BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

DAFTAR ISI. Halaman I. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Skripsi ini merupakan bagian dari payung penelitian Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari research and development (penelitian

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Skripsi ini merupakan bagian dari payung penelitian strategi pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode evaluatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

2015 PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT MELALUI CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bagian dari metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di sekretariat Pusat

BAB III METODE PENELITIAN

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengumpulan data. Produk: Bahan Ajar IPA Terpadu bertema Cuaca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifevaluatif

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN... 1

G 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in. International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2006, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Obyek Penelitian, dan Partisipan. 1. Lokasi penelitian. Uji keterbacaan tes rumpang model buku teks pelajaran yang dikembangkan, dilakukan di salah satu SMA di Kota Bogor. 2. Obyek Penelitian. Obyek penelitian ini adalah sampel berupa tiga buah buku teks pelajaran kimia kelas XI yang paling banyak digunakan dari buku teks pelajaran kimia yang digunakan 10 SMA di Kota Bogor serta model buku teks pelajaran kimia dengan pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dikembangkan. 3. Partisipan Subyek penelitian adalah siswa dalam satu kelas sebagai partisipan untuk uji keterbacaan tes rumpang, empat orang validator untuk memvalidasi indikatorkonsep, tiga orang ahli sebagai penilai model buku teks pelajaran yang dikembangkan, guru dan siswa untuk memberikan tanggapan terhadap model buku teks yang dikembangkan B. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D) atau penelitian dan pengembangan. Menurut Sukmadinata (2012:164) penelitian dan pengembangan adalah suatu metode atau strategi untuk mendapatkan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada dan merupakan penelitian terapan yang mengacu pada fakta-fakta di lapangan. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan produk baru berupa model buku teks pelajaran berbasis representasi kimia pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kelarutan berdasarkan kekurangan buku teks pelajaran kimia dari segi penerapan representasi kimia yang beredar di sekolah-sekolah kota Bogor.

32 Dari tiga langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan menurut Sukmadinata (2012:167), langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif diikuti dengan metode evaluatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui ketepatan penjelasan konsep dan profil representasi kimia dalam buku teks pelajaran kimia yang digunakan di SMA-SMA di Kota Bogor pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan. Metode evaluatif dilakukan dengan mengevaluasi produk model buku teks pelajaran yang telah dikembangkan berdasarkan hasil analisis ketepatan konsep dan penerapan representasi kimia pada buku teks pelajaran kimia yang beredar hingga didapatkan produk akhir, baik melalui validasi oleh ahli maupun uji kepada siswa. Selain uji terhadap produk, dilakukan juga pengumpulan data tanggapan guru dan siswa terkait buku teks pelajaran yang telah dikembangkan.

33 C. Alur Penelitian Langkah 1 D. Analisis kesesuaian indikator dengan KD dan konsep dengan indikator Validasi Perumusan representasi kimia untuk pengembangan model buku teks pelajaran kimia revisi Langkah 2 Pembuatan outline model buku teks pelajaran kimia Pemilihan 3 buku teks kimia yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran di SMA- SMA di Bogor Analisis representasi kimia dan ketepatan deskripsi konsep pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan Hasil analisis buku teks pelajaran kimia revisi Penyusunan model buku teks pelajaran berbasis representasi kimia Uji keterbacaan teks pelajaran dengan Grafik Fry Pembuatan instrumen untuk kriteria kelayakan bahan ajar (kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kegrafikaan, & kelayakan bahasa) Langkah 3 Penilaian Ahli (kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kegrafikaan, kelayakan bahasa) Tanggapan Siswa dan Guru Uji keterbacaan tes rumpang Analisis Revisi model buku teks berbasis representasi kimia Langkah 4 Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.1. Alur Penelitian.

34 Alur penelitian pada Gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Langkah 1: Pembuatan Model Buku Teks Pelajaran Berbasis Representasi Kimia. a. Analisis kesesuaian indikator dengan KD dan konsep dengan indikator terhadap pemenuhan kompetensi dasar adalah sebagai berikut: 1) Penentuan indikator dan konsep berdasarkan KD. 2) Penentuan konsep yang disesuaikan dengan indikator. b. Perumusan Representasi Kimia. Representasi kimia yang ditentukan mengacu pada konsep. c. Pembuatan outline penyusunan model buku teks pelajaran kimia. d. Pembuatan model buku teks pelajaran berbasis representasi kimia pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan yang mengacu pada strategi pembelajaran berbasis representasi kimia menurut Taber (2013). 2. Langkah 2: Analisis Buku Teks Pelajaran Kimia kelas XI. Proses pelaksanaan sampling dan analisis buku teks pelajaran meliputi: a. Penentuan tiga buku teks pelajaran kimia kelas XI yang paling banyak digunakan dari seluruh buku teks pelajaran kimia kelas XI yang digunakan oleh 10 SMA di Kota Bogor. b. Analisis representasi kimia dan ketepatan deskripsi konsep pada sampel berupa buku teks pelajaran kimia kelas XI. 3. Langkah 3: Penilaian Model Buku Teks Pelajaran berbasis Representasi Kimia. Berikut ini adalah proses pelaksanaan pembuatan model buku teks pelajaran berbasis representasi kimia: a. Uji keterbacaan menggunakan Grafik Fry. b. Penilaian kelayakan model buku teks pelajaran berbasis representasi kimia sesuai kriteria kelayakan buku teks pelajaran yang dikembangkan berdasarkan kriteria bahan ajar menurut Depdiknas (2008) dan Sitepu (2012) yaitu kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikaan. c. Uji keterbacaan menggunakan tes rumpang.

