diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al.

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Blas

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Konstruksi vektor over-ekspresi gen OsWRKY 1.1 Amplifikasi dan purifikasi fragmen gen OsWRKY76

VI. PEMBAHASAN UMUM Rhizobium Sebagai Agen Tranformasi Genetika Alternatif

GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman. Definisi. Definisi. Definisi. Rekayasa Genetika atau Teknik DNA Rekombinan atau Manipulasi genetik

REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID )

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

DASAR REKAYASA GENETIKA

BAHAN DAN METODE. 1. Waktu dan Tempat penelitian

TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Formatted: Different first page header. Formatted: Spanish (Mexico) Formatted: Spanish (Mexico)

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis.

BIO306. Prinsip Bioteknologi

MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN JAGUNG TRANSGENIK. Disusun Oleh : NURINSAN JUNIARTI ( ) RISKA AMELIA ( )

Transformasi T-DNA Agrobacterium sebagai Model Integrasi Gen pada Tanaman. Lili Sugiyarto. Jurdik Biologi FMIPA UNY.

OVER-EKSPRESI GEN OsWRKY76 UNTUK KETAHANAN TERHADAP CENDAWAN BLAS (Pyricularia grisea Sacc.) PADA PADI ANIVERSARI APRIANA

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Transformasi genetik Oryza sativa L. dengan gen MaMt2

HASIL DAN PEMBAHASAN bp bp bp

1. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

REGULASI EKSPRESI GEN PADA BAKTERIOFAGE DAN VIRUS

Teknologi DNA Rekombinan

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai

I. PENDAHULUAN. genom sel tanaman adalah kloning gen. Proses ini dilakukan dengan

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

PENYISIPAN GEN FITASE PADA TEBU (Saccharum officinarum) VARIETAS PS 851 DAN PA 198 DENGAN PERANTARA Agrobacterium tumefaciens GV 2260

A. Informasi Tanaman PRG

terkandung di dalam plasma nutfah padi dapat dimanfaatkan untuk merakit genotipe padi baru yang memiliki sifat unggul, dapat beradaptasi serta tumbuh

Introduksi Konstruk Over-Ekspresi Kandidat Gen OsWRKY76 melalui Agrobacterium tumefaciens pada Tanaman Padi Nipponbare

Kasus Penderita Diabetes

HASIL DAN PEMBAHASAN. Derajat Kelangsungan Hidup Embrio dan Derajat Penetasan Berdasarkan hasil pengamatan terhadap derajat kelangsungan hidup

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENGANTAR. sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan

I. PENDAHULUAN. protein dalam jumlah besar (Reece dkk., 2011). kompeten biasanya dibuat dari inokulum awal dengan konsentrasi 2% ( v / v )

DASAR REKAYASA GENETIKA

KONJUGASI PADA BAKTERI

Pencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

A. tumefaciens LBA4404 dengan metode TPM, berdasarkan hasil PCR terhadap plasmid pada A. tumefaciens LBA4404 yang membawa gen MaMt2.

EKSPRESI GEN 3. Ani Retno Prijanti FKUI 2010

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BAB VIII PEMBAHASAN UMUM

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/LB.070/8/2016 TENTANG PENGKAJIAN KEAMANAN PAKAN PRODUK REKAYASA GENETIK

PEMBAHASAN UMUM Teknologi DNA rekombinan sebagai alternatif pemuliaan pohon kehutanan untuk modifikasi lignin.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )

HASIL DAN PEMBAHASAN Transformasi, Kokultivasi, dan Regenerasi

VII. UJI EKSPRESI GEN TcAP1 (APETALA1 KAKAO) PADA TANAMAN MODEL. Abstrak

BAB VII PEMBAHASAN UMUM

1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Tugas Fisiologi Mikroba

BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si

5. PEMBAHASAN UMUM. Tabel 5. Beberapa konstruksi gen all fish dalam pembuatan ikan transgenik GH.

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

Pertemuan VII: BIOTEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat yang utama di dunia. Mycobacterium tuberculosis,

REGULASI EKSPRESI GEN. Dr. rer. nat. Kartika Senjarini

CROP IMPROVEMENT VIA GENETIC ENGINEERING (PERBAIKAN TANAMAN VIA REKAYASA GENETIKA)

Keragaman Hayati merupakan cerminan dari keragaman genetik Keragaman Genetik mahluk hidup merupakan hasil perubahan struktur gen yang berlangsung

