Pengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan 5ºC

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pertanian ISSN Volume 2 Nomor 1, April PENGARUH VITAMIN B 2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR

Pengaruh Penggunaan Tris Dalam Pengencer Susu Skim Terhadap Resistensi Spermatozoa Sapi Simmental Pasca Pembekuan

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi Semen Segar

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tatap mukake 8&9. Universitas Gadjah Mada

I. PENDAHULUAN. Teknologi Inseminasi Buatan (IB) atau dikenal dengan istilah kawin suntik pada

PENGARUH TINGKAT PENGENCERAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PE SETELAH PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan protein hewani di Indonesia semakin meningkat seiring dengan

PENDAHULUAN. sehingga dapat memudahkan dalam pemeliharaannya. Kurangnya minat terhadap

STUDI TERHADAP KUALITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA CAUDA EPIDIDIMIDIS DOMBA GARUT MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS PENGENCER

Dosis Glukosa Ideal pada Pengencer Kuning Telur Fosfat Dalam Mempertahankan Kualitas Semen Kalkun pada Suhu 5 C

Effect of Quality Chilled Semen of Cross Bred Goat (Nubian and Ettawa) which Dilluted with Skim Milk and Yolk Citrate Extender

PENGARUH KOMBINASI KUNING TELUR DENGAN AIR KELAPA TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA DOMBA PRIANGAN PADA PENYIMPANAN 5 0 C

PENDAHULUAN. Domba merupakan salah satu ternak penghasil daging yang banyak diminati

TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu jenis bangsa sapi asli Indonesia

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. penis sewaktu kopulasi. Semen terdiri dari sel-sel kelamin jantan yang dihasilkan

PENGARUH LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER TRIS- KUNING TELUR TERHADAP MEMBRAN PLASMA UTUH DAN RECOVERY RATE SPERMA KAMBING PERANAKAN ETAWAH POST THAWING

DAYA HIDUP SPERMATOZOA EPIDIDIMIS KAMBING DIPRESERVASI PADA SUHU 5 C

I PENDAHULUAN. dikembangkan di Indonesia. Sistem pemeliharannya masih dilakukan secara

PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya diikuti dengan

Pengaruh Penambahan Streptomycin dalam Skim Kuning Telur Sebagai Pengencer terhadap Kualitas Semen Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.)

Kualitas semen sapi Madura setelah pengenceran dengan tris aminomethane kuning telur yang disuplementasi α-tocopherol pada penyimpanan suhu ruang

PENGGUNAAN TELUR ITIK SEBAGAI PENGENCER SEMEN KAMBING. Moh.Nur Ihsan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK

PENDAHULUAN. kambing Peranakan Etawah (PE). Kambing PE merupakan hasil persilangan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada (Mulyono dan Sarwono, 2004). K isaran volume semen per ejakulat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik semen

PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Kambing Peranakan Etawah (PE) Kambing PE adalah hasil persilangan antara Etawah dan kambing kacang.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal April 2014 di Laboratoium Unit

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh kadar ekstrak daun Binahong (Anredera

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari

PENGGANTIAN BOVINE SERUM ALBUMIN PADA CEP-2 DENGAN SERUM DARAH SAPI TERHADAP KUALITAS SEMEN SAPI LIMOUSIN PADA SUHU PENYIMPANAN 3-5 o C

PENDAHULUAN. Latar Belakang. setiap tahunnya, namun permintaan konsumsi daging sapi tersebut sulit dipenuhi.

OBSERVASI KUALITAS SPERMATOZOA PEJANTAN SIMMENTAL DAN PO DALAM STRAW DINGIN SETELAH PENYIMPANAN 7 HARI PADA SUHU 5 C

MAKALAH BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN MEMBRAN PLASMA UTUH. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Pengaruh Pengencer Sintetis dan Alami Terhadap Motilitas Spermatozoa Sapi Brahman Selama Penyimpanan dalam Suhu Dingin

PENDAHULUAN. masyarakat Pesisir Selatan. Namun, populasi sapi pesisir mengalami penurunan,

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP MOTILITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA SEMEN CAIR SAPI SIMMENTAL

Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Dalam Pengencer Glukosa Kuning Telur Fosfat pada Penyimpanan 3-5 C

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP DAYA HIDUP DAN KEUTUHAN MEMBRAN PLASMA SPERMATOZOA ITIK RAMBON

HASIL DAN PEMBAHASAN. domba lokal yang digunakan dalam penelitian inibaik secara makroskopis

156 ZIRAA AH, Volume 28 Nomor 2, Juni 2010 Halaman ISSN

T.L.Yusuf, R.I. Arifiantini, dan N. Rahmiwati Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN GLUTATHIONE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal April 2014 di Unit Pelayanan