35 d. Pengumpulan tanggapan siswa dan guru terkait model buku teks pelajaran yang dikembangkan. 4. Langkah 4: Analisis dan Kesimpulan. Hasil validasi, tanggapan guru dan siswa, dan hasil uji keterbacaan dianalisis untuk menjadi pertimbangan revisi akhir model buku teks pelajaran berbasis representasi kimia. Selanjutnya dilakukan pembahasan terkait proses pengembangan dan evaluasi model buku teks pelajaran berbasis representasi kimia dan diambil kesimpulan. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Lembar validasi kesesuaian indikator dan konsep dengan KD. 2. Tabel ketepatan deskripsi konsep dan representasi kimia untuk analisis buku teks pelajaran kimia kelas XI pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan. 3. Tabel representasi kimia untuk pengembangan penyusunan teks. 4. Tabel rumusan Outline. 5. Lembar validasi kriteria pengembangan buku teks pelajaran (kriteria kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan). 6. Lembar analisis keterbacaan berupa lembar analisis Grafik Fry dan lembar tes rumpang. 7. Angket tanggapan guru dan siswa. E. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian. berikut: Proses pengembangan instrumen penelitian yang dilakukan adalah sebagai 1. Lembar validasi kesesuaian indikator dan konsep dengan KD. Indikator dan konsep materi kelarutan dan hasil kali kelarutan diturunkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan standar isi. Kemudian dilakukan penentuan deskripsi konsep yang mengacu pada indikator yang ingin dicapai.

36 2. Tabel Analisis Deskripsi Konsep dan Representasi kimia untuk Analisis Buku Teks Pelajaran Kimia Kelas XI pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Tabel dikembangkan dengan mengklasifikasikan deskripsi konsep dalam buku teks ke dalam kategori representasi level makro, level submikro, dan level simbolik. Selanjutnya konsep-konsep pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dituangkan dalam tiga buku teks pelajaran kimia kelas XI dianalisis ketepatannya. 3. Tabel Representasi Kimia untuk Pengembangan Penyusunan Teks. Tabel dikembangkan untuk identifikasi representasi kimia yang akan dituangkan dalam model buku teks pelajaran untuk mendeskripsikan konsep. Tabel terdiri dari lima kolom yg menunjukkan konsep, deskripsi konsep pada level makro, level submikro, dan level simbolik, serta visualisasi tautan antar level representasi kimia. 4. Tabel Rumusan Outline. indikator. Pada pembuatan outline, terlebih dahulu dirumuskan proses pencapaian Dalam menentukan proses pencapaian indikator, ditentukan level representasi kimia apa saja yang akan terlibat dalam deskripsi konsep sehingga dalam tabel perumusan proses pencapaian indikator pencapaian kompetensi terdiri dari lima kolom yang menunjukkan indikator pencapaian kompetensi, proses pencapaian indikator, serta representasi level makro, representasi level submikro, dan representasi level simbolik. Berdasarkan rumusan proses pencapaian indikator, dirumuskan outline sebagai kerangka penulisan teks. Tabel perumusan outline terdiri dari lima kolom yang terdiri dari kolom proses pencapaian indikator, representasi level makro, representasi level submikro, dan representasi level simbolik, dan outline. 5. Lembar Validasi Kriteria Pengembangan Buku Teks Pelajaran (Kriteria Kelayakan Isi, Bahasa, Penyajian, dan Kegrafikaan). Lembar validasi dikembangkan dari kriteria buku teks pelajaran berkualitas dari Depdiknas (2008) dan Sitepu (2012). Pada kriteria kelayakan isi, dimasukkan kriteria penerapan representasi kimia dalam buku teks. Tabel berisi

