DESAIN DAN ANALISIS SIRIP ROKET KOMPOSIT HYBRID SEBAGAI SIRIP KOMPOSIT OPTIMUM

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MODUS NORMAL DAN KEKUATAN STRUKTUR SIRIP MOTOR ROKET-168 DARI BAHAN AL-PLATE

Tugas Akhir Bidang Studi Desain SAMSU HIDAYAT Dosen Pembimbing Dr. Ir. AGUS SIGIT PRAMONO, DEA.

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

SIMULASI DAN PERHITUNGAN SPIN ROKET FOLDED FIN BERDIAMETER 200 mm

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS NOSEL BAHAN TUNGSTEN DIAMETER 200 mm HASIL PROSES PEMBENTUKAN

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

Sumber :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Endang Mugia GS. Peneliti Bidang Teknologi Avionik, Lapan ABSTRACT

OLEH : NATAN HENRI SOPLANTILA NRP.

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Studi Experimental Pengaruh Fraksi Massa dan Orientasi Serat Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Berbahan Serat Nanas

Laporan Praktikum. Laboratorium Teknik Material III. Modul B Teori Laminat Klasik. oleh :

ANALISA PELAT DAN BALOK MULTILAYER MENGGUNAKAN TEORI LAMINASI

ANALISIS KEKUATAN TARIK BOLTED JOINT STRUKTUR KOMPOSIT C-GLASS/EPOXY BAKALITE EPR 174

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas

BAB IV DATA DAN ANALISA

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

PERHITUNGAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA, ANALISIS DINAMIKA DAN KESTABILAN GERAK DUA DIMENSI MODUS LONGITUDINAL ROKET RX 250 LAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS FLUTTER SIRIP ROKET BALISTIK RX-420 DENGAN MELIBATKAN MODUS GERAK KAKU STRUKTUR ROKET

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

INDEPT, Vol. 4, No. 1 Februari 2014 ISSN

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

ANALISIS BEBAN TEKUK KRITIS STRUKTUR SANDWICH BAHAN KOMPOSIT PADA SIRIP ROKET RX LAPAN

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS

BIFURKASI PITCHFORK SUPERKRITIKAL PADA SISTEM FLUTTER

BAB IV PEMODELAN ELEMEN HINGGA

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

KAJIAN PENGARUH ARAH SERAT KOMPOSIT PADA SAYAP HSFTB V2 BERDASARKAN GAYA AERODINAMIKA

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

PENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º

ANALIS1S STRUKTUR NOSEL RX320 DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN S45C

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

ANALISIS KAPASITAS TEKAN PROFIL-C BAJA CANAI DINGIN MENGGUNAKAN SNI 7971:2013 DAN AISI 2002

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

PENGARUH BEBAN PENGGETAR MESIN PRESS BATAKO PADA PROSES PRODUKSI BATAKO TANPA PLESTER DAN TANPA PEREKAT (BTPTP) TERHADAP KEKUATAN DINDING

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

ANALISIS TEGANGAN PADA TABUNG KOMPOSIT SERAT KARBON UNTUK MOTOR ROKET BERDIAMETER 200 MM DENGAN METODE SINGLE LAYER LAMINATED ELEMENT

Desain dan Eksperimen Uji Getaran di Tanah dari Model Separuh Sayap Pesawat N219

ANALISIS ELEMEN HINGGA UNTUK FAKTOR KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT ISOTROPIK BERLUBANG DENGAN PIN-LOADED

Pengaruh Komposit Epoxy HGM pada Bumper Depan Kendaraan untuk Mereduksi Energi Impact

PENELITIAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA TRAILING EDGE SIRIP ROKET PADA KECEPATAN TRANSONIK DENGAN SIMULASI NUMERIK

PENGARUH ARAH SERAT GELAS DAN BAHAN MATRIKS TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT AIRFOIL PROFILE FAN BLADES

