BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada. Semua dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi diawal abad ke-21 telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung dengan perangkat Information Communication Technology (ICT)

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI PEGAWAI DENGAN SYSTEM APPLICATION AND PRODUCT IN DATA PROCESSING (SAP) PADA PT. PLN (Persero)

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Akuntansi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Keberadaan dan peranan teknologi informasi disegala sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muncul didalam perusahaan itu sendiri seperti kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh melampaui batas-batas negara karena perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha selalu membutuhkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan. perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang harus dicatat.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan maupun pemerintahan sangat memerlukan sebuah sistem dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I. Pendahuluan. kegiatan bisnis, teknologi informasi tidak hanya sebagai pendukung atau pelengkap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Enterprise Resource Planning

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama bagi perusahaan pada masa kini (Reddy, et.,al, 2009), Sistem

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Sejalan dengan itu perusahaan berusaha melakukan perbaikan atau

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Keuangan adalah gambaran finansial dari suatu perusahaan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan berkembang menjadi semakin luas dan maju tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I LATAR BELAKANG. Oleh karena itu diperlukan cara-cara yang baik, benar, dan profesional dalam

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Keadaan atau kejadian-kejadian pada masa yang akan datang tidaklah akan selalu sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu

Komitmen Manajemen Puncak Dan Manajemen Proyek Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Disribusi Jawa Barat dan Banten yang dimulai tanggal 26 Juli-20 Agustus 2010,

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berat. Lingkungan sekitar perusahaan semakin kompleks dan

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Enterprise Resource Planning

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS IMPLEMENTASI ERP

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Dengan berbasiskan pada teknologi

BAB I PENDAHULUAN. era teknologi ialah memanfaatkan secara optimum kemajuan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Salah satu ilmu

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk memperoleh pendapatan ataupun penghasilan melalui pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bersaing di pasar (Nugroho Widjajanto, 2001:14). Untuk itu,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakit ketat. Perkembangan teknologi informasi tersebut ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka akan memerlukan banyak pegawai. akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang,

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia. Sesuai Undang-undang No.30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, rangkaian kegiatan perusahaan meliputi menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik, menjalankan usaha penunjang tenaga listrik, serta kegiatan lainnya yang mencakup pengelolaan dan pemanfaatan sumber energi untuk kepentingan tenaga listrik, pemberian jasa operasi dan pengaturan pada pembangkitan, transmisi, distribusi serta retail tenaga listrik, serta kerjasama dengan penyelenggara bidang ketenagalisrikan baik dari dalam maupun luar negeri (www.pln.co.id). Saat ini PT PLN (Persero) telah menggunakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpadu (AP2T) secara nasional (Go Live) untuk seluruh wilayah kerja PLN yang telah diresmikan pada Jumat, 14 Desember 2012. Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpadu ini memadukan seluruh proses bisnis tata usaha langganan PLN dengan sistem pengelolaan dan pengawasan pendapatan perusahaan (P2APST), sistem ERP (Enterprise Resource Planning), sistem listrik prabayar, sistem non-tagihan listrik, Contact Center 123 serta fitur lain sehingga menjadikan pelayanan PLN lebih mudah, cepat dan pasti. Dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpadu ini, pelanggan PLN dapat melakukan permintaan pasang baru, perubahan daya, maupun penyambungan sementara listrik kapan saja dan dimana saja (www.esdm.go.id). PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan Unit PLN terbesar di Indonesia karena pada tahun 2011 jumlah konsumen yang dimiliki PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten mencapai lebih dari 9 juta pelanggan atau 22 % dari jumlah pelanggan PLN secara nasional (www.pln.co.id). 1