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU DOMBOS TEXEL DI KABUPATEN WONOSOBO

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pemeriksaan semen segar secara makroskopis meliputi volume, warna,

Jurnal Nukleus Peternakan (Juni 2014), Volume 1, No. 1: ISSN :

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di. Balai Inseminasi Buatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Motility of Spermatozoa Brahman Bull in CEP-D Diluent with Egg Yolk Suplementation of Gallus sp. of Hisex Brown Strain during Refrigerator Storage

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Unit Pelayanan Tekhnis Daerah Balai

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan kambing Kacang (Devendra dan Burns, 1983). Menurut tipenya, rumpun

PERBANDINGAN KUALITAS SEMEN KAMBING KEJOBONG DAN KAMBING KACANG DI JAWA TENGAH ABSTRACT

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR - SB Oleh: ARSETYO RAHARDHIANTO NRP DOSEN PEMBIMBING : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Ir. Ninis Trisyani, MP.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Balai Inseminasi Buatan Daerah

PENGARUH LAMA SIMPAN SEMEN DENGAN PENGENCER TRIS AMINOMETHAN KUNING TELUR PADA SUHU RUANG TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING BOER

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pejantan Peranakan Etawah berumur 1,5-3 tahun dan dipelihara di Breeding

L.N. Varasofiari, E.T. Setiatin, dan Sutopo Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRACT ABSTRAK

PENGARUH LAMA THAWING DALAM AIR ES (3 C) TERHADAP PERSENTASE HIDUP DAN MOTILITAS SPERMATOZOA SAPI BALI (Bos sondaicus)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Karakteristik Semen Segar Domba Lokal Karakteristik. Volume (ml) 1,54 ± 0,16. ph 7,04±0,8

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2006, VOL. 6 NO.1, 7 11

PERBEDAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SEMEN SEGAR PADA BERBAGAI BANGSA SAPI POTONG. Candra Aerens D.C, M. nur ihsan, Nurul Isnaini ABSTRACT

BAB III MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan adalah semen yang berasal dari lima kambing

Efek Penambahan Vitamin E dalam Pengencer Glukosa Fosfat terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Domba pada Suhu 5 C

DAFTAR ISI. BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Hipotesis...

HASIL DAN PEMBAHASAN

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

S. Suharyati Jurusan Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung ABSTRAK

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. breeding station Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Domba jantan yang

TINJAUAN PUSTAKA. domestik dari banteng ( Bibos banteng) adalah jenis sapi yang unik. Sapi asli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 7 13 April 2014, di BIBD Lampung,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan metode artificial vagaina (AV). Semen yang didapatkan kemudian

Sutiyono, S. Riyadi, dan S. Kismiati Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. DAYA TAHAN SPERMATOZOA SAPI FRISIEN HOLSTEIN DALAM BERBAGAI BAHAN PENGENCER PADA SUHU 5 o C BIDANG KEGIATAN : PKM-AI

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai

PENGARUH JENIS PENGENCER SEMEN TERHADAP MOTILITAS, ABNORMALITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA AYAM BURAS PADA PENYIMPANAN SUHU 5 o C

SKRIPSI. Oleh FINNY PURWO NEGORO. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

Penambahan Vitamin C Pada Pengencer Fosfat Kuning Telur Semen Kalkun Yang Disimpan Pada Suhu 5 C

PENGARUH JUMLAH SPERMATOZOA PER INSEMINASI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KAMBING PERANAKAN ETAWAH

Motilitas Spermatozoa Sapi Brahman dengan Berbagai Konsentrasi dalam Pengencer CEP-D yang Disimpan dalamrefrigerator

KUALITAS SEMEN SEGAR SAPI PEJANTAN PADA PENYIMPANAN DAN LAMA SIMPAN YANG BERBEDA

Mahasiswa Pascasarjana PS Peternakan Universitas Diponegoro

SKRIPSI OLEH SARI WAHDINI

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. betina dengan kambing Etawah jantan. Berdasarkan tipe kambing PE digolongkan

MUHAMMAD RIZAL AMIN. Efektivitas Plasma Semen Sapi dan Berbagai Pengencer

KUALITAS SPERMA SAPI BEKU DALAM MEDIA TRIS KUNING TELUR DENGAN KONSENTRASI RAFFINOSA YANG BERBEDA

PENGGUNAAN KATALASE DALAM PRODUKSI SEMEN DINGIN SAPI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Limousin merupakan keturunan sapi Eropa yang berkembang di Perancis.