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 7, Juni 2010 ISSN

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

FLUTTER PADA T TAIL PLATE-KOMPOSIT THESIS

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

KARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING)

PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS

SUSTAINABLE PRODUCT DESIGN FOR MOTOR CYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

RANCANG BANGUN ROKET LAPAN DAN KINERJANYA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

PENGARUH KETIDAKLURUSAN DAN KETIDAKSIMETRISAN PEMASANGAN SIRIP PADA PRESTASI TERBANG ROKET RX-250-LPN

STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U

Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam

BAB I PENDAHULUAN. Fibre Reinforced Polymer (FRP) merupakan bahan yang ringan, kuat, anti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TEGANGAN KULIT BILAH TURBIN ANGIN KOMPOSIT (QUASI ISOTROPIC) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT

Jurnal Teknika Atw 1

DAFTAR PUSTAKA. 1. Pangley, C.D,Wilson L.E Flutter of characteristic of a t tail.southwest Research institute.

SIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa

SIDANG P3 TUGAS AKHIR ALLISSA SUWONDO P

PERANCANGAN TABUNG MOTOR ROKET RX-150-LPN BERDASARKAN ANALISIS PERHITUNGAN DAN EKSPERIMEN

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN COREMAT UNTUK KONSTRUKSI FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) SANDWICH PADA BADAN KAPAL

ANALISA RESPON HARMONIK STRUKTUR POROS PROPELLER KAPAL MENGGUNAKAN ANSYS WORKBENCH 14.5

ANALISIS KARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET BERTINGKAT RX-420/RX-250 PADA KONDISI FREE- FLYING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI Kendalan (Reliability Simulation)*

ANALISA KARAKTERISTIK AERODINAMIKA UNTUK KEBUTUHAN GAYA DORONG TAKE OFF DAN CRUISE PADA HIGH SPEED FLYING TEST BED (HSFTB) LAPAN