Pada tahun 2011 PT PLN (Persero) memiliki 21 PLN Wilayah dan Distribusi yang salah satunya adalah PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berlokasi di Jalan Asia Afrika no. 63 Bandung. Luas wilayah kerja PLN ini menjangkau lebih dari 42.196 km² yang meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, kecuali Tangerang (www.pln.co.id). 1.2 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia merupakan negara berkembang yang diiringi oleh kemajuan teknologi untuk meningkatkan kualitas bangsa menjadi bangsa yang lebih baik. Kemajuan teknologi berpengaruh kepada pembangunan bangsa khususnya pada bidang perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Mawarni, 2014). Berkembangnya teknologi yang sangat pesat untuk saat ini, sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan terhadap sistem informasi akuntansi. Dahulu sistem informasi akuntansi menggunakan cara manual saja, tetapi saat ini perusahaan beralih dengan menggunakan bantuan komputer. Dengan menggunakan komputer, informasi yang akan disajikan akan menjadi lebih tepat, cepat dan akurat. Pengaruh komputer sangat besar bagi perusahaan dalam hal sistem informasi, dan pengambilan keputusan manajemen. Perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah pemprosesan data akuntansi secara manual menjadi otomatis (Nugerahmawati, 2013). Akan tetapi dalam hal penerapan tidak akan terbebas dari permasalahan seperti para pemakai tidak mengerti cara mengoperasikan sistem sehingga kinerja sistem informasi yang dilakukan tidak akan maksimal sesuai dengan yang diharapkan, dan tidak cocoknya sistem yang digunakan di suatu perusahaan, misalnya pada perusahaan kecil tetapi sudah menggunakan sistem informasi yang sangat bagus itu tidak sesuai dengan ukuran perusahaannya, hal itu akan mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih atau cukup besar. Sebaliknya perusahaan yang besar tetapi sistem 2

informasi yang digunakan sangat sederhana sehingga tidak akan memenuhi kebutuhan sistem perusahaan yang diperlukan diperusahaan tersebut (Nugerahmawati,2013). Perusahaan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan perusahaannya sehingga menjadi lebih maju dan dapat bersaing di dunia internasional. Perkembangan teknologi juga memicu perusahaan yang bergerak pada bidang barang maupun jasa untuk menggunakan teknologi demi kemajuan perusahaannya (Mawarni, 2014). Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu penyedia informasi keuangan yang banyak dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan informasi keuangan meliputi pihak eksternal dan internal. Pihak internal yang berkepentingan dalam penggunaan informasi keuangan terdiri dari para manajer dan karyawan perusahaan. Sedangkan pengguna eksternal meliputi pihak-pihak yang berkepentingan diluar perusahaan. Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mengatur arus dan pengelolaan data akuntansi dalam perusahaan sehingga data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat bermanfaat dan dijadikan dasar pengambilan keputusan, baik bagi pihak manajemen maupun pihak lain di luar perusahaan (Nugerahmawati, 2013). Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji, 2010: 4). Hal ini menjadi sangat penting karena sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi lainnya menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam mengambil keputusan serta mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen dan mendukung operasional harian perusahaan. Selain itu, bagi pihak eksternal, informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan juga berguna sebagai informasi kondisi perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Dalam hal ini informasi merupakan dasar dalam pengambilan keputusan yang diperoleh dari sejumlah data yang dimulai dari pengumpulan data, pemrosesan atau pengolahan data, manajemen data, pengamanan 3

