THEORY OF REASONED ACTION

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

Bab 2. Landasan Teori

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan budaya. Perubahan-perubahan ini turut mempengaruhi proses

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami berbagai perubahan di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan,

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lulus sebagai Sarjana Strata 1 (S1) salah satu syarat yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman sekarang ini, terdapat perkembangan di

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan sebagai dampak dari gaya hidup yang semakin maju. Perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

TEORI PERILAKU PERTEMUAN 4 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

BAB II LANDASAN TEORI. Llabel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

BAB I PENDAHULUAN. yang mengkomsumsi rokok. Banyak di lapangan kita temui orang-orang merokok

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Diploma, Sarjana, Magister dan Spesialis. Berdasarkan website resmi Universitas X

BAB I. Pendahuluan. rumah tangga seringkali dihadapkan pada kejenuhan. Bayangkan, dalam waktu 24

KUESIONER PLANNED BEHAVIOR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok

BAB II LANDASAN TEORI. penelitian ini. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Intensi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global dan dibukanya ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Theory of Planned. dikemukakan oleh Bandura (2000) tentang seberapa baik dan

BAB I PENDAHULUAN. global. Hal tersebut lebih penting dibandingkan dengan sumber daya alam yang

Studi Mengenai Intensi Membuang Sampah di Sungai Cikapundung pada Ibu-Ibu RW 15 Kelurahan Tamansari Bandung. ¹Raisha Ghassani, ²Umar Yusuf

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2. Rerangka Teori dan Pengembangan Hipotesa

Analisis Pengaruh Sikap, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention Pelanggan SOGO Department Store

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya, seorang individu akan melewati beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Mengenai Intensi Perilaku Merokok Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di RS X Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dunia, setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Masalah kependudukan ini masih

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem nilai yang memuat norma-norma tertentu. Dalam

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi tersebut seharusnya kongruen dengan nilai-nilai yang ada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. & Perry, 2005). Menurut Havighurst (dalam Monks, Konoers & Haditono,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan banyak diperoleh melalui pendidikan, terutama sekolah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kehidupan manusia dalam berbagai bidang (Sulistiyarini, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan

Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned Behavior 1

TINJAUAN PUSTAKA. dan mempertimbangkan akibat dari tindakan mereka. Ajzen. pertimbangan tersebut akan membentuk intensi untuk melakukan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggolongkan perbedaan antara jenis obat psikotropika dan obat narkotika, serta

BAB I PENDAHULUAN. masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan. Transisi ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Harian (Kalakhar) BNN Komjen Pol I Made Mangku Pastika peredaran gelap

BAB 3 METODE PENELITIAN

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion

BAB II LANDASAN TEORI. membeli (Rahmah, 2011). Dalam hal ini adalah perilaku membeli Samsung smart

Bab 5. Penutup. 5.1 Kesimpulan

TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang terus berkembang seiring berlalunya jaman dan

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya masing-masing, yang tercermin melalui

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena

BAB I PENDAHULUAN. tinggi swasta di Bandung yang didirikan atas dasar nilai-nilai dan ajaran Kristiani.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Teknologi informasi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan era globalisasi yang semakin maju membuat wanita

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontribusi determinan-determinan

hidup mandiri sehingga kesehatan seharusnya menjadi

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang memiliki beragam kebutuhan, dan setiap

Transkripsi:

THEORY OF REASONED ACTION

THEORY OF REASONED ACTION INTRODUCTION Akar teori : Psikologi Sosial Menjelaskan bagaimana dan mengapa sikap mempengaruhi perilaku 1872, Charles Darwin studi tentang sikap terhadap perilaku, mendefinisikan sikap sebagai sumber ekspresi physical dari emosi 1930, ahli psikologi sikap sebagai sumber emosi atau pikiran dengan komponen perilaku, dimana perilaku bisa verbal atau non verbal

Gordon Allport, 1935 konsep sikap dan perilaku adalah multidimensional daripada unidimensional. Sistem multidimensional sikap tdd kepercayaan ttg objek sikap, perasaan ttg objek sikap, dan kecenderungan thd objek. Akhir th 1960, ahli psikologi sosial teori yang menjelaskan hubungan sikap dan perilaku Theory of Reasoned Actioan (Martin Fishbein & Icek Ajzen, 1967, 1970, 1975)

THEORY OF REASONED ACTION Teori ini dipergunakan dalam berbagai macam perilaku, khususnya psikologi sosial. Teori ini fokus pada NIAT (INTENTION) Niat/kehendak ditentukan oleh sikap dan norma subjektif, dan norma penting.