PENELITIAN SPIN MENGGUNAKAN CUTING & MULTI NOZZLE UNTUK MENINGKATKAN KESTABILAN TERBANG ROKET BALISTIK

Gambar 2.1 Spektrum respons percepatan RSNI X untuk Kota Yogyakarta

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

PEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

Bab IV Analisis. 4.1 Uji Konvergensi

BAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

HK-62 DESAIN DAN ANALISIS SIRIP ROKET KOMPOSIT HYBRID SEBAGAI SIRIP KOMPOSIT OPTIMUM Novi Andria Pusat Teknologi Roket - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jl. Raya LAPAN No.2, Ds. Mekarsari, Rumpin Bogor 16310 Telepon (021) 3169197 e-mail: novie aero@yahoo.co.id Disajikan 29-30 Nop 2012 ABSTRAK Makalah ini merupakan salah satu makalah yang membahas hasil penelitian pengembangan sirip komposit optimum sebagai pengganti sirip aluminum. Pengembangan sirip roket berbahan komposit sangat tepat dilakukan karena lebih ringan dari sirip aluminum dan kekuatan strukturnya dapat dirancang melebihi kekuatan struktur sirip aluminum. Penelitian awal telah dilakukan pada desain sirip carbon-epoxy, kevlar-epoxy dan glass-epoxy menggunakan konfigurasi serat tenun dengan variasi orientasi serat 0/90 dan ±45. Sirip yang dijadikan wahana kajian adalah sirip roket RX 2020 fixed fin. Berdasarkan penelitian numerik tahap awal diketahui bahwa sirip carbon-epoxy merupakan sirip komposit terbaik diikuti oleh sirip glass-epoxy sebagai pilihan kedua karena ketahanan aeroelastisitasnya yang lebih rendah. Kedua desain sirip harus menghindari orientasi serat 0/90 agar memenuhi batas aman yang ditetapkan. Adapun sirip kevlar-epoxy telah dinyatakan tidak aman karena kekuatan struktur statiknya sangat rendah. Analisis biaya produksi menunjukkan bahwa sirip carbon-epoxy terlalu mahal untuk diproduksi sedangkan sirip glass-epoxy harganya sangat murah. Pada makalah ini akan dibahas mengenai desain sirip komposit alternatif berupa sirip hybrid carbon+glass-epoxy untuk mereduksi tingginya biaya produksi sirip komposit tetapi kekuatan strukturnya tetap dapat dipertahankan. Struktur sirip dibuat sama seperti sirip non-hybrid tetapi susunan layernya terdiri atas carbon dan glass yang disusun bergantian secara simetri. Orienasi serat yang dikaji hanya orientasi ±45. Hasil simulasi numerik kekuatan struktur statik dan aeroelastisitas menunjukkan bahwa sirip hybrid ini memiliki kombinasi kekuatan struktur serat pembentuknya dan aman untuk digunakan. Selain itu harganya pun terjangkau dan jauh lebih rendah dari biaya produksi sirip carbon-epoxy sehingga dapat disimpulkan bahwa desain sirip ini merupakan desain sirip yang paling optimum untuk diterapkan. Kata Kunci: Sirip, roket, komposit, optimum, aeroelastisitas I. PENDAHULUAN Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian awal pengembangan sirip roket komposit sebagai pengganti sirip aluminum. Pengembangan sirip roket berbahan komposit sangat tepat dilakukan karena lebih ringan dari sirip aluminum dan kekuatan strukturnya dapat dirancang melebihi sirip aluminum. Pada tahap awal telah dilakukan analisis kekuatan statik struktur sirip roket RX 2020 [1] dan analisis aeroelastisitasnya secara numerik. [2] Kedua analisis tersebut menyimpulkan bahwa sirip carbon-epoxy merupakan desain sirip komposit terbaik untuk dikembangkan sebagai pengganti sirip aluminum. Sirip glassepoxy pun dinyatakan aman untuk digunakan kendati kekuatan struktur statik dan ketahanan terhadap kegagalan aeroelastisitasnya lebih rendah dari sirip carbonepoxy. Selain itu, diketahui pula bahwa konfig- urasi serat 0/90 harus dihindari dalam merancang kedua sirip tersebut karena tidak aman untuk diterapkan. [2] Adapun sirip kevlar-epoxy tidak aman untuk digunakan karena safety factornya dibawah satu. [1] Hasil penelitian tahap awal ini belum dapat diimplementasikan karena tidak melibatkan analisis biaya produksi. Sebagaimana diketahui, harga serat carbon sangat mahal sedangkan serat glass harganya sangat murah. Diperlukan disain alternatif untuk memecahkan masalah ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain sirip komposit yang optimum dari segi biaya produksi, kekuatan struktur statik dan ketahanan aeroelastisitasnya. Salah satu cara yang paling mungkin adalah dengan membuat sirip komposit hybrid carbon+glass-epoxy. Diharapkan dengan konfigurasi sirip seperti ini harga biaya produksi dapat dikurangi karena sebagian seratnya menggunakan glass tetapi kekuatan strukturnya tetap baik karena sebagian

