalam mikrokontroler, untuk menggunakan fasilitas komunikasi serialnya, maka perlu dilakukan setting untuk beberapa register (SFR Special Function Register), yaitu 1. TMOD (Timer Mode), digunakan untuk menentukan mode operasi timer 0 dan timer 1. 2. TH1 (Timer 1 High byte), digunakan untuk mengeset kecepatan baudrate. 6

3. SCON (Serial Control), digunakan untuk menentukan mode operasi komunikasi serial. 4. SBUF (Serial Buffer) digunakan sebagai register buffer, baik untuk mengirim maupun untuk menerima data dalam komunikasi serial. 5. IE (Interupt Enable), digunakan untuk menentukan dan mengaktifkan interupsi dalam mikrokontroler, termasuk di dalamnya interupsi serial. 7

8