Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

Karisma Tejo Widaghdo

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

ABSTRAK Kata kunci: Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: return saham, abnormal return, stock split, volume perdagangan saham, trading volume activity

ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DALAM INDEKS LQ45 (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2015)

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL ATAS PENGUMUMAN KENAIKAN BI RATE TANGGAL 12 NOVEMBER 2013

Pengaruh Pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIV Terhadap Abnormal Return Seluruh Saham di Bursa Efek Indonesia.

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Management Analysis Journal

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

PENGARUH PENGUMUMAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN

BAB III METODE PENELITIAN

Shochihatuz Zainia Fauzi Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016).

The Sharia Bond Issue Announcement s Impact On Stock Return (Event study on the issuer listed in IDX that issue sharia bond in the period )

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

Neola Delphinea Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACT. Keywords: Stock split, event study, abnormal return, LQ45.

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) harus memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni

SKRIPSI PENGARUH PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) SAHAM TERHADAP RESPON PASAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH : ERRA CHAIRUNNISA S. NIM.

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

Jordan Vincent & Ratnawati Kurnia 1

III.METODE PENELITIAN

Indah, Yani Sri et al., Analisis Pelonggaran Kebijakan Loan to Value (LTV)...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

REAKSI PASAR ATAS PELANTIKAN SRI MULYANI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN PADA 27 JULI 2016 (STUDI PADA SAHAM LQ45)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISIS RESPON PASAR DAN KINERJA SAHAM ATAS PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM (BUYBACK) PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2010-2104 ANALYSIS OF MARKET RESPONSE AND STOCK PERFORMANCE ON STOCK REPURCHASE (BUYBACK) ANNOUNCEMENT FOR STATE OWNED COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE 2010-2014 Afrizal Ashary Ghazwan 1, Irni Yunita, ST., MM 2 1,2 Prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom 1 afrizalashary@ymail.com, 2 irniyunita@telkomuniversity.ac.id Abstrak Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan surat edaran Nomor 22/SEOJK.04/2015 tentang kondisi lain sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan dalam pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon pasar dan kinerja saham atas pengumuman buyback pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Penelitian ini menggunakan abnormal return dan trading volume activity untuk mengetahui respon pasar terhadap pengumuman buyback serta menggunakan return realisasi untuk mengetahui kinerja saham atas pengumuman buyback. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa harga saham perusahaan terkait di BEI. Sampel penelitian sebanyak 5 perusahaan menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah event study dengan 10 hari periode jendela yaitu 5 hari sebelum tanggal pengumuman dan 5 hari sesudah tanggal pengumuman. Model estimasi yang digunakan adalah mean-adjusted model. Uji normalitas data yang digunakan adalah Kolmogorov-smirnov. Selain itu, uji hipotesis yang digunakan adalah paired sample t-test. Kata Kunci : ; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi Abstract Financial Services Authority issued a circular letter No. 22 / SEOJK.04 / 2015 of other conditions as market conditions fluctuate significantly in the implementation of the repurchase of shares issued by the issuer or public company. The purpose of this study was to determine the market response and stock performance on buyback announcement for State Owned companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2014. This research uses the abnormal return and trading volume activity to determine the market response to the announcement buyback and use return realization to determine the stock performance on announcement buyback. Data collection method used is secondary data such as stock prices of related companies on the Indonesia Stock Exchange. Samples are 5 companies using non-probability sampling technique with purposive sampling method. The analytical method used is the event study with a 10-day window period (5 days before the date of the announcement and 5 days after the date of the announcement). Model estimation is mean-adjusted model. Normality test data used is Kolmogorov- Smirnov. In addition, the hypothesis test used was paired sample t-test. Keywords: ; Abnormal Return; Trading Volume Activity; State Owned; Return Realization 1. Pendahuluan Sejak awal tahun, bursa saham nasional tercatat memiliki kinerja terburuk di Asean. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG telah telah mengalami penurunan 9,8%. Penurunan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan penurunan bursa saham negara-negara tetangga, seperti indeks saham Singapura yang turun 2,5%, indeks saham Malaysia yang turun 3,49%, dan indeks Thailand mengalami penurunan sebesar 5,98%. [1] Sehubungan dengan kondisi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperbolehkan emiten untuk melakukan buyback sahamnya tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Ketentuan ini terdapat pada surat edaran Nomor 22/SEOJK.04/2015 tentang kondisi lain sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan dalam pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik. Surat edaran ini disambut dengan baik oleh pihak BUMN. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah meminta emiten (perusahaan terbuka) pelat merah untuk membeli kembali (buyback) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebab, banyak BUMN yang sahamnya mengalami penurunan hingga jauh di bawah nilai fundamentalnya. [2]