HK-63 seratnya berupa serat carbon yang dikenal sangat kuat dan kaku. Desain komposit hybrid telah banyak dikembangkan untuk memperkuat area kritis dan mengurangi biaya produksi yang diperlukan. [3, 4] Aeroelastisitas tetap menjadi parameter utama dalam pemilihan desain optimum karena sirip komposit sangat rentan terhadap kegagalan aeroelastisitas. [5] Roket-roket LAPAN pada umumnya didesain untuk terbang pada kecepatan tinggi yakni pada kecepatan supersonik. Pada kecepatan tersebut kegagalan aeroelastisitas sangat rentan terjadi. Aeroelastis adalah cabang ilmu mekanika yang mempelajari interaksi antara gaya-gaya aerodinamika, struktur, dan inersial. Fenomena aeroelastisitas yang umum terjadi adalah divergensi (kasus static-elastic) dan flutter (kasus dynamic-elastic). [5 7] Pada umumnya flutter lebih rentan terjadi dibandingkan dengan divergensi. [7] Fenomena flutter merupakan salah satu contoh dari fenomena resonansi. Batasan penelitian lanjutan ini sama dengan batasan masalah pada penelitian sirip komposit non-hybrid kecuali orientasi serat dan susunan layernya. Orientasi serat yang digunakan adalah ±45 karena orientasi 0/90 diketahui rentan terhadap kegagalan aeroelastisitas. Layer kompositnya terdiri atas layer carbon dan glass yang disusun secara bergantian. Sirip roket yang dijadikan wahana kajian adalah sirip RX 2020 fixed fin (GAMBAR 1). Alasan pemilihannya adalah karena roket RX 2020 mampu terbang hingga kecepatan supersonik yakni pada Mach 2.7. GAMBAR 1: Dimensi sirip RX 2020 Sirip roket RX 2020 dimodelkan hanya satu buah yakni bagian kanan saja. Pemodelan elemen hingga dilakukan dengan menggunakan data material yang diambil dari referensi standar. [8] Kondisi batas yang diterapkan adalah constraint cantilever pada pangkal sirip. Resin yang digunakan hanya satu jenis yakni epoxy. II. METODOLOGI Penelitian lanjutan ini dilakukan mengikuti tahapantahapan desain sirip non-hybrid yakni meliputi studi literatur, pengumpulan data material, pemodelan elemen hingga, penetapan constraint dan beban, dan simulasi numerik kekuatan struktur statik dan aeroelastisitas. Ditambahkan pula perhitungan biaya produksi non jasa sebagai salah satu parameter penentuan desain sirip optimum. Ditetapkan bahwa model sirip komposit yang akan dianalisis adalah sirip komposit hybrid carbon+glass-epoxy. Data material untuk yang digunakan diambil dari referensi standar [8] karena datanya paling lengkap. TABEL 1. Data ini ditampilkan pada TABEL 1: Properti mekanik komposit woven dengan resin epoxy [8] Carbon Fabric Glass Fabric Density (Kg/m3) 1600 1900 Tensile Modulus (Gpa) 70 25 Shear Modulus (Gpa) 5 4 Ult. Tensile Stress (MPa) 600 440 Ult. Comp Stress (MPa) 570 425 Shear Strength (MPa) 90 40 Poisson s ratio 0.1 0.2 Untuk menjaga agar ketebalan siripnya sama dengan ketebalan sirip RX 2020 aluminum sebesar 6 mm, jumlah layer untuk sirip hybrid ini dibuat 21 layer karena ketebalan seratnya berlainan. Jumlah layer untuk serat carbon dan glass berturut-turut adalah 10 dan 11 layer. Sirip komposit dimodelkan menggunakan elemen laminate dengan konfigurasi simetri. Layer disusun secara bergantian dimana layer glass merupakan layer terluarnya. Orientasi serat untuk seluruh layer adalah ±45. Beban aerodinamika untuk perhitungan kekuatan struktur statik adalah berupa gaya angkat dengan mengasumsikan adanya gangguan berupa sudut serang sebesar 5. [9] Analisis numerik dilakukan melalui software MSC Nastran menggunakan jenis solusi linear static. Karena ultimate compressive strength komposit lebih rendah dibandingkan ultimate tensile strengthnya, [8] tegangan maksimum pada model sirip komposit yang dijadikan acuan hanya pada layer terluar yang mengalami kompresi. Aerodinamika sirip roket RX 2020 untuk perhitungan aeroelastisitas dimodelkan dengan satu panel yang terdiri dari 10 10 box aerodinamik. Model aerodinamika yang digunakan adalah model doublet-lattice pada kecepatan subsonik dan ZONA 51 pada kecepatan supersonik. Analisis flutter dan divergensi dilakukan menggunakan software MD Nastran. Flutter dapat dideteksi dengan memperhatikan nilai redaman sama dengan nol dan terjadi konvergensi nilai frekuensi pada

