BAB 4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK PADA JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KONSEP ADAPTIF RELE JARAK TERHADAP KEGAGALAN JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR-CIBATU (500 KV)

BAB 3 KONSEP ADAPTIF RELE JARAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam segi peningkatan kualitas sistem tenaga listrik, banyak aspek yang bisa

STUDI PERENCANAAN KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI GARDU INDUK GAMBIR LAMA - PULOMAS SKRIPSI

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

BAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

RELE JARAK SEBAGAI PROTEKSI SALURAN TRANSMISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

BAB III. 1) Perhitungan aliran daya yang masuk dan keluar dari satu bus penyulang (feeder bus) untuk mengetahui arus beban maksimum

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN SETTING RELAI JARAK SUTET 500. kv KRIAN - GRESIK

BAB IV PEMBAHASAN. Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

STUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kv TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL GI PADANG SAMBIAN GI PESANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Koordinasi Proteksi PT. PJB UP Gresik (PLTGU Blok 3)

Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pda Incoming dan Penyulang 20 kv Gardu Induk Sengkaling Menggunakan Pola Non Kaskade

Kata Kunci : Saluran UdaraTeganganTinggi, Rele Jarak, Scanning Setting Rele Jarak, Mathcad 14.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik (3)

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

DAFTAR ISI BAB II DASAR TEORI

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

Koordinasi Rele Pada Jaringan Transmisi 150 kv

SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric

BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

Analisa Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Analisis Pengaruh Penambahan Unit Pembangkit Baru terhadap Arus Gangguan ke Tanah pada Gardu Induk Grati

Perencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya

STUDI ANALISIS SETTING BACKUP PROTEKSI PADA SUTT 150 KV GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD AKIBAT UPRATING DAN PENAMBAHAN SALURAN

STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik

STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN

BAB IV 4.1. UMUM. a. Unit 1 = 100 MW, mulai beroperasi pada tanggal 20 januari 1979.

Studi Koordinasi Rele Proteksi Pada Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kv GI. Payakumbuh GI. Koto Panjang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)

Ground Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

BAB III GANGGUAN PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN MENENGAH

Pengaturan Ulang Rele Arus Lebih Sebagai Pengaman Utama Compressor Pada Feeder 2F PT. Ajinomoto Mojokerto

EVALUASI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI, PANAM-PEKANBARU

EVALUASI SETTING RELE JARAK TRANSMISI 150 KV SENGGIRING - SINGKAWANG

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

BAB III GANGGUAN SIMPATETIK TRIP PADA GARDU INDUK PUNCAK ARDI MULIA. Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DI GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG DENGAN SIMULASI (ETAP 6.00)

Koordinasi Proteksi Saluran Udara Tegangan Tinggi pada Gardu Induk Mliwang Tuban Akibat Penambahan Penghantar Pltu Tanjung Awar-Awar

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak

BAB 2 KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI DAN PROTEKSINYA

Kata kunci hubung singkat, recloser, rele arus lebih

GT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak

BAB III METODE PENELITIAN

Perhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di Perusahaan X

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

Analisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500kV PT PLN (PERSERO) di Kediri

FEEDER PROTECTION. Penyaji : Ir. Yanuar Hakim, MSc.

BAB III 1 METODE PENELITIAN

Analisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENGARUH KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

atau pengaman pada pelanggan.

BAB IV. ANALISA SETTING RELAI JARAK 150 kv GARDU INDUK KELAPA GADING

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu

RELE. Klasifikasi Rele

Analisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali

KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV

BAB III GANGGUAN PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN MENENGAH DAN SISTEM PROTEKSINYA

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral

BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. WILMAR NABATI INDONESIA, GRESIK JAWA TIMUR. Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT.

ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

Transkripsi:

36 BAB 4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK PADA JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU 4.1 DIAGRAM GARIS TUNGGAL GITET 5 KV MUARA TAWAR Unit Pembangkitan Muara Tawar adalah sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pembangkit Listrik ini dulunya merupakan bagian dari Pembangkit Listrik Muara Karang, yang kemudian dipisah pada tanggal 1 April 23. Pembangkit listrik ini mengoperasikan 2 unit PLTG 28 MW dan 3 unit PLTGU 64 MW dengan total kapasitas 92 MW. Rata-rata energi yang dibangkitkan per tahun 3.13,5 GWh. Seluruh energi yang dibangkitkan disalurkan melalui transmisi tegangan ekstra tinggi 5 / 15 kv ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali. Gambar 4.1 Diagram satu garis gardu induk Muara Tawar 36

37 Pada sistem proteksi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Muara Tawar, rele jarak digunakan sebagai proteksi utama sekaligus sebagai proteksi cadangan jauh untuk GITET didepannya. Data-data yang diperlukan untuk menghitung setelan rele proteksi baik sebagai pengaman utama maupun sebagai pengaman cadangan pada SUTET akan dijelaskan pada sub bab berikut. 4.1.1 Data peralatan Berikut ini adalah beberapa data-data dari peralatan yang diperlukan dalam perhitungan: Spesifikasi teknis rele proteksi Rasio trafo arus (CT) dan trafo tegangan (PT) Impedansi, rasio dan kapasitas trafo daya Impedansi penghantar atau saluran transmisi 4.1.2 Konfigurasi sistem tenaga listrik Konfigurasi sistem tenaga listrik yang digunakan untuk koordinasi setelan rele proteksi pada SUTET adalah berdasarkan konfigurasi sistem 5 kv PLN P3B JB per Oktober 28. 4.1.3 Arus hubung singkat Perhitungan arus hubung singkat untuk koordinasi setelan rele jarak digital pada saluran transmisi dilakukan menggunakan bantuan aplikasi software Microsoft Office Excel 27 dengan asumsi konfigurasi sistem adalah kondisi normal operasi untuk tahun 28. Simulasi ini digunakan untuk melihat perbedaan waktu dan jaraknya sinyal antara rele standar dan rele adaptif. Arus hubung singkat maksimum adalah kondisi pada saat komposisi unit pembangkit yang masuk/sinkron ke sistem Jawa Bali terbanyak. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan ini adalah: 1. Impedansi gangguan yang digunakan adalah sebesar 1 Ω dan 2 Ω untuk resistansi. 2. Kecepatan Pemutusan gangguan (Fault clearing time):

38 a. Fault clearing time pengaman utama pada SPLN 52-1 22, sistem 5 KV 9 ms. b. Fault clearing time pengaman cadangan yaitu 5 ms c. Breaker time yaitu 1 3. Gangguan hubung singkat disimulasikan pada saluran udara tegangan ekstra tinggi yang menghubungkan GITET Muara Tawar ke arah GITET Cibatu. 4. Rele yang terpasang pada GITET Muara Tawar ke arah GITET Cibatu adalah rele GEC ALSTHOM Micromho. Berikut ini adalah ilustrasi proteksi SUTET di GITET Muara Tawar. MUARA TAWAR CIBATU 1 dan 2 Micromho CWANG CIBNG CIBATU CAWANG Siemens 7SA522 CIBINONG Siemens 7SA522 Gambar 4.2 Proteksi SUTET di GITET Muara Tawar 4.2 PERHITUNGAN PROTEKSI SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU Untuk mengetahui perbedaan antara rele dengan metode standar dan dengan menggunakan metode adaptif dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual berdasarkan rumus yang telah dijelaskan di bab sebelumnya dengan menggunakan kelengkapan data-data yang telah dikumpulkan. Pehitungan dilakukan dengan menentukan perkiraan lokasi gangguan yang diuji pada sistem yang diperoleh dari standar IEEE, yaitu untuk saluran ganda, dimana pada kasus ini diambil kasus untuk jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar-Cibatu (5 KV). Sistem ini terdiri dari dua buah pembangkit yang terhubung secara

