PENELITIAN KELAS DAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

GURU DAN PTK. Oleh: Tarunasena Ma mur

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SD (GD 522)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Fraenkel (1990): Populasi adalah The larger group to which one hopes to apply the result. Fraenkel mencontohkan populasi sbb:

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS YANI KUSMARNI

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan Penelitian Tindakan yang dilakukan di Kelas Penelitian Tindakan (Action Research) penelitian dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Konsep pokok penelitian tindakan/action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)

MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan

BAB II MODEL DAN BENTUK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dikembangkan oleh

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Oleh: Nana Supriatna, Universitas Pendidikan Indonesia

LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermartabat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH ERLINA WIYANARTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau (Classroom Action Research).Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

KONSEP DAN PROSEDUR PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

PENELITIAN TINDAKAN Disajikan Dalam Lokakarya Guru-Guru SMP Darul Hikam Bandung 1 November 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ACTION RESEARCH DALAM PEMBELAJARAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelas V SDN Cipete 2 Kecamatan Curug Kota Serang. Dipilihnya. sehingga dapat mempermudah pelaksanaan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Kelas atau PTK. Kemmis (Atmadja, 2008:12) menjelaskan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN. efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran

PRINSIP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Mukhamad Murdiono, M. Pd. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

INSTRUMEN. Biaya dan waktu. Valid. Alat pengumpul data. Reliabel. Kualitas data. Kualifikasi pengumpul data. Tujuan. Besar sampel

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI

BAB III METODE PENELITIAN

CLASSROOM ACTION RESEARCH JAMILAH

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berupa fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Fenomena sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Prof. Dr. H. Suryana, M.Si

PROFESI DAN AREA ILMU MANAJEMEN PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

Observasi dan Wawancara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

Transkripsi:

PENELITIAN KELAS DAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) CLASSROOM RESEARCH Tanpa adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki PBM CLASSROOM ACTION RESEARCH adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki PBM Mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki/meningkatkan profesionalisme guru dalam PBM Guru dpt: Meneliti sendiri thd praktek pembel. yg dilakukan di kelas Melakukan penelitian thd siswa dari aspek interaksi selama PBM Secara kolaboratif dpt melakukan penelitian thd. proses & produk pembel. secara reflektif di kelas

PTK: penelitian yg bersifat reflektif dg melakukan tindakantindakan ttt agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelaj. di kelas secara lebih profesional Tujuan : Untuk Meningkatkan dan atau memperbaiki praktek pembelajaran yg seharusnya dila kukan. Mencari solusi dari permasalahan bukan kontribusi terhadap ilmu Manfaat Inovasi pembelajaran Pengembangan kurikulum Peningkatan profesionalisme guru

Problem selalu dari praktek pembelajaran sehari-hari Bersiklus Guru memegang peranan sangat penting Adanya tindakan utk memperbaiki Karakteristik PTK Adanya refleksi Penyembuh an Skala kecil Contoh : Apabila di kelas, guru memiliki masalah bahwa rendahnya pencapaian siswa dlm belajar karena proses pembelajarnya kurang banyak melibatkan mental siswa,, maka dalam proses pembelajaran berikutnya guru hendaknya mengajar dengan metode mengajar yang lebih banyak melibatkan mental siswa. Ruseffendi (1994), menyatakan bahwa PTK penelitian mendesak yg bertujuan utk mengembangkan keterampilan-keterampilan/kemampuankemampuan dan pendekatan baru dlm memecahkan persoalan yg ada di sekolah melalui penggunaan metode ilmiah. tidak untuk membuat generalisasi

Tujuan personal: Tujuan Penelitian Tindakan menurut Gall et al (2003) 1.Mengembangkan pemahaman ttg pemikiran dan tindakan siswa secara individu. 2.Mengembangkan pemahaman lebih dalam ttg pengalaman guru dg. inovasi-inovasi pendidikan ttt. 3.Memberi guru pengalaman utk mengkaji dan mengembangkan teori. 4.Menghasilkan self awarness yg tinggi pada para praktisi mengenai pend. dan pengetahuan utk membedakan antara gagasan-gagasan guru dg. apa yg sebenarnya terjadi. 5.Mengkaji pengaruh dari proses penelitian. 6.Melaksanakan penelitian sbg sutu proses pembelajaran individual Tujuan profesional: 1.Penelitian tindakan sbg bentuk pengembangan staf. 2.Mencari legitimasi utk peranan mereka sbg penghasil pengetahuan dan kontributor literatur dlm penelitian dan teori pendidikan. 3.Mengembangkan jaringan kerja praktisi-praktisi dlm melaksanakan penelitian tindakan utk mendorong hubungan kemitraan dan profesional mereka.