HK-64 dua atau lebih modus gerak. [5 7] Adapun divergensi dapat diketahui dengan cara mencari modus gerak yang nilai redaman dan frekuensinya sama dengan nol saat kecepatan aliran dinaikan. [5 7] Analisis biaya produksi dilakukan untuk sirip hybrid, serta sirip non-hybrid carbon-epoxy dan glassepoxy. Harga biaya produksi dihitung dengan tidak melibatkan biaya jasa pengerjaan. Perhitungannya dilakukan dengan mengalikan banyaknya konsumsi serat dengan harga serat tersebut per meter ditambah dengan jumlah resin yang digunakan dikali harga resin epoxy per kilogram. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai hasil analisis kekuatan struktur statik, analisis aeroelastisitas dan analisis biaya produksi sirip komposit hybrid carbon+glass-epoxy. Pembahasan secara rinci dan perbandingannya dengan sirip carbon-epoxy, glass-epoxy dan sirip aluminum diberikan pada masing-masing bagian. Analisis Kekuatan Struktur Statik Pada GAMBAR 2 dan GAMBAR 3 ditampilkan hasil simulasi kekuatan statik sirip RX 2020 menggunakan bahan komposit hybrid carbon+glass-epoxy pada layer terluar pertama dan kedua untuk orientasi ±45. Pada model sirip ini layer terluar pertama merupakan layer glass dan layer terluar kedua merupakan carbon. GAMBAR 3: Hasil simulasi kekuatan statik sirip pada layer glass terluar layer glass dibawah tegangan ultimate material pembentuknya. Hasil simulasi kekuatan statik model sirip komposit hybrid ini ditampilkan pada TABEL 2. Output diambil untuk dua layer terluar untuk mewakili masing-masing serat pembentuknya. Ditampilkan pula hasil simulasi sirip non-hybrid carbon-epoxy dan glass-epoxy serta sirip aluminum ditampilkan pada TABEL 3 sebagai pembanding. TABEL 2: Tegangan dan deformasi maksimum sirip komposit hybrid Layer Terluar ke-1 Tegangan (MPa) 154.8 (Glass) Deformasi (mm) 32.6 Layer Terluar ke-2 Tegangan (MPa) 324.3 (Carbon) Deformasi (mm) 32.6 GAMBAR 2: Hasil simulasi kekuatan statik sirip pada layer carbon terluar Tegangan dan deformasi maksimum pada layer carbon terluar adalah 324.3 MPa dan 32.6 mm (GAMBAR 2), sedangkan pada layer glass terluar adalah 154.8 MPa (GAMBAR 3) dengan besar deformasi sama dengan deformasi pada layer carbon terluar. Bila dibandingkan dengan data ultimate compressive strength material pada TABEL 1 maka dapat diketahui bahwa tegangan maksimum layer terluar baik layer carbon maupun TABEL 3: Tegangan dan deformasi makasimum sirip komposit nonhybrid dan aluminum AL Carbon- (20 ply) (22 ply) Tegangan (MPa) 264.93 198.5 43.9 σ UT (MPa) [8] 276 600 440 (yield) σ UC (MPa) [8] 276 570 425 (yield) Deformasi (mm) 13.0 18.3 51.2 Berdasarkan TABEL 2 dan TABEL 3 dapat diketahui bahwa nilai deformasi maksimum sirip hybrid merupakan rata-rata dari penggabungan deformasi sirip non-hybrid pembentuknya. Selain itu, nilai tegangan maksimum pada kedua layer terluar merupakan setengahnya dari tegangan maksimum pada sirip homogennya. Hal ini menunjukkan bahwa desain komposit

