pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

dokumen-dokumen yang mirip
Aku langsung menyelipkan undangan pesta itu ke bawah bantal saat mendengar suara ketukan di pintu kamarku. Aku hanya diam, menunggu suara ketukan

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

AKU AKAN MATI HARI INI

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Aira Arsitha THE DARKA LAIA. Pertarungan Belum Selesai. Penerbit Gia Book Community

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

2. Gadis yang Dijodohkan

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Sang Pangeran. Kinanti 1

KISSING THE MAID OF HONOR

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

SATU. Plak Srek.. Srek

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Cara Membaca Bahasa Tubuh

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

yang ingin berinteraksi dengan Dumdey sebutan kami untuk bangsa nonsihir tapi ayahku memiliki kewajiban soal pekerjaannya sebagai ketua komite.

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Ah sial aku selingkuh!

Yang Mencinta dalam Diam

BAB II RINGKASAN CERITA. prinsip bahwa semua persoalan di dunia ini pasti ada jalan keluarnya. Mereka

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

Cermin. Luklukul Maknun

Satu Hari Bersama Ayah

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Oh tidak, tidak, tidak... Seharusnya Mr. Henry tidak bisa menemukannya di sini. Lemari ini adalah tempat aman Mallory setiap kali Mr.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Oleh: Windra Yuniarsih

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Pemilik jiwa yang sepi

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Then, something unexpected happened.

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

Kau Tetap Indonesiaku

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Stupid Love. June 21 st, 2013

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Semahkota mawar yang mulai layu itu memberitahuku bagaimana pertama kali aku menyebut

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

Jingga Senja kazuka s publisher

Berlari. Nurlaeli Umar

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Chapter 01: What will you do to protect me?

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Teguh masih mengintip


Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Sebening Air Mata Tuhan

Kisah Dari Negeri Anggrek

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

LAMPU JALAN Berozka Anita

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Part 1. Kanuna Facebook on Jan 22,2012

Kadang kita lupa, kebahagiaan selalu datang bersama dengan air mata

Transkripsi:

A PROLOG lex memacu kudanya secepat yang dia bisa. Matanya bergerak cepat menyisir pemandangan di hadapannya. Dia kenal betul kawasan ini, kawasan terlarang. Tangannya berusaha menarik tali kekang kudanya untuk berhenti. Tapi, tepat saat tangannya menggenggam kuat, sesuatu dalam tubuhnya kembali berulah. Ada sengatan menyakitkan yang membuatnya patuh pada apa pun yang sedang mengendalikan jiwanya sekarang. Ada sebuah perintah di dalam pikirannya yang tidak bisa dilanggar. Kudanya sampai di pesisir pantai, suara derap kakinya teredam hamparan pasir putih. Alex berhenti. Tangannya terulur ke arah lautan dan entah bagaimana pancaran cahaya hitam muncul dari telapak tangannya. Cahaya itu membekukan lautan di hadapannya. Tanpa ragu, Alex kembali memacu kudanya, melewati hamparan lautan yang mendadak beku. Setelah kaki kudanya menyentuh hamparan pasir di seberang, lautan itu kembali mencair. Alex sudah sampai ke tempat tujuannya: Pulau Bayangan.

M SERPIHAN KEKUATAN ungkin, sudah hampir lima kali aku mengunjungi bangunan kosong tempat portal itu berada sejak aku kembali ke rumah. Bangunan itu terlihat sama saja, kosong dan berantakan. Aku tidak tahu bagaimana cara memunculkan portal di ambang pintu bangunan kosong itu. Alex tidak memberitahuku. Dia hanya mengatakan aku akan tahu caranya. Bagaimana aku bisa tahu jika dia tidak pernah mengajariku caranya? Akhir-akhir ini, aku menggenggam kalung pemberian Alex jauh lebih sering. Satu minggu. Tepatnya, satu minggu kurang lima jam sejak aku kembali dari Vazard. Jika tidak ada kalung pemberian Alex yang menggantung nyaman di leherku, aku pasti akan mengira semua yang aku alami itu hanya mimpi. Entah kenapa, hari-hariku jadi terasa lebih membosankan. Tiga kali lipat lebih membosankan dari sebelumnya. Sesekali, aku menggunakan kemampuan sihirku untuk menggoda Helena. Hanya sekadar melempar bukunya jauh-jauh untuk melihat ekspresi ketakutan di wajahnya. Selain itu, kemampuanku sama sekali tidak ada gunanya di sini. Mungkin benar kata orang, kehidupanmu tidak akan