Pengujian variabel menggunakan abnormal return dan trading volume activity mengacu pada penelitian yang dilakukan Zumalia (2013) terkait dengan event study yang menguji pengaruh peristiwa terhadap aktivitas volume perdagangan dan abnormal return. Untuk mengetahui respon dan kinerja saham pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI akan dilakukan dengan menggunakan variabel abnormal return dan Trading Volume Activity sebagai proksi respon pasar dan return realisasi sebagai proksi kinerja saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan abnormal return, trading volume activity, dan return realisasi yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback). 2. Dasar Teori dan Metodologi 2.1 Investasi Investasi pada dasarnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. [3] 2.2 Saham Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. Saham juga merupakan kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, disertai dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. [4] 2.3 Signalling Theory Apapun informasi yang terjadi dari kondisi saham suatu perusahaan adalah selalu memberi efek bagi keputusan investor sebagai pihak yang menangkap sinyal tersebut. Konsep signalling theory disini menjadi sangat berperan. Adapun pengertian signalling theory adalah teori yang membahas tentang naik turunnya harga di pasar, sehingga memberi pengaruh pada keputusan investor. Tanggapan para investor terhadap sinyal positif dan negatif adalah sangat mempengaruhi kondisi pasar, mereka akan bereaksi dengan berbagai cara dalam menanggapi sinyal tersebut. [4] 2.4 Efficient Market Hypothesis Pasar efisien adalah pasar yang bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia. [5] 2.5 Pembelian Kembali Saham () Program pembelian kembali saham adalah sebuah perusahaan akan membeli kembali sebagian saham beredaranya, sehingga menurunkan jumlah lembar saham yang seharusnya akan meningkatkan harga saham. [6] 2.6 Respon Pasar Atas 2.6.1 Abnormal Return Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasian (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return taknormal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian. [5] Abnormal Return dirumuskan sebagai berikut: Notasi: RTN i,t R i,t E[R i,t] RTN i,t = R i,t E[R i,t] (2.1) = return taknormal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t = return realisasian yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. = return ekspektasian sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.

2.6.2 Trading Volume Activity Volume perdagangan saham adalah total saham yang diperdagangkan di pasar sekunder pada periode pengamatan ke-t. Besar kecilnya volume perdagangan mengindikasikan tingkat ketertarikan para investor dalam berinvestasi terhadap saham ke-i. [7] Trading volume activity dapat dirumuskan sebagai berikut: 2.7 Kinerja Saham Atas Return realisasian merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan sebgai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasian atau return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian dan risiko dimasa datang. [5] Return realisasi dapat dirumuskan sebagai berikut: R, i,t = Pt Pt 1 (2.3) Pt 1 Notasi: R i,t = return realisasian yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. Pt = Harga investasi sekarang = Harga investasi periode lalu Pt -1 (2.2) 2.8 Metodologi Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dapat didefinisikan sebagai penelitian bisnis yang membahas tujuan penelitian melalui penelitian empiris yang melibatkan pengukuran dan pendekatan analisis numerik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal return, trading volume activty dan return realisasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2010 2014. Terdapat 20 perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan dama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan metode non probability sampling yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini pertimbangan sampel dilihat dari kriteria sebagai berikut. 1. Perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 2. Perusahaan BUMN yang melakukan pengumuman buyback 3. Tidak melakukan corporate action lainya disekitar periode penelitian 4. Saham perusahaan aktif selama periode estimasi dan periode jendela 5. Tersedia data mengenai tanggal pengumuman buyback Berdarkan kriteria diatas dari perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah 20 perusahaan, perusahaan BUMN yang memenuhi persyaratan penelitian sebanyak 5 perusahaan. Daftar nama perusahaan yang dijadikan sampel sebagai berikut: Tabel 2.1 Daftar Nama Sampel Perusahaan BUMN No Emiten Kode Tanggal 1. PT Bukit Asam Tbk PTBA 7 Maret 2014 2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 19 April 2011 3. PT Pembangunan Perumahan Tbk PTPP 9 September 2013 4. PT Wijaya Karya Tbk WIKA 15 Januari 2014 5. PT Semen Baturaja Tbk SMBR 17 September 2013

