Gambar 4.1 Motor Listrik

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Widdiyanto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. manual yaitu menggunakan alat yang berasal dari kulit pelepah lontar atau kelapa

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisional atau manual terutama pada proses pemerasan sari kedelai.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perekonomian nasional sejak terjadinya krisis moneter masih belum

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

LAMPIRAN PETUNJUK PENGGUNAAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

OPTIMASI RANCANG BANGUN ALAT PEMERAS BUAH JERUK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERPUTARAN MOTOR LISTRIK 0,3 HP

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine).

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sekarang untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi guna

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB III LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

MANUAL PROSEDUR PENGOPERASIAN GENERATOR SET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1. diagram alir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

3. METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata. manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. keseluruhan Dalam perancangan ini, banyak hal-hal yang harus ditinjau terlebih dahulu.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

JUDUL TUGAS AKHIR. Modifikasi Alat Pemoles Tangki

PROTOTIPE MESIN PENGATUR PERAPIAN PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH GELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

PENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PEMECAH KEMIRI Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan pengerjaannya alat yang dihasilkan dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini : 4.2 Fungsi Komponen Komponen Pada Alat Pemecah Kemiri 4.2.1 Motor Listrik Motor Listrik adalah alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, Motor Listrik pada alat ini berfungsi sebagai alat penggerak utama yang akan memutar rol pemecah yang dihubungkan oleh tali fan belt. Motor sinkron 1 phasa ini berfungsi untuk menggerakan poros rol pemecah dengan kecepatan tinggi. Sebagai alat penggerak, karakteristik motor listrik ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat dibuat dalam berbagai ukuran tenaga. 2. Mempunyai batasan-batasan ukuran tenaga. 3. Pelayanan operasi mudah dan pemeliharaannya sederhana. 4. Dapat dikendalikan secara manual dan otomatis. 5. Motor yang digunakan pada alat ini dengan daya 125 Watt. Pada alat ini menggunakan dua motor sinkron yang masing-masing motor menggunakan arah putaran yang berbeda. Gambar 4.1 Motor Listrik

4.2.2 Puli Puli adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali puli atau fan belt. Gambar 4.2 Puli 4.2.3 Tali Fan belt Fan belt memegang peranan penting dalam putaran mesin. Pada alat ini fan belt berfungsi sebagai pengikat antara puli motor dengan puli rol pemecah agar putaran rol pemecah akan sesuai dengan putaran motor. Gambar 4.3 Tali Fan Belt 4.2.4 Rol Pemecah Rol pemecah ini merupakan bagian terpenting dalam perancangan sebuah alat pemecah kemiri, Funsi dari rol ini adalah sebagai alat pemecah cangkrang kemiri atau kulit kemiri. Gambar 4.4 Rol Pemecah

4.2.5 Bering/Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang menupu poros beban, hingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak bekerja secara semestinya. Bering merupakan dudukan as rol pemecah yang berfungi sebagai penahan, agar rol pemecah berada pada posisi tetap yang sesuai dengan kehendak pengguna. Gambar 4.5 Bering/Bantalan 4.2.6 Lampu Indikator Lampu indikator pada alat ini memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Lampu indikator 1 berfungsi sebagai tanda ada atau tidaknya arus listrik. 2. Lampu indikator 2 berfungsi sebagai tanda untuk menjalankan dan menghentikan proses kerja alat. Gambar 4.6 Lampu Indikator

4.2.7 MCB MCB pada alat ini berfungsi sebagai alat pengontrol untuk menghidupkan dan mematikan proses kerja alat Gambar 4.7 MCB 4.3 Prinsip Kerja Alat Apabila alat ini dihubungkan kesumber listrik maka akan menyala lampu indikator yang berwarna merah, Idikator tersebut menandakan adanya arus listrik. Jika motor 1 di jalankan melalui MCB yang di tandai dengan lampu indikator warna hijau maka motor akan berputar bersamaan dengan rol pemecah sesuai dengan arah jarum jam dan jika motor 2 dijalankan melalui MCB yang di tandai dengan lampu indikator warna kuning maka motor akan berputar bersamaan dengan rol pemecah dengan putaran terbalik dengan putaran motor 1 atau tidak sesuai dengan arah jarum jam. 4.4 Langkah Kerja Alat Langkah Kerja Alat yang dibuat adalah sebagai berikut : 1. Memastikan posisi alat dalam keadaan siap dijalankan atau beroperasi. 2. Menyiapkan material atau kemiri yang siap dipecahkan. 3. Pastikan posisi MCB atau pengaman dalam keadaan Off atau mati. 4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya arus listrik dapat diketahui dari lampu indikator merah meyala dan tidak. 5. Dalam menjalan motor penggerak rol pemecah, hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan posisi pintu corong penampungan kemiri dalam keadaan tertutup. 6. Memasukan kemiri kedalam corong penampungan. 7. Menyiapkan bak penampungan hasil pecahan.

8. Menjalankan motor penggerak cukup hanya dengan menaikan kedua tuas MCB keposisi On dan ditandai dengan menyalanya kedua lampu indikator, dimana kerja dari kedua lampu indikator menandakan kedua motor penggerak bekerja. 9. Setelah kedua motor penggerak berputar dengan maksimal langkah selanjutnya adalah membuka pintu masuk kemiri menuju rol pemecah dengan ketentuan banyaknya kemiri yang akan dipecahkan setiap kali pemecahan. 10. Untuk meng-offkan proses kerja dari alat ini hanya dengan memindahkan tuas MCB keposisi Off atau mati. 4.5 Pengujian Alat Pada tahap pengujian alat ini, ada beberapa langkah pengujian yang dilakukan. 1. Pengujian dengan menghitung banyaknya kemiri yang berhasil di pecahkan dengan ketentuan wakrtu. Jumlah yang No Waktu/Secon Di pecahkan 1 1 Menit 20 Buah 2 2 Menit 45 Buah 3 3 Menit 73 Buah 4 5 Menit 112 Buah Tabel 4.1 Pengujian Alat

2. Pengujian dengan membedakan hasil atau kualitas pecahan kemiri dengan ketentuan lamanya penjemuran. Banyaknya Lama Waktu Hasil No Kemiri Pengeringan Pengujian Yang Diuji 1 20 Butir 3 Hari 1,2 Menit 2 20 Butir 4 Hari 47 Detik 3 20 Butir 5 Hari 45 Detik Tabel 4.2 Pengujian Alat

4.6 Hasil Observasi Lapangan Observasi lapangan ini dilakukan didesa Dulamayo Selatan Kab. Gorontalo untuk mengetahui perbandingan antara banyaknya hasil pecahan kemiri yang menggunakan cara tradisional dengan banyaknya hasil pecahan kemiri dengan menggunakan alat ini. Adapun hasil dari observasi yang dilakukan yaitu proses pemecahan kemiri dengan cara tradisional dalam jangka watu 1 jam kemiri yang dapat dipecahkan sebanyak ±500 buah. Hasil observasi proses pemecahan kemiri dengan cara tradisional dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.8 Alat Tradisional Yang digunakan Gambar 4.9 Proses Pemecahan Kemiri Dengan Cara Tradisional