Pengembangan, Aplikasi Riset dan Alih Teknologi untuk Akselerasi Sektor Inovasi

dokumen-dokumen yang mirip
SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 PT.

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

Tenaga Kerja Sektor Pertanian: Hasil dari Transformasi Struktural

Inovasi Perguruan Tinggi untuk Peningkatan Daya Saing Industri

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

I. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bauran Kebijakan Meningkatkan Daya Saing Manufakturing

Peluang untuk Meningkatkan Produktivitas dan Profiabilitas Petani Kecil Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football

DAYA SAING KARET INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL. Nuhfil Hanani dan Fahriyah. Abstrak

Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA

Prasetiya Mulya Seminar Pendidikan Nasional Jakarta, 4 Juni Pembaruan Pendidikan Bisnis Indonesia

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lapangan kerja, memeratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan

PROFIL Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012

REKAYASA TEKNOLOGI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN YANG BERDAULAT DAN MANDIRI

I. PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya. Pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBANGUNAN PERTANIAN

Mengurai Kartel Pangan Indonesia. Oleh Mohammad Reza Hafiz A. Peneliti INDEF

Oleh Dewa Ngurah Suprapta Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana

I. PENDAHULUAN. di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Penguatan Peran Petani untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pencapaian Target Swasembada Pangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era otonomi daerah ini pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian dipandang dari dua pilar utama dan tidak bisa

Seuntai Kata. Denpasar, November 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Ir. I Gde Suarsa, M.Si.

BEBERAPA MASALAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK TENTANG INFRASTRUKTUR: TINJAUAN DARI PERSPEKTIF ILMU EKONOMI

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

Menuju Revolusi Ketiga Sains Teknologi:

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA. BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA KONGRES VIII SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI BKSTI SNTI dan SATELIT

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

PERANAN RISET DALAM PERBERDAYAAN EKONOMI UMAT

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan siklus pasar global. Strategi kunci untuk menjadi pemenang di dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

Mendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan

Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti Sebagai Modal Dasar Transformasi Bangsa

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

Mapping Your Post Graduate Life

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Mendorong Petani Kecil untuk Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian

ARAH KEBIJAKAN PERSUSUAN

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Pertanian (SIPP) yaitu: terwujudnya sistem pertanianbioindustri

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN. krisis tersebut adalah industri agro bisnis dan sampai akhir tahun 2010 industri agrobisnis

KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses

DAYA SAING EKSPOR KOMODITAS KELAPA INDONESIA TERHADAP TIGA NEGARA DI ASIA. Ineke Nursih Widyantari

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI.,

Seuntai Kata. Bengkulu, November 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Ir. Dody Herlando, M.Econ.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045

Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pada Usia Produktif Untuk Menghadapi Peluang Dan Tantangan Dari Bonus Demografi Di Kabupaten Gunung Mas

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Pengembangan, Aplikasi Riset dan Alih Teknologi untuk Akselerasi Sektor Inovasi Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc Rektor IPB Disampaikan pada: Seminar Nasional dan Kongres ISEI XIX Surabaya, 9 Oktober 2015

Outline 1. Pendahuluan 2. Pengembangan dan Aplikasi Riset 3. Alih Teknologi dan Komersialisasi 4. Penutup

PENDAHULUAN: PELUANG DAN TANTANGAN MASA DEPAN

Keunggulan Demografi Indonesia Rank Country, 2015 Populations (millions) 1 China 1.372 2 India 1.314 3 United States 321 4 Indonesia 256 5 Brazil 205 6 Pakistan 199 7 Nigeria 182 8 Bangladesh 160 9 Russia 144 10 Mexico 127 Sumber: World Population Prospects, United Nations. 2015

Population Pyramids Keunggulan Demografi USA USA USA Japan Japan Sebagian besar berusia tua

Keunggulan Demografi Indonesia Golden Opportunity

Keunggulan Demografi Berlimpahnya penduduk usia produktif hingga 2030, jika tidak diimbangi peningkatan pendidikan, produktivitas, dan sekaligus penciptaan lapangan kerja yang memadai.

Keunggulan Demografi..maka bonus demografi dapat berubah menjadi bencana demografi yang akan mendorong tingginya angka pengangguran dan kriminalitas di Indonesia.

Keunggulan Demografi 112 juta jiwa angkatan kerja Indonesia dan 67 persen diantaranya hanya berpendidikan SMP ke bawah

Keunggulan Komoditas Pertanian Indonesia is the top producer of palm oil in the world 20000000 15000000 10000000 5000000 0 Indonesia Malaysia Nigeria Thailand Colombia Production (000 USD) Production (MT) 10 Sumber: FAOSTAT, 2013

Production of top 5 Producer Cocoa beans in the world (2000-2010) Sumber: FAOSTAT, 2013

Production of top 5 Producer Coffee in the world (2000-2010) Sumber: FAOSTAT, 2013

Production of top 5 Producer Clove in the world (2000-2011) Sumber: FAOSTAT, 2013

Indonesia menduduki peringkat ke-34 (dari 144 negara) Global Competitiveness Report 2014-2015

