FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KUALITAS KULIT MENTAH KELINCI REX

dokumen-dokumen yang mirip
reversible yaitu kulit awetan harus dapat dikembalikan seperti keadaan semula (segar). Untari, (1999), mengemukakan bahwa mikro organisme yang ada pad

Teniu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 ditunda sampai pada siklus pertumbuhan bulu berikutnya, sehingga akan menambah biaya pemelihara

Lokakarya Fungsional Non Peneli8 Cisarua/Ciseureuh-Puncak( m dpl),pandansari Berebes(1350 m dpl) dan Suren Gede-Wonosobo(1350 m dpl). Dalam ran

PENDAHULUAN. yaitu kerupuk berbahan baku pangan nabati (kerupuk singkong, kerupuk aci,

PENYAMAKAN KULIT BULU DOMBA DENGAN METODE KHROM DALAM UPAYA PEMANFAATAN HASIL SAMPING PEMOTONGAN TERNAK

lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis

PENGARUI I PENGAWFI'AN DAN MITI'01311: I'IZNYAMAKAN. TERHADAP SI12KI'-SIFA'I' KUL.IT SAMAK UlJL.lJ KELINCI REX INSTII'W I'EICI'ANIAN BOGOR

PENGARUI I PENGAWFI'AN DAN MITI'01311: I'IZNYAMAKAN. TERHADAP SI12KI'-SIFA'I' KUL.IT SAMAK UlJL.lJ KELINCI REX INSTII'W I'EICI'ANIAN BOGOR

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

Dari hasil Lokasi Pengamatan : dilakukan terletak wilayah Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat Kabupaten Pekalongan adalah daerah

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

TATALAKSANA PEMBERIAN PAKAN UNTUK MENUNJANG AGRIBISNIS TERNAK KELINCI

MATERI. Lokasi dan Waktu

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

IKAN ASIN CARA PENGGARAMAN KERING

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Sumber Daya Genetik Ternak dari Jawa Barat, yaitu dari daerah Cibuluh,

PENGARUH UMUR DAN PANJANG CACAHAN RUMPUT RAJA TERHADAPEFISIENSI BAGIANYANGTERMAI{AN DOMBA DEWASA

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH PISANG SEBAGAI PAKANTERNAK

TATALAKSANA PENELITIAN DI LABORATORIUM KANDANG PERCOBAAN

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL )

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

PEMERIKSAAN STRUKTUR SELBEBERAPAJENIS BULU KELINCI SECARA SPESIFIK

KARAKTERISTIK REPRODUKSI KELINCI REX, SATIN DAN REZA

KEGAGALAN REPRODUKSI PADA TERNAK KELINCI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

POTENSI LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI PAKAN AYAM

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

D. Akhmadi, E. Purbowati, dan R. Adiwinarti Fakultas Peternakan Unuversitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005 Metode pengukuran karakteristik Reproduksi (selang beranak, lama bunting, jumlah anak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

tas dan kuantitasnya perlu diperhatikan.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

PETUNJUK PELAKSANAAN ANALISIS CONTOH PAKAN TERNAK DI LABORATORIUM PROKSIMAT.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. ada kebanyakan hanya untuk menghasilkan hewan kesayangan dan materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN KANTONG KOLEKSI FESES UNTUK DOMBA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan Metode

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

MATERI DAN METODE. Materi

TINJAUAN PUSTAKA Kelinci Pertumbuhan Kelinci

limbah sayuran Bahan apa yang bisa dibuat pakan fermentasi? Bahan secara umum menurut kami ada 2 : Cara membuat pakan fermentasi dari bahan Basah

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

TEKNIK PENYAMAKAN KULIT BULU KELINCI REX DENGAN BAHAN PENYAMAK KHROM

JENIS PAKAN. 1) Hijauan Segar

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

PENGAMATAN POST-MORTEM KUALITAS KULIT KAMBING DI KOTA MANADO

MATERI DAN METODE. Materi

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

Temu Teknis Fungsional non PenellU 2000 merupakan bahan yang umumnya dipergunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organic, dan sering dipergunakan dalam

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan

[Pemanenan Ternak Unggas]

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

HASIL DAN PEMBAHASAN

Budidaya Ternak Kambing Dan Domba

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar dipelihara setiap negara sebagai sapi perahan (Muljana, 2010). Sapi FH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