data sampai pada penyediaan informasi dimana informasi ini harus memenuhi 5 karakteristik yakni, relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas (Hall, 2009: 19). Dengan dukungan informasi maka kegiatan yang dilakukan perusahaan akan berjalan efektif dan efisien bila dilakukan secara tepat sehingga aktivitas dalam perusahaan akan berjalan dengan lancar sesuai prosedur yang berlaku tanpa adanya hambatan. Salah satu bentuk sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi akuntansi penggajian. Sistem ini merupakan salah satu komponen yang terbesar dan terpenting dalam informasi akuntansi. Sistem penggajian harus dirancang sesuai dengan peraturan pemerintah dan sesuai dengan kebutuhan informasi manajemen. Oleh karena itu, rancangan sistem penggajian yang efisien dan efektif merupakan hal yang penting bagi perusahaan (Krismiaji, 2012: 423). Sistem penggajian yang baik diperlukan demi tercapainya tujuan perusahaan dalam mensejahterakan pegawainya. Hal ini sangat penting mengingat sumber daya manusia sangat di butuhkan bagi perusahaan dalam menjalankan fungsi bisnisnya apalagi gaji merupakan kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan untuk membalas jasa karyawan atas energi yang telah mereka berikan dalam melaksanakan tugas dan kegiatan atau aktivitas perusahaan. Gaji karyawan diberikan dalam jumlah rupiah sesuai kesepakatan dengan karyawan yang digunakan perusahaan sebagai sarana untuk mempertahankan karyawan serta mendorong semangat karyawan dalam bekerja demi kepentingan perusahaan. Sistem penggajian harus dikelola dengan cermat untuk menghasilkan jumlah gaji yang akurat sehingga meminimalkan kesalahan dalam penghitungan dan mengurangi kesalahpahaman antara perusahaan dengan karyawan. (Mawarni, 2014). Sistem penggajian memerlukan teknologi informasi dan partisipasi pemakai sistem informasi yang baik sehingga semua aktifitas penggajian dapat dilaksanakan tanpa adanya kecurangan dan penyelewengan yang dilakukan oleh pihak yang secara sengaja melakukan tindakan tersebut yang dapat merugikan dirinya sendiri, orang lain dan perusahaan. Teknologi informasi sangat diperlukan untuk membantu proses kinerja sistem informasi akuntansi khususnya dibidang penggajian supaya mencegah 4

adanya kecurangan dan penyelewengan. Setiap perusahaan besar maupun perusahaan kecil haruslah memiliki sistem informasi akuntansi penggajian secara keseluruhan yang baik yang tentunya ditunjang oleh teknologi informasi dan partisipasi pemakai sistem informasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kesalahan penghitungan gaji karyawan maupun kesengajaan melakukan kecurangan dalam menginput gaji karyawan serta meyakinkan perusahaan bahwa data penggajian merupakan data yang akurat sesuai dengan peraturan tentang penggajian yang berlaku di dalam perusahaan (Mawarni, 2014). PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang kelistrikan dengan tujuan membangun, mengembangkan dan mengusahakan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan ini memiliki banyak cabang di Indonesia yang tentunya memiliki banyak karyawan. Karyawan yang bekerja pada perusahaan tentunya harus diberi balas jasa berupa gaji yang sesuai dengan peraturan yang berlaku serta sesuai latar belakang pendidikan karyawan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup para karyawan. Pembayaran gaji bukanlah hal yang mudah dilakukan apalagi dengan jumlah karyawan yang cukup banyak. Oleh karena itu, pembayaran gaji karyawan merupakan hal yang sangat penting dimana perusahaan harus menetapkan sistem penggajian yang tepat sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dan juga menambah keefektifan dan keefisienan perusahaan serta memenuhi kebutuhan karyawan (Mawarni, 2014). PT PLN sendiri menggunakan SAP (System Application and Product in Data Processing) dalam sistem penggajiannya. SAP merupakan salah satu software ERP (Enterprise Resource Planning) yang dikembangkan untuk mendukung sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. ERP sendiri adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya. Dengan adanya SAP maka perusahaan akan menjalankan kegiatan operasionalnya dengan lebih efektif dan efisien 5

