LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

B A B P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Juknis Operasional SPM

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2017

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

Tabel IV.B.2.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesehatan Tahun 2010

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2017

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2015

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah tata kepemerintahan yang baik (good public governance) merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif. Agenda penciptaan tata kepemerintahan yang baik setidaknya memiliki 5 (lima) sasaran yaitu : 1. Berkurangnya secara nyata praktek korupsi kolusi dan nepotisme di birokrasi, yang dimulai dari jajaran pejabat yang paling atas; 2. Terciptanya sistem kelembagaan & ketatalaksanaan pemerintah yang efisien, efektif dan profesional transparan dan akuntabel; 3. Terhapusnya peraturan dan praktek yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara; 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik; 5. Terjaminnya konsistensi seluruh peraturan pusat dan daerah. Akuntabilitas publik adalah suatu ukuran atau standar yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan penyusunan kebijakan publik dengan peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku untuk organisasi publik yang bersangkutan. Dengan penerapan prinsip akuntabilitas tersebut, diharapkan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah/institusi/unit kerja tidak lagi sekedar laporan kesan-kesan dan pesan-pesan, tetapi menjadi laporan pertanggungjawaban kinerja selama yang bersangkutan menjabat. Hal ini sejalan dengan kebijakan Anggaran Berbasis Kinerja. Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, sebagi salah satu instansi di Pemerintahan Kabupaten Garut mengemban suatu tugas dan tanggungjawab tertentu, melalui kewenangan atau mandat yang diberikan untuk mempertanggungjawabkan dalam melaksanakan mandat ini, perlu adanya suatu akuntabilitas yang baik. LAKIP sebagai suatu bentuk laporan akuntabilitas, merupakan wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi/ instansi kepada pemberi mandat. Guna menilai tingkat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan di suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktifitas di instansi tersebut harus dapat diukur dan dievaluasi. Pengukuran tingkat pencapaian terhadap suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan menggunakan berbagai indikator kinerja. Indikator kinerja tersebut meliputi masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefit), dan dampak (impacts). Dalam rangka mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan melaksanakan misi organisasi tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyusun Laporan

2 Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 yang dapat menggambarkan tingkat kinerja sesungguhnya. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengacu kepada : 1. Tap. MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi dan Nepotisme. 2. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi dan Nepotisme. 3. Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999. Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 1.3 Gambaran Umum Organisasi Struktur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretaris, membawahi : 1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Perencanaan c. Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga, membawahi : 1. Seksi Gizi Keluarga 2. Seksi Kesehatan Ibu dan Bayi 3. Seksi Kesehatan Anak dan Usia Lanjut d. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan 2. Seksi Promosi Kesehatan dan Perijinan Sarana Kesehatan 3. Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan e. Bidang Pemberantasan Penyakit Menular, membawahi : 1. Seksi Pemberantasan Penyakit 2. Seksi Pencegahan Penyakit 3. Seksi Pengamatan Penyakit f. Bidang Penyehatan Lingkungan, membawahi : 1. Seksi Pengawasan Kualitas Air dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman 2. Seksi Penyehatan TTU/Industri dan TPM 3. Seksi Peningkatan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan

3 g. Bidang Regulasi Kebijakan Kesehatan 1. Seksi Legislasi Kebijakan Kesehatan 2. Seksi Akreditasi dan Pendayagunaan Sarana Pelayanan Kesehatan 3. Seksi Akreditasi dan Sumber Daya Kesehatan h. UPTD 1. Puskesmas 2. UPTD Farmasi Alat Kesehatan Makanan dan Minuman (FAMM) 3. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 4. UPTD Akper Pemda i. Kelompok Jabatan Fungsional 1.4 Isu Stratejik yang berpengaruh terhadap kinerja Sejalan dengan paradigma pembangunan manusia, maka kebijakan pembangunan di Kabupaten Garut, harus perlu dirancang dalam perspektif Kepemerintahan yang Baik (Good Governance), dimana setiap kebijakan diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap upaya mengatasi masalah-masalah di atas. Sehubungan dengan itu, Isu Stratejik pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi 2. Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular serta malnutrisi makin meningkat dan terjadi penyebaran beberapa penyakit menular (multiple burden of desease) diluar sasaran MDGs 2015, ada ancaman meningkatnya atau munculnya penyakit lain (New emerging dan re-emerging) serta kejadian luar biasa. 3. Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat dimasyarakat 4. Aksesibilitas masyrakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah, terutama untuk masyarakat miskin serta masyarakat di daerah terpencil dan kondisi geografis yang sulit dijangkau. 5. Pencemaran lingkungan dan kualitas kesehatan lingkungan diantaranya sanitasi dasar yang buruk. 6. Optimalisasi management, infra struktur Dinas Kesehatan kabupaten dan regulasi sistem pelayanan kesehatan di tingkat Kabupaten yang ditunjang sistem informasi kesehatan yang evidence base, lengkap dan terintegrasi antara provinsi dan daerah. 7. Penyediaan pembiayaan kesehatan oleh negara dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat penyerapan nya belum maksimal. 1.5 Sistematika Penulisan Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Garut selama tahun 2014. Capaian kinerja 2014

4 tersebut dengan cara membandingkan antara rencana kinerja 2014 dengan realisasi sebagai tolak ukur keberhasilan. Dalam capaian kinerja, dilakukan avaluasi dan analisis kinerja sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi sejumlah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2014, mengikuti alur pikir sebagaimana gambar 1.1. Gambar 1.1. Alur Pikir Penyusunan LAKIP Tujuan Statejik Pernyataan Visi Dan misi Sasaran Stratejik Indikator Kinerja Sasaran Kebijakan Program Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (Masukan, Kelauran, Hasil,Manfaat dan Dampak) Adapun sistimatika penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2014 adalah : BAB I PENDAHULUAN Berisikan uraian tentang Gambaran Umum dan Stuktur Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Landasan Hukum, dan Sistimatika Penyajian. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Berisikan gambaran singkat mengenai : visi, misi, tujuan,sasaran dan strateginya (kebijakan dan program). Rencana Kinerja tahun 2014 menguraikan kegiatankegiatan dalam rangka mencapai sasaran Stratejik sesuai dengan program dan indikator keberhasilan pencapaiannya. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Bab ini menyajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil. Selain itu juga menyajikan akuntabilitas keuangan yang menyajikan alokasi dan realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Garut termasuk analisis efisiensi dan efektivitas. BAB IV PENUTUP

5 Berisi tinjauan secara umum tentang keberhasilan / kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun yang akan datang. 1.6 Kedudukan dan Tupoksi Berdasarkan Keputusan Bupati Garut Nomor 821/Kep. 05 BKD/2009 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, adalah : 1. Kedudukan Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintahan daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah 2. Tugas Pokok Dinas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi sesuai dengan bidang dan lingkup tugasnya 3. Fungsi Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut berdasarkan Peraturan Bupati Garut Nomor 403 tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Garut adalah sebagai berikut: Dalam melaksanakan tugas, Dinas daerah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang dan lingkup tugasnya b. pemberian perizinan dan pelaksananaan pelayanan umum c. pembinaan terhadap UPTD dalam bidang dan lingkup tugasnya

