Heni Safitri Herawati FKIP-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi siswa di sekolah.

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan. pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi,

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL FISIKA MATERI GERAK LURUS KELAS VII SEMESTER 2 SMP TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Korelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer

TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODEL PEBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI FOTOSINTESIS DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

Unnes Physics Education Journal

Abstrak. Kata Kunci: Petunjuk praktikum, laboratorium virtual, kinerja praktikum, motivasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data hasil belajar di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung kelas

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK TRACKER PADA RANCANG BANGUN ALAT DAN MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

DESAIN MODUL PRAKTIKUM MANDIRI TENTANG GERAK PARABOLA MENGGUNAKAN SIMULASI PhET PROJECTILE MOTION

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi ironisnya sampai sekarang pelajaran

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X MAN 3 MALANG

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DILENGKAPI MEDIA VIRTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SMA/MA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PF-29: PENGARUH DESAIN AKTIVITAS LABORATORIUM INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMAN 7 MATARAM

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Unnes Physics Education Journal

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013,

AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PRAKTIKUM STUDI KASUS DI LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SISWA KELAS XII SMA NEGERI ABULYATAMA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

THE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL

Edu Elektrika Journal

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

Unnes Physics Education Journal

I. PENDAHULUAN. permasalahannya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Konsep dan prinsip

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis)

I. PENDAHULUAN. fisika. Aspek kognitif merupakan aspek utama dalam pembelajaran, aspek ini

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MACROMEDIA FLASH PRO CS6 UNTUK KELAS X SMAN 115 JAKARTA

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

Keywords: Math Learning Outcome,Student s Learning Activity, Learning Starts With A Question

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENILAIAN UNJUK KERJA DALAM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA: INSTRUMEN DAN APLIKASINYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

Unnes Physics Education Journal

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

PERANCANGAN APLIKASI PENGAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG MOMENTUM LINEAR PADA PELAJARAN FISIKA SMA SKRIPSI

PELATIHAN PEMBUATAN REAGEN KIMIA UNTUK PRAKTIKUM IPA SMP DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU IPA, LABORAN DAN SISWA SMP

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM

Unnes Science Education Journal

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

STUDI PENDAHULUAN PADA UPAYA PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI CALON GURU FISIKA

STUDI PENDAHULUAN PADA UPAYA PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI CALON GURU FISIKA

JURNAL. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

Chemistry in Education

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Diajukan Oleh : PUTRI TIKA ARIYANI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN PROGRAM SIMULASI EKSPERIMEN BOYLE-GAY LUSSAC BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

By SRI SISWANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PENGUKURAN FISIKA ABSTRAK

THE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB INTERAKTIF DENGAN APLIKASI E-LEARNING MOODLE PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMP

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Rina S.E. Sitindaon Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan *

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

Descey Natalia Simbolon* Chemistry Department of FMIPA State University of Medan. * ABSTRACT

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NURMALIATI

Transkripsi:

