PENGEMBANGAN METODE BALANCED SCORE CARD (BSC) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OTOMASI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. yang lainnya menjadi sangat pelik dan kompetitif, perusahaan dituntut untuk

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Balanced Scorecard sebagai

Teknologi Informasi Perpustakaan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 58 TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. harta yang berharga bagi perusahaan (Intangible Assets) serta berguna untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia secara geografis menempati posisi yang

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 66 TAHUN 2016

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

RENSTRA SKPD KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG TAHUN PEMERINTAH KOTA SEMARANG JL. PEMUDA NO. 175 TELP SEMARANG

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. diamanatkan dalam Undang-undang Dasar tahun 1945 yaitu mencerdaskan

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran organisasi dalam

MVC dengan BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 BAPERSIP PROV. JATIM

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 040/871/ KPAD/ 2015

Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Perguruan Tinggi Studi Kasus Universitas Komputer Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, karena perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi,

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Urusan Kearsipan yang diselenggarakan pada Badan Perpustakaan dan Arsip melalui 4 program dan 10 kegiatan utama, sebagaimana tabel berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

BALANCED SCORECARD ROBERT S. KAPLAN DAVID P NORTON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

Transkripsi:

PENGEMBANGAN METODE BALANCED SCORE CARD (BSC) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT I. GAMBARAN UMUM ORGANISASI Keberadaan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat diatur dengan Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Atas dasar Peraturan Daerah tersebut, tugas pokok Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah: Membantu Gubernur dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan dan kearsipan; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan; c. Pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas di bidang perpustakaan dan kearsipan; d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perpustakaan dan kearsipan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. II. VISI, MISI, DAN TUJUAN ORGANISASI 1

A. VISI Tujuan pokok Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah menjadikan perpustakaan dan arsip sebagai sentra informasi bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan Visi sebagai berikut: Menjadi institusi andalan di bidang Perpustakaan dan Arsip di Nusa Tenggara Tahun 2013 B. MISI Atas dasar Visi tersebut di atas, maka Misi Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas: 1. Tersedianya koleksi yang lengkap, faktual dan terkini yang dapat diakses dengan cepat dan akurat guna mewujudkan kepuasan pemustaka; 2. Mewujudkan pelayanan prima kepada pemustaka melalui layanan yang mudah, ramah, cepat dan tepat didukung otomasi perpustakaan dan peningkatan koleksi bahan pustaka; 3. Pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan; 4. Pembinaan dan peningkatan pengelolaan kearsipan; 5. Peningkatan tertib arsip dan pengembangan sumber daya manusia kearsipan; 6. Peningkatan pemeliharaan, pelestarian dan pelayanan informasi kearsipan. 2

C. TUJUAN ORGANISASI Dalam rangka mendukung upaya untuk mengembangkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan beberapa tujuan strategis Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai berikut: 1. Terwujudnya pelayanan koleksi deposit daerah yang cepat, tepat dan murah dengan terlaksananya Undang Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) serta pengembangan koleksi bahan pustaka yang faktual dan akurat dengan penguatan koleksi ilmiah dan penambahan jurnal-jurnal penelitian. 2. Terwujudnya pelayanan prima kepada pemustaka melalui layanan yang mudah, ramah, cepat dan tepat didukung otomasi perpustakaan dan peningkatan koleksi bahan pustaka. 3. Terbinanya semua jenis perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan yang diakui secara nasional dengan pengelola yang profesional sehingga pengembangan minat dan budaya baca pada masyarakat Nusa Tenggara Barat meningkat. 4. Terwujudnya pegelolaan kearsipan yang profesional melalui pemeliharaan, pelestarian yang memadai dan pelayanan informasi kearsipan yang cepat, tepat dan akurat. 5. Terwujudnya profesionalisme dan kualitas sumber daya manusia kearsipan sehingga mampu mewujudkan pelayanan informasi arsip melalui sistem informasi manajemen kearsipan (SIMARS) dan terus mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, BUMN/BUMD dan masyarakat. 3

III. STRATEGI Pelaksanaan Visi dan Misi dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi, Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat menyusun strategi sebagai berikut: 1. Revitalisasi peran lembaga pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia. 2. Pengembangan potensi rumah ibadah sebagai sumber belajar alternatif. 3. Pengembangan sumber daya manusia di pulau-pulau kecil/terpencil. 4. Pengembangan sumber daya manusia masyarakat pedesaan. 5. Pendayagunaan arsip-arsip dan dokumen-dokumen penting tentang Nusa Tenggara Barat. 6. Pemanfaatan kecanggihan teknologi informasi dalam mendukung pelayanan prima. 7. Pengembangan sumber daya manusia pengelola perpustakaan dan kearsipan. 8. Pelaksanaan Undang Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Karya Cetak dan Karya Rekam. 9. Monitoring dan evaluasi program perpustakaan dan kearsipan. IV. MODEL BALANCED SCORE CARD (BSC) YANG DIKEMBANGKAN Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan organisasi publik nirlaba yang bergerak dalam bidang layanan jasa perpustakaan dan arsip dapat mengembangkan BSC untuk meningkatkan kinerja. Pengembangan BSC dilakukan dalam 4 (empat) perspektif, yaitu: Perspektif Finansial, Perspektif Pelanggan / Pengguna Jasa Perpustakaan dan Arsip, Perspektif Operasional Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. 4