MATERI DAN METODE. Materi

PENDAHULUAN. percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias (fancy) dan

Lokakarya Fungsional Non Peneli gram sehingga daya hidup anak menjadi rendah. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya mortalitas antara lain :

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

MATERI DAN METODE. Materi

Husmy Yurmiaty dan Kusmajadi Suradi Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

PEMANFAATAN DAN ANALISIS EKONOMI USAHA TERNAK KELINCI DI PEDESAAN

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK ASAL KOTORAN SAPI Hasil sampingan pemeliharaan ternak sapi atau sering juga disebut sebagai kotoran sapi tersusun dari feses,

TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KUALITAS KULIT MENTAH KELINCI REX ROSSUARTINI DAN R. DENNY PURNAMA Balai Penelitian Ternak PO Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Hasil penyamakan pada kulit bulu (fur) kelinci Rex dengan metoda chrom memiliki kualitas fisik kulit yang menyamai Standard Industri Indonesia (SII no. 0061-74) kulit kambing untuk jaket. Berdasarkan penilaian organoleptik seperti kepadatan bulu, kerontokan bulu, kilap bulu dan penampilan bulu (fur) sangat dipengaruhi oleh kualitas kulit mentah yang akan disamak. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas kulit mentah kelinci Rex, seperti cara pemeliharaan, kualitas pakan, lingkungan pemeliharaan, umur potong, cara pengulitan dan metoda pengawetan. Tulisan ini membahas faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kualitas kulit mentah kelinci Rex dan cara memperkecil pengaruh tersebut agar mendapatkan kualitas kulit mentah yang berkualitas. Kata kunci : Kelinci Rex, kulit mentah, kualitas PENDAHULUAN Kelinci Rex sebagai kelinci penghasil kulit bulu (fur) yang sangat baik mulai dikembangkan di Balitnak sejak tahun 1988. Berbagai metoda penyamakan kulit bulu (fur) kelinci Rex telah dilakukan di Balai Besar Barang Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta. Metoda penyamakan chrom pada kulit bulu (fur) kelinci Rex menghasilkan kualitas fisik kulit yang dapat menyamai Standard Industri Indonesia (SII no. 0061-74) untuk kulit kambing untuk jaket (RAHARJO, 1990). Sedangkan untuk penilaian organoleptik kulit seperti kepadatan bulu, kerontokan bulu, kilap bulu dan penampilan bulu (fur) dipengaruhi oleh kualitas kulit mentah yang akan disamak. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kulit mentah kelinci Rex seperti cara pemeliharaan, kualitas pakan, lingkungan pemeliharaan, umur potong, cara pengulitan dan metoda pengawetan kulit. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap kulit mentah dan cara memperkecil pengaruh sehingga mendapatkan kualitas kulit mentah yang bennutu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS KULIT MENTAH KELINCI REX DAN CARA MENGATASINYA Cara Pemeliharaan menjelang umur potong Untuk mempertahankan kualitas bulu, kelinci Rex yang memasuki usia potong dipelihara dalam kandang individu dengan ukuran 30 cm x 75 cm. Agar kelinci tidak saling menggigit dan saling mencabuti bulu, sekat antara kandang ditutup dengan seng sehingga kelinci tidak saling melihat. Hal ini penting dilakukan, karena kelinci memasuki usia dewasa kelamin akan terjadi perubahan perilaku yang cenderung agresif Jika kandang tidak ditutup dengan seng, kerugian yang ditimbulkan cukup besar akibat saling gigit dan mencabuti bulu karena bagian kulit bulu yang rusak adalah bagian croupon yang bernilai tinggi. Untuk mencegah timbulnya penyakit kulit seperti scabies yang dapat merusak kulit, kebersihan dan sanitasi kandang harus diperhatikan. Kerugian akibat menyebarnya penyakit scabies sangat besar pada pemeliharaan kelinci Rex, oleh karena itu jika ada ternak yang menunjukkan gejala scabies sebaiknya ternak dimusnahkan. Selain itu penempatan kandang harus diperhatikan, usahakan sinar matahari tidak masuk secara langsung ke dalam kandang. Sinar ultra violet dari sinar matahari jika terkena bulu terutama bulu kelinci Rex yang berwarna gelap (hitam) dapat mengakibatkan bulu seperti terbakar dan warnanya menjadi kemerahan. Jika hal ini terjadi dapat menurunkan kualitas bulu (fur) terutama pada pembuatan garmen yang membutuhkan warna bulu yang seragam. 1. Kualitas Pakan Sebagai ternak herbivora non ruminansia, kelinci Rex memiliki kemampuan memanfaatkan hijauan secara efisien sehingga tidak membutuhkan pakan konsentrat terlalu banyak. Banyak jenis hijauan yang dapat dimanfaatkan mulai dari leguminosa pohon (kaliandra, lamtoro dll.), leguminosa perdu (centrocema, arakhis, dll.), rumput-rumputan dan limbah sayuran seperti daun wortel, daun singkong, daun kol dll. Yang perlu diperhatikan adalah jenis hijauan yang mengandung banyak mimosin, seperti lamtoro dan kaliandra. Jumlah pemberian hijauan ini jangan terlalu banyak karena dapat merontokan bulu. Cara pemberian sebaiknya dalam bentuk yang telah dilayukan tersebih dahulu, karena jika diberikan dalam bentuk segar dan basah dapat memudahkan terserang oleh penyakit kulit seperti scabies. 2. Lingkungan pemeliharaan Untuk memperoleh kualitas fur yang baik, kelinci Rex yang akan dipotong dipelihara pada lingkungan suhu yang rendah dengan ketinggian 1300 m sampai dengan 1500 m dari pennukaan laut. Menurut SARTIKA DAN RAHARJO (1990). Temperatur lokasi pemeliharaan dapat mempengaruhi density (kepadatan) bulu kelinci Rex. Temperatur yang rendah (dingin) dapat 90

