LAPORAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN KAB. BIMA TAHUN 2010

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) PUSKESMAS MANIMPAHOI

BAB I PENDAHULUAN` Menurut World Health Organization (WHO,2006); sanitasi merupakan upaya

RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM KE PUSKESMAS CIMAHI SELATAN TAHUN 20

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESLING LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN BAB I UMUM 1.1. PENDAHULUAN

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya (Sistem Kesehatan Nasional, 2009). Salah satu upaya. program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

BAB 1 : PENDAHULUAN. badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.

LAMPIRAN 5Deskripsi Program dan Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

KERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

URAIAN TUGAS PETUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN Diposkan oleh Nur salim, Amd.KL

RENCANA TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program

Lampiran 1. Kata Kunci : Evaluasi, Program, STBM, Kepemilikan Jamban, Pemanfaatan jamban.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PROMOSI KESEHATAN TINGKAT MASYARAKAT

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

1. Sub Sektor Air Limbah

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

PERKEMBANGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

PERKEMBANGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan berpotensial untuk mempengaruhi kesehatan (WHO, 1948)

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) PROGRAM KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS) TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat. menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

LAMPIRAN 7.A.1 KRITERIA KESIAPAN DALAM MEKANISME PENGANGGARAN TAHUN DEPAN (2016) Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran Reguler

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

DRAFT INSTRUMEN MONITORING KOMPONEN PHBS DAN LAYANAN HIGIENE SANITASI (DI MASYARAKAT DAN SEKOLAH)

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan hidup sehat bagi setiap orang agar

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

Kerjasama : Kementerian Kesehatan WHO Indonesia 2013 PRESETATION RENCANA PENGAMAN AIR JAKARTA, MEI 2015

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS No. Dokumen 60/L/PL/2013

SINERGITAS DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DENGAN STBM drg. Rarit Gempari, MARS Puspromkes

Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMANTAUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR PERTAMA DI KABUPATEN BOYOLALI

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan

REKAPITULASI KERANGKA LOGIS KABUPATEN SUKOHARJO. Program. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) ADVOKASI,ORIENTASI, PEMICUAN, DAN DEKLARASI STBM

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah kesehatan tersebut. diakses pada tanggal 15 September 2015 pukul 17.05).

PEDOMAN JEJARING PUSKEMAS BULUKERTO BAB I PENDAHULUAN

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN KAJI BANDING UPTD PUSKESMAS PALANG

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

Program Kesehatan Lingkungan A. Inspeksi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Industri

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 72 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1,1 milyar orang tidak memiliki fasilitas sanitasi. Hal ini kemudian berpengaruh pada

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

Selayang Pandang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

1 of 6 02/09/09 11:55

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

Transkripsi:

LAPORAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN KAB. BIMA TAHUN 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan (H.L. Blum, 1974). Lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap derajat kesehatan, faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan lingkungan sosiokultural. Selama tahun 2010 di Kabupaten Bima masih terdapat 13.463 Penderita ISPA yang ditemukan pada sarana Kesehatan, 11.042 Penderita Diare yang ditemukan pada sarana kesehatan, 697 penderita Diare yang ditemukan oleh Kader, 13.997 Kasus malaria Klinis, 2.012 Kasus Malaria positif, 49 Kasus DHF dan 881 Kasus Chikungunya. Didalam Bab X1 Pasal 162 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Mengamanatkan bahwa Upaya Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,baik fisik,kimia,biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai Derajat Kesehatan yang setinggi tingginya Disamping itu upaya pengobatan penyakit (kuratif) dan upaya perbaikan lingkungan (preventif) dikerjakan secara terpisah dan tidak terintegrasi dengan program lainnya. Petugas medis melaksanakan pengobatan tanpa memperdulikan kondisi lingkungan tempat tinggal pasien. Dilain pihak petugas sanitasi melakukan upaya kesehatan lingkungan tanpa memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat di kawasan tersebut. B. Tujuan Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan program yang telah direncanakan selama tahun anggaran 2010. 2. Untuk mencapai tingkat kinerja Program Penyehatan Lingkungan selama tahun 2010. 3. Sebagai bahan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan menjadi bahan acuan untuk menyusun rencana kegiatan tahun selanjutnya.

II. GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN 2010 A. Gambaran dan Sasaran Program. 1. Gambaran Program. Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Bima pada prinsipnya melaksanakan tiga kegiatan pokok meliputi : a). Pengawasan Kualitas Air dan Lingkugan yang terdiri dari : Melakukan survey air bersih Merencanakan dan melaksanakan/pengawasan kualitas air bersih Melaksanakan monitoring/pengawasan pada sarana AMDK dan Depot Air Minum. Melakukan pembinaan terhadap kelompok pemakai air (POKMAIR) Melakukan inspeksi sanitasi Melakukan kaporisasi sarana air bersih Melakukan pengambilan dan pemeriksaan sample air b). Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan/Minuman (TPM) yang terdiri dari : Pengawasan TTU meliputi sarana peribadatan (Mesjid/Mushollah), sarana pendidikan (SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA), kolam renang/pemandian umum, penggilingan padi, pasar, salon/pangkas rambut dan terminal angkutan umum. Pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan/minuman (TPM) meliputi industri makanan, rumah makan/restoran,. pedagang kaki lima, pedagang keliling dan TPM lain termasuk pembinaan/pelatihan, penyuluhan pada penanggung jawab dan penjamah makanan/minuman, pengawasan penggunaan bahan berbahaya dalam makanan/minuman dan pengambilan/pemeriksaan sample makanan/minuman. c). Pembinaan Kesehatan Lingkungan meliputi kegiatan : Merencanakan/melaksanakan dan monitoring pelaksanaan kegiatan STBM Pembinaan kawasan sehat Pembinaan klinik sanitasi Pembinaan dan pengawasan terhadap Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dalam melaksanakan kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL terdiri dari dua kegiatan besar yaitu: Kegiatan di Tingkat Puskesmas dimana sanitarian merupakan ujung tombak dari Program Penyehatan Lingkungan dan Kegiatn di Kabupaten melaksanakan fungsi perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan semua kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Sasaran Program Sasaran Program Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Tahun 2010 meliputi: a. Air bersih : Pengawasan kualitas air (pengambilan/pemeriksaan sample), Perbaikan kualitas air (Kaporisasi), Inspeksi Sanitasi, pengawasan AMDK dan Depot air minum serta Pembangunan/ perbaikan sarana air bersih. b. Jamban Keluarga : Inspeksi sanitasi, pelaksanaan dan monitoring Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sesuai Kepmenkes RI No. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi nasional Sanitasi Total Berbasis masyarakat (STBM) menekankan pada lima pilar yaitu : (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS). (2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). (3) Pengolahan Air Minum Rumah Tangga (PAM RT). (4) Pengolahan Sampah Domestik (PSD). (5) Pengolahan limbah Cair (SPAL) Rumah tangga yang aman, serta Community Led Total Sanitation (CLTS) dan Praktek Pembuatan Jamban. c. Perumahan dan Lingkungan : Survey Perumahan dan Lingkungan serta inspeksi sarana. d. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) : Pengawasan sarana peribadatan (Mesjid/Mushollah), Institusi Pendididkan (SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA), Pasar, Kolam Renang/Pemandian umum, Salon/Pangkas Rambut, Penggilingan Padi dan Terminal Angkutan Umum. e. Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan/Minuman (TPM) : Industri makanan, Rumah Makan/Restoran, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Keliling dan TPM lain termasuk pembinaan/pelatihan, penyuluhan pada penanggung jawab dan penjamah makanan/minuman, pengawasan penggunaan bahan berbahaya dalam makanan/minuman dan pengambilan/pemeriksaan sample makanan/minuman. f. Pembinaan Kebersihan Lingkungan : Pemantauan TP2 Pestisida, Pelaksanaan Klinik Sanitasi, Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dan Kawasan Sehat.