A. Perspektif Finansial Menurut Kaplan dan Norton (2000 : 23) bahwa BSC tetap menggunakan perspektif finansial karena ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. Dalam organisasi perpustakaan dan arsip tidak mencari kontribusi finansial tetapi terlaksana dan tercapainya ketiga fungsi utama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu: Pertama, pelayanan perpustakaan dan arsip kepada masyarakat; Kedua, pembinaan semua jenis perpustakaan dan arsip; dan Ketiga, pelestarian bahan pustaka dan arsip. Pelayanan kebutuhan bahan bacaan dan arsip bagi masyarakat dilakukan dengan cepat, tepat, akurat, dan tanpa biaya. Pencarian bahan bacaan di ruang koleksi dapat dilakukan dalam waktu singkat dengan menggunakan jaringan Online Public Access Catalogue (OPAC) yaitu satu sistem pencarian buku melalui katalog yang tersedia dalam pangkalan data (database) jaringan. Jika buku yang dicari tidak tersedia maka pemustaka (pengguna jasa perpustakaan) akan diberikan informasi tentang koleksi yang relevan atau sumber-sumber lain. Begitu pula dengan proses layanan peminjaman dan pengembalian buku dari proses manual dengan menggunakan kartu peminjaman beralih ke sistem otomasi. Nomor anggota dan kode buku dientri dalam database sehingga dalam mengasksesnya dengan mesin pendeteksi (scanner) dapat dihubungkan dengan barcode pada masing-masing buku dan kartu anggota perpustakaan. 5

Begitu pula dengan upaya meningkatkan sumber daya manusia pengelola perpustakaan baik yang berasal dari internal Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB maupun pengelola semua jenis perpustakaan lain di seluruh Wilayah NTB. Hal ini dilakukan sebagai wujud kegiatan pembinaan perpustakaan dan arsip dalam bentuk Diklat Teknis bagi Pengelola Perpustakaan dan Arsip. Diklat ini dilaksanakan dengan menggunakan pola 30 % teori dan 70 % praktek, sehingga peserta Diklat lebih mudah dan cepat memahami materi diklat. Akumulasi waktu yang dibutuhkan hanya 50 jam pelajaran dari yang biasanya dilakukan dalam 100 jam pelajaran. Efektivitas waktu dalam diklat ini berpengaruh pada penggunaan dana kegiatan (efisien), sehingga sisa dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain yang mendukung tugas pokok dan fungsi perpustakaan dan arsip. B. Perspektif Pelanggan Menurut Kaplan dan Norton (2000 : 23) bahwa dalam perspektif pelanggan BSC, para manajer mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalam segmen sasaran. Perspektif ini terdiri atas beberapa ukuran utama terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran. Untuk memuaskan pelanggan/pengguna jasa perpustakaan dan arsip dilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan dengan cara : - Menempatkan petugas pada bagian layanan jasa yang memahami pengetahuan teknis tentang perpustakaan dan arsip yaitu para tenaga fungsional Pustakawan 6

dan Fungsional Arsiparis. Disamping pengetahuan teknis perpustakaan dan arsip yang dikuasai, juga memiliki sikap ramah, murah senyum, dan suka membantu. - Menyediakan fasilitas yang mendukung kecepatan dalam penelusuran bahan pustaka dan informasi yang dibutuhkan, seperti katalog buku, Katalog Induk Daerah, pangkalan data buku, internet baik yang menggunakan kabel maupun yang nirkabel, dan intranet. - Menjaga kualitas hubungan dengan pengguna jasa perpustakaan dan arsip dengan memberikan sosialisasi penggunaan jasa layanan perpustakaan dan arsip baik secara langsung di perpustakaan dan arsip maupun di kampus-kampus atau sekolah-sekolah pada saat orientasi kepada mahasiswa/siswa baru, pendidikan pemakai/pengguna jasa perpustakaan, dan bimbingan membaca. - Terus manambah koleksi buku-buku terbaru dan terpopuler. C. Perspektif Bisnis Internal Dalam perspektif bisnis internal yang dikembangkan adalah aktivitasaktivitas yang dapat mengurangi terhambatnya pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa perpustakaan dan arsip, seperti: - Mengembangkan kegiatan untuk mengurangi keterlambatan anggota perpustakaan mengembalikan buku. - Mengembangkan kegiatan untuk meminimalkan jumlah kehilangan buku. - Menambah alokasi anggaran pada pos pelayanan perpustakaan dan arsip. - Memperluas jaringan layanan perpustakaan dan arsip. - Menambah aturan dan kebijakan yang mendukung kegiatan perpustakaan dan arsip. 7

D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif pembelajaran dan pertumbungan dilakukan dengan maksud untuk menjamin keberlanjutan organisasi agar tidak ditinggal oleh pelanggan. Upaya yang dapat dikembangkan di Badan Perpustakaan dan Arsip adalah : - Peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan teknis pengelolaan perpustakaan dan penataan arsip. - Pengembangan pegawai melalui pendidikan formal bidang perpustakaan dan kearsipan pada jenjang Diploma, S1, S2, maupun S3, yang dapat dilakukan dengan memberikan kemudahan kepada pegawai yang menggunakan biaya sendiri, atau bekerjasama dengan perguruan tinggi terkait. - Membangun hubungan baik dengan parapihak yang terkait dengan perbukuan, seperti penerbit, toko buku, penulis, dan ilmuwan. - Memberikan dukungan kepada karyawan yang ingin beralih status dari staf struktural menjadi pejabat fungsional Pustakawan dan Arsiparis. V. PENUTUP Pengembangan metode Balanced Score Card (BSC) dalam meningkatkan kinerja suatu organisasi amat diperlukan, mengingat metode ini fokus pada empat aspek penting, finansial, pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan mengembangkan empat aspek ini, maka tugas pokok dan fungsi Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga pengguna jasa perpustakaan dan arsip merasa puas dan terpenuhi kebutuhan bacaannya. 8

DAFTAR PUSTAKA Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (2000). Menerapkan Strategi Menjadi Aksi : Balanced Score Card, Jakarta : Erlangga. Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013. 9