Theory of Reasoned Action Perilaku individu ditentukan oleh sikap mereka terhadap outcome perilaku dan juga oleh opini lingkungan sosial masyarakat. Ajzen & Fishbein (1980) perilaku dipengaruhi oleh kehendak/niat dalam membentuk perilaku & bahwa kehendak tersebut adalah suatu fungsi sikap pada perilaku & norma subjektif

THE THEORY OF REASONED ACTION Believe about outcomes Evaluation of these outcomes Believe about important other s Attitudes to the Behaviour Motivation to comply with important others Attitudes towards The behaviour Important norms Subjective Norms Behaviour Intention Behaviour

THE THEORY OF REASONED ACTION Kepercayaan tentang hasil perilaku Evaluasi terhadap hasil Sikap Norma Penting Niat Perilaku Kepercayaan tentang sikap dari orang yang dianggap penting Motivasi untuk mengikuti orang yang dianggap penting Norma Subjektif

PERILAKU Adalah transisi niat / kehendak ke dalam action atau tindakan

NIAT / INTENTION / KEHENDAK Adalah probabilitas sebagai dasar bagi seseorang / subjek yang akan membentuk perilaku Variabel-variabel tersebut harus secara signifikan mempengaruhi sikap atau komponen kepercayaan normatif dan bobotnya. Faktor-faktor tsb termasuk variabel demografi dan ciri-ciri kepribadian.

Sikap merupakan hasil pertimbangan : Kepercayaan ttg untung rugi dari perilaku tsb (outcome of the behavior Kepercayaan konsekuensi yang terjadi (evaluation regarding the outcome)

Norma Subjektif dipengaruhi oleh: Keyakinan seseorang terhadap bagaimana & apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting Motivasi seseorang untuk mengikuti orang yang dianggap penting tersebut

Selain Sikap dan Norma Subjektif, Norma penting dalam Kelompok sosial juga diselidiki menjadi indikator penting terhadap perilaku yang diukur.

SIKAP Dibangun oleh kepercayaan yang didapat selama hidupnya, berasal dari pengalaman langsung, informasi dari luar dan kesimpulan-kesimpulan / anggapananggapan lain atau dari perkembangan diri Meski demikian, hanya sedikit kepercayaan tsb yang benar-benar berpengaruh thd sikap kepercayaan yang menonjol, penentu langsung sikap seseorang

BELIEVE ABOUT OUTCOMES, EVALUATION OF THESE OUTCOMES Jika individu mempunyai kepercayaan menonjol yang (+) ttg outcome perilaku mereka akan mengatakan mempunyai sikap (+) ttg perilaku dan sebaliknya. Kepercayaan didasarkan atas probabilitas kecenderungan dalam perilaku yang akan menghasilkan outcome perilaku kekuatan kepercayaan

NORMA SUBJEKTIF Adalah kepercayaan ttg apa yang individu pikirkan tentang perilaku. Persepsi bagaimana orang lain (termasuk keluarga dan teman akan menerima perilaku / kepercayaan normatif dan ketidakstujuan thd apa yang mempengaruhi perilaku (motivasi untuk patuh)

NORMA SUBJEKTIF Ada 2 faktor yang mempengaruhi norma subjektif : 1. Keyakinan seseorang terhadap bagaimana & apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting 2. Motivasi seseorang untuk mengikuti orang yang dianggap penting tersebut Norma subjektif hanya dibentuk dalam relasi opini yang akan dipertimbangkan individu untuk menjadi signifikan/penting atau tidak.

NORMA PENTING (IMPORTANT NORM) Norma sosial yang dipercayai luas oleh masyarakat / lingkungan sosial dimana orang tersebut berada.

