HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KESELAMATAN PASIEN RSUD SYEKH YUSUF GOWA

dokumen-dokumen yang mirip
Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY

BAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. bisa didapatkan di rumah sakit. Hal ini menjadikan rumah sakit sebagai tempat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana sekarang banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang

DETERMINAN KEPATUHAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety),

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien adalah sebuah sistem pencegahan cedera terhadap pasien dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RSUD HAJI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, ataupun. terhadap pasiennya (UU No 44 Tahun 2009).

Patient Safety Implementation In Ward Of Dr. Zainoel Abidin General Hospital

HUBUNGAN MOTIVASI DAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY DI RAWAT INAP RS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) adalah sistem dimana Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keselamatan pasien merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada pasien (Komisi disiplin ilmu kesehatan, 2002). kebutuhan pasien, tenaga pemberi layanan dan institusi.

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

BAB I PENDAHULUAN. berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana dimasa lalu pelayanan. diharapkan terjadi penekanan / penurunan insiden.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang bersifat kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit saat ini wajib menerapkan keselamatan pasien. Keselamatan. menjadi lebih aman dan berkualitas tinggi (Kemenkes, 2011;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

mendapatkan 5,7% KTD, 50% diantaranya berhubungan dengan prosedur operasi (Zegers et al., 2009). Penelitian oleh (Wilson et al.

BAB I PENDAHULUAN. yang berawal ketika Institute of Medicine menerbitkan laporan To Err Is

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelamatkan pasien. Untuk menjalankan tujuannya ini, rumah sakit terdiri atas

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANGAN DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

DETERMINAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh tenaga kesehatan melalui program-program yang telah ditetapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. yang sama beratnya untuk diimplementasikan (Vincent, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

BAB I PENDAHULUAN. dan social dan spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. satu yang harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit yaitu sistem keselamatan

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

GAMBARAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANGAN INSTALASI RAWAT INAP DALAM PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RSUD HAJI

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan adanya status terakreditasi karena standard- standard

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, padat mutu dan padat risiko,

BAB I PENDAHULUAN. dipisah-pisahkan. Keselamatan pasien adalah bagian dari mutu. Diantara enam sasaran mutu,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya mutu pelayanan dengan berbagai kosekuensinya. Hal ini juga yang harus dihadapi

HUBUNGAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SINJAI

GAMBARAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT TENGGARONG

Association of Competence, Motivation and Nurse Workload with Nurse Performance at Mental Hospital in Bali Province

Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram ABSTRAK

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

Description of Patient Safety Culture in Inpatient Installation Ajjapange Hospital

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT INJEKSI IV PERSET

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. keras mengembangkan pelayanan yang mengadopsi berbagai. perkembangan dan teknologi tersebut dengan segala konsekuensinya.

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT MELALUI MOTIVASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON

HUBUNGAN KINERJA PETUGAS DENGAN CASE DETECTION RATE (CDR) DI PUSKESMAS KOTA MAKASSAR

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI PADA SAAT HANDOVER DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY) DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA TAHUN 2012

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan adalah suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

IVANA KUSUMA PARAHITA J

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

Winarni, S. Kep., Ns. MKM

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DAN KESADARAN INDIVIDU DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN SPO PEMASANGAN INFUS OLEH PERAWAT PELAKSANA DI IRNA C NON BEDAH (PENYAKIT DALAM) RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2010

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

KETEPATAN PEMBERIAN OBAT BERHUBUNGAN DENGAN SENTRALISASI OBAT DI RSUD SIDOARJO (Right Medication Related to Drug Centralized in RSUD Sidoarjo)