7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2014 mencakup komponen-komponen Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta cara mencapainya (kebijakan dan program). a. Visi dan Misi Visi merupakan gambaran masa depan yang ideal yang menjadi dasar/ arah/ pondasi dalam proses perencanaan. Karena itu, visi merupakan kondisi ideal yang ingin dicapai atau direalisasikan. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang telah ditetapkan dalam rencana Stratejik Dinas Kesehatan Kabupaten Garut adalah : Terwujudnya Pembangunan Kesehatan Menuju Masyarakat yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera. Misi adalah penjabaran dari visi, artinya langkah-langkah utama untuk mencapai visi tersebut. Misi menetapkan komponen-komponen dasar bagi strategi organisasi. Misi merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan operasionalisasi organisasi agar dapat terus eksis dan mengikuti irama perubahan zaman. Dengan adanya misi, pihak-pihak yang berkepentingan dapat memahami peran masing-masing. Untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan, maka telah ditetapkan 4 misi sebagai berikut : 1) Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya. 2) Memberdayakan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat. 3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berjenjang, prima dan profesional 4) Menyelenggarakan manajemen kesehatan dengan sumber daya yang berkualitas Agar misi yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik, maka pembangunan kesehatan harus selalu dipantau dan dievaluasi, supaya diketahui dengan pasti gambaran keadaan kesehatan yang telah dicapai berikut upaya-upaya yang masih diperlukan. b. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM Tidak Timbulnya Pengadaan, Peningkatan Mengembangkan Dampak negatif dan Perbaikan Sarana dan Peningkatan Peyanan komitmen yang sama pembangunan terhadap Prasarana Puskesmas, Kesehatan dari seluruh pelaku kesehatan masayarakat Puskesmas Pembantu dan beserta lingkunganya Jaringannya Meningkatnya Tertanggulanginya Pencegahan dan Pencegahan dan Penanggulangan

8 Kepedulian Masyarakat Terhadap Pemeliharaan Kesehatan dan Lingkungannya Meningkatnya PHBS di Masyarakat Meningkatkan jangkauan dan pemerataan serta daya guna dan hasil guna kesehatan bagi masyarakat Masalah - Masyarakat dan Masalah Kesehatan Lingkungan Diterapkannya Norma- Norma PHBS Oleh Masyarakat Terpenuhinya Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata penanggulangan Penyakit Menular Pengembangan Lingkungan sehat Perbaikan Gizi Masyarakat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pengadaan, pengawasan obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan Upaya Kesehatan masyarakat Peningkatan Pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak Penyakit Menular Pengembangan Lingkungan Sehat Perbaikan Gizi Masyarakat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Obat dan pernbekalan kesehatan Upaya kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan penduduk miskin Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Meningkatkan Kualitas manajemen dan sumber daya kesehatan Meningkatnya Daya Guna dan hasil guna pembangunan kesehatan Standarisasi Pelayanan kesehatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Standarisasi Pelayanan kesehatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapsitas Sumberdaya dan Aparatur 2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2014 Terlampir

10 `BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 3.1 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Tahun 2014 Tabel 3.1Capaian Standar Pelayanan Minimal Dinas Kesehatan Kabupaten Garut NO. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR target 2014 realisasi 1 Target/Sasaran Cakupan kunjungan Ibu Hamil K- 4 : 95 68.55 2 Target/Sasaran Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani : 80 41.68 3 Target/Sasaran Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan : 90 61.30 4 Target/Sasaran Cakupan Pelayanan Nifas : 90 65.96 5 Target/Sasaran Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani : 80 21 6 Target/Sasaran Cakupan Kunjungan Bayi : 90 91 7 Target/Sasaran Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) : 100 79.19 8 Target/Sasaran Cakupan pelayanan anak balita : 90 88.9 9 Target/Sasaran Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin : 100 54.61 10 Target/Sasaran Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan : 100 100 11 Target/Sasaran Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat : 100 78.6 12 Target/Sasaran Cakupan peserta KB aktif : 70 100.1 13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - - - - - Target/Sasaran Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit - Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun Target/Sasaran Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan Penderita Pneumonia Balita Target/Sasaran Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan pasien baru TB BTA Positif Target/Sasaran Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit - Penderita DBD yang ditangani Target/Sasaran Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan penderita diare 100 35.3 : 100 43.8 : 100 62.77 : 100 100 : 100 96.1 14 Target/Sasaran Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin : 100 100