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK GERAK LURUS (SURVEY TERHADAP SISWA KELAS X SMAN 87 JAKARTA SELATAN) Heni Safitri (henip@ut.ac.id) Herawati FKIP-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan ABSTRAK Experiment is the core of physics subject. Most of physics phenomena taught in school, are not based on observation. They are taught verbally and in few cases they are correlated with phenomena found in daily life. The presence of virtual laboratory could solve the problems as well as provide alternative solution for lack of equipments of physics laboratory in most schools. This research explained the perception of students about utilization of virtual laboratory in physics to learn the topic of linear motion. The research carried out on student class X in SMAN 87 Jakarta Selatan in 2009/2010. Data is collected from quesioner and then analyzed descriptively. The result indicates that using virtual laboratory, students better understand the concept of linear motion and give them experience of more save and more compartable practicum. Keywords: straight motion topic, student perception, virtual laboratories Pemanfaatan Laboratorium virtual bukan untuk menggantikan peran laboratorium yang sebenarnya (laboratorium riil), namun sebagai alternatif solusi atas minimnya peralatan laboratorium fisika yang sesungguhnya di sekolah-sekolah. Eksperimen adalah bagian utama dalam pembelajaran fisika. Dengan kegiatan eksperimen siswa mendapatkan pengalaman inquiri dan menemukan pengetahuan yang dicari. Melalui pemanfaatan laboratorium virtual fisika ini siswa dapat melakukan kerja ilmiah, melalui interaksi dengan program fisika siswa akan semakin meningkat pemahamannya terhadap konsep fisika. Laboratorium virtual yang berperan sebagai produk teknologi bertujuan untuk mengantarkan siswa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berkaitan erat dengan proses dan produk teknologi (Budiastra: 2004). Lebih lanjut, menurut Asriyanto (2007) melalui laboratorium virtual siswa diharapkan lebih termotivasi untuk melakukan pengamatan dan percobaan fisika, siswa dapat menjadikan laboratorium virtual fisika sebagai sarana menemukan konsep-konsep fisika yang lebih menyenangkan dan dapat divisualisasikan sehingga tidak hanya menjadi imajinasi belaka, motivasi siswa meningkat untuk lebih mempelajari topik-topik fisika serta terbentuknya pembelajaran yang menyenangkan dalam suasana belajar. Banyak keuntungan diperoleh dari penggunaan media komputer sebagai alat bantu pembelajaran. Jackson (dalam Paramata, 1996) menyatakan bahwa pengajaran yang menggunakan komputer dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Selain itu penggunaan media komputer dapat menyeimbangkan kebutuhan waktu dan keperluan pemrosesan dari tugas-tugas tertentu, serta memungkinkan pengembangan pendekatan pembelajaran bervariasi. Menurut Hamalik (2001) komputer adalah suatu medium interaktif, dimana siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan sehingga meningkatkan motivasi dan memberikan pengalaman kinestetik melalui penggunaan

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 2, September 2011, 97-101 keyboard komputer. Polla (2000) menyatakan pembelajaran berbantuan komputer mampu menciptakan suatu proses belajar mengajar yang interaktif, sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi siswa dan guru dalam mencapai tujuan pendidikan. Defrianto (2001) mencoba menggunakan metode pengajaran fisika interaktif dan visualisasi komputer dan hasilnya memberikan kenaikan nilai rata-rata yang signifikan. Puspita dan Yamin (2008) memberikan definisi laboratorium virtual merupakan sistem yang dapat digunakan untuk mendukung sistem praktikum yang berjalan secara konvensional. virtual laboratory ini biasa disebut dengan virtual-lab. Panner (2001) menyatakan bahwa The Virtual Laboratory is an interactive environment for creating and conducting simulated experiments: a playground for experimentation. It consists of domain-dependent simulation programs, experimental units called objects that encompass data files, tools that operate on these objects. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi siswa terhadap pemanfaatan laboratorium virtual pada topik gerak lurus. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 87. Pemilihan lokasi dipertimbangkan atas dasar sekolah SMAN 87 Jaksel menjadi sekolah mandiri untuk melakukan suatu metode pembelajaran yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi yang salah satunya adalah pemanfaatan laboratorium virtual. Siswa kelas X semester I Tahun ajaran 2009/2010 diberi pelajaran fisika dengan topik gerak lurus. Jumlah subjek penelitian 30 siswa. Setelah siswa menggunakan laboratorium virtual topik gerak lurus dengan menggunakan ticker timer siswa diberi kuesioner berisi 12 item pernyataan tentang persepsi terhadap pembelajaran fisika topik gerak lurus dalam bentuk skala likert dengan kisaran 5 skala (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju) serta 2 pertanyaan bebas dalam bentuk uraian tentang keefektifan penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran fisika. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif dan data disajikan dalam bentuk persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan Laboratorium virtual fisika diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika. Selain itu, melalui penggunaan laboratorium virtual siswa diharapkan dapat menikmati dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran fisika. Hal ini ditunjukkan melalui data berikut yang menggambarkan persepsi siswa terhadap penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran fisika seperti data yang terlihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1. Persepsi siswa tentang penggunaan laboratorium virtual terhadap pemahaman topik gerak lurus 98