Peringkat untuk 12 pilar Pilar Peringkat Institusi/Kelembagaan 53 Infrastruktur 56 Kondisi Makroekonomi 34 Kesehatan dan Pendidikan Dasar 74 Pendidikan Tinggi dan Pelatihan 61 Efisiensi Pasar Barang 48 Efisiensi Pasar Tenaga Kerja 110 Perkembangan pasar keuangan 42 Kesiapan teknologi 77 Market Size 15 Business Sophistication 34 Inovasi 31 Sumber: Global Competitiveness Report 2014-2015 (2014)

Peran Riset dan Inovasi Tahun 2014, PDB Indonesia sebesar US$ 1,374 milyar dan baru 0,2% PDB untuk pengeluaran R&D

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI RISET

Menjadi perguruan tinggi berbasis riset, bertaraf internasional, dan penggerak prima pengarusutamaan pertanian Visi IPB 2018

Visi Pengarusutamaan Pertanian IPB harus unggul dalam reputasi di bidang pertanian, menguasai faktor-faktor penentu perubahan, menjadi rujukan dalam ketidakpastian dan kompleksitas perubahan untuk menjadikan pertanian sebagai mainstream dalam pembangunan nasional sehingga mampu menjawab tantangan besar kehidupan manusia di muka bumi pada masa mendatang.

Agenda Riset IPB

IPB diakui sebagai salah satu dari 150 Perguruan Tinggi terbaik di dunia QS World University Ranking by Subject (Agriculture and Forestry), 2015

IPB mendominasi 107 Inovasi Paling Prospektif di Indonesia Tahun 2015 dengan mencatatkan 45 inovasi

Inovasi IPB dalam Buku Inovasi Paling Prospektif di Indonesia (2008-2015), Kemristekdikti & BIC Non IPB IPB 23 24 52 35 48 55 44 45 2008 (100 Inovasi Indonesia) 2009 (101 Inovasi Indonesia) 2010 (102 Inovasi Indonesia) 2011 (103 Inovasi Indonesia) 2012 (104 Inovasi Indonesia) 2013 (105 Inovasi Indonesia) 2014 (106 Inovasi Indonesia) 2015 (107 Inovasi Indonesia) Kontribusi inovasi IPB selama delapan tahun adalah 326 inovasi dari 828 inovasi Indonesia atau sebanyak 39%

Peran Perguruan Tinggi Perguruan tinggi perlu menyiapkan diri untuk menjawab kebutuhan penyediaan tenaga kerja dengan penyempurnaan kurikulum melalui peningkatan relevansi. Perguruan tinggi perlu melakukan transformasi dari teaching university menjadi research-based university.

Budaya riset dan inovasi harus dikembangkan di kampuskampus untuk ikut mendorong transformasi ekonomi nasional dari factor driven economy menjadi efficiency driven economy dan menjadi innovation driven economy.

Peran Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi harus dapat menjadi jembatan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing usaha pada satu sisi, tetapi juga menjamin pemerataan kesejahteraan pada sisi yang lain. Meningkatkan kompetensi, softskill lulusan dan meningkatkan pembinaan kewirausahaan.

Joint Research Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi- Pemerintah -Industri Sektor Swasta Scholarship Technical Guidance Jejaring kolaborasi Perguruan Tinggi Pemerintah dan Industri

ALIH TEKNOLOGI DAN KOMERSIALISASI

Penguatan tautan Hulu-Hilir berbasis inovasi

Inovasi IPB

Inovasi IPB Sumber: Ghulamahdi et al. (2012)

Inovasi IPB Sumber: Aswidinnoor et al. (2012); Sutjiprihati (2011); Trikoesoemaningtyas (2012)

Teknologi IPB Prima sebagai Model Optimum and Modern Farming Luas 700 ha Produktivitas ± 8,5 ton/ha Panen akhir September 2015 di Karawang, Jawa Barat

Inovasi IPB Sumber: Budijanto et al. (2012)

Agribusiness Development Center (ADC) Pasir Sarongge, Cipanas

Contoh Komersialisasi Benih Inovasi IPB Transporter handal di lahan perkebunan dan hutan Biokontrol Padi Organik Enzym Rekombinan Reverse Transcriptase Simian Betaretrovirus Serotipe-2 (SRV-2) Pelet Indigofera. sumber protein untuk hewan ternak

Contoh Komersialisasi Feed Additive, Sagon sukun multi gizi meningkatkan produksi susu pada sapi perah Bird Flue Rapid Test Cereal sehat berbahan sorgum Pengawet alami dari kitosan

Penutup 1. Kegiatan penelitian dan pengembangan serta aplikasi inovasi hasil riset perlu dilakukan secara konsisten dengan kebijakan yang jelas dan terarah untuk menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi; 2. Perguruan tinggi perlu secara proaktif melakukan akselerasi komersialisasi inovasi yang dihasilkan melalui pengembangan science and techno park; 3. Inovasi teknologi juga sangat bermanfaat untuk pengembangan ilkmu pengetahuan.

TERIMA KASIH