11 B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 1 2 Target/Sasaran Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Target/Sasaran Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/ Kota : 100 100 : 100 28 C. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB 1 Target/Sasaran Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam : 100 100 D. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1 Target/Sasaran Cakupan Desa Siaga Aktif : 80 69.6 E. PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT 1 Target/Sasaran Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan (R) : 70 408.607 2 Target/Sasaran Cakupan masyarakat yang menggunakan air bersih (A) : 70 128.116 3 Target/Sasaran Cakupan rmenggunakan jamban keluarga/kakus (K) : 60 355.659 4 Target/Sasaran Cakupan membuang sampah pada tempatnya (S) : 70 345.158 5 Target/Sasaran Cakupan penggunaan pembuangan air limbah pribadi yang memenuhi syarat kesehatan (A) : 51 158.400 6 Target/Sasaran Cakupan institusi yang dibina kesehatan lingkungannya : 80 51 7 Target/Sasaran Cakupan tempat umum yang memenuhi syarat : 80 43 8 Target/Sasaran Cakupan tempat pengelolaan makanan : 80 3.3 Informasi Keuangan Untuk melengkapi perencanaan yang disusun dengan berbasis kinerja, maka penganggaran yang digunakan harus dilakukan dengan berbasis kinerja. Hal ini berarti bahwa berbagai pengeluaran yang dilakukan harus berkorelasi dengan tingkat capaian atas suatu kinerja. Untuk memperkuat komitmen tersebut, perlu berpedoman pada PP 108 tahun 2000 tentang Tata cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah dimana salah satu poinnya adalah menuntut pertanggungjawaban kinerja atas anggaran yang digunakan. Selanjutnya dipertegas pula dengan PP No. 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan sebagai salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut berkewajiban melaporkan akuntabilitas keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pengelolaan keuangannya berupa laporan anggaran dan realisasi penggunaan keuangan. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada lampiran Pencapaian Pengukuran Kinerja (PKK)

13 BAB IV PENUTUP LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2014 disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai media akuntabilitas atau sebagai alat pertanggungjawaban dalam upaya meningkatkan kinerja pada organisasi Dinas Kesehatan 4.1 Tinjauan Umum Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, disusun sebagai salah satu sarana untuk melakukan observasi dan sarana untuk melakukan intropeksi dan refleksi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab kepada public. Dengan pelaporan ini diharapkan akan menjadi bahan untuk secara terus menerus melakukan perbaikan serta penyempurnaan proses manajemen khususnya di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan semua Perangkat Daerah pada umumnya. 4.2 Tinjauan Khusus Secara khusus Laporan Kerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Garut ini didalamnya menyajikan secara lengkap mengenai Visi, Misi, Strategis, Tujuan dan Sasaran, Strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang meliputi strategi kebijakan, strategi program dan strategi kegiatan, yang mengakomodir setiap perkembangan yang sedang dan mungkin akan terjadi pemecahan masalah diharapkan akan memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh sebagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT No. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) 1. Pengadaan, Peningkatan, Perbaikan Sarana 1. Pengadaan, Peningkatan dan dan prasarana puskesmas/puskesmas Perbaikan Sarana dan Prasarana 100 Pembantu dan Jaringannya Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya (DAK) 2. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya (Pendamping) 2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular a. Pelayanan Immunisasi - Cakupan desa atau kelurahan UCI 100 b. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 90 - Cakupan cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 100 - Cakupan kesembuhan penderita TBC BTA(+) 85 - Cakupan klien yang mendapatkan penanganan 100 HIV - AIDS - Cakupan infeksi menular seksual yg diobati 100 penanganan HIV - AIDS - Acute Flacid Paralysis (AFP) rate/100.000 penduduk < 15 th - Cakupan penderita DBD yang ditangani - Cakupan balita dengan diare yang ditangani - Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit c. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB - Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yg ditangani < 24 jam d. Penyelengaraan Pembiayaan untuk Gakin dan Masyarakat Rentan Kesehatan - Cakupan darah donor diskrining thd HIV-AIDS - Cakupan penderita malaria yang diobati - Cakupan penderita kusta yang selesai berobat - Cakupan kasus filariasis yang ditangani 3 Pengembangan Lingkungan Sehat 2. Pengembangan Lingkungan sehat a. RAKSA - Cakupan Rumah yang memenuhi syarat kesehatan (R) 75 - Cakupan masyarakat yang menggunakan air bersih (A) 75 - Cakupan menggunakan jamban keluarga/ kakus (K) 65 - Cakupan membuang sampah pada tempatnya (S) 75 - Cakupan penggunaan pembuangan air limbah pribadi yang memenuhi syarat kes. (A) 56 b. Pelayanan Hygiene Sanitasi di Tempat Umum - Cakupan Tempat Umum yang memenuhi syarat 85 - Cakupan Tempat Pengelolaan Makanan 85 4 Perbaikan Gizi Masyarakat 3. Perbaikan Gizi Masyarakat a. Pemantauan Pertumbuhan Balita - Cakupan Balita Yang Naik Berat Badannya (N/D) 85 - Cakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM) 5 - Cakupan Pelayanan Anak Balita 100 b. Pelayanan Gizi - Cakupan Balita Mendapat Vit. A 2 kali/tahun 90

No. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) - Cakupan Ibu Hamil dapat 90 tablet Fe 70 - Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Gakin 100 - Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 c. Penyelenggaraan Peyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB - Cakupan Kecamatan Bebas rawan Gizi 100 d. Penyelenggaraan Pembiayaan untuk Gakin dan Masyarakat Rentan kesehatan - Cakupan Wanita Usia Subur yang mendapat kapsul Iodium 0 5 Promosi Kesehatan dan pemberdayaan 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat a. Penyuluhan Perilaku Sehat - Cakupan rumah tangga sehat 60 - Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif 85 - Cakupan desa dengan garam beryodium baik 100 - Cakupan Posyandu Purnama 7 - Cakupan Desa Siaga Aktif 100 b. Penyuluhan P3 NAPZA - Cakupan Upaya Penyuluhan P3 NAPZA oleh Petugas Penyuluhan 100 6 Obat dan Perbekalan Kesehatan 1. Obat dan Perbekalan Kesehatan a. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan - Cakupan ketersediaan obat sesuai Kebutuhan 100 - Cakupan pengadaan obat essensial 90 - Cakupan pengadaan obat generik 95 7 Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Upaya Kesehatan Masyarakat 100 a. Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah - Cakupan Tumbuh kembang anak Balita dan anak pra sekolah - Cakupan pemeriksaan siswa SD - Cakupan pelayanan kesehatan remaja - Cakupan Penjaringan Kesehatan SD dan Setingkat b. Pelayanan Pengobatan/Perawatan - Cakupan rawat jalan - Cakupan rawat inap - Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin - Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin - Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) c. Pelayanan Kesehatan Jiwa - Cakupan pelayanan gangguan jiwa 8 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin - Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 9 Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 10 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan 4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Anak Bayi a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi - Cakupan kunjungan bumil K4 90 - Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 87,5 - Cakupan kunjungan neonatus 89 - Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani 15

No. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) - Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani 58,06 - Cakupan pelayanan nifas 89 - Cakupan kunjungan bayi 100 b. Pelayanan Keluarga Berencana - Cakupan peserta KB aktif 11 Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1. Standar Pelayanan Kesehatan 100 2. Pengadaan, Peningkatan, Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 12 Pelayanan Administrasi Perkantroan 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 100 13 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 100 14 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 100 15 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100 Kegiatan Anggaran 1 Pembangunan Puskesmas Pembantu Rp 318.750.000 2 Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana posyandu Rp 25.000.000 3 Rehabilitasi Puskesmas Pembantu dan poskesdes Rp 722.970.000 4 Pembangunan/ Pengadaan IPAL Puskesmas (DAK) Rp 181.818.180 5 Pembangunan/ Pengadaan IPAL Puskesmas (Pendamping) Rp 18.181.820 6 Pembangunan /Renovasi Polindes/Poskesdes (DAK) Rp 596.454.600 7 Pembangunan /Renovasi Polindes/Poskesdes (Pendamping DAK) Rp 59.645.400 8 Pengadaan Tanah untuk Bangunan Puskesmas dan Jaringannya Rp 612.517.609 9 Pengadaan Tanah untuk Bangunan Puskesmas dan Jaringannya Rp 159.054.400 (Pendamping DAK) 10 Pembangunan/Rehabilitasi/Relokasi Rumah Dinas Rp 636.218.240 Medis dan Paramedis (DAK) 11 Pembangunan/Rehabilitasi/Relokasi Rumah Dinas Rp 63.621.760 Medis dan Paramedis (Pendamping DAK) 12 Rehabilitasi Puskesmas Rp 4.858.972.000 13 Pengadaan sarana dan prasarana poskesdes (DAK) Rp 82.753.371 14 Pengadaan sarana dan prasarana poskesdes (Pendamping DAK) Rp 8.275.360 15 Sarana dan Prasarana Kesehatan Rp 318.999.150 (Manajemen Proyek DAK) 16 Pengadaan Alat Kesehatan Medis dan Non Medis Rp 1.242.064.100 Puskesmas dan Jaringannya 17 Pembangunan /Rehabilitasi puskesmas Poned (DAK) Rp 1.590.545.600 18 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu Rp 200.100.000 19 Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Rp 1.785.385.640 Penyediaan Fasilitas Perawatan bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (DBHCHT) 20 Rehabilitasi dan Pemagaran Gedung Puskesmas Padaawas Rp 300.000.000 Pasirwangi Kab. Garut (Banprop) 21 Pengadaan ALKES (Banprop) Rp 2.000.000.000 22 Peningkatan Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE) Rp 150.000.000 pencegahan dan pemberantasan penyakit 23 Penanggulangan dan Pencegahan HIV/ AIDS Rp 255.000.000 Epidemik 24 Penyemprotan /fogging sarang nyamuk Rp 300.000.000 25 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah Rp 375.000.000 26 pencegahan penularan penyakit Rp 580.000.000 endemik/epidemik 27 Peningkatan Surveilance Epidemiologi Rp 200.000.000 dan penanggulangan Wabah 28 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Rp 1.270.625.000 29 Pengendalian Kualitas air dan Lingkungan umum Rp 436.750.000 30 pengawasan Pengelolaan Makanan dan Industri Rp 130.050.000 Rumah Tangga 31 Penyehatan TTU/Industri/TPM Rp 216.750.000 32 Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Rp 316.750.000 Masyarakat (STBM)

33 Pengendalian Kualitas Lingkungan Pemukiman Rp 216.750.000 34 Memorandum Program Sanitasi (MPS) Rp 86.700.000 35 Pembentukan Kecamatan Sehat Rp 130.050.000 36 Pengelolaan Limbah Padat Medis Rp 300.000.000 37 Pemberian Makanan Tambahan dan Rp 180.775.000 Vitamin 38 Penanggulangan Kurang Energi Protein Rp 536.311.250 (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya 39 Penanggulangan Masalah Gizi Buruk/ Rp 86.700.000 Gizi Kurang melalui Pendekatan Positive Deviance 40 pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Ibu Hamil Rp 208.800.000 Dalam Penurunan AKI dan AKB 41 Pengembangan Media Promosi dan informasi Sadar Rp 346.800.000 Hidup Sehat 42 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Rp 437.020.000 43 meningkatkan Peran serta Masyarakat Dalam Peningkatan UKBM Rp 130.500.000 44 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp 7.486.061.818 (DAK) 45 Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Rp 390.277.193 Perbekalan Kesehatan 46 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp 840.035.681 (Pendamping DAK) 47 Pengadaan Sarana dan Prasarana Gudang Obat dan Rp 181.818.181 Perbekalan Kesehatan (DAK) 48 Pengadaan Sarana dan Prasarana Gudang Obat dan Rp 18.181.818 Perbekalan Kesehatan (Pendamping DAK) 49 Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi Rp 150.000.000 Pengungsi Korban Bencana 50 Penyediaan Biaya Operasional dan Rp 3.814.600.000 Pemeliharaan Puskesmas 51 Peningkatan Perawatan Kesehatan Rp 130.050.000 Masyarakat (Perkesmas) 52 Pembinaan dan Pengawasan Jamkesda/ Rp 86.700.000 Jamkesmas 53 Peningkatan dan Pemanfaatan Sarana Rp 130.050.000 Kesehatan 54 Pelayanan Kesehatan Haji dan Umroh Rp 100.000.000 55 Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kesehatan Rp 250.000.000 56 Peningkatan Upaya Kesehatan Khusus dan Pengembangan Rp 200.000.000 57 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas Rp 330.950.000 dan Jaringannya 58 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Rp 166.315.000 59 Pelayanan Kefarmasian dan perbekalan kesehatan Rp 86.700.000 60 Peningkatan Kesehatan Masyarakat Rp 560.626.000 61 Penunjang Operasi Katarak Bagi Maskin Rp 65.000.000 yang tidak mendapat bantuan kesehatan (Banprop) 62 Pelayanan Operasi Katarak Rp 173.400.000 63 Penaggulangan ISPA Rp 50.000.000 64 Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (JAMKESDA) (Banprop) Rp 3.393.657.100 65 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Rp 3.466.962.000 (Lanjutan JAMPERSAL dan JAMKESMAS) 66 Jaminan Kesehatan Nasional Kapitasi 2014 Rp 69.224.337.751 67 Jaminan Kesehatan Bagi Maskin diluar Quota Rp 3.500.000.000 JAMKESMAS (Banprop) 68 Jaminan Kesehatan Nasional Non Kapitasi 2014 Rp 2.000.000.000 69 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Rp 100.000.000 Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 70 Peningkatan Kemampuan Petugas Rp 372.100.000 Pelayanan Kesehatan Ibu 71 Peningkatan Pelayanan Pertolongan Rp 260.100.000 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 72 Peningkatan Kapasitas Kader dan Penurunan AKB Rp 520.200.000 73 Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Rp 261.300.700 Kesehatan 74 Penyusunan Naskah Akademis Standar Rp 49.114.100 Pelayanan Kesehatan 75 Evaluasi dan Pelaporan Pendapatan Asli Daerah Rp 101.000.000