37 tiga kolom dibuat untuk pengolahan data hasil penilaian kelayakan model buku teks pelajaran berisi kolom kriteria kelayakan, kolom prosentase jawaban Ya, dan kolom saran dan komentar ahli. 6. Pengembangan Lembar Tes Rumpang. a. Memilih bagian depan, tengah, dan akhir wacana dengan masing-masing maksimal 250-350 kata (Taylor dalam Rosmaini, 2007). b. Memilih kata yang akan dilesapkan (Bormuth, 1967). 7. Pengembangan Angket Tanggapan Guru dan Siswa. Pengembangan angket tanggapan Guru dan Siswa diturunkan dari kriteria kelayakan buku teks pelajaran berdasarkan Depdiknas (2008) dengan berbagai reduksi yang mempertimbangkan kapasitas guru dan siswa dalam menilai buku teks pelajaran. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik sebagai berikut: 1. Sampling untuk Analisis Buku Teks Pelajaran Kimia. Dilakukan pengumpulan informasi dalam bentuk angket kepada guru-guru kimia SMA di Kota Bogor untuk mengetahui buku pelajaran kimia kelas XI yang paling banyak digunakan serta informasi lain yang terkait dengan pemanfaatan buku teks pelajaran kimia yang tertuang dalam Lampiran A.8. Dari keseluruhan buku teks yang digunakan di SMA Kota Bogor, diambil tiga buku teks pelajaran kimia kelas XI yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran untuk dianalisis. 2. Validasi Analisis Indikator-Konsep dengan KD. Validasi dilakukan oleh validator ahli untuk menilai ketepatan penjelasan konsep, kesesuaian indikator dengan KD, dan kesesuaian konsep dengan indikator.

38 3. Penilaian Kriteria Kelayakan Model Buku Teks Pelajaran Kimia pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang Dikembangkan (Kelayakan Isi, Penyajian, Kegrafikaan, dan Bahasa). Kriteria kelayakan model buku teks pelajaran kimia pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dikembangkan dinilai oleh tiga orang ahli. Selain penilaian kriteria kelayakan, terdapat kolom saran dan masukan untuk perbaikan model buku teks pelajaran kimia pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dikembangkan. 4. Analisis Keterbacaan. Tes Rumpang dilaksanakan dalam satu kelas XI SMA berisi 40 siswa. Hasil uji keterbacaan tes rumpang dikumpulkan dari 40 siswa SMA kelas XI. 5. Angket Tanggapan Siswa dan Guru. Angket Tanggapan Guru diberikan kepada dua guru kelas XI di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berbeda, dan angket tanggapan siswa diberikan kepada siswa-siswi dari dua SMA yang berbeda. G. Teknik Pengolahan Data 1. Hasil Penilaian Kelayakan Model Buku Teks Pelajaran Hasil penilaian model buku teks pelajaran diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Hasil penilaian dilakukan dengan menghitung jawaban Ya yang diberikan oleh tiga ahli pada masing-masing poin kriteria kelayakan. b. Merangkum saran dan masukan dari ahli. 2. Hasil Uji Keterbacaan a. Uji Rumpang Hasil dari uji rumpang diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah kata yang benar. Jawaban dapat berupa sinonim yang struktur dan maknanya dapat menggantikan kedudukan kata yang dilesapkan.

39 b. Membagi jumlah kata yang benar dengan jumlah kata yang dilesapkan pada lembar uji rumpang lalu dikalikan dengan 100% berdasarkan rumus berikut: 100% Dari skor yang didapatkan, dilakukan pengkategorian berdasarkan kategori keterbacaan teks menurut Rankin & Culhane dalam Suryadi (2007): Tabel 3.1. Kriteria Keterbacaan Teks dengan Tes Rumpang. Prosentase Tingkat keterbacaan 60-100% Tinggi (Kategori Mandiri) 40-60% Sedang (Kategori Instruksional) 0-40% Rendah (Kategori Sulit) b. Grafik Fry Langkah pengukuran keterbacaan berdasarkan Grafik Fry adalah sebagai berikut: 1) Memilih tiga bagian wacana (bagian depan, tengah, dan akhir wacana) masing-masing 100 kata dan mencerminkan teks bacaan tanpa gambar, angka, simbol, grafik, tabel, rumus, dan kekosongan halaman. 2) Menghitung jumlah kalimat sampel dari 100 kata. 3) Menghitung suku kata pada kalimat sampel dikalikan dengan 0,6. 4) Mencari titik temu hasil yang diperoleh dari langkah kedua dan ketiga berdasarkan Grafik Fry yang ditunjukkan pada gambar 3.2.

Jumlah rata-rata kalimat per 100 kata 40 Rata-rata jumlah suku kata per 100 kata 0,6 Gambar 3.2. Grafik Tingkat Keterbacaan Fry berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal (Readibility Formulas, 2013). Angka 1 sampai 12 dan college merupakan tingkat keterbacaan yang disesuaikan dengan tingkatan pendidikan pembaca pada sekolah formal. Titik temu antara jumlah suku kata dengan jumlah kalimat tidak mutlak sehingga berlaku satu tingkat ke atas maupun satu tingkat ke bawah. Apabila diketahui bahwa tingkat keterbacaan berada pada tingkat 11, maka tingkat keterbacaan wacana sesuai untuk pembaca kelas 10, 11, dan 12. 3. Hasil Tanggapan Siswa Tabel dengan tiga kolom dibuat untuk pengolahan data tanggapan siswa berisi kolom pertanyaan, kolom jumlah siswa yang menjawab Ya, kolom serta saran dan komentar siswa. Data tanggapan siswa diolah dengan menghitung jumlah siswa yang menjawab Ya pada masing-masing poin pertanyaan. Tanggapan siswa yang menjawab Tidak, dirangkum dalam kolom saran dan komentar siswa.

41