Penambahan Bovine Serum Albumin Mempertahankan Motilitas Progresif Spermatozoa Kalkun pada Penyimpanan Suhu 4 C

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Flock Mating dan Pen Mating secara Mikroskopis ini dilaksanakan pada tanggal

PENGARUH BERBAGAI METODE THAWING TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA EVALUASI SEMEN Hari dan tanggal : Senin, 21 Desember 2015

Transkripsi:

Sains Peternakan Vol. 9 (2), September 2011: 72-76 ISSN 1693-8828 Pengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan 5ºC Nilawati Widjaya Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian Universitas Bandung Raya Jl. Banten No. 11, Bandung 40272 Email: widjajanilawati@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian susu skim dengan pengencer Tris kuning telur terhadap daya tahan hidup spermatozoa sapi pada suhu penyimpanan 5ºC. Penelitian ini menggunakan semen Sapi Simmental. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 kelompok sebagai kelompok adalah ejakulat. Sebagai perlakuan : P 0 = susu skim 100% tanpa pengencer Tris kuning telur; P 1 = susu skim 95% + tris kuning telur 5%; P 2 = susu skim 90% + Tris kuning kuning telur 10%; P 3 = susu skim 85% + Tris kuning telur15%; P 4 = susu skim 80% + Tris kuning telur 20%. Peubah yang diamati adalah persentase hidup spermatozoa dan motilitas spermatozoa setelah disimpan selama 2 hari pada suhu 5ºC. Pemberian pengencer susu skim dengan Tris kuning telur sangat mempengaruhi persentase hidup dan motilitas spermatozoa sapi yang disimpan pada suhu 5ºC (P<0.01). Pemberian pengencer susu skim sampai taraf 15% memberikan hasil yang terbaik sehingga mampu menekan laju penurunan daya tahan hidup spermatozoa Sapi Simmental yang disimpan selama 2 hari pada suhu 5ºC. Kata kunci : susu skim, spermatozoa, pengencer tris kuning telur, daya tahan hidup Effect of Skim Milk and Tris Yolk Extender on Viability of Bovine Spermatozoa at Temperature 5ºC ABSTRACT The objective of the study was to determine the effect of skim milk and Tris yolk extender on the viability bovine spermatozoa at 5 ºC. This study used Simmental bull semen. The design used was Randomized Design Group (RAK) with 5 treatments and 5 groups of ejaculate. The treatments were: P0 = skim milk 100% without Tris yolk extender; P1 = 95% skim milk + 5% Tris yolk extender, P2 = 90% skim milk + Tris yolk extender 10%, P3 = skim milk 85% + Tris yolk extender 15%, P4 = skim milk 80% + Tris yolk extender 20%. The observed variables were the percentage of live spermatozoa and the motility of spermatozoa after storage for 2 days at 5ºC. Skim milk with Tris yolk extender affect the viability and motility of spermatozoa stored at 5ºC (P<0.01). Provision of extender up to 15% gave the best results and suppressed the decline in the viability of spermatozoa storaged for 2 days at 5ºC. Key words: skim milk, spermatozoa, Tris yolk extender, viability 72