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KESELAMATAN PASIEN RSUD SYEKH YUSUF GOWA Relation Knowledge, Motivation, and Workload with Performance of Patient Safety Sheikh Yusuf Gowa Hospital Reski Nur Wahyuningsih, Andi Indahwaty Sidin, Noer Bahry Noor Bagian Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS (Kikisieki@gmail.com, idhsidin@yahoo.com, noor_fkm@mail.com, 0893600537) ABSTRAK Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang dibuat oleh rumah sakit agar asuhan pasien lebih aman. Insiden keselamatan pasien merupakan salah satu penilaian kinerja rumah sakit yang dapat dipengaruhi oleh kinerja individu (perawat). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan beban kerja terhadap kinerja perawat dalam mengimplementasikan keselamatan pasien di instalasi rawat inap RSUD Syekh Yusuf Gowa. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat rawat inap sebanyak 82 perawat.pengambilan sampel menggunakan teknik exhautive sampling.analisis data adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,28), motivasi (p=0,00), dan beban kerja (p=0,10) berhubungan dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pengetahuan, motivasi, dan beban kerja terhadap kinerja perawat dalam mengimplementasikan keselamatan pasien di instalasi rawat inap RSUD Syekh Yusuf Gowa. Kata kunci :Pengetahuan, motivasi, beban kerja, kinerja ABSTRACT Patient safety is a system made by hospital to make patient care safer. Patient safety incident is one of the hospital quality assesmen influenced by individual performance. This study aims to determine the relationship of knowledge, motivation, and the workload on the performance of nurses in implementing patient safety in the inpatient Sheikh Yusuf Gowa Hospital. This research is an observational with cross-sectional approach. The population of the study was all inpatient nurses by 82 nurses. Sampling technique using exhative sampling technique. Data analysis was univariate and bivariate with chi square test.the results of this research indicate that knowledge (p=0,28), motivation (p=0,00), and workload (p=0,10) related to patient safety performance by nurses. The conclusion of this study is that there is a relationship between the level of knowledge, motivation, and the workload on the performance of nurses in implementing patient safety in the inpatient hospital Sheikh Yusuf Gowa. Keywords :Knowledge, motivation, workload, performance 1

PENDAHULUAN Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :assessment risiko, identifikasi, dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.salah satu tujuan dari keselamatan pasien adalah mengurangi angka insiden keselamatan pasien (KPP) yatu setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), kejadian tidak cedera (KTC) dan kejadian potensial cedera (KPC). 1 Institute of Medicine di Amerika Serikat menerbitkan laporan yang mengagetkan banyak pihak pada tahun 2000 yang berjudul : TO ERR IS HUMAN, Building a Safer Health System. Laporan ini mengemukakan tentang angka KTD (Adverse Event) di RS Utah dan Colorado sebesar 2,9%, dimana 6,6% diantaranya meninggal, sedangkan di New York ditemukan angka KTD sebesar 3,7% dengan angka kematian 13,6%. Angka kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika yang berjumlah 33,6 juta per tahun berkisar 44.000 98.000 per tahun. Publikasi WHO pada tahun 2004, mengumpulkan angka angka penelitian rumah sakit di berbagai negara : Amerika, Inggris, Denmark, dan Australia, ditemukan KTD dengan rentang 3,2 16,6%. 1 Laporan insiden keselamatan pasien di Indonesia berdasarkan Provinsi menemukan bahwa 145 insiden yang dilaporkan kasus tersebut terjadi di wilayah Jakarta sebesar 37,9%, Jawa Tengah 15,9%, DI Yogyakarta 13,8%, Jawa Timur 11,7%, Sumatra Selatan 6,9%, Jawa Barat 2,8%, Bali 1,4%, Sulawesi Selatan 0,69%, dan Aceh 0,68%. Laporan insiden keselamatan pasien di Indonesia berdasarkan kepemilikan rumah sakit tahun 2010 pada triwulan III ditemukan bahwa rumah sakit pemerintah daerah yang memiliki persentasi lebih tinggi sebesar 16% dibandingkan dengan rumah sakit swasta sebesar 12%. 2 Data yang diperoleh dari RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa ditemukan kejadian infeksi nosokomial (flebitis) yang melebihi standar 1,5% (KMK tahun 2008 tentang SPM), yaitu sebesar 5,76%tahun 2012, dantahun 2013 triwulan I sebesar 3,75%, triwulan II sebesar 2,3%, dan triwulan III sebesar 2,4%. Ditemukan juga angka kejadian pasien yang jatuh sebanyak 10 kasus (standar 0 kasus), kejadian kesalahan pemberian obat sebanyak 0,3% (standar 0%) yang disebabkan perawat salah memberikan obat injeksi kepada pasien. 2