39 interkoneksi. Dibawah ini adalah diagram skematik dari jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar Cibatu: EQ Muara Tawar AB I AB Z LB BB Cibatu Z SA Z SB AA I AA dz LA (1- d)z LA V AA Rele R F V F BA I F Gambar 4.3 Skema jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar - Cibatu Pengujian perkiraan lokasi gangguan dilakukan dengan menggunakan program komputer, program hubung singkat untuk menghitung tegangan dan arus serta memperkirakan besar impedansi dari lokasi rele terhadap lokasi gangguan. Data tersebut akan dipakai sebagai input ke program pehitungan selanjutnya yaitu menghitung lamanya waktu rele untuk bekerja (ping time). Dari data sistem dan dari dari gambar 4.3, lokasi gangguan berada di antara saluran AA dan BA pada jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar Cibatu. Gangguan ini selanjutnya dianalisa dengan dua cara yaitu dengan menggunakan karakteristik Mho standar dan dengan karakteristik Mho adaptif. Berikut ini adalah langkahlangkah dalam menganalisa: 1. Menyiapkan data-data yang diperlukan Data impedansi saluran udara tegangan ekstra tinggi yang digunakan untuk perhitungan setelan proteksi rele jarak adalah berdasarkan data yang didapat dari PLN P3B JB. Jaringan saluan transmisi ganda terdiri saluran transmisi 5 kv dan dua sistem yang ekivalen. Parameter dari jaringan transmisi tersebut ditunjukkan oleh tabel (4.2).

4 Tabel 4.1 Data saluran transmisi Data Teknis Tegangan fasa ke fasa Arus Jenis Konduktor Keterangan 5 kv 198 A ACSR-DOVE 4X327.9mm (198A) Elemen sistem Tabel 4.2 Parameter dari jaringan transmisi Parameter Panjang, l 48,158 km (,293 + j,2815) /km (,1793 + j,8445) /km (,586 + j,563) /km (,3586 + j1,689) /km Saluran Transmisi Ganda 1,345 mh/km 3.725 mh/km 13 nf/km 8,5 nf/km 5,5 nf/km (,424 + j,816) /km (1,411 + j13,557) /km Sistem Ekivalen A (8,635 + j4,669) /km Sudut tegangan - 3 o Sistem Ekivalen B (1,411 + j13,557) /km (8,635 + j4,669) /km Sudut tegangan = exp(j2π/3), j = ( -1) 2. Menentukan jenis gangguan yang ingin digunakan Gangguan yang ingin dievaluasi pada simulasi ini adalah gangguan satu fasa ke tanah. Jenis gangguan ini sering terjadi pada saluran transmisi dan distribusi yaitu minimal sekitar 85% dari total gangguan yang terjadi. tahanan tanah (R g ) dibuat tetap sebesar 5 Ω, untuk tahanan gangguan bervariasi yaitu dari 1 Ω dan 2 Ω. Hal ini untuk menunjukkan efisiensi dari algoritma adaptif yang digunakan. 3. Menentukan jarak gangguan Dalam menentukan jarak gangguan dari Muara Tawar, dipilih lokasi yang masih berada di dalam pengamanan zona 1 dan bervariasi yaitu dari,1 p.u. sampai dengan,95 p.u.

41 4. Memasukkan data-data yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3 ke dalam karakteristik Mho standar dan karakteristik Mho adaptif. Berikut contoh dari langkah-langkah perhitungan data yang didapat: a. Menentukan tipe gangguan (a-g, b-g, c-g, dll) Contohnya tipe gangguan satu fasa ke tanah (a-g) maka kita dapat menentukan besar koefisien I, dan koefisien Fi sesuai pada tabel (3.1) dan (3.2). Tentukan juga jarak gangguannya, pada contoh kali ini diambil jarak gangguannya yaitu sebesar 4,9 km (,85 ]p.u.]) dan mempunyai tahanan gangguan sebesar 2 Ω. b. Menentukan AP, AP Masukkan data-data yang telah didapat dimasukkan ke persamaanpersamaan yang telah dijelaskan pada bab 3. Dari contoh tipe gangguan satu fasa ke tanah akan didapatkan besar: AP (V) = 49843,3 + j 2,7141 AP (A) = 159,688 + j 398,97 c. Menghitung komponen urutan positif ( F1) dan negatif ( F2) F1 = = 28,862 j 1,87164742 F2 = = 3537,451 + j 1222,293 d. Menghitung,,, dan total arus gangguan ( F) = 12,256 - j 1,566 x 1-6 (A) = F1. = 255,316 - j 22,932 (A) = F2. = 43355,19 + j 1498,48 F (A) = 624,259 - j 5,613 e. Menghitung komponen-komponen 12 12 = + j = 5,8742 j 2,25722 f. Menghitung komponen-komponen vektor geser ΔR = 1,28721 Ω ΔX = -3,95296 Ω