PENDAHULUAN Salah satu upaya dalam perbaikan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan dengan metode Inseminasi Buatan (IB). Keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) dapat dicapai melalui kualitas semen jantan, perlakuan terhadap semen, transportasi dan pelaksanaan inseminasi, sehingga ketersediaan semen yang dibutuhkan setiap saat dalam keadaan yang masih baik serta layak untuk inseminasi dapat dilakukan dengan cara pengawetan semen yaitu dengan melakukan pengenceran semen. Pengenceran semen dilakukan untuk mengurangi kepadatan dan menjaga kelangsungan hidup spermatozoa. Bahan pengencer tersebut mengandung zat zat makanan sebagai sumber energi dan tidak bersifat racun bagi spermatozoa, dapat melindungi spermatozoa dari kejut dingin (cold shock), menghambat pertumbuhan mikroba serta bersifat sebagai penyangga (Djanuar, 1985). Tris merupakan larutan yang mengandung asam sitrat dan fruktosa yang berperan sebagai penyangga (buffer), untuk mencegah perubahan ph akibat asam laktat dari hasil metabolisme spermatozoa serta mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit, sumber energi dan melindungi spermatozoa dari kejut dingin (cold shock). Selain itu, tris mempunyai kemampuan dalam memberikan motilitas spermatozoa yang lebih tinggi karena tris lebih banyak mengandung zat zat makanan, antara lain fruktosa, asam sitrat yang dapat dipanaskan sebagai buffer dan meningkatkan aktifitas spermatozoa (Hoesni, 1997). Manfaat kuning telur terletak pada lipoprotein dan lesitin yang terkandung di dalamnya (Kampschmidt dkk, 1953; Bleckshaw, 1954 dalam Toelihere 1985) yang bekerja mempertahankan dan melindungi integritas selubung lipoprotein dari sel spermatozoa (Bleckshaw dan Salisbury, 1957 dalam Toelihere 1985). Kuning telur juga mengandung glukosa yang lebih suka dipergunakan oleh sel sel sperma sapi untuk metabolismenya daripada fruktosa yang terdapat di dalam semen (Van Tienhoven dkk, 1952 dalam Toelihere 1985). Kuning telur mengandung asam asam amino, karbohidrat, vitamin, dan mineral untuk kebutuhan hidup spermatozoa. Selain itu, di dalam kuning telur terdapat senyawa anti kejut yang berperan melindungi spermatozoa dari kejut dingin. Kuning telur juga mengandung glukosa, bermacam maca, protein, vitamin yang larut dalam air dan lemak serta viskositasnya yang dapat menguntungkan bagi spermatozoa (Djanuar, 1985). Sebagaimana diketahui susu skim mengandung zat nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh spermatozoa sebagai sumber energi. Selain itu, susu skim juga mengandung zat lipoprotein dan lesitin sehingga bisa digunakan dalam pengencer semen untuk melindungi spermatozoa dari pengaruh kejut dingin (cold shock) dan air susu juga mengandung enzim yang hancur pada waktu pemanasan dimana pemanasanair susu dia atas 80ºC akan melepaskan gugusan sulfhydril (-SH) yang berfungsi sebagai zat reduktif yang mengatur metabolism oksidatif sperma. Atas dasar tersebut, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Susu Skim Dengan Pengencer Tris Kuning Telur Terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi Pada Suhu Penyimpanan 5ºC. MATERI DAN METODE Materi penelitian adalah semen sapi Simmental yang mempunyai ciri ciri bulu berwarna krem agak kecoklatan, bagian muka dari lutut ke bawah dan ujung ekor bewarna putih, warna putih pada bagian muka bersifat dominan dari satu ekor sapi pejantan sebanyak 5 ejakulat dengan menggunakan vagina buatan. Alat yang digunakan : vagina buatan, tabung penampung, tabung reaksi berskala, spatula, gelas ukur, lemari pendingin, pipet eritrosit, oven, termos es, mikroskop, objek glass, cover glass, aluminium foil, counter, lampu Pengaruh Pemberian Susu Skim... (Widjaja) 73

spiritus, dan jarum suntik. Bahan yang digunakan : susu skim, kuning telur, larutan tris, NaCl 3%, NaCl 9%, eosin 2%, antibiotik penicillin dan streptomycin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 kelompok, sebagai kelompok adalah ejakulat, dengan 5 perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Awal Semen Gambaran awal mengenai semen sapi Simmental yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil rataan keadaan awal semen memberikan indikasi bahwa semen sapi Simmental yang digunakan memenuhi syarat dalam proses pengenceran. Rataan volume semen pada keadaan awal sebelum perlakuan adalah 5,06 ml, hal ini sesuai dengan pendapat Toelihere (1985) yang menyatakan bahwa semen sapi normal memiliki volume 5 8 ml dengan konsentrasi sperma antara 300 2500 juta/ml dan jumlah motilitas spermatozoa awal sebesar 65,00%. Rataan persentase hidup spermatozoa pada keadaan awal semen sebesar 74,68% dengan rataan motilitas spermatozoa sebesar 72,00% ini berarti rataan tersebut dapat dikategorikan baik. Pengaruh Perlakuan Terhadap Persentase Hidup Spermatozoa Pengaruh perlakuan terhadap persentase hidup spermatozoa dapat dilihat pada Tabel 2. Dari Tabel 2 terlihat bahwa pemberian pengencer susu skim dengan tris kuning telur sangat nyata mempengaruhi persentase hidup spermatozoa sapi yang disimpan pada suhu 5ºC (P<0.01). Perlakuan P3 memberikan hasil terbaik diikuti perlakuan P1, P2, P0, dan P4. Kondisi ini diduga pada perlakuan P3 pengencer susu skim dengan tris kuning telur mempunyai kandungan penyangga yang terdapat dalam pengencer, yang dapat menetralisir hasil metabolism seperti asam laktat sehingga spermatozoa dapat bertahan hidup. Sejalan dengan (Hafez, 1993) bahwa tris juga berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah perubahan ph. Pada P1, P2, P0, dan P4 diduga susu skim dengan tris kuning telur dalam menetralisir sisa metabolisme akibat aktifitas spermatozoa meningkat sehingga banyak spermatozoa yang mati, hal ini sejalan dengan pernyataan Djanuar (1985) terjadinya metabolisme akan mengakibatkan penimbunan sisa metabolisme, penurunan ph dan kehabisan bahan keperluan metabolisme, peningkatan suhu semen akan mengakibatkan kecepatan metabolisme dan aktifitas spermatozoa sehingga spermatozoa mati. Pengaruh Perlakuan Terhadap Motilitas Spermatozoa Pengaruh perlakuan terhadap motilitas spermatozoa dapat dilihat pada Tabel 3. Dari Tabel 3 terlihat bahwa pengaruh pemberian pengencer susu skim dengan tris kuning telur berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap motilitas spermatozoa. Perlakuan P3 memberikan persentase motilitas spermatozoa yang lebih baik dibanding dengan perlakuan P1, P2, P0, dan P4. Hal ini diduga pada perlakuan P3 pemberian susu skim dengan tris kuning telur yang ideal dimana terjadi substitusi antara zat zat nutrisi yang terkandung di dalam susu skim dan tris kuning telur untuk mempertahankan motilitas spermatozoa yang disimpan selama 2 hari pada suhu 5ºC. Dari hasil rataan masing masing perlakuan terhadap spermatozoa dapat dilihat bahwa pada perlakuan P1, P2, P4 menunjukkan kecenderungan motilitas menurun, kondisi ini diduga terjadi perubahan ph meskipun belum berakibat fatal terhadap spermatozoa. Berbagai bahan penyangga dapat dipakai untuk 74 Sains Peternakan Vol. 9 (2), 2011