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis. Aku butuh momen Eurika! untuk menandingi pengalaman mengagumkan yang aku dapatkan selama berada di Vazard. Jika tidak, kehidupanku akan jadi segersang gurun pasir. Membosankan. Kepalaku hampir membentur meja saat Helena menyenggol lenganku dengan sangat keras. Matanya berbinar-binar aneh saat aku menatapnya. Dia hanya menelengkan kepalanya ke arah pintu, berusaha menunjukkan sesuatu: Evan. Aku pikir kau menyarankan untuk tidak memikirkannya lagi? tanyaku sinis. Sejak kejadian di pesta Adriana, aku tidak pernah memikirkan Evan lagi. Bukannya Evan mendadak kehilangan ketampanannya. Senyumnya masih semanis madu murni. Hanya saja, pikiranku sudah dipenuhi hal-hal lain yang jauh lebih menarik saat ini: Vazard dan Alex. Helena memutar bola matanya dengan tidak sabaran, Kau mudah sekali menyerah. Aku hanya mendengus, tidak tertarik. Setelah aku memerhatikannya dengan pandangan yang berbeda, Evan sebenarnya tidak semenarik itu. Apa sih yang membuatku menyukainya dulu? Hanya karena dia sangat tampan. Yah, memang tidak ada

yang setampan dia di sekolahku. Jadi, mungkin itu satu-satunya alasan kenapa aku menyukainya. Tapi sungguh, dia tidak semenarik itu. Aku langsung menggeram saat Helena menyenggol lenganku lagi. Dia masih menelengkan kepalanya ke arah pintu. Mau tidak mau, aku menatap ke arah pintu. Evan masih di sana. Dia bersandar pada ambang pintu, sedang tertawa lepas saat mendengar lelucon Randy. Cahaya matahari di luar menjadi latar yang sempurna untuk sosoknya yang tinggi tegap. Aku langsung menoleh ke arah lain saat Evan mengarahkan pandangannya padaku. Aku sangat yakin Evan baru saja menatapku. Tidak salah lagi. Saat aku memberanikan diri untuk melihat ke arah pintu lagi, Evan sudah tidak ada. Sekarang kau mencarinya. sindir Helena saat menyadari aku mengedarkan pandanganku untuk mencari sosok Evan. Aku hanya menggeleng pelan. *** Aku mendatangi bangunan kosong itu lagi, dengan harapan kali ini portal itu akan muncul secara ajaib. Aku berdiri cukup lama di depan ambang pintu yang sudah bolong. Tanganku terulur untuk memastikan memang tidak ada apa-apa di sana. Aku hanya bisa menghela napas saat tanganku membelah udara kosong di hadapanku. Tidak ada apa-apa.

Tubuhku mendadak kaku saat berbalik dan mendapati Evan berdiri di depanku. Mata cokelatnya dipenuhi rasa penasaran. Bagus sekali! Mungkin sekarang dia menganggapku gadis gila. Sedang apa kau di sini? tanya Evan. Aku menghitungnya. Ini kali ketiga dia mengajakku bicara sejak aku mengenalnya di kelas ekstrakurikuler kalastair ilmiah remaja. Aku menelan ludah sebelum menjawab, Aku rasa aku bisa menanyakan hal yang sama padamu. kataku pelan, berusaha memberikan efek angkuh pada suaraku. Evan membenarkan posisi ranselnya yang hanya disampirkan pada satu bahu, kemudian tersenyum. Aku melihatmu masuk ke sini dan berdiam diri seperti patung. Aku pikir kau kesurupan. Aku mengangguk pelan, Baiklah. Sekarang kau tahu aku tidak kesurupan. Jadi, kau bisa melanjutkan perjalananmu. kataku sambil melambaikan tangan seadanya. Evan menatap ke balik bahuku, sepertinya dia masih penasaran dengan apa yang aku lakukan di tempat seperti ini. Evan tersenyum sekilas, kemudian kembali menatapku. Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa besok, Julia. katanya ringan, kemudian pergi.

