Globalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan peny

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan yang kemudian menimbulkan masalah yang harus dihadapi pemerintah yaitu permasalahan gizi. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Bina Darma

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan dikeluarkannya Undang-undang No 22 Tahun 1999 dan

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

Universitas Sumatera Utara

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

EKONOMI INTERNASIONAL

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

DAFTAR ISI. Sampul Depan. 1. Daftar Isi Bab I : Pendahuluan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Pengertian...

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 20 lalu terjadi perubahan besar-besaran dalam bidang sosial, politik, dan

BAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara

I. PENDAHULUAN. mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di berbagai bidang perekonomian. Pembangunan ekonomi secara

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. angka pengangguran dapat dicapai bila seluruh komponen masyarakat yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang nantinya diharapkan dapat mendongkrak perekonomian rakyat

Bab II. Rumusan dan Advokasi Arah Kebijakan Pertanian

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

BAB I PENDAHULUAN. ke segala penjuru negeri. Sehingga manusia dituntut lebih aktif berpartisipasi

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya

Pengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini fenomena globalisasi sudah menyebar dan menjadi suatu bahasan yang menarik bagi setiap orang. Fenomena globalisasi membuat dunia menjadi suatu tempat yang lebih menyatu daripada masa-masa sebelumnya. Globalisasi merupakan suatu proses penyatuan internasional dari meningkatnya aktivitas manusia dan proses penyatuan pandangan akan dunia, ide, produk, budaya 1. Dengan adanya globalisasi maka suatu paham atau cara hidup dari suatu bangsa dapat diikuti pula oleh orang lain yang bukan dari bangsa tersebut. Proses globalisasi meliputi banyak hal, contohnya perdagangan dan penyebaran agama. Globalisasi membuat hubungan internasional menjadi lebih penting dan dinamis. Dengan semakin berkembangnya dunia dengan teknologinya maka pengaruh globalisasi menjadi semakin kuat. Globalisasi juga membuat tingkat kehidupan manusia menjadi lebih maju. Kemajuan yang didorong oleh globalisasi ini dicapai dengan adanya kerjasama internasional dan adanya perkembangan ekonomi di antara negara-negara. 1 Dikutip dari Nayef R.F Al-Rodhan dan Gérard Stoudmann. (19 Juni 2006). "Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition." GCSP Occasional Papers, Jenewa: Geneva Centre for Security Policy (GCSP)

Globalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan penyebaran pandangan hidup global maka hal-hal yang tadinya terbatas oleh adanya batas antar negara menjadi memudar. Globalisasi membuat pegawai dari India yang bekerja di perusahaan Amerika menjadi hal yang wajar. Produk yang tadinya hanya diproduksi dan dijual di suatu negara dapat dinikmati di negara lain. Perkembangan globalisasi ini juga didukung dengan makin berkembangnya teknologi informasi dan teknologi transportasi. Perkembangan teknologi ini menyebabkan dunia menjadi lebih menyatu dalam suatu kultur global, tidak lagi dunia dengan bermacam-macam budaya dan pemikiran didalamnya. Globalisasi mendorong perkembangan ekonomi di dunia. Perusahaan dapat berkembang lebih besar dan lebih menguntungkan dengan menjual produknya ke seluruh dunia., dimana globalisasi mewujudkan hal itu menjadi nyata. Di satu sisi kegiatan mengekspor barang ini akan membuat negara tempat dimana perusahaan ini berproduksi akan mendapat keuntungan dari pajak dan devisa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Disisi lain hal itu akan sangat menguntungkan bagi negara lain yang memerlukan hal tersebut karena itu akan memberi pendapatan bagi negara tersebut dari pajak impor dan ketersediaan barang yang tidak dapat diproduksi oleh perusahaan di negara itu. Semakin ketatnya persaingan usaha di era globalisasi menuntut adanya efisiensi dan peluang untuk membuka pasar yang baru. Harga buruh di negara maju sudah sangat tinggi sehingga menjadi tidak efektif bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya di negara asalnya. Beberapa perusahaan besar