karena semua sistem terintegrasi dalam satu kesatuan yang saling mendukung dengan akses informasi secara real-time (www.merdeka.com). PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu unit PLN yang memiliki pelanggan terbesar di Indonesia serta merupakan PLN wilayah dan distribusi yang memiliki jumlah karyawan terbanyak di Indonesia pada tahun 2011. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten juga telah menerapkan SAP dalam sistem penggajiannya. Sebelum menggunakan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning), PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan Sistem Informasi Pegawai (SIPEG) yang terdapat dibagian SDM, Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) terdapat dibagian Keuangan, dan Sistem Material (SIMAT) terdapat dibagian Logistik. Sistem ini masih belum bisa terintegrasi dengan pusat, dengan kata lain sistem informasi pegawai ini masih belum terkoneksi dengan kantor pusat, sehingga kantor pusat tidak bisa mengontrol atau mengambil data yang diperlukan secara online, sehingga ketika pengiriman data harus dilakukan secara manual (Mawarni, 2014). Sebelumnya, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang juga dikelola oleh unit-unit pelaksana Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) 17 unit dan Area Pengatur Distribusi (APD) 1 unit, Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) 100 unit, Unit Pelayanan dan Jaringan Prima (UPJ Prima) 7 unit serta Kantor Pelayanan (KP) 191 unit, mengelola sistem penggajiannya pada unit masing-masing (tidak secara terpusat). Pada tahun 2008, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang memiliki banyak unit tersebut mulai menerapkan ERP yang memiliki lima modul yakni ERP Keuangan/ Akuntansi (FM), ERP Logistik/ Material (MM), ERP SDM (HRM), ERP SEM-BW, ERP Training yang telah terintegrasi dengan seluruh unit sehingga sistem penggajiannya juga telah terintegrasi dengan pusat PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. Mulai tahun 2013, seluruh sistem penggajian PT PLN dikelola oleh kantor pusat yang terletak di Jakarta. Dengan adanya penerapan ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis SAP pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten diharapkan seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan optimal, efektif dan efisien serta 6

meningkatkan penggunaan teknologi informasi serta partisipasi pemakai sistem informasi dalam sistem penggajian pada perusahaan (Mawarni, 2014). Dengan munculnya teknologi informasi membuat perusahaan menengah keatas yang bergerak dalam bidang jasa dan industri menggunakan teknologi informasi dalam perusahaannya. Teknologi informasi digunakan oleh pihak manajer dalam mengambil keputusan yang tepat sehingga tujuan dari perusahaan dapat diperoleh dengan maksimal. Perkembangan informasi sangat mendukung fungsi akuntansi khususnya dalam menyediakan data-data untuk mencatat, menyajikan atau meringkas kejadian bisnis dalam suatu perusahaan baik dalam bentuk informasi keuangan. Sistem informasi akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak intern maupun ekstern. Penggajian dapat ditingkatkan jika ditunjang oleh suatu sistem informasi yang baik, sistem informasi yang baik ditandai dengan adanya uraian tugas yang dibantu dengan formulir-formulir, catatan-catatan yang berkoordinir guna menciptakan laporan-laporan untuk disampaikan kepada pimpinan perusahaan, sebagai alat pengambilan keputusan untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan dan pengendalian (Anggadini, 2011). Payroll administration adalah modul System Application and Product in Data Processing (SAP) yang mengontrol semua proses pelaksanaan payroll mulai dari persiapan data payroll dan time, perhitungan payroll dan pajak sebagai kelengkapan persiapan pelaporan payroll dan pelaporan pajak. Pengelolaan pembayaran gaji merupakan proses posting hasil payroll ke bagian keuangan dan pembayaran gaji bersih pegawai. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung merupakan badan usaha yang memiliki banyak anggota dan tenaga kerja, salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam masalah penggajian dengan menggunakan System Application and Product in Data Processing (SAP) menurut pendapat Deddy Widyawan, SE assisten Officer PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung menyatakan bahwa mengenai masalah jaringan yang terkadang eror apabila program System Application and Product in Data Processing (SAP) tersebut sering digunakan, 7