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

Teknologi manipulasi gen (genetic engineering) telah dikembangkan sebagai pelengkap program perbenihan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari

RNA (Ribonucleic acid)

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani

BAB XII. REAKSI POLIMERISASI BERANTAI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan komoditas pangan sebagai sumber

Di dalam bab ini akan dibicarakan pengertian teknologi DNA rekombinan. beserta tahapan-tahapan kloning gen, yang secara garis besar meliputi

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Topik VI. METODE BIOTEKNOLOGI TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) adalah salah satu komoditas utama kacangkacangan

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

B. KARAKTERISTIK VIRUS

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu hasil pertanian

ADI HADIANA CUCU FITRIANI IGUS JULIUS MOCHAMAD SAEFFULLOH WINDA YUNI DENINTA YANTI SUSILAWATI

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan

adalah bagian dari DNA dimana RNA polymerase menempel. Fungsi dari promoter ini adalah untuk mengarahkan RNA polymerase sehingga transkripsi terjadi.

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN. Oligonukleotida sintetis daerah pengkode IFNα2b sintetis dirancang menggunakan

REGULASI EKSPRESI PROTEIN. Agustina Setiawati

REGULASI SINTESIS PROTEIN

Rekayasa genetika. Bio-mol kul ke Erlindha Gangga A

19/10/2016. The Central Dogma

I PENDAHULUAN Latar Belakang

TRANSFORMASI GENETIK JATROPHA CURCAS DENGAN GEN PEMBUNGAAN Hd3a PADI

Transkripsi:

PENDAHULUAN Perbaikan suatu sifat tanaman dapat dilakukan melalui modifikasi genetik baik dengan pemuliaan secara konvensional maupun dengan bioteknologi khususnya teknologi rekayasa genetik (Herman 2002). Pemuliaan secara konvensional memperbaiki sifat tanaman dengan cara menyilangkan antara kultivar. Dengan cara ini gen yang berpindah bukan hanya yang mengontrol sifat yang diinginkan saja, namun juga gen-gen lain (yang tidak diiginkan), sehingga hasil yang diperoleh sering tidak sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, untuk mendapatkan sifat yang diinginkan dari proses persilangan tersebut memakan waktu yang cukup lama, karena membutuhkan seleksi terus menerus yang memakan waktu, biaya, dan tempat yang tidak sedikit. Teknologi rekayasa genetik tanaman bekerja pada tingkat DNA, sehingga melalui teknik ini memungkinkan untuk mentransfer gen spesifik yang diinginkan ke dalam genom tanaman. Dengan teknik ini kendala yang dihadapi dari sistem konvensional dapat dipecahkan, misalnya adanya hambatan seksual, karena dengan teknik ini dapat diintroduksikan gen dari spesies tanaman maupun gen dari organisme lain ke dalam genom tanaman. Teknologi untuk mentransfer suatu gen dibedakan menjadi dua, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Transfer gen secara langsung dapat dilakukan dengan penembakan partikel, elektroporasi, atau dengan PEG (Herman 2002). Sedangkan transfer gen secara tidak langsung paling banyak dilakukan dengan bantuan Agrobacterium tumefaciens. Agrobacterium mampu mentransfer gen ke dalam genom tanaman. Gen yang ditransfer tersebut terletak pada bagian T-DNA (transfer DNA) dari plasmid Ti (tumor inducing). Keberhasilan teknologi rekayasa genetik tanaman tergantung dari 3 hal, yaitu gen yang akan diintroduksikan, metode transformasi dan regenerasi tanaman, ekspresi transgen di dalam sel tanaman target. Gen yang diintroduksikan ke dalam genom tanaman harus dapat diinsersikan ke genom tanaman, diekspresikan, dan tetap terpelihara dalam seluruh proses pembelahan sel berikutnya (Herman 1999). Sel atau jaringan yang ditransformasi harus dapat

diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al. 1991). Dengan telah selesainya pengurutan DNA dari genom tanaman padi memungkinkan untuk mengetahui keberadaan, macam dan sifat dari gen-gen yang ada pada tanaman padi termasuk gen-gen penyandi ketahanan. Sampai saat ini masih sebagian kecil dari gen-gen yang ada pada tanaman padi tersebut diketahui fungsinya. Saat ini telah dikembangkan metode analisis fungsi dari gen berdasar urutan informasi pengurutan genom padi. Salah satu metode analisis fungsi gen tersebut adalah dengan cara yang dikenal dengan istilah Revers Genetic (Bouches and Hofte 1998). Metode ini berawal dari pengetahuan tentang sekuen gen kandidat, yang dilanjutkan dengan identifikasi mutan untuk gen tersebut dan analisis fungsi dari gen-gen dengan menggunakan mutan tersebut. Faktor transkripsi yang juga biasa dikenal dengan istilah sequence-specific DNA binding factor adalah merupakan suatu protein yang melekat secara spesifik pada DNA dengan menggunakan daerah yang disebut dengan DNA binding domain yang merupakan bagian dari sistem yang mengontrol transfer transkripsi. Faktor transkripsi dalam menjalankan fungsinya secara tunggal atau bersamasama dengan protein-protein yang lain yang bergabung secara kompleks, bersama RNA polimerase dapat meningkatkan (bertindak sebagai activator) atau menekan (bertindak sebagai repressor) transkripsi. Faktor transkripsi mempunyai fungsi di dalam pengaturan pada basal transkripsi, perkembangan sel dan jaringan, memberi respon terhadap sinyal-sinyal interseluler, lingkungan dan siklus sel. Regulasi (pengaturan) dari ekspresi gen diperantarai oleh adanya pengenalan yang spesifik atas cis-acting element yang ada pada bagian promotor dari gen target terhadap trans acting specific sequent DNA-binding factor dari gen regulator (Schwechheimer and Bevan 1998). Beberapa kelas dari faktor transkripsi terkait dengan respon pertahanan (Chen 2004). Faktor transkripsi dapat meregulasikan banyak gen untuk mengekspresikan sifat-sifat tertentu. Faktor transkripsi mempunyai kemampuan untuk menempel pada bagian promotor dari gen-gen target dan meningkatkan atau menekan transkripsinya. Saat ini dimungkinkan untuk melakukan rekayasa genetik untuk perbaikan ketahanan tanaman terhadap patogen melalui modifikasi tingkat ekspresi dari

faktor transkripsi yang terlibat dalam mekanisme pertahanan. Untuk memodifikasi tingkat ekspresi dapat dilakukan dengan strategi over-ekspresi dari gen regulator yang terkait dengan sistem pertahanan tanaman. Beberapa penelitian telah menunjukkan keberhasilan dalam mendapatkan tanaman padi tahan penyakit dengan menggunakan teknik transformasi dengan strategi overekspresi. Penelitian overekspresi dari gen penyandi protein regulator Mitogen-activated protein kinase-1 (MK1) dari Capsicum annuum dan OsMAPK5 meningkatkan ketahanan terhadap cendawan blas pada padi. Overekspresi dari gen MK1 dan OsMAPK5 ini menyebabkan peningkatan ekspresi dari gen-gen yang terkait dengan patogenisitas yaitu PR1a, PR1b, dan PR10 yang mungkin bertanggung jawab terhadap peningkatan ketahanan terhadap blas (Xiong dan Yang 2003; Lee et al. 2004). Sedangkan penelitian overekspresi gen OsWRKY13 yang dilakukan oleh Qiu et al. (2007) menunjukkan hasil peningkatan ketahanan tanaman padi terhadap patogen blas dan blb. Penelitian selanjutnya (Qiu et al. 2007) menunjukkan bahwa OsWRKY13 bertindak sebagai activator dari jalur persinyalan asam salisilat dan bertindak sebagai repressor (penekan) dari jalur persinyalan asam jasmonat. OsWRKY13 dapat secara langsung maupun tidak langsung mengatur ekspresi dari gen-gen-gen upstream maupun downstream dari asam salisilat dan asam jasmonat. Asam salisilat dan asam jasmonat merupakan molekul yang telah diketahui terlibat dalam persinyalan untuk mengaktifkan gengen yang terlibat dalam pertahanan terhadap berbagai serangan patogen pada tanaman (Ryu et al. 2006; Qiu et al. 2007). WRKY merupakan suatu protein faktor transkripsi yang terlibat dalam regulasi jalur respon pertahanan tanaman. Famili atau keluarga faktor transkripsi WRKY banyak berperan di dalam merespon stres biotik dan abiotik, proses penuaan, perkecambahan biji, dan perkembangan trikoma (Zhang et al. 2004; Chen 2004; Franzisca et. al. 2004). Banyak protein WRKY yang terlibat dalam pertahanan terhadap serangan patogen tanaman (Ryu et al. 2006). Protein WRKY adalah protein yang terdiri dari ± 60 asam amino yang mengandung N-terminal heptapeptida WRKYGQK (secara berurutan adalah asam amino: Triptopan, Arginin, Lisin, Tirosin, Glisin, Glutamin, dan Lisin) dan satu C-terminal yang berupa struktur yang menyerupai zinc-finger. Untuk dapat mengatur ekspresi