mengalihkan proses produksinya yang semula berlokasi di negara asal ke negara yang memiliki sumber daya manusia yang lebih murah. Dengan semakin banyaknya persaingan yang ditimbulkan oleh globalisasi ini maka menimbulkan persaingan harga diantara perusahaan-perusahaan ini. Disamping desakan dari masalah efisiensi ini perusahaan juga harus bergerak untuk mendapatkan pasar dari makin terbukanya dunia dengan arus globalisasi. Terbukanya pasar yang baru mendorong perusahaan untuk melakukan investasi di negara tujuannya. Perusahaan multinasional adalah salahs satu aktor penting dalam globalisasi. Perusahaan ini membuat dunia menjadi lebih terbuka dengan kebijakannya untuk meluaskan wilayah operasinya dari negara asalnya. Peran perusahaan multinasional dalam perkembangan ekonomi di era globalisasi sangatlah besar. Perusahaan ini membuat anak perusahaan dan meemproduksi di negara tujuannya. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun negara tempat perusahaan ini menanamkan modalnya. Bagi perusahaan dengan menjalankan proses produksi di negara tujuannya akan mendapatkan produksi yang lebih efisien dari upah buruh yang lebih rendah dan adanya pasar yang sebelumnya belum dapat dijangkau. Bagi negara yang menjadi tempat produksi perusahaan multinasional ini akan mendapatkan keuntungan dari adanya pajak yang dihasilkan dan berkurangnya tingkat pengangguran. Dengan semakin sedikitnya tingkat pengangguran maka negara yang menjadi tempat beroperasinya perusahaan multinasional ini akan menjadi lebih sejahtera disamping tercukupinya kebutuhan yang tadinya belum bisa dipproduksi sendiri oleh negara itu dengan keterbatasan yang ada.

Dengan arus globalisasi dan perkembangan ekonomi yang ada maka negaranegara di dunia melakukan kerjasama agar tujuan yang ingin dicapai tetap terjaga. Salah satu tujuan utama negara adalah mengusahakan kemakmuran bagi penduduknya. Keterbatasan yang dimiliki negara ini membuat negara-negara berkembang dan negara-negara kecil menyediakan tempat bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi di negaranya. Kebersediaan negara-negara ini dikarenakan peluang diserapnya tenaga kerja yang tersedia oleh perusahaanperusahaan multinasional ini. Dengan memberi ijin kepada perusahaan multinasional untuk beroperasi di negaranya, negara berharap bukan hanya tenaga kerja yang diserap tetapi juga adanya timbal balik dari perusahaan itu untuk menyediakan infrastruktur bagi warga-warga yang bermukim di sekitar wilayah produksi perusahaan tersebut. Demi menjaga tujuan negara dalam menyejahterakan warganya, negaranegara melakukan kerjasama. Kerjasama yang dimaksud adalah menjaga hubungan baik dan kondisi yang kondusif agar proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional ini dapat berlangsung dengan baik. Tanpa adanya campur tangan dari negara asal terhadap negara tujuan posisi perusahaan multinasional akan sangat lemah dengan resiko nasionalisasi perusahaan oleh negara tujuan. Dengan kerjasama yang terjalin antara negara-negara yang terkait dengan perusahaan multinasional itu diharapakan membuahkan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Kerjasama yang dilakukan ini sebenarnya membuat perkembangan bagi negara-negara tersebut.