Tujuan politis: 1.Mencari bentuk pengajaran yg lebih manusiawi 2.Menyediakan (kondisi) keterlibatan seluruh partisipan dlm penelitian dari semua yg dipengaruhi penelitian tsb. 3.Membuat agenda perubahan sosial dg komitmen utk mendorong kesesuaian ekonomi dan sosial melalui upaya-upaya-upaya kolaboratif untuk meningkatkan kesempatan-kesempatan dan outcome pendidikan. Penelitian pendidikan Tradisional Tindakan Kelas Tujuannya utk menemukan dan memvalidasi aturan-aturan umum ttg belajar mengajar, shg diperlukan pengetahuan rancangan yg mendalam dari rancangan penelitian, teknik-teknik sampling, dan analisis statistik. Tujuannya utk memberikan informasi pada lembaga mengenai apa dan bagaimana sebaiknya siswa belajar mengenai materi spesifik. atau menggunakan informasi-informasi dan temuan-temuan yg diper- oleh utk memberi informasi dan meningkatkan Pembelajaran.

Perbandingan Penelitian tradisional/formal dengan pen. Tindakan Topik Penelitian Formal Penelitian Tindakan Pelatihan yg dibutuhkan peneliti Pelatihan ekstensif Pengamatan sendiri atau konsultasi Tujuan Penelitian Metode utk mengident. masalah Prosedur utk. Meninjau ulang prosedur Pendekatan dalam sampling Rancangan Penelitian Prosedur Pengukuran Pengetahuan yang dpt digeneralisaskin Tinjau ulang penelitian sebelumnya Ekstensif, menggunakan sumber-sumber utama Acak atau sampling representatif Memerlukan kontrol, kerangka jangka panjang Pengukuran-pengukuran melalui evaluasi dan pretes Pengetahuan utk diaplikasikan pada situai lokal Masalah-masalah atau tujuan-tujuan yg dihadapi saat itu Lebih bebas, menggunakan sumbersumber sekunder Prosedur bebas, berubah selama penelitian, jangka pendek. Pengukuran2 sesuai kebutuhan saat itu atau yg sudah distandarisasi Fokus-fokus pada hal-hal yg bersifat praktis bukan pada kebermaknaan statistik, menyajikan data mentah, grafik.

Topik Penelitian Formal Penelitian Tindakan Analisis data Aplikasi hasil penelitian Pelaporan temuan penelit. Uji statistik, teknik-teknik kualitatif Berdasarkan pada kebermakna an secara teoritis, meningkatkan pengetahuan ttg proses belajar meng. secara umum Laporan yg dipublikasikan, arti kel jurnal, konferensi prof Berdasarkan pada kebermaknaan praktis, meningkatkan proses belajar mengajar dlm kondidi ttt. Berbagi secara informal dg kolega2, lap. singkat, konferensi, dokumen Bukan merupakan penelitian tindakan: Bukan mrpk sesuatu yg biasa dilaku kan guru saat mereka memikirkan ttg pengajaran yg mereka lakukan Tidak dimulai dari pandangan thd suatu masalah sbg penyakit Bukan mrp penelitian orang lain Bukan mrpk penggunaan metode ilmiah utk mengajar. Mrpk pen.sist. dan melibatkan pengump bukti yg jadi dasar utk reflektif Pen.ini didorong oleh suatu pertanyaan utk meningkat. dan memahami PBM penelitian ini mrpk penelitian yg dilaku kan orang lain Bukan merupakan pengujian hipotesis/ ttg pengg.data utk membuat konklusi