76 Pembangunan dan Pemutakhiran data dasar standar Rp 569.014.000 Pelayanan Kesehatan 77 Monitoring, evaluasi dan pelaporan program kesehatan Rp 106.750.000 78 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Rp 14.565.000 79 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Rp 106.680.000 Air dan Listrik 80 Penyediaan Jasa Pemeliharaan & Perijinan Rp 13.280.000 Kendaraan Dinas/Operasional 81 penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Rp 65.989.000 82 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Rp 25.545.000 83 Penyediaan Alat Tulis Kantor Rp 259.941.550 84 Penyediaan Barang Cetakan dan Rp 337.623.000 Penggandaan 85 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Rp 10.529.500 Penerangan Bangunan Kantor 86 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Rp 104.658.460 Kantor 87 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Rp 31.836.000 Perundang Undangan 88 Penyediaan Makanan dan Minuman Rp 80.197.000 89 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultansi Rp 345.989.000 ke Luar Daerah 90 Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Rp 951.600.000 Administrasi/Teknis 91 Penyediaan Jasa Pendidikan Kesehatan Rp 1.156.000.000 (AKPER PEMDA) 92 Rapat-Rapat Koordinasi dan Pembinaan ke Rp 32.355.000 Dalam Daerah 93 Penyediaan Jasa Keamanan Rp 39.000.000 94 Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Rp 55.500.000 95 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu Rp 49.800.000 96 Pengadaan Kendaran Dinas/Operasional Rp 595.500.000 97 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Rp 90.813.050 Kantor 98 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Rp 177.939.000 Dinas/Operasional 99 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung kantor Rp 16.941.000 100 Pendididikan dan Pelatihan Formal Rp 312.000.000 101 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Rp 65.760.000 102 Pelatihan dan Bimbingan Teknis SIPKD bagi Operator Rp 4.000.000 103 Fasilitasi Peningkatan Kinerja Dokter/Dokter gigi Rp 1.485.600.000 dan Bidan PNS yang bertugas di Puskesmas/ Desa terpencil/sulit dijangkau/sulit pemenuhan Tenaga kesehatan (Banprop) Rp 128.237.510.384 Bupati Garut Garut, Januari 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kab. Garut H. Rudy Gunawan, SH, MH, MP dr. H. Tenni Sewara Rifai, M.Kes 19610117 198902 1 004