42 g. Membandingkan antara karakteristik standar dan adaptif mho Batas pengamanan = 33,555 Ω Metode standar = 121.6517 Ω Metode adaptif = 33.26952 Ω Berdasarkan contoh perhitungan maka didapatkan hasil bila terjadi gangguan satu fasa ke tanah akan didapatkan perbedaan hasil antara metode standar dan metode adaptif yaitu pada jarak,85 [p.u.] rele dengan metode adaptif akan sementara rele standar tidak. 5. Menghitung waktu rele jarak Pada kasus ini untuk menghitung waktu (ping time) rele jarak maka digunakan rumus waktu normal inverse menurut British Standard yaitu: t = dimana: t = waktu rele dalam detik (s) K = Faktor pengali waktu...(4.1) = Arus gangguan yang masuk ke rele I set = Arus pengaturan rele =.2 x CC =396 A α, β = Konstanta setelan waktu Tabel 4.3 Kemiringan karakteristik kurva waktu/arus Karakteristik Waktu α β Normal Inverse,2,14 Very Inverse 1, 13,5 Extremely Inverse 2, 8, Long-time Inverse 1, 12, Pada perhitungan kali ini memakai karakteristik waktu normal inverse sehingga didapatkan hasil : - Rele standar, pada jarak,79 [p.u.] mempunyai waktu 22,7 ms - Rele adaptif, pada jarak,79 [p.u.] mempunyai waktu 14,9 ms

43 6. Membuat tabel hasil perhitungan Hasil yang didapat pada langkah 4 dan langkah 5 selanjutnya dibuat tabel ringkasan yang berisi contoh dari beberapa perhitungan yang menunjukkan perbedaan antara rele jarak standar dengan rele jarak adaptif. Pada tabel 4.4 diambil contoh dari tahanan gangguan sebesar 1 Ω dan 2 Ω dengan jenis gangguannya yaitu satu fasa ke tanah (a-g). d [p.u.] [.5s Z 1L ] 2 Tabel 4.4 Sinyal dan waktu sinyal untuk variasi tahanan nilai gangguan R F = 1 Ω R F = 2 Ω Rele standar Rele adaptif Rele standar Rele adaptif Sinyal Waktu (ms) Sinyal Waktu (ms) Sinyal Waktu (ms) Sinyal Waktu (ms).1 33.555 1 1,585 1 1,532 1 1,661 1 1,532.15 33.555 1 2,218 1 2,127 1 2,352 1 2,128.2 33.555 1 2,746 1 2,63 1 2,961 1 2,64.25 33.555 1 3,17 1 2,947 1 3,52 1 2,948.3 33.555 1 3,496 1 3,137 1 4,2 1 3,138.35 33.555 1 3,748 1 3,116 1 4,51 1 3,118.4 33.555 1 4,11 1 2,68 1 5,63 1 2,685.45 33.555 1 4,461 1 3,3 1 5,752 1 2,997.5 33.555 1 5,223 1 4,444 1 6,618 1 4,439.55 33.555 1 6,242 1 5,744 1 7,682 1 5,739.6 33.555 1 7,434 1 7,67 1 8,957 1 7,62.65 33.555 1 8,77 1 8,452 1 1,47 1 8,446.7 33.555 1 1,254 1 9,918-1 9,911.75 33.555 1 11,922 1 11,476-1 11,467.8 33.555 1 13,877 1 13,134-1 13,123.85 33.555-1 14,9-1 14,882.9 33.555 - - - -.95 33.555 - - - - 4.3 PROTEKSI ZONA 1 TRANSMISI MUARA TAWAR CIBATU Dari perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh grafik penurunan kemampuan sinyal pada metode standar dengan bertambahnya besar tahanan gangguan. Hal itu dapat ditunjukkan pada grafik berikut ini:

44 R F [Ω] 45 4 35 3 25 2 15 1 R F = 85.67d + 79.7 5 Standar Adaptif Linear (Standar).2.4.6.8 1 Gambar 4.4 Sinyal Muara Tawar Cibatu pada berbagai besar tahanan gangguan dengan perngaturan zona 1 85 % d [p.u.]