Negara-negara berkembang berharap akan adanya penanaman modal asing dari perusahaan-perusahaan multinasional untuk memajukan ekonomi yang ada di negaranya. Penanaman modal asing adalah salah satu cara dalam perdagangan internasional yang diharapkan oleh negara berkembang. Penanaman modal asing sangat berarti bagi negara-negara berkembang karena dapat menyerap tenaga kerja yang tersedia di negara tersebut. Selain menyerap tenaga kerja yang ada penanaman modal asing dapat membuat terjadinya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi bagi negara tempat modal itu ditanamkan. Hal ini juga memberikan keuntungan bagi perusahaan multinasional dengan terbukanya potensi pasar baru di negara itu, tersedianya bahan baku produksi yang ada di negara tujuan, dan dengan adanya efisiensi dari tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan di negara asal perusahaan itu. Penanaman modal asing terjadi karena ada faktor pendorong dan penarik. Faktor-faktor ini membuat perusahaan untuk menanamkan modalnya di suatu negara ataupun untuk tidak menanamkan modalnya di negara tersebut 2. Faktor pendorong global yang membuat perusahaan untuk melakukan penanaman modal asing adalah tingginya kenaikan pendapatan negara maju, likuiditas internasional, dan resiko lingkungan yang lebih baik. Selain adanya faktor pendorong global terdapat pula faktor penarik dari negara-negara tujuan penanaman modal asing. Faktor-faktor penarik itu adalah potensi pasar, tersedianya tenaga kerja, kondisi politik, keadaan makro ekonomi dari negara tujuan tersebut. Faktor-faktor 2 Elif Arbatli. Economic Policies and FDI Inflows to Emerging Market Economies. 2011. Washington D.C.: International Monetary Fund.

tersebut yang membuat perusahaan mulitnasional untuk menanamkan modalnya di negara lain. Salah satu negara yang menjadi target dari penanaman modal asing adalah Indonesia. Indonesia adalah negara demokratis yang ikut dalam arus globalisasi. Indonesia cukup dikenal oleh negara-negara di dunia karena tergabung dengan PBB dan organisasi-organisasi internasional lainya.indonesia adalah salah satu tujuan dari penanaman modal asing karena memiliki pasar yang dinamis dan berkembang, tenaga kerja yang murah, dan memiliki lokasi yang menghubungkan jalur perdagangan laut. Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN. ASEAN adalah salah satu organisasi regional yang cukup agresif dalam mempersiapkan pasar bebas dalam organisasinya. ASEAN merupakan organisasi dari negaranegara yang memiliki sumber daya manusia yang murah dan memiliki psaar yang sangat besar. ASEAN memiliki jumlah penduduk sebesar lima ratus juta jiwa, yang hampir setengahnya adalah penduduk Indonesia 3, sebuah pasar yang sangat besar dan menjanjikan. Indonesia sebelum tahun 1997 merupakan negara yang otoritarian. Demokratisasi di Indonesia berawal di tahun 1998 dimana Presiden Soeharto lengser dari kursi kepresidenan. Demokratisasi yang terjadi di Indonesia terjadi hampir di semua bidang, salah satu bidang yang menonjol adalah otonomi daerah. Keadaan Indonesia yang tidak stabil setelah krisis moneter 1998 menjadi tidak stabil dengan ada beberapa daerah yang ingin melepaskan diri. Oleh karena 3 Data dikutip dari http://www.aseansec.org/publications/acif2009.pdf yang diakses pada tanggal 16 September 2011

keadaan yang mendesak itulah makanya otonomi daerah diberlakukan bagi provinsi-provinsi di Indonesia. Otonomi daerah ini membuat pembagian hasil dan pengalokasian dana yang didapat oleh daerah menjadi lebih dapat berfungsi bagi daerah yang ada di Indonesia. Otonomi daerah yang ada bagi daerah-daerah di Indonesia bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat yang ada di daerahnya agar berkurangnya resiko perpecahan. Kebijakan otonomi daerah membuat pemerintah daerah dapat menentukan arah kebijakan ekonominya sesuai dengan kebutuhan daerahnya. Pada masa sebelum reformasi segala kebijakan daerah diputuskan oleh pemerintah pusat yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada di daerahnya. Dengan adanya otonomi daerah ini maka pemerintah daerah dapat melakukan pengembangan terhadap daerahnya sesuai dengan kebutuhannya. Pemerintah daerah dapat menggunakan dana yang didapatnya untuk menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di daerahnya. Masuknya dana segar dari investor ini dapat membantu pemerintah daerah dalam menyejahterakan penduduknya. Provinsi Jawa Tengah adalah provinsi yang terletak tepat di tengah pulau Jawa, dimana pusat perdagangan Indonesia adalah di Jawa. Provinsi Jawa Tengah merupakan penyambung dari provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur yang mempunyai banyak industri. Jawa Tengah juga merupakan provinsi dengan jumlah penduduk yang besar dengan penghasilan perkapitanya masih rendah. Jawa tengah juga relatif masih sangat berpotensi untuk berkembang dengan segala potensi yang dimilikinya. Dengan rasa keingintahuan terhadap masalah