Aku masih memandangi punggung Evan yang semakin menjauh. Setelah yakin Evan tidak lagi terlihat, aku berbalik dan menatap ambang pintu itu untuk terakhir kalinya. Mungkin, aku tidak akan bisa kembali lagi ke Vazard. Mungkin, gelar Sang Penyelamat itu sudah dimiliki orang lain sekarang. *** Dua ratus langkah lagi dan aku akan sampai ke rumah. Belakangan, aku lebih sering menghitung langkah daripada memikirkan hal lain. Aku menghitung langkah dari rumah ke supermarket, rumah ke kantor Ibu, dan kadang-kadang dari sekolah ke kantor Ayah. Aku jarang ke kantor Ayah karena tempatnya terlalu jauh. Tapi, seperti yang aku bilang tadi, hidupku sekarang terasa sangat membosankan. Jadi, dua hari yang lalu aku memutuskan untuk mendatangi kantor konstruksi milik Ayah yang berada cukup jauh dari rumah. Perjalanan terjauh yang pernah aku tempuh dengan berjalan kaki. Totalnya hampir 20000 langkah. Bayangkan betapa sehatnya aku sekarang. Jadi, aku harus menempuh 40000 langkah karena aku pulang ke rumah sebelum jam kerja Ayah selesai. Malamnya, kakiku sakit. Aku berhenti melangkah saat mendengar keributan dari dalam. Setelah yakin itu suara Ibu, aku langsung berlari masuk ke dalam. Mataku melebar saat melihat orang yang sedang berdebat dengan Ibu.

Aku ingin sekali berlari dan memeluknya, aku rindu sekali. Setelah seminggu penuh penyangkalan, akhirnya sebuah bukti yang begitu nyata muncul di hadapanku. Tapi, di satu sisi aku merasa takut pada reaksi Ibu. Oke, sudah sangat jelas, tatapan Ibu sepanas api unggun. Jadi, aku hanya diam di tempatku. Aku mematung di ambang pintu. Ibu langsung bersedekap marah saat melihat kehadiranku. Kau bisa jelaskan ini, Julia? tanya Ibu jengkel sambil mengarahkan pandangannya pada Alastair. Hai, Julia! sapa Alastair ramah seperti biasa. Entah Alastair sangat tidak peka dengan keadaan atau dia memang selalu ceria seperti itu. Dia terlihat sama sekali tidak terganggu dengan kemarahan Ibu. Apa yang kau lakukan di sini? bisikku panik saat sudah berdiri di dekat Alastair. Aku baru menyadari penampilan Alastair yang sangat siaga. Dia memakai baju zirah seperti biasa. Menjemputmu. jawabnya singkat. Kali ini ekspresi cerianya lenyap ditelan kata-katanya sendiri. Sudah aku bilang, Julia tidak akan pergi ke mana-mana. Aku belum pernah melihat Ibu semarah itu. Untuk beberapa saat, aku khawatir Alastair akan ketakutan dan pergi begitu saja.

Kami membutuhkannya. Terlepas dari sifatnya yang selalu ceria, kali ini Alastair terdengar lebih tegas dan mantap dengan tujuannya. Lorean bukan urusanku lagi. Juga anakku. Sebaiknya kalian berusaha mencari jalan keluar lain untuk menyingkirkannya selain mengganggu hidup keluargaku. Aku hanya membelalak saat mendengar Ibu mengucapkan kata-kata menyakitkan itu. Ibu terdengar sangat dingin dan apatis. Ini bukan masalah Lorean, Julia sudah menyingkirkannya. Kali ini aku sangat yakin Alastair bukan orang yang peka. Meskipun aku memelototinya agar dia tidak membicarakan masalah itu, dia tetap mengatakannya. Kau berhutang penjelasan padaku, Julia. Ibu terlihat super kesal. Aku bisa jelaskan semuanya. kataku. Cepat atau lambat Ibu memang harus tahu. Setidaknya, Ibu akan tahu di mana aku berada jika tiba-tiba aku menghilang selama beberapa waktu. Atau mungkin selamanya.