Teniu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001 merangsang tumbuhnya buiu yang padat karena diperlukan untuk mengimbangi suhu lingkungan terhadap temperatur tubuh. Jika kelinci Rex dipelihara pada suhu lingkungan yang panas akan mendapatkan kualitas fur yang jelek, oleh karena pada daerah yang panas untuk pembesaran sampai umur potong harus dipelihara pada ruangan berac dengan suhu berkisar antara 16-180C. 3. Umur potong Umur potong kelinci Rex sangat berhubungan dengan keprimaan kulit yaitu presentase dari luas kulit yang prima yang memiliki bagian pertumbuhan bulu sempurna dibandingkan dengan Was kulit yang tidak prima CHEEKS at al, (1987). Mengemukakan bahwa kelinci Rex mengalami 3 siklus keprimaan yaitu "Bish Prime" (umur 2,5 bulan), "Intermediate Prime (umur 2,5 bulan - umur 5 bulan) dan "Senior Prime" (umur 5 bulan keatas). Pada "Senior Prime tingkat keprimaan dapat mencapai lebih dari 80 %. Bagian bulu yang tidak prime yaitu bulunya mudah rontok sehingga jika persentase yang tidak prima masih terlalu tinggi maka kulit bulu tersebut tidak dapat dipakai sebagai bahan baku industri khusunya industri garmen. RAHARJO, et al. (1990) menganjurkan pemotongan kelinci Rex pada umur 5-6 bulan pada saat "Senior Prime" dan persentase keprimaan telah mencapai lebih dari 80 /0. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai maksimal keprimaan terlewati, jika terlewati kelinci akan mengalami kerontokan bulu. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan keprimaan secara berkala. Cara mengetahui persentase keprimaan kulit bulu kelinci Rex dapat menggunakan metoda STEWART (1984) yaitu dengan meniup bulu kelinci Rex dan dilihat pada permukaan kulitnya apakah kulit sudah matang (terlihat dari bercak pigmentasi kulit). Pemeriksaan dilakukan pada daerah tulang belakang mulai dari bagian punggung terus ke bagian ekor lalu turun sampai kebawah perut Gambar l.gambaran pigmentasi pada keprimaan kulit bulu kelinci Rex 91