THE THEORY OF REASONED ACTION aplikasi KEPERCAYAAN bhw: Kebutuhan sex tersalurkan Tanpa bayar, keuntungan ekonomi Kesetiaan cinta Saya setuju seks Dengan pacar Di kalangan Mhs, free sex Sesuatu yang Biasa tjd Saya akan Melakukan hub sex dengan Melakukan Hubungan Sex Kepercayaan saya bahwa pacar menganggap Sex adalah wujud kesetiaan Motivasi utk mengikuti pacar Subj Norm: Perilaku seks dengan pacar boleh dilakukan

KEPERCAYAAN bhw: Dengan ber-kb kesejahteraan keluarga terjamin (+++++) Percaya KB membuat gemuk (-) KB tidak nyaman (-) Kesetujuan Thd KB, KB perlu Anggapan masy bahwa keluarga kecil : Niat Ber-KB saya akan Ber-KB Perilaku Ber-KB modern Kepercayaan bahwa : Suami bersikap KB adalah tanggung jawab perempuan Subj Norm: KB adalah tanggung jawab perempuan

THEORY OF PLANNED BEHAVIOR AJZEN AND FISHBEIN

HISTORY Theory of planned behavior telah diusulkan oleh Icek ajzen pada tahun 1985 melalui artikelnya From intentions to actions : A theory of planned behavior. Teory ini merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action, yang diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein pada tahun 1975.

Asumsi dasar dari TPB banyak perilaku tidak semuanya dibawah kontrol penuh individual sehingga perlu ditambahkan konsep kontrol perilaku yang dipersepsi. Dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku tidak hanya ditentukan oleh sikap dan norma subjektif semata, tetapi juga persepsi individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya yang bersumber pada keyakinannya terhadap kontrol tersebut (control beliefs).

THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR Believe about outcomes Evaluation of these outcomes Attitudes towards The behaviour Believe about important other s Attitudes to the Behaviour Motivation to comply with important others Subjective Norms Behaviour Intention Behaviour Internal control factors External control factors Behavioural control

BEHAVIOURAL CONTROL Internal Control Fx dalam diri subjek skill, abilities, information. External Control Fx di luar subjek obstacles, oppurtunities

MODEL KONSEPTUAL THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

^ Behavioral Beliefs Kepercayaan dari seorang individu tentang konsekuensi dari perilaku tertentu. ^ Attitude Toward Behavior Penilaian positif atau negatif dari perilaku tertentu.

^ Normative Beliefs Keputusan individu dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial khususnya orang-orang yang berpengaruh bagi kehidupan individu (significant others). ^ Subjective Norm Fishbein & Ajzen (1975) menggunakan istilah motivation to comply apakah individu mematuhi pandangan orang lain yang berpengaruh dalam hidupnya atau tidak.

^ Perceived Behavioral Control persepsi Individu yang dianggap memudahkan atau menghambat untuk melakukan perilaku tertentu (Ajzen, 1988) ^ Control Beliefs Kepercayaan dari seorang individu tentang adanya faktor yang dapat memfasilitasi atau menghalangi kinerja dari perilaku (Ajzen, 2001)

INTENTION Memberikan indikasi dari kesiapan seorang individu untuk melakukan suatu perilaku.

BEHAVIOR Menurut Ajzen, perilaku adalah fungsi dari niat yang kompatibel dan tanggapan dari perilaku dalam kontrol perilaku yang dipersepsi.

Actual Behavior Control Segala hal yang secara aktual tersedia dalam membentuk kontrol perilaku dan perilaku itu sendiri.

Behavioral Beliefs Keyakinan bahwa narkoba akan : Membawa keambang kematian Merugikan kesehatan Attitude Toward the Behavior Menyadari efek tenang atau gembira yang ditimbulkan narkoba adalah efek semu Contoh Kasus Theory of Planned Behavior Normative Beliefs Pengalaman overdosis & rasa bersalah pribadi Adanya intervensi dari orang2 terdekat Subjective Norm Adanya kesadaran diri Intention Niat menolak terhadap narkoba Behavior Perilaku menolak terhadap narkoba Control Beliefs Keyakinan mampu berhenti menggunakan narkoba Perceived Behavioral Control Persepsi mampu menolak narkoba lebih dominan dari pada tingkah laku mencandu atau mengkonsumsi narkoba Actual Behavioral Control - Dukungan dari teman, ortu, pacar - Adanya waktu, kesempatan, dana untuk melakukan detoksifikasi/rehabilitasi