B. Hasil Pelaksanaan Program Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL selama tahun 2010 adalah sebagai berikut : a. Sarana Air Bersih Cakupan air bersih kabupaten Bima Tahun 2009 sebesar 78,63 % dan pada tahun 2010 sebesar 80,24 % dari total penduduk atau meningkat sebesar 1,61%. Akan tetapi dari hasil inspeksi sanitasi sarana air bersih yang memenuhi syarat 71,52% dan sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat sebesar 8,76%. Pengawasan kualitas air : jumlah sample bakteriologi yang diambil/diperiksa sebanyak 37 sampel dan yang memenuhi syarat bakteriologis hanya 13 sampel atau sebesar 35,14%. Hal ini menunjukan bahwa perlu ada perbaikan sarana air bersih, perbaikan kualitas air bersih dan perilaku pengguna air bersih. b. Jamban Keluarga : Cakupan Jamban Keluarga Kabupaten Bima Tahun 2009 sebesar 73,69% dan pada tahun 2010 sebesar 81,55% atau meningkat sebesar 7,86%. c. Perumahan dan Lingkungan : Cakupan rumah yang disurvey 103.280 rumah atau 91,84% dari total jumlah rumah yang ada sebanyak 112.457 rumah. Cakupan rumah sehat Tahun 2010 sebesar 49,76 % dari rumah yang disurvey. d. Pengawasan Tempat-Tempat Umum : Jumlah TTU yang dipantau sebanyak 1.756 sarana dari total TTU sebanyak 1.819 sarana, jumlah TTU yang memenuhi syarat untuk kab. Bima Tahun 2010 sebanyak 1.085 atau sebesar 61,85% dari jumlah TTU yang dipantau. e. Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan/Minuman (TPM) : Jumlah TPM yang dipantau sebanyak 733 sarana dari 810 sarana TPM yang terdaftar dan jumlah TPM yang memenuhi syarat sebanyak 640 TPM atau sebesar 87,31% dari TPM yang dipantau. f. Pembinaan Kebersihan Lingkungan : Pemantauan TP2 Pestisida : yang dipantau sebanyak 348 sarana dari total sarana TP2 sebanyak 348, dan yang memenuhi syarat 328 sarana (94.25%) Klinik Sanitasi : Hasil Pemantauan dan pembinaan klinik sanitasi dari 20 puskesmas yang melaksanakan kegiatan klinik sanitasi secara aktif adalah 20 puskesmas. g. Pada tahap awal STBM menekankan pada pilar (1) STOP BABS dan pilar (2) CTPS, tapi lebih focus pada pilar STOP BABS. Tahun 2010 target intervensi STBM sebanyak 60 Desa, 120 Dusun, Realisasi Intervensi 84 Desa (140%) dan 320 Dusun (536,66%). Sedangkan hasil nya adalah 17 Desa (94,44%) ODF dan 71 Dusun (118,33%) ODF dari target.

C. Tujuan, Sasaran dan Manfaat 1. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan yang dilaksanakan oleh Program Penyehatan Lingkungan (PL) adalah : Individu Kelompok Institusi Masyarakat 3. Manfaat Yang Dicapai Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan Menurunnya kematian akibat penyakit berbasis lingkungan Meningkatnya kualitas lingkungan Menekan munculnya keracunan makanan/minuman Membudayanya perilaku hidup bersih dan sehat baik di masyarakat maupun di sekolah. D. Sumber Daya 1. Pembiayaan Jumlah dan sumber dana untuk membiayai pelaksanaan kegiatan pada seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Tahun 2010 sebagai berikut : NO. SUMBER DANA Rencana (Rp) Realisasi (Rp) Persentase(%) 1. APBD/DAU 51.374.000,- 39.095.000,- 76,09 2. WSLIC-II 50.000.000,- 30.551.000,- 61,10 3 UNICEF 30.000.000,- 22.904.000,- 76,35 Jumlah 131.374.000-92.550.000-70,45