Safitri, Persepsi Siswa terhadap Pemanfaatan Laboratorium Virtual dalam Pembelajaran Fisika Gambar tersebut memperlihatkan sebagian besar siswa (antara 42% - 88%) setuju tentang penggunaan laboratorium dalam pembelajaran di kelas. Pernyataan setuju tersebut meliputi 12 item seperti Tabel 1. Tabel 1. Pernyataan Persepsi Siswa tentang Penggunaan Laboratorium Virtual Terhadap Pemahaman Topik Gerak Lurus Saya dapat menggunakan program virtual lab tentang topik GLB dan GLBB Saya banyak belajar tentang konsep gerak lurus dengan menggunakan lab virtual Saya lebih mengerti melakukan praktikum dengan menggunakan lab virtual Saya lebih mengerti tentang konsep gerak lurus dengan menggunakan lab virtual Saya lebih mudah mengerti penjelasan guru dengan menggunakan lab virtual Saya lebih mudah mempersiapkan praktikum dengan menggunakan lab virtual Saya lebih mudah mengambil data praktikum dengan menggunakan lab virtual Saya lebih mudah menganalisis hasil praktikum dengan menggunakan lab virtual Saya lebih aman menggunakan lab virtual Saya merasa lebih cepat melaksanakan praktikum dengan menggunakan lab virtual Saya merasa lebih sedikit mengalami stress pada saat menggunakan lab virtual Saya lebih suka/menikmati menggunakan lab virtual sebagai cara dalam melaksanakan praktikum fisika karena mudah mengoperasikannya Dari pernyataan di atas, sebanyak 35% siswa menyatakan sangat setuju dapat menggunakan program lab virtual tentang topik GLB dan GLBB, sedangkan sebanyak 88% siswa setuju bahwa mereka banyak belajar tentang gerak lurus dengan menggunakan lab virtual, 82% siswa setuju bahwa mereka lebih mengerti tentang konsep gerak lurus dengan menggunakan lab virtual dan sebanyak 67% siswa menyatakan setuju bahwa mereka lebih mudah mengerti penjelasan guru dengan menggunakan laboratrium virtual. Sementara itu, 68% siswa menyatakan setuju bahwa mereka lebih suka/menikmati menggunakan lab virtual sebagai cara dalam melaksanakan praktikum fisika karena mudah mengoperasikannya. Pernyataan secara kuantitatif tersebut diperkuat dengan ungkapan siswa tentang keefektifan pembelajaran fisika dengan menggunakan laboratorium virtual fisika seperti tergambar pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Pendapat Siswa tentang Kefektifan Kegunaan Laboratorium Virtual pada Pembelajaran Fisika Virtual lab, karena gampang untuk dimengerti dan mudah menjelaskan Virtual lab, karena lebih gampang dimengerti dan lebih mudah untuk melakukan percobaan Virtual lab, karena bisa menempuh waktu yang sedikit dan kita hanya duduk dan mengoperasikan komputer untuk laptop saja Tidak, karena lab virtual keprakteknya tidak langsung.jadi kita tidak mencobanya jadi tidak bisa mengerti. Virtual lab. karena cara mengoperasikannya lebih mudah dan tidak perlu menghitung jarak dan waktunya lagi. Virtual lab, karena lebih mudah mengoperasikannya dan lebih cepat melaksanakan praktikum dan menggunakan virtual lab. Menurut saya lebih efektif virtual lab karena dengan cara ini lebih mudah dan cepat prosesnya. Virtual lab karena prakteknya lebih simpel. Virtual lab karena lebih mudah,simpel dan praktis Tidak, karena bingung mengerjakannya Lab virtual,karena lebih terasa gampang/tidak terlalu sulit 99