45 Grafik 4.4 menunjukkan bahwa rele jarak dengan metode standar mampu mengamankan 85% zona 1 sampai besar tahanan 5 Ω, setelah itu mengalami penurunan kemampuan sebesar R F = -85.67d + 79.7. Sedangkan metode adaptif mampu mengamankan 85% zona 1 dengan berbagai besar tahanan seperti yang ditunjukkan grafik 4.4. Penurunan kemampuan rele metode standar dapat disebabkan oleh adanya efek reaktansi. Metode standar ini tidak memperhitungkan tegangan jatuhnya. Metode adaptif dapat mengkompensasi dampak dari efek reaktansi tersebut dengan ikut memasukkan tegangan jatuh ke dalam perhitungan. 4.4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK Hasil yang didapat pada tabel (4.4) menunjukkan perbandingan antara rele jarak dengan metode standar dan metode adaptif. Terdapat dua hal penting yang didapat dari tabel tersebut yang menunjukkan perbedaan hasil antara metode standar dan metode adaptif yaitu jangkauan daerah pengamanan dan waktu rele jarak. Berdasarkan jangkauan daerah pengamanan pada tabel (4.4) dapat terlihat bahwa rele dengan metode standar mempunyai jangkauan daerah pengaman yang lebih pendek dibandingkan dengan rele dengan metode adaptif. Hal ini dapat dianalisa berdasarkan pertidaksamaan (3.4), yaitu: p q [ R AP (.5sR 1L + ΔR ) ] 2 + [ X AP (.5sX 1L + ΔX ) ] 2 < [.5s Z 1L ] 2 a b Daerah Pengamanan Rele Jarak Dengan adanya komponen vektor geser, Δ, yaitu ΔR dan ΔX membuat nilai a dan b membesar sehingga komponen p dan q akan mengecil. Hal ini membuat daerah pengamanan rele jarak semakin optimal. Berikut ini adalah ilustrasi dari data yang didapat (R F = 2 Ω):

46 Rele jarak dengan karakteristik Mho standar Sinyal Trip 1,5,2,4,6,8 1 Jangkauan darah pengamanan, [p.u.] Rele jarak dengan karakteristik Mho adaptif Batas pengamanan Sinyal Trip 1,5,2,4,6,8 1 Jangkauan darah pengamanan, [p.u.] Gambar 4.5 Sinyal pada jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar - Cibatu Berdasarkan waktu rele jarak pada tabel (4.4) dapat terlihat bahwa rele dengan metode standar mempunyai waktu yang lebih lama untuk merespon adanya gangguan dibandingkan dengan rele dengan metode adaptif. Hal ini dapat dianalisa dengan menggunakan karakteristik Mho adaptif berdasarkan pertidaksamaan 3.4, yaitu dengan mengecilnya nilai dari p dan q (simbol analisa persamaan 3.4) maka impedansi gangguan yang masuk ke rele menjadi lebih kecil juga sehingga nilai menjadi besar. Berdasarkan persamaan 4.1 nilai yang membesar membuat waktu rele menjadi lebih cepat sehingga rele menjadi lebih optimal. Berikut ini adalah ilustrasi dari perhitungan data yang di dapat:

47.4.35 Mho Standar.3 Waktu, t[s].25.2.15.1.5 t =.27d.5 t =.19d.3.5.2.4.6.8 1 (a) R F =1 Ω Jangkauan daerah pengamanan, [p.u.].25.2 Mho Standar Waktu, t[s].15.1 t =.23d.3 t =.16d.2.5.5.1.2.3.4.5.6.7.8.9 (b) R F =2 Ω Jangkauan daerah pengamanan, [p.u.] Gambar 4.6 Waktu pada jaringan saluran transmisi ganda Muara Tawar - Cibatu