1. Cara pengulitan ternak kelinci Pengulitan adalah proses pelepasan kulit dari tubuh setelah kelinci dipotong. Cara pengulitan harus dilakukan secara hati-hati terutama pada waktu membelah kulit bagian perut dari leher ke ekor. Penbelahan harus dilakukan secara simetris sehingga bagian croupun kulit terbentuk secara utuh. Urutan cara pengulitan sebagai berikut a. b. c. d. e. Setelah kelinci dipotong, lalu kedua kaki belakang digantung pada palang yang telah disediakan. Yang pertama dilakukan adalah melakukan sayatan dari kaki kanan ke kaki kiri pada bagian ekor. Selanjutnya kulit dipisahkan dari tubuh bersama lapisan sub cutis. Setelah bagian atas kulit terlepas lalu ditarik ke bawah. Selanjutnya kulit ditarik terus sampai ke bawah (sampai lepas dari tubuh), dan kulit yang masih melekat pada kedua kaki depan dibuat sayatan melingkar pada bagian persediaan agar terlepas. Selanjutnya dilakukan pembelahan memanjang dari bagian leher keekor secara simetris. f. Kulit yang sudah terbelah selanjutnya dicuci dari sisa-sisa darah dan dibersihkan dari lemak yang tertinggal. g. Setelah bersih dilakukan proses pengawetan kulit dan hares sesegera mungkin sebelum terjadi proses pembusukan dengan menggunakan metoda yang sesuai. 2. Cara pengawetan Wit bulu (fur) Pengawetan kulit bulu memerlukan penanganan yang khusus. Walaupun pengawetan kulit dengan cara pengeringan dianggap yang paling murah tetapi pada kulit kelinci terutama kelinci Rex sangat berisiko. Pengeringan yang terlalu lamban dapat menyebabkan protein kulit yang mengikat bulu mengalami kerusakan sehingga bulu menjadi tidak kuat lagi berekatan dengan kulit dan bulu menjadi rontok. Selain itu pengeringan dapat menyebabkan kurang sempurnanya penetrasi bahan penyamakan kedalam kulit (Attenat al,. 1955) karena proses pengeringan dapat mengakibatkan perubahan kolagen menjadi gelatin dan masuknya sisa-sisa lemak kedalam kulit. ROSSUARTINI DAN PURNAMA (1999) menganjurkan untuk pengawetan kulit bulu kelinci Rex dengan metode penggaraman kering (dry salting), karena kulit bulu akan mudah untuk disegarkan kembali pada waktu proses rumah basah (beam house operation) pada waktu penyamakan dan juga kulit kering garam dapat disimpan untuk waktu yang lama. Pengawetan dengan penggaraman kristal dapat juga di pakai jika waktu simpan tidak terlalu lama, tetapi harus dilakukan secara hati-hati jangan sampai garam mengenai bagian bulu karena dapat merontokan bulu

Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 1001 Gambar 2. Cara pengulitan kulit kelinci. KESIMPULAN Kelinci Rex yang dipelihara dengan cara pemeliharaan pada suhu lingkungan yang dingin dan dengan pemberian pakan yang sesuai, dapat menghasilkan kulit bulu (fur) yang berkualitas baik. Kualitas kulit bulu yang baik pada waktu ternak hidup, dengan umur potong yang tepat pada saat persentase keprimaan yang tinggi dan dengan proses pengulitan serta proses pengawetan kulit yang sesuai, dapat menghasilkan kualitas kulit bulu mentah yang bermutu tinggi sebagai bahan baku penyamakan kulit berbulu DAFTAR BACAAN ATEN, A., INNES, R. AND KNOW, E. 1955. Flaying and curing of hide and skin as a Rural Industri, Fao Roma. CHEEKS, P.R., N.M. PATTON AND G.S. TEMPLETON, 1987. Rabbit Production 6 th Ed. The interstate printers and Publisher, Inc. Danville, Illinois USA. RAHARJO, Y.C. 1990. Kulit bulu kelinci Rex : Kualitas dan potensinya dalam industri kulit. Proseding Seminar HAKTKI, BBKKP Yogyakarta. 93

ROSSUARTINI DAN R.D. PURNAMA. 1999. Metoda pengawetan kulit bulu (fur) kelinci Rex dengan cara penggaraman kering (Dry salting).prosiding Lokakarya Fungsional Non Peneliti. Puslitbang Petemakan. Bogor. SARTIKA, T. DAN Y.C. RAHARJO. 1990. Pengaruh perbedaan temperatur dan pembatasan ransum terhadap kualitas kulit berbulu samak chrom ditinjau dari pengujian organoleptik. Proseding Seminar HAKTKI, BBKKP Yogyakarta. STEWART, J. 1984. Rex Fur, How to Prime, Jens Stewart Publisher Phelan Califomia,USA.