sehingga akan menghambat pekerjaan para Sumber Daya Manusia (SDM) dalam posting gaji ke Unit Induk, penambahan item kepegawaian tidak bisa langsung ditambahkan karena harus ada ijin terlebih dahulu dari unit induk, apabila akan melakukan posting terhadap unit induk program System Application and Product in Data Processing (SAP) akan di lock atau di kunci oleh unit induk selama kurang lebih tiga hari agar posting yang dilakukan akan berjalan dengan lancar, selain itu keterbatasan pegawai dalam menggunakan bahasa asing yang terdapat dalam program System Application and Product in Data Processing (SAP) (Anggadini, 2011). Efektivitas kinerja sistem informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu diantaranya adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi (Luciana, 2007). Ratnaningsih (2014) melakukan penelitian di Hotel berbintang 3 dan 4 di Kabupaten Badung dengan kesimpulan bahwa sistem penggajian yang diberlakukan pada Hotel berbintang 3 dan 4 di Kabupaten Badung sudah sesuai dengan kebijakan pihak manajemen serta telah sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang ada, sehingga kecanggihan teknologi informasi memiliki pengaruh positif pada kinerja sistem informasi akuntansi, kemudian Anggadini pada tahun (2011) yang melakukan penelitian di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan kesimpulan yang diperoleh yakni teknologi informasi dianggap sudah memadai, namun partisipasi pemakai sistem informasi seperti karyawan yang tidak mengerti bahasa dalam program sistem informasi akuntansi penggajian ERP berbasis System Application and Product in Data Processing (SAP) masih banyak yang tidak mengerti dengan kata lain tidak berpengaruh positif pada kinerja sistem informasi akuntansi penggajian. Nugerahmawati (2013) melakukan penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan kesimpulan bahwa partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi dalam perusahaan tersebut memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 8

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yang yang berjudul Pengaruh Teknologi Informasi dan Partisipasi Pemakai Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.3 Rumusan Masalah Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana teknologi informasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Bagaimana partisipasi pemakai sistem informasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 3. Bagaimana kinerja sistem informasi akuntansi penggajian di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 4. Bagaimana teknologi informasi dan partisipasi pemakai sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi penggajian secara simultan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 5. Bagaimana teknologi informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi penggajian secara parsial di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 6. Bagaimana partisipasi pemakai sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi penggajian secara parsial di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui teknologi informasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Untuk mengetahui partisipasi pemakai sistem informasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 9

3. Untuk mengetahui kinerja sistem informasi akuntansi penggajian di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 4. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi dan partisipasi pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi penggajian secara simultan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 5. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi penggajian secara parsial di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 6. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi penggajian secara parsial di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis Kegunaan teoritis yang ingin dicapai dalam penerapan pengetahuan sebagai hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berlokasi di Bandung bagi lingkungan pendidikan dan akademisi. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya, penelitian ini merupakan media untuk belajar memecahkan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan yang sejenis. 10

1.5.2 Aspek Praktis 1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta masukan bagi pihak manajemen PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dalam upaya peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi penggajian pada perusahaan tersebut. 2. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta masukan bagi pihak pemakai teknologi informasi dan sistem informasi akuntansi guna meningkatkan kualitas dari sistem informasi yang dikelola oleh perusahaan tersebut. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran mengenai skripsi ini, maka skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-bab. Dengan sistematik dan rincian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan isi dari penelitian dengan tepat. Terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi tinjauan pustaka penelitian yakni landasan teori mengenai definisi teknologi informasi serta elemen-elemen yang ada didalamnya, partisipasi pemakai sistem informasi, serta sistem informasi, sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi pengajian. Bab ini juga menguraikan penelitian terdahulu tentang penerapan teknologi informasi dan partisipasi pemakai sistem informasi, kerangka pemikiran, hipotesis dan ruang lingkup penelitian. 11

BAB III BAB IV BAB V METODE PENELITIAN Bab ini menuliskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjelaskan masalah penelitian. Pada bab ini terdiri dari objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, serta metode dalam pengumpulan data dan analisis data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan sistem kuisioner dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, observasi, wawancara dan studi kepustakaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan penjelasan setelah diadakan penelitian. Hal tersebut hasil analisis data dan hasil analisis perhitungan statistik serta pembahasan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan partisipasi pemakai sistem informasi, serta pembahasan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi penggajian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Bab ini juga menjelaskan hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang disimpulkan oleh peneliti terhadap hasil analisis dari penelitian yang dilakukan dalam hal penilaian penerapan teknologi informasi dan partisipasi pemakai sistem informasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dan kinerja sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada perusahaan tersebut, serta saran yang diperlukan untuk meningkatkan kefektifan kinerja sistem informasi akuntansi penggajian pada perusahaan. 12