2. Sumber Daya Manusia Pelaksana Kegiatan Sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan program penyehatan lingkungan terbagi atas dua bagian yaitu yang melaksanakan kegiatan di tingkat puskesmas sebagai ujung tombak program dengan kualifikasi pendidikan yang bervariasi mulai D1 Kesehatan Lingkungan (SPPH) sampai S1 Kesehatan Masyarakat (SKM) dengan status pegawai sukarela, Honor Daerah, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan rincian sebagai berikut : a. Di Puskesmas : 65 orang PNS : 41 orang Honda : 12 orang Sukarela : 12 orang b. Di Kabupaten : 12 orang PNS : 7 orang Honda : 3 orang Sukarela : 2 orang 3. Sarana dan Prasarana Penunjang Kegiatan Sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan program penyehatan lingkungan meliputu : a. Di Kabupaten Kendaraan roda 2 : 1 unit Komputer : 2 unit Mesin ketik : 1 unit Laboraturium dan peralatan : 1 unit b. Di Puskesmas untuk menunjang mobilisasi kegiatan di puskesmas, semua puskesmas ditunjang dengan sepeda motor dinas. E. Masalah Yang Dihadapi, Upaya pemecahan dan Rencana tindak lanjut (RTL) 1. Masalah Beberapa masalah yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan program penyehatan lingkungan sebagai berikut : Tenaga (SDM) banyak yang bertugas rangkap, sanitarian di puskesmas banyak yang mengerjakan program lain, disamping itu tenaga tersebut banyak yang masih baru dan belum berpengalaman dalam mengelola program, disisi lain banyak tenaga yang sudah berpengalaman pindah profesi sebagai perawat atau profesi rangkap. Di Kabupaten tenaga pelaksana program penyehatan lingkungan memiliki kemampuan yang sangat bervariasi sehingga pembagian beban kerja tidak merata yang berdampak pada kinerja seksi/program.

Sistem monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan petugas sanitarian di puskesmas masih jarang dilakukan. Pengiriman laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh sanitarian ke program PL masih sering terlambat dan masih banyak yang keliru. Realisasi dana yang kadang-kadang tidak sesuai rencana/tidak tepat waktu. 2. Upaya Pemecahan dan Rencana Tindak Lanjut Sesuai dengan permasalahan di atas, dalam pelaksanaan program penyehatan lingkungan dapat direncanakan upaya pemecahan sebagai berikut : Melakukan pembinaan terhadap petugas di puskesmas dengan mengaktifkan supervisi program secara berkala. Pembinaan petugas kabupaten akan pemahaman mengenai tugas dan fungsi masing-masing sesuai tupoksi. Pengiriman laporan dari sanitarian puskesmas ke seksi Penyehatan Lingkungan harus dilakukan tepat waktu dan berkualitas serta dilakukan evaluasi pertriwulan. Mengupayakan untuk mengusulkan pencairan dana sesuai rencana dan tepat waktu. Pelatihan managemen program bagi petugas penyehatan lingkungan kabupaten dan sanitarian puskesmas. F. Kesimpulan 1. Kesimpulan Dari hasil kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bima tahun 2010 masih ada beberapa masalah antara lain : Kinerja sebagian Petugas Lapangan di Puskesmas (sanitarian) masih kurang karena disamping sebagai sanitarian juga menjalankan program lain. Masih ada sebagian Petugas sanitarian sering terlambat mengirim laporan kegiatanya ke Kabupaten dan disamping itu isinya kurang akurat. Kualitas petugas penyehatan lingkungan Kabupaten yang tidak merata. Frekwensi dan kualitas pembinaan petugas penyehatan Lingkungan Kabupaten ke Puskesmas masih kurang. Sebagian petugas/sanitarian Puskesmas yang menimba ilmu dengan disiplin ilmu yang mengarah pada pengalihan profesi.

2. Saran Untuk dapat memaksimalkan kegiatan program dimasa mendatang perlu melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : Merencanakan kegiatan dengan menentukan skala prioritas masalah yang disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada. Melakukan pembinaan (supervisi) ke petugas/sanitarian Puskesmas agar dapat meningkatkan kinerja. Diupayakan agar petugas/sanitarian Puskesmas tidak memegang rangkap program Penyehatan Lingkungan dengan program lain sehingga mengarah ke profesionalisme. Melaksanakan pelatihan manajeman program untuk petugas penyehatan lingkungan kabupaten dan sanitarian puskesmas. Mengetahui, Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Bima Raba Bima, 10 Januari 2011 Kasi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Bima Tasmin Bukhori, SKM NIP: 19630901 198703 1 017 Fahrudin, S.Sos M.AP NIP: 19641231 198502 1 013 Mengetahui, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bima drg. Hj. Siti Hadjar Yoenoes NIP: 19571212 198312 2 002