HK-65 hybrid sangat baik untuk diterapkan karena distribusi tegangan yang terjadi sangat menguntungkan dimana layer dengan serat yang kuat menerima beban yang besar sedangkan layer dengan serat yang kurang kuat menerima beban yang kecil. Analisis Aeroelastisitas Berdasarkan analisis dinamik struktur diketahui bahwa rentang frekuensi 10 modus gerak pertama untuk model sirip ini adalah antara 0-1900 Hz. Dengan mengunakan rentang frekuensi tersebut diperoleh hasil simulasi numerik aeroelastisitas seperti ditunjukkan pada GAMBAR 4. GAMBAR 4: Kurva V-f dan V-g orientasi serat ±45 Pada GAMBAR 4 dapat dilihat bahwa sirip hybrid carbon+glass-epoxy dengan orientasi ±45 mengalami flutter pada Mach 13 dan tidak mengalami divergensi. Modus flutter sirip ini sama dengan modus flutter sirip komposit non-hybrid yakni modus torsi pertama. Perbandingan hasil analisis aeroelastisitas antara sirip hybrid ini dengan sirip non-hybrid dan sirip aluminum (AL) ditampilkan pada TABEL 4. Pada TABEL 4 dapat dilihat bahwa divergensi tidak terjadi untuk seluruh model sirip. Diketahui pula bahwa kecepatan flutter untuk sirip hybrid yang dikaji lebih tinggi dibandingkan sirip glass-epoxy. Jika dibandingkan dengan sirip carbon-epoxy memang dapat dilihat bahwa sirip komposit hybrid ini kualitasnya lebih rendah karena sirip carbon-epoxy tidak mengalami flutter untuk rentang kecepatan aliran yang dikaji. Kendati demikian, tingginya nilai kecepatan flutter pada sirip TABEL 4: Perbandingan hasil analisis aeroelastik sirip roket AL Carbon- Carbon+ Flutter Speed (Mach) Divergence Speed (Mach) - - 7 13 - - - - komposit ini membuat desain sirip tidak rentan terhadap kegagalan aeroelastisitas. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian tahap awal, diperoleh batas kecepatan flutter paling rendah untuk sirip roket RX 2020 fixed fin ini adalah 4.86 Mach. [10] Dengan memperhatikan nilai kecepatan flutter pada TABEL 4, maka dapat dipastikan bahwa desain sirip komposit hybrid ini aman untuk digunakan sama halnya dengan sirip carbon-epoxy dan sirip glass-epoxy. Seperti hasil simulasi numerik kekuatan statik, ketahanan terhadap kegagalan aeroelastisitas sirip komposit hybrid ini merupakan kombinasi ketahanan aeroelastisitas serat-serat pembentuknya. Analisis Biaya Produksi Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis biaya produksi pembuatan sirip roket komposit tanpa melibatkan biaya jasa pengerjaan. Pada penelitian ini, Mass Fraction (MF) yang diterapkan adalah 60%. Nilai ini hampir sebanding dengan nilai VF sebesar 55%. Harga biaya produksi diluar biaya jasa pengerjaan dapat dihitung dengan mengalikan banyaknya konsumsi serat dengan harga serat tersebut per meter ditambah dengan jumlah resin yang digunakan dikali harga resin epoxy per kilogram. Harga resin epoxy per kilogram adalah Rp 250.000. Pada TABEL 5 ditampilkan biaya produksi untuk masing-masing model sirip roket komposit. TABEL 5: Perbandingan biaya produksi model sirip komposit Konsumsi Harga/ Konsumsi Harga Serat m 2 Resin 4 sirip (m 2 ) (Rp) (kg) (Rp) Jenis Serat Harga satu sirip (Rp) Carbon 0,960 1.625.000 0,130 1.592.500 6.370.000 Glass 1,056 33.850 0,175 79.496 317.984 Carbon+ Glass 0,480 (C) 1.625.000 0,150 835.373 3.341.491 0,528 (G) 33.850 TABEL 5 menunjukkan bahwa biaya produksi non jasa pengerjaan paling mahal terdapat pada sirip komposit carbon fabric-epoxy. Adapun biaya produksi paling murah terdapat pada pembuatan sirip komposit glass fabric-epoxy. Harganya kurang dari 5% biaya pro-