Teknik analisis data yang digunakan adalah event study dengan uji normalitas data menggunakan kolmogorov-smirnov sedangkan untuk pengujian hipotesisnya menggunakan paired sample T-test. Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Mengestimasi return ekspektasian menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model dan market-adjusted model. Model ekpektasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean-adjusted model yang didefinisikan sebagai sesuaian rata rata ini menganggap bahwa return ekspektasian bernilai konstan yang sama dengan ratarata return realisasian sebelumnya selama periode estimasi, [5] dapat dirumuskan sebagai berikut: E[Ri, t] = N j Ri,j T (2.4) Notasi: E[Ri,t] = return ekspektasian sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Ri,j = return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j. T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai t2 Maka periode penelitian dibagi dua menjadi periode estimasi dan periode jendela yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Periode Estimasi dan Periode Jendela 2.9 Kerangka Pemikiran Pembelian Kembali Saham (buyback) Event Study Uji Beda AR, TVA dan RR sebelum periode buyback AR, TVA dan RR sesudah periode buyback Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

3. Pembahasan Abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman buyback saham: Tabel 3.1 Abnormal Return No Kode Emiten Sebelum Sesudah 1 PTBA 0,00336-0,00412 2 TLKM 0,00843 0,00292 3 PTPP -0,03372 0,04755 4 WIKA 0,03778-0,00910 5 SMBR 0,02204 3,3E-05 Jumlah -0,00898 0,08417 Kumulatif -0,00180 0,01683 Berdasarkan tabel 3.1, menunjukan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sesudah pengumuman buyback terhadap tiga emiten, yaitu PTBA dengan penurunan sebesar 0,00748 dari 0,00336 menjadi -0,00412, TLKM dengan penurunan sebesar 0,00550 dari 0,00843 menjadi 0,00292 dan SMBR dengan penurunan sebesar 0,02200 dari 0,02204 menjadi 3,3E-05. Namun demikian, ada dua emiten yang mengalami peningkatan rata-rata abnormal return setelah pengumuman buyback terhadap dua emiten, yaitu PTPP dengan peningkatan sebesar 0,08126 dari -0,03372 menjadi 0,04755 dan WIKA dengan peningkatan sebesar 0,04687 dari 0,03778 menjadi -0,00910. kumulatif untuk saham yang melakukan pengumuman buyback mengalami peningkatan sebesar 0,01860 dari -0,00180 menjadi 0,01683. Untuk rata-rata trading volume activity (TVA) pada perusahaan yang melakukan pengumuman buyback periode 2010-2014 terdapat pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Trading Volume Activity No Kode Emiten Sebelum Sesudah 1 PTBA 0,00489 0,00343 2 TLKM 0,02104 0,02119 3 PTPP 0,00830 0,01876 4 WIKA 0,00352 0,00483 5 SMBR 0,00261 0,00140 Jumlah 0,04037 0,04960 Kumulatif 0,00807 0,00992 Berdasarkan tabel 3.2, menunjukan adanya penurunan rata-rata Trading Volume Activity (TVA) sesudah pengumuman buyback terhadap dua emiten, yaitu PTBA dengan penurunan sebesar 0,00146 dari 0,00489 menjadi 0,00343 dan SMBR dengan penurunan sebesar 0,00122 dari 0,00261 menjadi 0,00140. Namun, ada tiga emiten yang mengalami peningkatan rata-rata Trading Volume Activity (TVA) setelah pengumuman buyback terhadap tiga emiten, yaitu TLKM dengan peningkatan sebesar 0,00015 dari 0,02104 menjadi 0,02119, PTPP dengan peningkatan sebesar 0,01046 dari 0,00830 menjadi 0,01876 dan WIKA dengan peningkatan sebesar 0,00131 dari 0,00352 menjadi 0,00483. kumulatif untuk saham yang melakukan pengumuman buyback mengalami peningkatan sebesar 0,00185 dari 0,00807 menjadi 0,00992. Untuk rata-rata Return Realisasi (RR) pada perusahaan yang melakukan pengumuman buyback periode 2010-2014 terdapat pada tabel 3.3 berikut ini:

No Kode Emiten Tabel 3.3 Return Realisasi Sebelum Sesudah 1 PTBA 0,00386-0,00362 2 TLKM 0,00704 0,00154 3 PTPP -0,03609 0,04517 4 WIKA 0,03699-0,00989 5 SMBR 0,01704-0,00497 Jumlah 0,02884 0,02824 Kumulatif 0,00577 0,00565 Berdasarkan tabel 3.3, menunjukan adanya penurunan rata-rata return realisasi sesudah pengumuman buyback terhadap empat emiten, yaitu PTBA dengan penurunan sebesar 0,00748 dari 0,00386 menjadi -0,00362, TLKM dengan penurunan sebesar 0,00550 dari 0,00704 menjadi 0,00154, WIKA dengan penurunan sebesar 0,04687 dari 0,03699 menjadi -0,00989, dan SMBR dengan penurunan sebesar 0,02200 dari 0,01704 menjadi -0,00497. Namun, ada dua emiten yang mengalami peningkatan rata-rata return realisasi sesudah pengumuman buyback terhadap satu emiten, yaitu PTPP dengan peningkatan sebesar 0,08126 dari -0,03609 menjadi 0,04517. kumulatif untuk saham yang melakukan pengumuman buyback mengalami penurunan sebesar 0,00012 dari 0,00577 menjadi 0,00565. 3.1 Pengujian Hipotesis Pertama Pair 1 Adapun rumus pengujianya: H 0 : AR = 0, tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback) H a : AR 0, terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback) Dengan kriteria: a. Jika signifikan t hitung t tabel maka H 0 diterima b. Jika signifikan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak Tabel 3.4 Paired Sample T-test Abnormal Return Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2- sebelum_pengumuman - sesudah_pengumuman Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper tailed),000,048,022 -,060,060,006 4,996 Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa t-hitung untuk uji statistik rata-rata abnormal return periode sebelum pengumuman buyback terhadap rata-rata abnormal return sesudah pengumuman buyback adalah sebesar 0,006 dan probabilitas sebesar 0,996 yang nilainya diatas 0,05. Dengan demikian H 0 diterima dan Ha ditolak karena t-hitung < t-tabel (0,006 < 2,77645) dan P value lebih besar dari 0,05 (0,996 > 0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum pengumuman buyback saham dengan rata-rata sesudah pengumuman buyback saham. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback), dapat diterima 3.2 Pengujian Hipotesis Kedua Adapun rumus pengujianya: H 0 : TVA = 0, tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback)