gen, protein WRKY mengikat secara spesifik pada urutan DNA (T)(T)TGACC(C/T) yang dikenal dengan W-box yang terdapat pada daerah promotor dari gen-gen target. Sejumlah gen yang berhubungan dengan pertahanan, termasuk gen PR (pathogenesis releted), mengandung W-box pada daerah promotornya. Dengan kemampuan menempel pada bagian promoter dari gen target tersebut, protein WRKY akan mampu menekan atau meningkatkan transkripsi dari gen target (Zang and Wang 2005; Ryu et al. 2006). Pada tanaman padi diperkirakan terdapat 109 gen yang termasuk dalam famili OsWRKY, tetapi banyak dari gen-gen tersebut belum diketahui fungsinya (Zhang and Wang 2005; Qiu et al. 2007). Gen OsWRKY76 terletak pada segmen di kromosom 9 tanaman padi yang sebelumnya diidentifikasi terkait dengan ketahanan berspektrum luas (Wisser et al. 2005). Untuk mendukung kegiatan rekayasa genetik tanaman, teknologi kloning gen yang bertujuan untuk mendapatkan konstruk dari kandidat gen adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan. Suatu gen dapat berfungsi dengan baik (dapat melakukan fungsi gennya) apabila mempunyai bagian-bagian yang disebut promotor, unit transkripsional, dan terminator. Promotor adalah suatu bagian dari gen yang berfungsi untuk mengatur proses transkripsi. Unit transkripsional adalah bagian dari gen yang ditranskripsikan sehingga menghasilkan produk protein. Terminator adalah bagian dari gen yang mengakhiri proses transkripsi. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam kegiatan kloning gen, yaitu : isolasi DNA (gen), penyisipan DNA ke dalam sistem vektor untuk membentuk vektor rekombinan dan introduksi vektor rekombinan yang membawa sisipan ke dalam sel inang. Sedangkan perangkat yang diperlukan dalam kloning ini adalah vektor (biotransport) yaitu molekul pembawa DNA, enzim restriksi dan enzim ligase (Campbell et al. 2002). Kegiatan perakitan tanaman transgenik yang melibatkan transfer DNA asing dari luar ke dalam tanaman target keberhasilannya selain tergantung pada gen yang dimasukkan ke dalam tanaman target, sistem transformasi dan regenerasi tanaman transgenik, juga sangat tergantung pada tingkat ekspresi dari gen yang dimasukkan di dalam tanaman target. Teknik transfer gen melalui Agrobacterium telah banyak dilakukan untuk pengembangan tanaman tahan

terhadap hama dan penyakit. A tumefaciens menginfeksi tanaman dan mengintroduksikan sebagian dari plasmid-ti (tumor inducing) yang disebut dengan T-DNA (transfer DNA) ke dalam genom tanaman. Fragmen T-DNA yang berpindah dari sel bakteri ke dalam sel tanaman akan terintegrasi secara stabil dalam genom inti. Proses integrasi T-DNA ke dalam genom tanaman diatur dan dikontrol oleh beberapa gen yang dikenal dengan gen Vir pada plasmid Ti. Menurut Opabode (2006) efisiensi transformasi menggunakan Agrobacterium tumefaciens dalam pembentukan tanaman transgenik sangat tergantung dari beberapa hal diantaranya adalah genotipe tanaman, strain Agrobacterium, vektor plasmid biner, senyawa penginduksi gen Vir, komposisi medium transformasi, dan suhu lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan konstruksi dan introduksi konstruk overekspresi gen OsWRKY76 ke dalam tanaman padi Nipponbare melalui A. tumefaciens. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah merakit (mengkonstruksi) dan mengintroduksikan konstruk over-ekspresi gen OsWRKY76 ke dalam tanaman padi Nipponbare melalui A. tumefaciens.