Tabel 1. Keadaan Awal Semen Sapi Simmental sebelum Pengenceran Keadaan Awal Semen Rataan Volume semen (ml) 5,06 ± 0,42 Persentase Hidup Spermatozoa (%) 74,68 ± 2,04 Motilitas Spermatozoa (%) 72,00 ± 2,73 Konsentrasi Spermatozoa (juta/ml) 422,20 ± 64,81 Tabel 2. Rataan Persentase Hidup Spermatozoa Sapi Simmental Setelah Penyimpanan 2 Hari Perlakuan Rataan Persentase (%) P0 46,18 d P1 57,56 b P2 51,70 c P3 62,48 a P4 41,16 e a,b,c,d,e Superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Tabel 3. Rataan Motilitas Spermatozoa Sapi Simmental Setelah Penyimpanan 2 Hari Perlakuan Rataan Persentase (%) P0 45,4 d P1 55,6 b P2 50,1 c P3 60,7 a P4 40,8 e a,b,c,d,e Superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). mempertahankan ph semen, antara lain penyanggah sitrat, tris yang dapat mempertahankan ph dari kejut dingin (cold shock) sehingga ph tidak mengalami penurunan akibat asam laktat yang berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa. Selain itu, diduga karena pada perlakuan masih memiliki cadangan energi untuk bertahan hidup dan melakukan proses metabolisme dengan cara memanfaatkan glukosa. Hal ini sesuai dengan Frandson (1993), agar dapat melakukan pergerakan, spermatozoa membutuhkan energi untuk kelangsungan hidupnya. Pada P0 (kontrol) rataan motilitas spermatozoa terjadi penurunan keadaan ini diduga karena pada P0 tidak terdapatnya buffer sehingga tidak dapat mempertahankan ph semen netral. Menurut Toelihere (1985) bahwa spermatozoa menghasilkan asam laktat dalam jumlah yang tinggi dari metabolisme fruktosa sehingga penting untuk memberikan unsur penyanggah di dalam medium. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pengencer susu skim sampai taraf 15 % memberikan hasil yang terbaik sehingga mampu menekan laju penurunan daya tahan spermatozoa sapi Simmental yang disimpan selama 2 hari pada suhu 5ºC. DAFTAR PUISTAKA Djanuar. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak (Anatomy and Physiology of Farm Animal). Terjemahan Srigandono, B dan Praseno, K. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Pengaruh Pemberian Susu Skim... (Widjaja) 75

Hafez, E.S.E. 1993. Semen Evaluasi, Dalam E.S.E. Hafez (ed) Reproduction in farm Animal. Lea and Febiger. Philadelphia. Hal 405 423. Hoesni, F. 1997. Pengaruh Kadar Kuning Telur dalam Berbagai Pengencer terhadap Kualitas Spermatozoa Domba Pasca Pembekuan Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran, Bandung. Toelihere, M.R. 1985. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung. 76 Sains Peternakan Vol. 9 (2), 2011