H a : TVA 0, terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback) Dengan kriteria: a. Jika signifikan t hitung t tabel maka H 0 diterima b. Jika signifikan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak Tabel 3.5 Paired Sample T-test Trading Volume Activity Paired Samples Test Pair 1 sebelum_pengumuman - sesudah_pengumuman Std. Deviation Paired Differences t Df Sig. (2- Std. Error 95% Confidence tailed) Interval of the Difference Lower Upper,000,001,001 -,001,002,488 4,651 Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa t-hitung untuk uji statistik rata-rata trading volume activity periode sebelum pengumuman buyback terhadap rata-rata trading volume activity sesudah pengumuman buyback adalah sebesar 0,488 dan probabilitas sebesar 0,651 yang nilainya diatas 0,05. Dengan demikian H 0 diterima dan Ha ditolak karena t-hitung < t-tabel (0,488 < 2,77645) dan P value lebih besar dari 0,05 (0,651 > 0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata trading volume activity sebelum pengumuman buyback saham dengan rata-rata sesudah pengumuman buyback saham. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback), dapat diterima 3.3 Pengujian Hipotesis Ketiga Pair 1 Adapun rumus pengujianya: H 0 : RR = 0, tidak terdapat perbedaan return realisasi yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback) H a : RR 0, terdapat perbedaan return realisasi yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback) Dengan kriteria: a. Jika signifikan t hitung t tabel maka H 0 diterima b. Jika signifikan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak Tabel 4.15 Paired Sample T-test Return Realisasi Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2- sebelum_pengumuman - sesudah_pengumuman Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper tailed),000,048,022 -,060,060,006 4,996 Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa t-hitung untuk uji statistik rata-rata return realisasi periode sebelum pengumuman buyback terhadap rata-rata return realisasi sesudah pengumuman buyback adalah sebesar 0,006 dan probabilitas sebesar 0,996 yang nilainya diatas 0,05. Dengan demikian H 0 diterima dan Ha ditolak karena t-hitung < t-tabel (0,006 < 2,77645) dan P value lebih besar dari 0,05 (0,996 > 0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata return realisasi sebelum pengumuman buyback saham dengan rata-rata sesudah pengumuman buyback saham. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan return realisasi yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pembelian kembali saham (buyback), dapat diterima

4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan abnormal return, trading volume activity dan return realisasi sebelum dan sesudah dilaksanakannya pengumuman buyback saham, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. buyback saham yang dilakukan oleh perusahaan BUMN tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis yaitu tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah perusahaan melakukan pengumuman buyback saham. 2. buyback saham yang dilakukan oleh perusahaan BUMN tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis yaitu tidak terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah perusahaan melakukan pengumuman buyback saham. 3. buyback saham yang dilakukan oleh perusahaan BUMN tidak terdapat perbedaan return realisasi yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis yaitu tidak terdapat perbedaan return realisasi sebelum dan sesudah perusahaan melakukan pengumuman buyback saham. 4.2 Saran 1. Untuk Investor Karena tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap abnormal return, sebaiknya investor tidak menjadikan pengumuman pembelian kembali saham (buyback) sebagai suatu pengumuman yang mengandung informasi. 2. Untuk Peneliti Selanjutnya Menambah periode estimasi dan periode jendela misalnya untuk periode estimasi 200 hari dan untuk periode jendela 10 hari, selain itu dengan menggunakan model expected return yang lain seperti market adjusted model dan market model agar memperoleh hasil penelitian yang tidak bias dan menyeluruh. 3. Bagi Perusahaan Untuk meningkatkan kinerja saham perusahaan, sebaiknya informasi yang disebar mengenai pengumuman buyback harus merata kepada investor. Karena hasil penelitian menunjukan bahwa pengumuman buyback tidak dapat meningkatkan kinerja saham perusahaan. Daftar Pustaka: [1] Hasibuan, Noor Aspasia. (2015, 26 Agustus). Saham, Menteri Rini Minta BUMN Gunakan Dana Pensiun. CNN Indonesia [online]. Tersedia: http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/2015082604 2527-92-74489/buyback-saham-menteri-rini-minta-bumn-gunakan-dana-pensiun/.[13 September 2015] [2] Agustinus, Michael. (2015, 3 September). Apa Kabar Saham BUMN? Ini Kata Menteri Rini. Detik Finance [online]. Tersedia: http://finance.detik.com/read/2015/09/03/113542/3008835/6/apa-kabar-buybacksaham-bumn-ini -kata-menteri-rini. [12 September 2015] [3] Herlianto, Didit. (2013). Manajemen Investasi: Plus Jurus Mendeteksi Investasi Bodong. Yogyakarta: Gosyen. [4] Fahmi, Irham. (2012). Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta: Salemba Empat. [5] Hartono, Jogiyanto. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. [6] Brigham, Eugene F. dan Houston Joel F. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. (10th ed.). Jakarta: Salemba Empat. [7] Junizar, Muhammad Lucky. (2013). Pengaruh Pembelian Kembali (Buy Back) Saham Terhadap Respon Pasar : Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi pada FEB UNDIP Semarang. [8] Zumalia, Ellis Afri. (2014). Analisis Reaksi Pasar dan Kinerja Saham Atas dan Peristiwa di BEI.