penanaman modal asing dengan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah di kota solo maka dibuatlah penelitian dengan judul Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah terhadap Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Tengah periode 2008-2011 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan singkat yang ada di atas maka disimpulkanlah beberapa pertanyaan berikut ini : 1) Apakah yang membuat para investor tertarik untuk melakukan penanaman modal asing di Provinsi Jawa Tengah? 2) Apakah kebijakan otonomi daerah dan penerapannya di Provinsi Jawa Tengah yang dibuat untuk meningkatkan penanaman modal asing? 3) Apakah kebijakan otonomi Provinsi Jawa Tengah membuat penanaman modal asing di Jawa Tengah meningkat? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah disimpulkan di bagian sebelumnya maka dapat ditentukan bahwa tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui apa saja yang membuat investor tertarik untuk melakuakn modal asing di Provinsi Jawa Tengah

2) Mengetahui kebijakan-kebijakan dan penerapannya di Provinsi Jawa Tengah yang dibuat untuk meningkatkan penanaman modal asing 3) Mengetahui kebijakan otonomi daerah yang meningkatkan penanaman modal asing di Provinsi Jawa Tengah 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Berdasarkan teori yang ada di ilmu Hubungan Internasional, penelitian ini dapat mengungkapkan tentang kerjasama internasional yang mempengaruhi suatu kebijakan dalam negeri suatu negara. Negara selalu ingin mensejahterakan rakyatnya, salah satu cara yang ditempuhnya adalah dengan kebijakan otonomi daerah dan adanya penanaman modal asing itu. Selain kegunaan itu, penelitian ini dapat berguna untuk peneliti selanjutnya yang membutuhkan informasi tambahan untuk penelitiannya. 1.4.2 Kegunaan Praktis Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa ada cara bagi negara untuk memajukan kesejahteraan rakyatnya yang berasal dari desentralisasi dan penanaman modal asing. Penelitian ini juga diharapkan penulis agar dapat mengungkapkan kelebihan dan kekurangan yang telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menerapkan kebijakan otonomi daerahnya. Kebijakan otonomi daerah seharusnya membuat penduduk daerah itu menjadi lebih sejahtera. Penulis juga berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi

sebuah acuan untuk melihat daerah mana yang benar-benar memanfaatkan kebijakan otonomi daerahnya untuk kepentingan masyarakat dan bukan hanya kepentingan dari kelompok elit di daerah tersebut. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bagian ini akan berisi tentang latar belakang akan topik yang akan diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, dan bagian ini akan diakhiri dengan sistematika penulisan. BAB II KERANGKA BERPIKIR Bab II akan terisi dengan landasan teori yang digunakan oleh penulis untuk menulis skripsi beserta konsep-konsep yang digunakan dalam skripsi. Teori yang digunakan dapat lebih dari satu dan dapat menggunakan turunan dari teori utama. Penggunaan teori dan konsep dalam bab II ini untuk menjelaskan apa yang menjadi patokan penulis dalam pembuatan skripsi dan untuk membahasi arti dari suatu konsep yang digunakan. BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini yang akan menjelaskan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Bagian ini dimulai dengan penjelasan tentang ruang lingkup penelitian, lalu pendekatan yang digunakan, juga tentang jenis dan sumber data, teknik pengumpulan, dan teknik analisa data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membaas tentang menjawab segala masalah yang ada dalam bab I dengan disertai bukti-bukti yang diperoleh penulis dalam penelitiannya. Dalam bab ini juga akan mengulas lebih mendalam akan hasil penelitian penulis. Hasil data yang diperoleh penulis akan dianalisis menggunakan teknik analisis yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis. BAB V KESIMPULAN Pada bagian ini penulis akan menuliskan kesimpulan dari penelitian yang penulisan berdasarkan cara-cara yang dipilih oleh penulis. Di bagian ini pula akan dituliskan tentang saran-saran dari penulis untuk pembaca dan pihak-pihak lain yang terkait dengan tulisan ini.