4 bentuk PTK : 1.Guru Sebagai Peneliti : Guru terlibat secara penuh dalam: 2. Kolaboratif Perencanaan Tindakan Refleksi Bila ada pihak lain yg terlibat tdk dominan hanya bersifat konsul tatif Guru Dosen Kepala Sekolah Bekerjasama utk saling belajar dan mengisi thd proses peningkatan profesionalisme masing-masing

3. Simultan dan Terintegrasi Memecahkan masalah praktis pembelajaran Tujuan Menghasilkan penget ilmiah dlm bidang pembelajaran di kelas Guru dilibatkan pada proses pembelajaran di kelas namun persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti datang dan diidentifikasi dari luar. Jadi guru bukan penggagas utama thd persoalan-persoalan apa yg harus diteliti dlm kelasnnya sendiri, sehingga yg mengambil posisi inovator, peneliti lain. 4. Administrasi Sosial Eksperimental Bentuk ini lebih menekankan pd dampak kebijakan dan praktek, guru tdk dilibatkan dlm perencanaan, aksi dan refleksi. Jadi guru tdk banyak memberikan masukan. Tanggung jawab penuh di pihak luar. Peneliti bekerja atas dasar hipotesis ttt, kemudian melakukan bermacam-macam bentuk tes dlm sebuah eksperimen. Menurut Calhoun (1993), terdapat tiga bentuk PTK: Teacher Researcher Collaborative Research Schoolwide Action Research

Desain PTK dengan model siklus Salah satu model penelitian tindakan yg dianggap tdk terlalu sulit utk digunakan adalah Model Kemmis dan McTaggart (1988 ) dari Deakin University sbb: 1.Rencana: merenc kegiatan apa yg akan dilakukan guru dan siswa utk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sbg solusi 2.Tindakan: Apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sbg upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yg diinginkan 3.Observasi: mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yg dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa 4.Refleksi: Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dpt melakukan revisi perbaikan thd rencana awal PAOR : Plan, Act, Observe, dan Reflect (Sukardi )

Contoh: Seorang guru mau meningkatkan perbendaharaan jml species insekta dg jml rata-rata 10 species/minggu. Maka utk hal tsb. guru harus membuat rencana kegiatan apa saja yg akan dilakukan siswa dan apa yg harus dilakukan guru hendaknya disusun secara beurutan. Kemudian guru melakukan tindakan dg mewajibkan siswa menggamb. 5 species serangga yg telah diberi nama dan ditempelkan pada tempat yg telah disiapkan guru. Setiap hari diamati siswa yg menempelkan gambar serangga dan menghitung jumlahnya. Setelah satu bulan, guru menghitung rata-rata penambahan perbendaharaan perminggunya hanya 3 species saja. Siswa yg melaksanakan tugasnya ternyata hanya bbrp siswa ttt saja. Atas hasil observasi tsb guru merefleksi dan menyadari bhw cara yg dilakukannya kurang efektif. Berdasarkan hal tsb, guru merevisi rencana awal yaitu dg cara mengundi siswa utk menempelkan gambar insekta yg diamatinya. Setiap siswa yg terpilih diwajibkan utk menempelkan gambar hasil pengamatannya dan diberi reward brp tambahan nilai bagi mereka yg menempelkan gamb. lebih dari yg ditugaskan. Melalui PTK ini ternyata dpt peningkatan perbendaharaan jumlah insekta yg diketahui oleh siswa. Dengan langkah ini terjadi suatu siklus: rencana kegiatan observasi refleksi revisi rencana kegiatan observasi refleksi, dst. Sehingga tercapai tujuan yang diharapkan melalui tindakan yang paling efektif.

Contoh Pelaksanaan PTK Rencana : Mengajarkan materi pencemaran air dengan metode diskusi Tindakan : Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (8 orang/kelompok) guru mengajar dengan metode diskusi Observasi : Beberapa observer mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Hasilnya kurang baik Refleksi : Setelah berdiskusi dengan para observer, guru menyadari bahwa cara mengajar yang dia lakukan kurang baik/efektif. Berdasarkan hal tsb, guru merevisi rencana awal Mengajar dengan metode diskusi sesuai dengan masukan dari para observer, misalnya: jumlah anggota kelompok terlalu banyak, guru terlalu memonopoli diskusi, kurang mengarahkan siswa, dsb. Materi yang diajarkan pencemaran tanah para observer mengamati kegiatan belajar mengajar tersebut Hasil belajar meningkat Melalui PTK ini terjadi suatu siklus: rencana tindakan observasi refleksi revisi rencana awal tindakan observasi refleksi, dst. Sehingga tercapai tujuan yang diharapkan melalui tindakan yang paling efektif.