Penerapan keselamatan pasien dipengaruhi oleh lima faktor yaitu faktor individu dan kinerja perawat, faktor lingkungan kerja, faktor pasien, faktor organisasional, dan faktor eksternal.penjelasan ini menyimpulkan bahwa kinerja keselamatan pasien sebagai sebuah kinerja mutu sebuah rumah sakit (organisasi) dipengaruhi oleh kinerja individu (dalam hal ini perawat) di dalamnya. 3 Gibson mengemukakan ada tiga faktor yang memengaruhi kinerja, yaitu faktor individu, psikologi dan organisasi. Faktor individu terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan demografi. Faktor psikologi yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,belajar, dan motivasi. Faktor Organisasi terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, sistem kompensasi, struktur desain pekerjaan, beban kerja, supervisi, dan rekan kerja. 4 Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan beban kerja terhadap kinerja perawat dalam mengimplementasikan keselamatan pasien di instalasi rawat inap RSUD Syekh Yusuf Gowa. BAHAN DAN METODE Jenis penilitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study.penelitian ini dilaksanakan di RSUD Syekh Yusuf Gowa pada bulan April- Mei 2014.Populasi penelitian adalah seluruh perawat rawat inap RSUD Syekh Yusuf Gowa sebanyak 82 perawat.penarikan sampel menggunakan exhautive sampling.analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square.data sekunder yang diperoleh dari pihak menejemen mutu rumah sakit berupa data insiden keselamatan pasien tahun 2012 dan 2013.Data primer diperoleh dengan mengambil data dari responden menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan mengelompokkan hasil sesuai tujuan penelitian.penyajian data disajikan dalam bentuk tabel disertai narasi. HASIL Responden dengan kelompok umur yang paling dominan adalah 23 30 tahun sebanyak 41 responden (50%).Responden terbanyak adalah perempuan, yaitu sebanyak 69 responden (84,1%). Responden terbanyak berdasarkan masa kerjanya berada pada rentang 5 ahun yaitu 61 responden (74,4%). Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah DIII Keperawatan sebanyak 42 responden (51,2%). Responden yang belum pernah mengikuti pelatihan keselamatan pasien sebanyak 68 responden (82,9%). Responden yangpernah mengikuti sosialisasi keselamatan pasien sebesar 57 responden (69,5%) (Tabel 1). Hasil tabulasi silang antara pengetahuan dan kinerja menunjukkan 34 responden (41,5%) memiliki pengetahuan rendah dan 13 responden (38,2%) diantaranya memiliki kinerja yang kurang dan 21 responden (61,8%) memiliki kinerja baik. Responden yang memiliki pengetahuan tinggi, proporsi kinerja kurang terdapat 7 responden (14,6%) dan 3

sebanyak 41 responden (85,4%) memiliki kinerja baik. Hasil ujichi-squarediperoleh nilaip=0,028, dengan demikian Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan antara variabel pengetahuan dan kinerja (Tabel 2). Hasil tabulasi silang antara motivasi dan kinerja menunjukkan reponden yang memiliki motivasi rendah sebanyak 16 orang (19,5%) dan 10 orang (62,5%) diantaranya memiliki kinerja kurang dan 6 orang (37,5%) memiliki kinerja baik. Responden yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 66 orang (80,5%) dan 10 diantaranya memiliki kinerja kurang (15,2%) dan 56 orang (84,8%) memiliki kinerja baik. Hasil uji chi squarediperoleh nilai p=0,00dengan demikian Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan antara variabel motivasi dan kinerja (Tabel 2). Hasil tabulasi silang beban kerja dan kinerja menunjukkan bahwa dari 48 responden yang memiliki beban kerja rendah, 6 orang atau 12,5% diantaranya memiliki kinerja yang rendah dan 42 orang (87,5%) memiliki kinerja yang baik. Pada kategori beban kerja sesuai, proporsi kinerja rendah 7 orang (46,7%) dan yang memiliki kinerja baik sebanyak 8 responden (53,3%), sedangkan dari 19 responden yang memiliki beban kerja tinggi, 7 orang (36,8%) diantaranya memiliki kinerja rendah dan 12 orang (63,2%) memiliki kinerja yang baik.hasil uji chi squarediperoleh nilai p=0,10dengan demikian Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan antara variabel beban kerja dan kinerja (Tabel 2). PEMBAHASAN Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kinerja perawat dalam mengimplementasikan keselamtan pasien di ruang rawat inap RSUD Syekh Yusuf Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Awalia yang menyatakan ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kinerja perawat dalam mengimplementasikan keselamatan pasien. 5 Penelitian Cintyayang dilakukan di ruang rawat inap RSUD Liun Kendage Tahuna menemukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan patient safety. 6 Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan perawat dalam memahami pentingnya pelaksanaan keselamatan pasien makaakan semakin baik pula kinerjanya. Hasil uji menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat dalam mengimplementasikan keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Syekh Yusuf Gowa. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ariyaniyang menyatakan ada hubungan antara motivasi terhadap sikap mendukung penerapan program Patient Safety di instalasi perawatan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 7 Penelitian Bustamin 4

menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana. 8 Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat.teori Ilyas mengatakan bahwa beban kerja yang tinggi dapat berefek pada penurunan kinerja personel rumah sakit. 9 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukanminarsih yang mendapatkan ada hubungan antara beban kerja perawat dengan produktivitas kerja perawat di IRNA non bedah (penyakit dalam) RSUP DR. M. Djamil Padang. 10 Penelitian Mastini menyatakan ada hubungan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Rawat Inap Ratna, Medical Surgical di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. 11 KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan (p=0,047), masa kerja (p=0,033) dan beban kerja (p=0,00) dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Syekh Yusuf Gowa. Saran untuk RSUD Syekh Yusuf Gowa adalah perlunyameningkatkan pengetahuan dan motivasi kerja perawat dan mengevaluasi ulang beban kerja perawat di ruang rawat inap. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen KesehatanR.I Tahun 2006. PanduanNasionalKeselamatanPasienRumahSakit.Jakarta: Bhakti Husada. 2. KKP-RS. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien. Edisi 2: Jakarta; 2010. 3. Yulia, Sri. Pengaruh Pelatihan Keselamtan Pasien terhadap Pemahaman Perawat Pelaksana mengenai Penerapan Keselamatan Pasien di RS Tugu Ibu Depok [Tesis]. Depok: Universitas Indonesia; 2010. 4. Gibson. James L, dkk. Organisasi, perilaku, struktur, proses. Alih bahasa Nunuk Adiarni. Jakarta : Binarupa Aksara; 1996. 5. Awalia, Anwar W. Hubungan Pengetahuan, Motivasi Dan Supervisi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Mengimplementasikan Patient Safety [Skripsi].Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2012. 6. Cintya, Bawelle. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan Pelaksanaaan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage Tahuna. E-Jurnal Keperawatan. 2013.Vol 1, No 1 (1): 128-142. 7. Ariyani. Analisis Pengetahuan dan Motivasi Perawat yang Mempengaruhi Sikap Mendukung Penerapan Program Patient Safety di Instalasi Perawatan Intensif Rsud Dr.Moewardi Surakarta Tahun 2008[Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2009. 5

8. Bustamin. Hubungan Faktor Motivasi dan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat Unit Rawat Inap RSUD Lanto Daeng Pasewang Kab[Tesis]. Jeneponto. Makassar: Fkm Unhas; 2009. 9. Ilyas, Y. Kinerja: Teori Penilaian dan Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 1999. 10. Minarsih, Mike. Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Produktivitas Kerja Perawat di IRNA Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2011 [Skripsi]. Padang: Universitas Andalas; 2011. 11. Mastini, I Gst A A Putri.Hubungan Pengetahuan, Sikap danbebankerja dengan KelengkapanPendokumentasian Asuhan KeperawatanIRNAdiRumahSakit UmumPusat SanglahDenpasar[Tesis].Denpasar: Universitas Udayana; 2013. 6

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi Karekteristik Individu Responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Syekh Yusuf Gowa Karekteristik Responden n (%) Kelompok Umur (Tahun) 23 30 41 50 31 38 25 30,5 39 46 9 11 47 54 7 8,5 Jenis Kelamin Laki laki 13 15,9 Perempuan 69 84,1 Masa Kerja 1 5 tahun 21 25,6 5 tahun 61 74,4 Tingkat Pendidikan SPK - - DIII Keperawatan 42 51,2 S1 Keperawtan/ Ners 40 48,8 Status Pelatihan Keselamatan Pasien Pernah 14 17,1 Tidak pernah 68 82,9 Status Sosialisasi Keselamatan Pasien Pernah 58 69,5 Tidak Pernah 25 30,5 Total 82 100 Sumber : Data Primer, 2014 Tabel 2. Hubungan Variabel Independen dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Syekh Yusuf Gowa Kinerja Total Variabel Independen Kurang Baik Hasil Uji n % n % N % Statistik Pengetahuan p=0,28 Rendah 13 38,2 21 61,8 34 100 φ=0,271 Tinggi 7 14,6 41 85,4 48 100 Motivasi Rendah 10 62,5 6 37,5 16 100 Tinggi 10 15,2 56 84,8 66 100 Beban Kerja Rendah 6 12,5 42 87,5 48 100 Sesuai 7 46,7 8 53,3 15 100 Tinggi 7 36,8 12 63,2 19 100 Jumlah 20 24,4 62 75,6 82 100 Sumber : Data Primer, 2014 p=0,00 φ=0,437 p=0,10 φ=0,337 7