HK-66 duksi sirip jenis komposit carbon-epoxy. Biaya produksi non jasa untuk pembuatan sirip komposit hybrid carbon+glass-epoxy hanya sekitar 53% dari biaya produksi sirip carbon-epoxy. Rendahnya biaya produksi ini jelas sangat menguntungkan. Desain sirip hybrid ini dapat menggantikan sirip carbonepoxy sebagai sirip komposit terbaik karena pengurangan biaya produksinya sangat signifikan. Disamping harga serat glass yang murah, mudahnya pengadaan serat fabric carbon dan glass membuat sirip hybrid carbon+glass ini menjadi pilihan terbaik untuk dijadikan sirip komposit optimum. IV. KESIMPULAN Pada penelitian lanjutan ini telah diperoleh desain sirip komposit optimum sebagai pengganti sirip carbon-epoxy. Desain sirip optimum tersebut adalah sirip hybrid yang mengkombinasikan serat carbon dan glass. Sirip hybrid carbon+glass-epoxy memiliki kekuatan struktur statik yang baik dan tidak rentan terhadap kegagalan aeroelastisitas. Karakteristik kekuatan sirip hybrid ini merupakan kombinasi kekuatan serat-serat pembentuknya. Kendati tidak sekuat sirip carbon-epoxy, sirip hybrid ini jauh lebih kuat dibandingkan sirip glass-epoxy. Tingginya kecepatan flutter dan rendahnya tegangan maksimum pada sirip ini memungkinkan untuk dilakukannya optimasi jumlah layer atau pengurangan ketebalan sirip pada penelitian lebih lanjut. Lain halnya dengan sirip glass-epoxy yang sudah sangat riskan untuk dikurangi jumlah layernya. Biaya produksi sirip hybrid carbon+glass-epoxy tidak setinggi biaya produksi sirip carbon-epoxy. Pengurangan biaya produksi bila sirip carbon-epoxy diganti dengan sirip hybrid ini sangat signifikan. Sangatlah tepat bila desain sirip hybrid ini dikembangkan untuk membuat sirip roket yang tinggi kekuatan struktur dan ketahanan aeroelastisitasnya tetapi biaya produksinya tetap terjangkau. DAFTAR PUSTAKA [1] Andria, N., Pengembangan Sirip Roket Komposit LAPAN, SIPTEKGAN XVI, Serpong, 2012. (to be published) [2] Andria, N., Analisis Aeroelastik Sirip Roket Komposit Rx 2020 Berbahan Dasar Carbon- Dan, SIPTEKGAN XVI, Serpong, 2012. (to be published) [3] Goldsworthy W. B., Composites, Fabrication in EPSE 2nd ed., Goldsworthy Engineering, Inc. [4] Vinson J. R., Sierakowski R. L., The Behaviour of Structures Composed of Composite Materials 2nd ed., Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, 2002. [5] Wright J.R., Cooper J.E., Introduction to Aircraft Aeroelasticity and Loads, John Wiley dan Sons Ltd, Wiltshire, 2007. [6] E.H. Dowell (Ed.), A Modern Course in Aeroelasticity, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, 1980, p.480. [7] Fung Y.C., An Introduction to the Theory of Aeroelasticity, Dover Publications, New York, 2008. [8] http://www.performancecomposites.com/carbonfibre/ mechanicalproperties 2.asp, diakses pada tanggal 8 Juni 2012. [9] Chin, S.S., Missile Configuration Design, McGraw- Hill Book Company Inc, New York, 1961. [10] Andria N., Analisis Flutter Sirip Roket Balistik RX 420 dengan Melibatkan Modus Gerak Kaku Struktur Roket, Jurnal Makara Seri Teknologi Vol. 2 November. Universitas Indonesia, Depok, 2011.