PENGEMBANGAN MODEL PTK Pelaksanaan Observasi Refleksi Rencana Dari refleksi mungkin muncul masalah baru PTK Observasi Releksi Pelaksanaan Tindakan Rencana Masalah utama Tahap siklus pertama

Fase-fase penelitian tindakan : 1.Memilih area atau fokus: a.mengidentifikasi area yang menarik b. Fokus pada siswa c. Mengamati dampak dadakan dan kumulatif 2.Pengumpulan data : a.mengumpulkan data secara mendadak kemudian bergerak pada sumber-sumber data konvensional dan inventif b. menggunakan sumber data majemuk c.mengumpulkan data secara reguler d.meningkatkan pengumpulan data ownership e.memonitor pengumpulan data sampai data tsb menjadi normatif 3.Mengorganisasi data: a.menghitung secara cepat peristiwa-peristiwa dan bukti-bukti b.menampilkan data secara sederhana dlm bentuk tabel dan charta c.menyusun data dlm kelompok data kelas atau sekolah d.mengorganisasi utk analisis staf e.cari bantuan teknis bila diperlukan 4.Analisis dan interpretasi data: a.rangkum data b.analisis dan pertanyakan data c.tentukan area priritas utk tindakan d.putuskan tindakan apa yg akan dilakukan 5.Melakukan tindakan: a.pilih tindakan terbaik b.tentukan rencana tindakan jangka panjang dan pendek c.implementasi tindakan d.ases implementasi tindakan

Beberapa Model Penelitian Tindakan Selain model yg dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart, juga dikenal beberapa model penelitian tindakan sbb : 1. Model Ebbut Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Ide awal, Ident. Permasalahan, tujuan dan manfaat -Langkah tindakan -Monitoring efek tindakan 2. Model Elliot -Revisi rencana umum -Langkah tindakan -monitor efek tindakan sbg. bahan utk masuk ke tingkatan ketiga -Revisi ide umum -Rencana diperbaiki -Langkah tindakan -monitor efek tind sbg bahan evaluasi tujuan penelitian Ide utama Peninjauan Perencanaan Tindakan 2 Monitoring Tindakan 1

3. Model Mc Kernan Daur 1 Daur 2 Daur n Hasil Identifikasi Masalah Penetapan Hasil 2 Redifinisi Permasalahan Reevaluasi Tindakan 1 Redefinisi Permasalahan Reevaluasi Tindakan 2 Redefinisi Permasalahan Implikasi Tindakan 1 Hipotesis Ide Implikasi Tindakan 2 Hipotesis Ide Tindakan 1 Tindakan 2

Beberapa konsep penting dalam PTK Kolaboratif : Kerja sama antara guru dan peneliti dari luar sekolah utk melakukan PTK secara bersama di kelas dan atau di sekolah. Dalam model PTK yg kolaboratif peran guru dan peneliti dari luar adalah sejajar, Artinya, guru juga berperan sbg peneliti selama PTK yg bersifat kolaboratif itu berlangsung. Refleksi: Dalam proses PTK peneliti selalu memikirkan mengapa suatu dampak tindakan terjadi di kelas. Dari pemikiran itu kemudian peneliti akan mencari pemecahannya dengan melalui tindakan-tindakan pembelajaran tertentu. Rencana : Seperangkat kegiatan yang ditata secara sistematik dan runtut yang akan dilaksanakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Desain: Model atau gambaran bentuk yang akan diikuti dalampelaksanaan penelitian

Pelatihan guru Kesimpulan bahwa PTK bukan: Pengembangan model Pengembangan inkuiri Penelitian thd orang lain Sesuatu yang biasa dilakukan guru Aplikasi metode ilmiah Tetapi merupakan penelitian yg berkarateristik Small scale Self evaluative Situational Collaborative Cyclical partisipatory