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 2, September 2011, 97-101 Tabel 2. (Lanjutan) Virtual lab,karena lebih cepat dan mudah melaksanakan praktikum dengan menggunakan virtual lab. Virtual lab,karena lebih mudah dan tidak repot Tidak, saya lebih efektif saat menggunakan lab riil karena saya dapat melihat dan mempraktekannya secara langsung. Virtual lab, karena menggunakan virtual lab praktikum jadi lebih teliti. Virtual lab, karena tidak repot Virtual lab, karena lebih mudah dan saya tangkap Tidak karena bingung melakukannya Virtual lab, karena saya lebih mudah mengerti menggunakan virtual lab. Tidak karena waktunya lebih cepat Virtual lab, karena selain mudah juga menarik karena menggunakan komputer. Virtual lab, karena lebih mudah dalam menyalin data namun jika menggunakan lab riil saya dapat lebih mengerti tentang proses cara kerja suatu benda contohnya pada Ticker timer. Virtual lab, lebih mudah simpel dan mudah. Menurut saya lab virtual tidak efektif karena biasanya ada kerjasama sesama teman. Virtual lab, karena lebih mudah digunakan dan lebih mudah dianalisis hasil praktikum Virtual lab, karena setelah saya mempraktekannya GLB dan GLBB saya lebih mudah mengerti Virtual lab, karena lebih praktis Virtual lab, karena virtual lab menggunakan komputer lebih praktis dan resiko kesalahan kecil Menurut saya lebih efektif lab virtual karena kami jadi bisa mengetahuinya secara langsung dan mempraktekkannya secara langsung walaupun agak sulit Berdasarkan pernyataan 30 orang siswa (satu orang tidak menjawab), hanya 17% siswa yang menyatakan bahwa penggunaan laboratorium virtual tidak efektif bagi pembelajaran fisika, dikarenakan siswa merasa dengan menggunakan laboratorium virtual kurang terjadi kebersamaan atau kerjasama dalam kelompok. Selain itu siswa belum terbiasa melakukan praktikum dengan laboratorium virtual dalam pembelajaran. Sedangkan 83% siswa lainnya menyatakan bahwa laboratorium virtual sangat efektif untuk pembelajaran fisika di kelas, dengan alasan: laboratorium virtual mudah untuk dimengerti dan mudah untuk menjelaskan, pelaksanaan praktikum menjadi lebih cepat, lebih praktis dan lebih sederhana. KESIMPULAN DAN SARAN Persepsi siswa terhadap pemanfaatan laboratorium virtual untuk topik gerak lurus mendapatkan respon positif siswa. Penggunaan dalam penggunaan laboratorium virtual tentang peningkatan pemahaman dan pengalaman belajar fisika terutama tentang praktikum gerak lurus yang menggunakan ticker timer. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan siswa yang sebagian besar mengungkapkan setuju menggunakan laboratorium virtual dan siswa lebih mengerti konsep gerak lurus dengan menggunakan laboratorium virtual. Penggunaan laboratorium virtual merupakan hal yang positif karena menumbuhkan minat dan menghindarkan siswa dari kejenuhan. Siswa selalu membutuhkan hal-hal yang baru, menarik, dan dapat di nikmati ketika siswa sedang belajar. Selain itu, pembelajaran yang menggunakan laboratorium virtual mampu memberikan variasi-variasi dalam proses pembelajaran fisika, karena laboratorium dapat menggambarkan secara visual langkah-langkah praktikum dan pengambilan data praktikum secara cepat. 100

Safitri, Persepsi Siswa terhadap Pemanfaatan Laboratorium Virtual dalam Pembelajaran Fisika REFERENSI Asriyanto. (2007). Senangnya eksperimen di laboratorium virtual fisika. Jakarta: ITSF. Budiastra, K.A.A. (2004). Laboratorium kering dan laboratorium basah. Jakarta: Universitas Terbuka. Defrianto. (2001). Perbaikan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Mekanika Klasik dengan Menggunakan Metode Belajar Interaktif dan Visualisasi Komputer. Prosiding seminar dan lokakarya pembelajaran di perguruan tinggi, Bandar Lampung: Universitas Lampung. Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Panner, J. (2001). http://pages.cpsc.ucalgary.ca/~pwp/bmv/vlab-for-linux/html-docs/environment.html Paramata, Y. (1996). Computer aided instruction (CAI) dalam pembelajaran IPA-Fisika. Tesis pada PPS IKIP Bandung. Tidak diterbitkan. Puspita, R. & Yamin, M. (2008). Proceeding. Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. Jakarta. Polla, G. (2000). Buletin Pelangi Pendidikan. Jakarta: UNJ. 101